Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehVerawati Sumadi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TUMOR TULANG
3
TUMOR TULANG Tulang merupakan bagian tubuh ke 3 yang paling sering berkembangnya tumor malignant setelah paru dan hati Tumor sendiri bisa : Jinak (Benigna) Ganas (Maligna)
4
TUMOR TULANG Primer Berasal dari tulang itu sendiri Sekunder
Tumor dari bagian tubuh lain yang menginvasi tulang
5
PRIMER Berasal dari jaringan tulang sendiri : Cartilago (Chondrogenic)
Tulang (Osteogenic) Kollagen (Collagenic) Bone Marrow Cell (Myelogenic)
6
SEKUNDER Penyebaran dari tumor primer di daerah Prostat Payudara
Ginjal Thyroid Paru
7
PATHOFISIOLOGI Penyebab pasti tidak diketahui
Terdapat hubungan antara peningkatan aktifitas tulang dengan berkembangnya tumor tulang primer Tumor tulang sering terjadi ketika pertumbuhan tulang mencapai puncaknya (adolescence) atau pada kondisi overstimulasi selama proses penyakit (mis. Paget’s Desease)
8
Pathofisiologi … Tumor tulang malignant menginvasi dan menghancurkan jaringan tulang dengan memproduksi substansi yang mampu meningkatkan resorbsi tulang, atau mempengaruhi jumlah aliran darah ke tulang Tumor tulang benigna memiliki pertumbuhan yang simetris dengan pola pertumbuhan yang terkontrol
9
Pathofisiologi … Manifestasi klinik tumor tulang biasanya dihubungkan dengan riwayat jatuh, atau trauma ekstremitas, adanya massa. Klien biasanya datang ke rumah sakit karena adanya # pathologis
10
Tumor Tulang Primer Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan
13% tumor maligna pada usia perte-ngahan dan usia tua. Pria lebih besar Femur, pelvis, costae, bagian epifisis tulang panjang Chondrosarcoma Usia 30 – 50 Lebih tinggi pada pria Tangan, kaki, costae, spine, sternum, atau tulang panjang Chondroma Lebih tinggi pada pria Pelvis, scapula, costa Osteochondroma (Tumor jinak yang paling sering terjadi) Chondogenic (Cartilage-Forming Tumors) Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan
11
Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan
38% dari tumor ganas tulang Lebih dominan pada remaja dan usia 50 – 60 tahun Tulang panjang, lutut Osteosarcoma (Tumor ganas yang paling sering terjadi) Usia 20 – 30 th Lebih tinggi pada pria Bagian diafisis tulang panjang seperti femur, tibia Osteoid Osteoma Osteogenic (Bone-Forming Tumors) Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan
12
Collagenic (Collagen-forming tumors)
4% dari tumor ganas tulang Hampir pada semua usia Lebih sering pada usia 40 – 50 tahun Wanita lebih sering Femur, tibia Fibrosarcoma Collagenic (Collagen-forming tumors) Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan
13
Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan
4% sampai 5 % dari tumor tulang Hampir pada semua usia Wanita lebih sering Permukaan tulang panjang seperti femur, tibia, radius, humerus) Giant cell tumor Myelogenic (Tumors of bone marrow cells) Insiden Tempat Maligna Benigna Tipe Jaringan
14
Penatalaksanaan Kolaboratif
Perawatan difokuskan pada : Diagnosis Pengangkatan tumor Pencegahan komplikasi Penyuluhan kesehatan
15
DIAGNOSTIC TEST X-RAY Lokasi tumor, luas. Tumor jinak : margin yang jelas sementara ganas margin tidak jelas (sulit dipisahkan dengan jaringan tulang normal) CT Scan Pada area yang sulit dengan X-ray conventional seperti pelvis, vertebra. Sangat berguna dalam menilai luas invasi didalam tulang, ajringan lunak, dan struktur neurovaskuler
16
MRI Digunakan untuk menentukan luas invasi tumor pada jaringan sekitar, menentukan respon tulang terhadap radiasi atau chemotherapi, atau mendeteksi kekambuhan penyakit Pathologic Anatomy Biasanya menentukan sifat ganas dan jinak, dipakai metode T (Tumor size), N (Nodul involvement), dan M (Evidence of Metastatic) Serum Alkaline Phosphatase Klien dengan tumor ganas kadar Serum Alkaline Phosphatase akan meningkat
17
Sel darah Merah Klien dengan tumor ganas akan mengalami peningkatan sel darah merah Serum Kalsium Terjadi peningkatan diakibatkan proses penghancuran sel tulang
18
Penatalaksanaan : Chemotherapi
Chemotherapi diberikan untuk menyusutkan tumor sebelum tindakan operatif, mengontrol pertumbuhan “recurent” tumor setelah pembedahan, atau untuk mengatasi tumor metastase.
