Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si"— Transcript presentasi:

1 Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si
MATEMATIKA EKONOMI I Pertemuan Ke 8 Regresi Sederhana Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si

2 SEJARAH REGRESI Istilah Regresi diperkenalkan oleh Fancis Galtom
“Meskipun ada kecenderungan bagi orang tua yang tinggi mempunyai anak- anak yang tinggi, dan bagi orang tua yang pendek mempunyai anak yang pendek, distribusi tinggi dari suatu populasi tidak berubah secara menyolok (besar) dari generasi ke generasi”. Regresi = “Kemunduran ke arah sedang”

3 ILUSTRASI

4 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan studi ketergantungan satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Dengan maksud untuk meramalkan nilai variabel tidak bebas.

5 Contoh Penerapan Analisis Regresi
Analisis Regresi antara tinggi orang tua terhadap tinggi anaknya (Gultom). Analisis Regresi antara pendapatan terhadap konsumsi rumah tangga. Analisis Regresi antara harga terhadap penjualan barang. Analisis Regresi antara tingkat upah terhadap tingkat pengangguran. Analisis Regresi antara tingkat suku bunga bank terhadap harga saham Analisis regresi antara biaya periklanan terhadap volume penjualan perusahaan.

6 KETERGANTUNGAN STATISTIK VS. FUNGSIONAL
Hubungan kausal (ketergantungan statistik) Konsumsi dengan pendapatan Masa kerja dengan produktifitas Iklan dengan penjualan Hubungan fungsional/Identitas Likuditas dengan aktiva lancar Produktivitas dengan hasil produksi Upah karyawan dengan jam kerja

7 Perbedaan mendasar antara korelasi dan regresi ?
Korelasi hanya menunjukkan sekedar hubungan. Dalam korelasi variabel tidak ada istilah tergantung dan variabel bebas. Regresi menunjukkan hubungan pengaruh. Dalam regresi terdapat istilah tergantung dan variabel bebas.

8 Istilah dan notasi variabel dalam regresi
Y Varaibel tergantung (Dependent Variable) Variabel yang dijelaskan (Explained Variable) Variabel yang diramalkan (Predictand) Variabel yang diregresi (Regressand) Variabel Tanggapan (Response) X Varaibel bebas (Independent Variable) Variabel yang menjelaskan (Explanatory Variable) Variabel peramal (Predictor) Variabel yang meregresi (Regressor) Variabel perangsang atau kendali (Stimulus or control variable)

9 MODEL REGRESI LINEAR SEDERHANA
Y = a+ bX +  Dimana  adalah error random (kasalahan pengganggu)   N ( 0, 2 ).

10 RUMUS PERSAMAAN REGRESI
Suatu persamaan matematika yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel

11 Lanjutan… Bentuk dari persamaan regresi pada populasi adalah Y = A + BX Karena dalam pernyataan tidak di ketahui nilai sebenarnya dari parameter A & B maka, dapat menggunakan data sampel yang di tarik dari populasi. Sehingga, bentuk persamaan regresi perkiraannya menjadi Y = a + bX

12 SCATTER DIAGRAM UNTUK MEMBANTU MENARIK GARIS REGRESI
Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut:

13 Scatter diagram untuk hubungan antara inflasi dan suku bunga dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar B H u b n g a I f l s i d S k B 5 1 2 3 , 9 c

14 Pendugaan parameter A dan B

15 AKIBAT

16 a dan b taksiran dari  dan 

17 AKIBAT

18 Hasil

19 RUMUSAN LAIN

20 KOEFISIEN a DAN b memiliki rumus….
Next…. KOEFISIEN a DAN b memiliki rumus…. Y : Nilai variabel bebas Y a Intersep yaitu titik potong garis dengan sumbu Y b Slope atau kemiringan garis yaitu perubahan rata-rata pada untuk setiap unit perubahan pada variabel X X Nilai variabel bebas X n Jumlah sampel

21 CONTOH SOAL : HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN
CONTOH SOAL : HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT Tentukan persamaan regresi liniernya dan artinya = a + b X Yi X = 2, ,0086 X e=Y- 4,54 271 = 2, ,0086 x 271 5.1853 4,53 319 = 2, ,0086 x 319 5.5966 5,03 411 = 2, ,0086 x 411 6.3850 6,05 348 = 2, ,0086 x 348 5.8451 0.2049 6,09 287 = 2, ,0086 x 287 5.3224 0.7676 6,14 330 = 2, ,0086 x 330 5.6909 0.4491 6,37 383 = 2, ,0086 x 383 6.1450 0.2250 7,40 384 = 2, ,0086 x 384 6.1536 1.2464 7,22 472 = 2, ,0086 x 472 6.9077 0.3123 7,81 610 = 2, ,0086 x 610 8.0902 8,49 640 = 2, ,0086 x 640 8.3473 0.1427

22 CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT
Persamaan = 2, ,0086 X Gambar A: Koordinat antara Y dan

23 CONTOH HUBUNGAN ANTARA PRODUKSI DENGAN HARGA MINYAK KELAPA SAWIT
Persamaan = 2, ,0086 X Gambar B: Koordinat antara Y dan , dimana Y =

24 DEFINISI STANDAR ERROR
Standar error atau kesalahan baku Pendugaan Suatu ukuran yang mengukur ketidakakuratan pencaran atau persebaran nilai-nilai pengamatan (Y) terhadap garis regresinya (Ŷ). Standar error yang dilambangkan dengan Sy.x sebagai ukuran ketidak sempurnaan . Maka, semakin kecil nilai Sy.x akan semakin baik karna nilai pengamatan mendekati garis regresi. Sebaliknya, jika semakin besar Sy.x akan semakin kurang baik. Karena, nilai pengamatan menyebar secara luas dari garis regresi yang berakibat pada nilai dugaan samakin tidak akurat

25 RUMUS STANDAR ERROR Di mana: Sy.xC :
Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui Y Nilai pengamatan dari Y Nilai dugaan dari Y n Jumlah sampel, derajat bebas n-2 karena terdapat dua parameter yang akan digunakan yaitu a dan b.

