Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGENALAN AWAL FILSAFAT ILMU

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGENALAN AWAL FILSAFAT ILMU"— Transcript presentasi:

1 PENGENALAN AWAL FILSAFAT ILMU
PERTEMUAN KE – 1 PENGENALAN AWAL FILSAFAT ILMU Oleh : Heris Hendriana SEKOLAH PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP SILIWANGI BANDUNG 2016

2 ALAM RAGAM ALAM UKURAN HAYATI SIFAT FUNGSI
Semua ciptaan Allah. Alam adalah makhluk, Sedangkan Allah adalah Khalik KARAKTERISTIK ALAM Profan atau tidak suci, tidak sakral Diciptakan dari ketiadaan Teratur Bertujuan Baik dan indah Memiliki sistem sindiri-sendiri Dapat dipelajari Bermanfaat Patuh pada hukum Allah Berpasang-pasangan Berkeseimbangan (tawazun) Integratif, sistemis, hierarkis dan sentralistis Fana’ RAGAM ALAM UKURAN Alam makro dan alam mikro HAYATI Alam biotik dan alam abiotik SIFAT Alam syahadah dan alam gaib FUNGSI Alam fisik dan alam rohani

3 (Al-basyar, Bani Adam, Al-Insan, An-Nas
MANUSIA (Al-basyar, Bani Adam, Al-Insan, An-Nas HAKIKAT Manusia adalah makhluk dua dimensi sebagai makhluk biologis, spiritual dan sosial SEJARAH Sebelumnya, malaikat mempertanyakan penciptaan manusia. Manusia diciptakan dari tanah Sengaja diciptakan untuk mengisi bumi. ALAM YANG DILALUI Alam arwah Alam rahim Alam dunia Alam kubur Alam akhirat POTENSI MANUSIA Fitrah=suci Hanif=lurus Dhaluman=zalim Jahula=bodoh Halu’a=keluh kesah lagi kikir Manu’a=kikir Jazu’a=berkeluh kesah Ajula=tergesa-gesa EKSISTENSI MANUSIA KEDUDUKAN: sebagai hamba Allah PERAN: sebagai khalifah fil ardh VISI: Fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah MISI: Memakmurkan bumi TUJUAN: Mardhatillah STRATEGI: menjadikan semua aktivitas hidup sebagai ibadah TARGET: tercapainya insan kamil yakni muttaqin (gabungan iman, islam, ihsan) BUKU PANDUAN: AL-Quran dan Sunnah Rasul MUSUH MANUSIA Musuh manusia adalah syaithan = sang penggoda STRATEGI SETAN MENJERAT MANUSIA: TADLIL: strategi penyesatan, (1) tazyin; (2) tamanni; (3) kaydun; (4) shaddun; dan (5) ‘adawah. TALBIS: Mencampurkan benar dengan salah TAKHWIF: Menakut-nakuti AMAR MUNKAR NAHYI MA’RUF: Memerintah keburukan mencegah kebaikan.

4 Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu ? Kita sebut Ontologi.
I. ASPEK ONTOLOGI (BEING, WHAT, WHO) Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu ? Kita sebut Ontologi. Apa yang ingin diketahui ilmu? “Obyek penelahaan ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh pancaindera manusia”

5 Filsafat dipelajari karena ketakjuban manusia atas fakta (Plato + Aristoteles, 381-322 SM).
Filsafat (Ontologi) : Ilmu tentang kebijaksanaan atau kebenaran Yang dipelajari adalah obyek sebenarnya Obyek sebenarnya :  Obyek materi : Seluruh fakta kenyataan, misalnya : manusia, alam, dll  Obyek formal : bidang kajian semua pengetahuan, mis : biologi, faal, kedokteran, dll Menurut Witgenstein, Titus : Filsafat : Usaha untuk menyatakan kebenaran fakta secara menyeluruh, mendalam dan sejelas mungkin.

6 II. ASPEK AKSIOLOGI For What (Untuk Apa, Apa Nilainya)
A. Filsafat = Ilmu tanpa batas dan universal untuk menemukan pengetahuan secara menyeluruh dan dapat diungkapkan dengan jelas B. Filsafat = Ilmu yang mencari kebenaran paling dalam tentang seluruh kenyataan. Usaha menjawab secara metodis, sistematis koheren tentang seluruh fakta / kenyataan C. Filsafat = Ilmu pengetahuan umum untuk mencari kebenaran seluruh fakta / kenyataan  Filsafat (Aksiologi) : Adalah untuk mencari kebenaran tentang seluruh fakta / kenyataan.  Kegunaannya : 1. Menemukan kebenaran 2. Menimbulkan keyakinan 3. Menemukan ide

7 III. ASPEK EPISTEMOLOGI (WHY, HOW)
karena keinginan berfilsafat untuk menemukan kebenaran dengan :  memakai ratio-logos-akal budi. Seterusnya ditanyakan mengapa benar karena didiskusikan, dianalisis dengan ratio untuk menemukan kebenaran.  mengapa ditanyakan oleh karena : Ketakjuban akan dirinya “yang ada” (Plato & Aristoteles ± 350 SM), dan ketakjuban akan moral hukum dan langit dengan bintang. Imanuel Kant (± 1750) memikirkan untuk ditemukan bagaimana kebenarannya Kesangsian kemampuan panca indra (Agustinus ± 400, Descartes ±1600) karena indrawi seringkali menipu -> bagaimana kebenarannya Kesadaran eksistensi dirinya yang kecil dibanding alam semesta -> bagaimana kebenaran fakta / kenyataan tersebut.

8 Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan? Kita sebut epistemologi
Untuk mendapatkan pengetahuan ini ilmu membuat beberapa andaian (asumsi) mengenai obyek-obyek empirik. Asumsi ini perlu, sebab pernyataan asumsif inilah yang memberi arah dan landasan bagi kegiatan penelahaan. Sebuah pengetahuan baru dianggap benar selama kita bisa menerima yang dikemukakannya.

9  HOW Bagaimana pendekatannya berdasarkan gejala atau phenomenologi?
Bagaimana klasifikasinya? 3. Bagaimana model atau metodenya?

10 Klasifikasi Lain dari Filsafat
Logika Deskriptif (Apa adanya) Etika Normatif (seharusnya) F. Kategori Metaetik (Analisis) Metafisika = Ontologi = Filsafat Pertama Epistemologi = Filsafat Pengetahuan Filsafat Umum Matematika Filsafat Ilmu Pengetahuan Hukum Agama Dan lain-lain

11 Kegiatan keilmuan sebagai sebuah proses
Logika matematika Deduktif Deduksi Khasanah ilmu Ramalan Dunia rasional Dunia empirik Induksi Induktif Pengujian Fakta Metode penelitian keilmuan Statistik

12 When, why and how do ……... we do the research ... ? masalah
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN When, why and how do ……... we do the research ... ? masalah hasrat ingin tahu Metode Non Ilmiah Solusi Pendekatan Non Ilmiah Mencari Jawaban Pendekatan Ilmiah Ilmu Pengetahuan Solusi Metode Ilmiah Penelitian

13 “Amir sakit perut selama seminggu”
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Contoh : “Amir sakit perut selama seminggu” Pendekatan Ilmiah : Cari data di lapangan Amir makan apa ? Periksa ke dokter Tes laboratorium Pengobatan Kesimpulan : Amir Keracunan Pendekatan Non Ilmiah : Pergi ke dukun Penyembuhan Kesimpulan : Amir kena guna-guna dari temen/musuhnya

14 Terimakasih ya …… !!!!!!!!!!!!!


Download ppt "PENGENALAN AWAL FILSAFAT ILMU"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google