Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TUGAS APLIKASI KOMPUTER MEMBUAT POWER POINT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TUGAS APLIKASI KOMPUTER MEMBUAT POWER POINT"— Transcript presentasi:

1 TUGAS APLIKASI KOMPUTER MEMBUAT POWER POINT
OLEH: NAMA : FEBRY QUARIST FENESTA JURUSAN : KEHUTANAN NIM :

2 IDENTIFIKASI POTENSI KONFLIK DI AREAL PT. HUTAN LESTARI INDONESIA
Kasus : ILLEGAL LOGING Palembang, 22 Oktober 2015

3 I. HASIL PENILAIAN STATUS POTENSI KONFLIK
Jenis Kasus Illegal Loging Jumlah Orang Lokasi Areal PT Hutan Lestari Indonesia Desa terkait Desa Karya Rimba Luas NO KRITERIA/INDIKATOR DESKRIPSI SINGKAT POTENSI KONFLIK SKOR I KARAKTERISTIK UPH  1.1 Jenis dan Legalitas Berdasarkan SK KPHP No.2019/Menhut-II/2005 tanggal 14 April 2005 luas areal Ha  1 1.2 Fungsi dan Perubahan Tata Ruang Zonasi kawasan hutan ditujukan untuk alokasi peruntukan lahan untuk areal kawasan hutan lindung, areal tidak efektif untuk unit produksi, areal efektif untuk unit produksi dan areal peyangga kehidupan sosial masyarakat di sekitarnya. 1 1.3 Kepastian Kawasan Berdasarkan SK KPHP No.2019/Menhut-II/2005, kawasan yang terkena dampak illegal loging sebesar Ha 2  1.4 Tumpang Tindih Perijinan PT HLI tidak terdapat tumpang tindih perizinan lain, namun yang menjadi kendala adalah adanya perencanaan perubahan RT RW Provinsi yang dikhawatirkan juga berdampak terhadap areal PT HLI  1.5 Keterbukaan Areal Mengacu SK Menhut No. 70/Kpts-II/1995 tanggal 6 Februari 1995 areal kerja dialokasikan untuk tanaman pokok, tanaman unggulan, tanaman kehidupan, kawasan lindung dan sarana prasarana.   5

4 NO KRITERIA/INDIKATOR DESKRIPSI SINGKAT POTENSI KONFLIK SKOR I KARAKTERISTIK UPH  1.6 Sistem Silvikultur Sistem yang digunakan adalah tebang habis permudaan buatan. 2  1.7 Perencanaan Kelola Hutan Rencana kelola hutan dialokasikan kedalam kawasan lindung, areal tidak efektif sarana/prasarana, tanaman pokok, tanaman unggulan dan tanaman kehidupan. Pembagian ini memperhitungkan wilayah perkampungan.  2  1.8 Organisasi dan SDM  PT HLI sangat berkepentingan membangun struktur organisasi yang handal dan dikulung oleh sistem informasi manajemen dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman baik yang mengacu pada SDM maupun perangkat teknologi.  1.9 Program Pemberdayaan Program pemberdayaan dapat mengembangkan pola pengelolaan hutan berbasis social base mapping dengan pemetaan partisipatif per desa di areal kerja PT HLI.  1  1.10 Sejarah Konflik Tuntutan yang diajukan dilatarbelakangi oleh tuntutan lahan hutan yang kini menjadi kawasan kebun masyarakat.  4

5 NO KRITERIA/INDIKATOR DESKRIPSI SINGKAT POTENSI KONFLIK SKOR II KEGIATAN MASYARAKAT 2.1 Ritual adat/religi Upacara dan ritual adat lainnya hampir sering dilakukan.  4  2.2. Pertanian Tanaman Pangan Sebagian besar masyarakat sekitar areal kawasan mengembangkan padi ladang. Luas ladang sekitar 1 – 8 Ha/Kepala Keluarga  2.3. Pertanian Tanaman Keras Pengembangan tanaman karet yang diselingi dengan tanaman lain.  5  2.4 Penggembalaan  Kegiatan peternakan masih sangat terbatas dan belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.  1  2.5 Pemeliharaan ikan Ikan tidak dipelihara. Ikan hanya diburu untuk menjadi konsumsi warga sekitar UPH.