26 ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
Beberapa asumsi penting metode kuadrat terkecil adalah sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata dari error term atau expected value untuk setiap nilai X sama dengan nol. Asumsi ini dinyatakan E(ei/Xi) = 0. 2. Nilai error dari Ei dan Ej atau biasa disebut dengan kovarian saling tidak berhubungan atau berkorelasi. Asumsi ini biasa dilambangkan sebagai berikut, Cov (Ei, Ej) = 0, di mana i ¹ j. Berdasarkan pada asumsi nomor 1, pada setiap nilai Xi akan terdapat Ei, dan untuk Xj akan ada Ej, yang dimaksud dengan nilai kovarian = 0 adalah nilai Ei dari Xi tidak ada hubungan dengan nilai Ej dari Xj.

27 ASUMSI METODE KUADRAT TERKECIL
3. Varian dari error bersifat konstan. Ingat bahwa varian dilambangkan dengan s2, sehingga asumsi ini dilambangkan dengan Var (Ei/Ej) = E(ei – ej)2 = s2. Anda perhatikan pada gambar di atas bahwa nilai Ei (yang dilambangkan dengan tanda titik) untuk setiap X yaitu X1, X2 dan X3 tersebar secara konstan sebesar variannya yaitu s2. Pada gambar tersebut nilai E tersebar 1 standar deviasi di bawah garis regresi dan 1 standar deviasi di atas garis regresi. Seluruh sebaran nilai Ei untuk Xi dan Ej untuk Xj, di mana i ¹ j terlihat sama dengan ditunjukkan kurva yang berbentuk simetris dengan ukuran yang sama, hal inilah yang dikenal dengan varians dari error bersifat konstan. 4. Variabel bebas X tidak berkorelasi dengan error term E, ini biasa dilambangkan dengan Cov (Ei, Xi) = 0. Pada garis regresi Y=a + bxi + ei maka nilai Xi dan Ei tidak saling mempengaruhi, sebab apabila saling mempengaruhi maka pengaruh masing-masing yaitu X dan E tidak saling dapat dipisahkan. Ingat bahwa yang mempengaruhi Y selain X adalah pasti E yaitu faktor diluar X. Oleh sebab itu varians dari E dan X saling terpisah atau tidak berkorelasi

28 Rumus : Nilai dugaan dari Y untuk nilai X tertentu t
Nilai t-tabel untuk taraf nyata tertentu Sy.x Standar error variabel Y berdasarkan variabel X yang diketahui X Nilai data pengamatan variabel bebas Nilai rata-rata data pengamatan variabel bebas n Jumlah sampel

29 PENDUGAAN INTERVAL NILAI KOEFISIEN REGRESI A DAN B
Dengan menggunakan asumsi bahwa nilai Ei bersifat normal, maka hasil dugaan a dan b juga mengikuti distribusi normal. Sehingga nilai t = (b – B)/b, juga merupakan variabel normal. Dalam praktiknya nilai standar deviasi populasi b sulit diketahui, maka standar deviasi populasi biasa diduga dengan standar deviasi sampel yaitu Sb, sehingga nilai t menjadi t = (b – B)/Sb. Selanjutnya probabilitasnya dinyatakan sebagai berikut: P(-t/2  (b – B)/Sb  t/2 ) = 1 -  P(-t/2. Sb  (b – B)  t/2 . Sb) = 1 -  Sehingga interval B adalah: (b -t/2. Sb  B  b + t/2 . Sb) sedangkan dengan cara yang sama interval A adalah: (a -t/2. Sa  A  a + t/2 . Sa) di mana Sa dan Sb adalah sebagai berikut: Sb = Sy.x / [ X2 – (X)2/n] Sa =  (X2.Sy.x)/ (nX2 – (X)2)

30 ANALISIS VARIANS ATAU ANOVA
Analisis varians atau ANOVA merupakan alat atau peranti yang dapat menggambarkan hubungan antara koefisien korelasi, koefisien determinasi dan kesalahan baku pendugaan. Untuk mengukur kesalahan baku kita menghitung error yaitu selisih Y dengan atau dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan: e = Y – atau dalam bentuk lain yaitu Y = e Di mana: Y adalah nilai sebenarnya, adalah nilai regresi e adalah error atau kesalahan

31 Tabel Anova Sumber Keragaman (Source) Derajat bebas (df)
Sum Square (SS) Mean Square (MS) Regresi (Regression) 1 (jumlah var bebas, X) SSR = ( Ŷ – Y)2 MSR =SSR/1 Kesalahan (error) n-2 SSE = (Y – Ŷ)2 MSE =SSE/(n-2) Total n-1 SST = (Y – Y)2

32 CUKUP SEKIAN DULU MINGGU DEPAN KITA SAMBUNG LAGI
WASSALAMUALAIKUM WR. WB. DAN TERIMA KASIH


Download ppt "Dosen pengasuh: Moraida hasanah, S.Si.,M.Si"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google