19
Penatalaksanaan : Therapi Radiasi
Digunakan dalam kombidasi dengan chemotherapi. Digunakan untuk mengontrol dan mengeliminasi tumor tersisa pasca pembedahan Therapi radiasi sering dilakukan untuk karsinoma metastatic sebagai metode untuk mengontrol nyeri
20
Penatalaksanaan : Pembedahan
Tujuan utama mengeliminasi tumor secara lengkap baik secara eksisi maupun amputasi Bervariasi : mengangkat hanya tumor, mengangkat sampai margin normal, mengangkat tumor dengan bagian yang normal, atau mengangkat seluruh tulang
21
Pengkajian Tumor Tulang Manifestasi Klinik Site
Nyeri dalam pada tulang akibat inflamisi dan kelemahan tulang Nyeri pada malam hari atau selama istirahat, menyebar dan terasa semakin nyeri Kelemahan otot atau atropi akibat nyeri Adanya massa jaringan lunak dengan erythema, terasa hangat pada perabaan Perubahan dalam kemampuan untuk melakukan ADL Demam Ekstremitas atas/bawah atau pelvis Metafisis bagian distal femur, proksimal tibia, proksimal humerus, dan pelvis Manifestasi Klinik Site
22
Sarkoma jaringan lunak
Pembesaran massa dengan bentuk ireguler menyebabkan nyeri pada jaringan lunak sekitar Diatas kulit erithema, hangat, dilatasi vena Kelemahan otot dan atrofi dengan penurunan ROM, perubahan dalam kemampuan melakukan ADL, dan perubahan pada postur/sikap Paresthesia dengan gangguan neurologic dan pembengkakan bagian distal Terpalpasi pembesaran nodus akibat inflamasi tumor Manifestasi di atas, ditambah dengan perubahan kebiasaan BAB dan kemih, nyeri saat hubungan seksual Kelemahan otot akibat gangguan nervus lumbosacral Ekstremitas atas/bawah atau pelvis Paha, bahu, atau pelvis Pelvis Manifestasi Klinik Site
23
DIAGNOSA KEPERAWATAN Pada Fase Akut Resiko injury Nyeri
Defisit pengetahuan Immobility Coping tidak efektif Kecemasan
24
Resiko Injury Anjurkan klien berjalan aman untuk menghindari injury yang dapat menimbulkan # Support ambulatory a. Penggunaan tongkat dan alat bantu berjalan lain b. Kolaboratif dengan phisical therapist tentang alat bantu mobilitas c. Ajarkan penggunaan alat bantu Bantu melakukan ADL Monitor efek samping pengobatan Diet tinggi Ca, stop rokok, caffeine, alkohol
25
Nyeri Strategi kontrol nyeri akut (pembedahan, fraktur, inflamasi)
Nyeri Kronis Farmakologik dikombinasikan dengan metode nonpharmakologi untuk mengontrol nyeri Pemberian alat bantu untuk ambulasi
26
Aktifitas Intoleran Nyeri, prosedur pembedahan, dan efek penyakit dapat menyebabkan aktifitas intoleran Berikan istirah reguler setelah aktifitas therapi Tindakan dilakukan pada posisi yang nyaman bagi klien
27
Defisit Pengetahuan Berikan informasi tentang tindakan-tindakan rutin pasca pembedahan seperti perawatan luka, drain, kateter, penggunaan alat bantu berjalan, ambulasi, dan lainnya
28
Impaired Physical Mobility
Mulai dengan latihan penguatan otot secara pasif dan aktif segera setelah pembedahan Untuk klien yang menjalani amputasi, lakukan sesegera mungkin pada sendi yang tidak mengalami gangguan Support exercise untuk meningkatkan kekuatan otot triseps Untuk yang amputasi ekstremitas bawah, lakukan exercise otot quadrisep dan gluteal Ajarkan klien menggunakan alat-alat bantu berjalan dengan benar
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.