6 NO KRITERIA/INDIKATOR DESKRIPSI SINGKAT POTENSI KONFLIK SKOR II KEGIATAN MASYARAKAT  2.6. Pertambangan Ditemukannya kegiatan mencari emas yang dilakukan oleh penduduk desa Karya Rimba.   5  2.7. Pemukiman Pemukiman berada di sekitar areal lahan. Penduduk yang menempati sebagian besar pendatang.  2.8 Fasilitas Umum Ditemukannya beberapa fasilitas seperti sekolah, tempat peribadatan dan puskesmas.  2.9 Illegal Logging Kegiatannya dilakukan di areal KPHP yang dekat dengan desa Karya Rimba dan dengan menggunakan gergaji mesin. 5  2.10 Pemungutan HHBK Pemungutan hasil hutan bukan kayu dilakukan di hutan di dalam wilayah desa. 4 2.11. Perburuan satwa Perburuan dilakukan masyarakat untuk dibawa pulang, seperti babi, rusa pelanduk, ayam hutan dan beberapa jenis burung. 3

7 NO KRITERIA/INDIKATOR DESKRIPSI SINGKAT POTENSI KONFLIK SKOR 2.12 Pemanfaatan air / jasa lingkungan Di dalam areal PT HLI terdapat kegiatan budaya masyarakat dalam bentuk ritual adat dan kegiatan religius. 3  2.13 Jual beli lahan  0  2.14 Mobilitas masyarakat Lokasi PT HLI dapat dicapai dengan menggunakan 3 moda transportasi yaitu udara, darat dan air/sungai.  2  2.15 Tingkat kepentingan dan sensitifitas kegiatan masyarakat  2.16 Zona pemanfaatan/ kegiatan masyarakat Kegiatan mencari kayu dilaksanakan dibagian barat daya areal KPHP. Tetapi dalam beberapa waktu terakhir sebagian besar berada di areal PT. HLI  4  2.17 Motif kegiatan masyarakat Sebagian masyarakat mencari kayu digunakan untuk keperluan membuat atau memperbaiki rumah dan berbagai sarana umum lainnya, tapi sebagian besar juga dijual ke luar desa.

8 NO KRITERIA/INDIKATOR DESKRIPSI SINGKAT POTENSI KONFLIK SKOR III KLAIM MASYARAKAT 3.1 Sumber Klaim Ketua BPD memiliki jaringan luas dan berhubungan baik dengan PT HLI serta cukong penampung kayu tebangan masyarakat  3  3.2 Bukti Klaim Klaim tanpa adanya bukti tertulis yang menyulitkan untuk melakukan identifikasi.  1  3.3 Asal-usul Pelaku Klaim Pendatang yang tinggal di kawasan desa yang tercatat sebagai penduduk desa Karya Rimba.  3.4 Luas Klaim Lokasi kegiatan penebangan kayu sebagian besar dilaksanakan di areal KPHP PT.HLI,khususnya di areal hutan bekas tebangan (hutan skunder) yang oleh perusahaan dialokasikan menjadi kawasan lindung.(luas areal KPPN di KPHP PT.HLI =2216 Ha.  5  3.5 Klaim Dampak kegiatan Perusahaan Masyarakat di desa Karya Rimba merasa dirugikan dengan ada tuduhan atau sangkaan sebagai pelaku penebang liar. 

9 NO KRITERIA/INDIKATOR DESKRIPSI SINGKAT POTENSI KONFLIK SKOR IV
KONFLIK SOSIAL 4.1. Lokasi Lokasi berada di areal kawasan hutan lindung yang masi memiliki potensi tinggi tegakan hutan alam khususnya jenis kayu ulin.  5  4.2. Waktu Kasus illegal loging di areal kawasan PT HLI sudah terjadi hampir 1 tahun  4  4.3. Bentuk PT HLI berkonflik dengan sebagian masyarakat desa Karya Rimba karena illegal loging.  4.4. Obyek Warga desa Karya Rimba dilarang melakukan penebangan di areal hutan lindung yang oleh masyarakat yang menurut masyarakat areal itu adalah kawasan hutan adat.  4.5 Penyebab Perusahaan melakukan pelarangan atas praktek penebangan liar di areal hutan yang menjadi kawasan hutan lindung   4.6. Pemicu Alasan masyarakat bahwa areal tersebut adalah kawasan hutan yang dikeramatkan dengan adanya bukti fisik lapangan.  4.7 Tahapan PT HLI dalam beberapa tahun terakhir terdapat konflik yang masih belum diselesaikan. Adanya ketidakpuasan masyarakat yang berujung dengan tindakan pembakaran kendaraan operasional dan menutup akses jalan angkutan perusahaan.  4.8 Motif Banyak toke yang membantu modal kegiatan illegal loging dengan cara memberikan hutang kepada masyarakat untuk modal kerja.  4.9 Keterlibatan Para Pihak  Masyarakat desa Karya Rimba, pihak perusahaan PT HLI dan toke yang bersedia membantu modal.

10 NO KRITERIA/INDIKATOR DESKRIPSI SINGKAT POTENSI KONFLIK SKOR V KELEMBAGAAN DESA 5.1 Fungsi Kelembagaan Formal & keterlibatan dalam konflik Kelembagaan formal desa Karya Rimba cukup lengkap tetapi koordinasi kelembagaan formal tidak berjalan baik dan bahkan sering terjadi persaingan 5  5.2. Fungsi Kelembagaan Informal & keterlibatan dalam konflik Kelembagaan adat di desa Karya Rimba masih ada walaupun pada kenyataan tidak efektif dalam menjalankan peranannya.  2  5.3. Peraturan Penyelesian Konflik Pemerintah desa dan tokoh masyarakat bingung mencari jalan keluar untuk penyelesaian kasus penebangan  5  5.4 Aturan Adat Tokoh adat memahami aturan adat dan norma yang mengatur tentant interaksi masyarakat dengan lingkungan. Namun pada kenyataan tidak demikian dengan kaum muda dan pendatang.  4  5.5. Pemimpin Formal Informal desa Kades dijabat oleh tokoh masyarakat desa sekitar. Kepala BPD dijabat oleh seseorang yang berpendidikan sarjana. Jadi dengan ini jelas adanya perbedaan pendidikan dan pendapat dalam menyelesaikan masalah.  3  5.6. Tokoh Formal Informal Di Luar Desa Kepala BPD memiliki jaringan luas ditingkat kecamatan sampai kabupaten termasuk berhubungan baik dengan pihak PT HLI serta tauke penampung kayu tebangan masyarakat.

11 Indikator 4.1 sangat kritis Indikator 4.7 sangat kritis
TOTAL SKOR/ 152 JUMLAH INDIKATOR DINILAI 45 NILAI MAKSIMAL 225 PERSENTASE NILAI AKTUAL/MAKSIMAL 67,6 % KONDISI KHUSUS : Indikator 4.1 sangat kritis Indikator 4.7 sangat kritis Indikator 4.9 kritis KESIMPULAN STATUS POTENSI KONFLIK TINGKAT KASUS : Waspada KESIMPULAN STATUS POTENSI KONFLIK DI TINGKAT DESA : Nilai hasil akhir perhitungan yaitu 67,5% (waspada) tetapi terdapat 3 indikator kunci (indikator 4.1, dan 4.7,4.9) yang nilainya kritis dan sangat kritis sehingga nilai akhir menjadi kristis

12 MATRIK II IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN STATUS POTENSI KONFLIK PER DESA
NO DESA JENIS POTENSI KONFLIK STATUS POTENSI KONFLIK 1 Desa 1. 2. STATUS POTENSI KONFLIK DESA 1 Desa 2 2 STATUS POTENSI KONFLIK DESA 2  3 Desa 3 STATUS POTENSI KONFLIK DESA 3 4 Desa 4 STATUS POTENSI KONFLIK DESA 4

13 TERIMAKASIH 


Download ppt "TUGAS APLIKASI KOMPUTER MEMBUAT POWER POINT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google