Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Nilai, Norma, dan Interaksi Sosial
2
Nilai Sosial Nilai merupakan kumpulan sikap perasaan atau angapan terhadap sesuatu hal mengenai baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, mulia-hina, penting-tidak penting dan rangkaian thesa serta antithesa yang berlaku di masyarakat. Nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada bentuk sesuatu yang baik, penting, pantas, serta mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama.
3
Jenis-jenis Nilai Sosial
Nilai Material, adalah sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Nilai Vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas. Nilai Kerohanian, segala sesuatu yang berguna bagi kebutuhan rohani manusia: Nilai Kebenaran, yaitu nilai yang bersumber pada akal manusia (cipta) Nilai Keindahan, yaitu nilai yang bersumber pada unsur perasaan (estetika) Nilai Moral, yang bersumber pada unsur kehendak (karsa) Nilai Keagamaan (religiusitas) yang bersumber pada revelasi (wahyu).
4
Fungsi Nilai Sosial Sebagai faktor pendukung berkaitan dengan nilai-nilai yang berhubunan dengan cita-cita atau harapan. Sebagai petunjuk arah dari cara berfikir, berperasaan, bertindak; panduan untuk menentukan pilihan; sarana untuk menimbang penilaian masyarakat; penentu dalam memenuhi peran sosial; dan pengumpulan orang dalam suatu kelompok sosial. Sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu. Sebagai alat solidaritas kelompok atau masyarakat. Sebagai benteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya kelompok atau masyarakat.
5
Norma Sosial
6
Pengertian : Norma dan Nilai memiliki keterkaitan dan tidak ada perbedaan secara signifikan, akan tetapi norma disertai dengan sanksi yang TEGAS ketika ada sebuah PELANGGARAN atas norma itu sendiri. Norma adalah cara untuk mewujudkan nilai sosial yang baik ditengah masyarakat. Norma merupakan UKURAN yang digunakan oleh masyarakat UNTUK MENGUKUR apakah TINDAKAN YANG DILAKUKAN merupakan tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang WAJAR DAN DAPAT DITERIMA, ataukah tindakan MENYIMPANG yang TAK DAPAT DIBERIKAN TOLERANSI diatasnya karena tidak sesuai dengan HARAPAN MAYORITAS MASYARAKAT.
7
Jenis-jenis Norma Sosial
Norma sosial dilihat dari sanksinya: Tata Cara (usage), merupakan norma yang menunjukkan kepada satu bentuk perbuatan dengan sanksi yang sangat ringan terhadap pelanggarnya. Misal cara memgang sendok ketika makan. Kebiasaan (folksways), cara bertindak yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga hal menandakan bahwa hal tersebut digemari oleh masyarakat. Ikatan dalam kebiasaan ini lebih kuat dibanding usage. Contoh ketika mengucapkan salam ketika bertamu atau menundukkan kepala saat berjumpa dengan orang yang lebih tua. Tata Kelakuan (mores), aturan dan norma yang sudah diterima oleh masyarakat dengan bersumber dari falsafah, ajaran agama, atau ideologi dan menjadi alat pengawas. Contoh , larangan berzina dan buang sampah di sembarang tempat . Adat (customs), merupakan norma yang tidak tertulis , namun memiliki kekuatan mengikat dan memiliki sanksi yang tegas dan keras. Hukum (laws), berupa aturan yang tertulis dan bersifat formal, sanksi yang diterapkan lebih berat bagi pelanggarnya dibanding norma lainnya.
8
Sumber Norma Sosial Dilihat dari sumbernya, maka norma sosial terdiri atas 4 macam: Norma Agama, ketentuan hidup bermasyarakat yang bersumber pada ajaran agama. Norma Kesopanan atau etika, yakni ketentuan hidup yang berlaku dalam hubungan atau interaksi di masyarakat. Norma Kesusilaan, yakni ketentuan yang bersumber pada hati nurani, moral, atau pandangan hidup. Norma Hukum, yakni ketentuan tertulis yang berlaku dan bersumber pada undang-undang suatu negara.
9
Fungsi Nilai & Norma Sosial
Fungsi Nilai Sosial : Sebagai faktor pendorong, berkaitan dengan nilai-nilai yang berhubungan dengan cita-cita atau harapan. Sebagai petunjuk arah dari cara berfikir, berperasaan, dan bertindak. Sebagai alat pengawas. Fungsi Norma Sosial : Sebagai pedoman atau patokan perilaku dalam masyarakat. Merupakan wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di masyarakat. Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku suatu masyarakat.
10
Interaksi Sosial
11
Adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi
Adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi. Mencakup, interaksi antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Cirinya, jumlah pelaku lebih dari 1, adanya komunikasi, memiliki maksud dan tujuan, dan dilaksanakan melalui pola sistem sosial tertentu. Faktor pendorong interaksi sosial : Imitasi, tindakan meniru segala sesuatu yg ada pada orang lain. Sugesti, pengaruh/stimulus untuk mempengaruhi satu sama lain. Identifikasi, keinginan untuk meniru agar menjadi sama secara keseluruhan atau sebagian. Motivasi, dorongan untuk melakukan sesuatu. Simpati, kondisi yang menimbulkan adanya ketertarikan. Empati, bentuk simpati mendalam yg dapat mempengaruhi kejiwaan dan emosional.
12
Sumber Informasi Mempengaruhi Interaksi
Ada 7 sumber informasi yang mempengaruhi cara berinteraksi menurut Karp dan Yoels: Usia Jenis Kelamin Penampilan Fisik Pakaian Warna Kulit Wacana Bentuk Tubuh
13
Bentuk Interaksi Sosial
Kerja sama (cooperation), merupakan bentuk dari proses interaksi sosial dalam suatu usaha bersama, antar individu, atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Asimilasi, merupakan usaha–usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok dengan mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Akulturasi, adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suat kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akomodasi, merupakan suatu proses interaksi sosial untuk menyelesaikan konflik antar individu maupun antarkelompok masyarakat.
14
Interaksi Sosial Akomodasi Bersifat Asosiatif
Koersi, akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yang lebih lemah. Kompromi, Bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian. Arbitrasi, Bentuk akomodasi apabila pihak-pihak yang berselsisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri sehingga mengundang pihak ketiga yang berhak memberikan keputusan. Mediasi, Bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi. Namun pihak ketiga yang diundang tidak berhak memberikan keputusan. Konsiliasi, Bentuk akomodasi dengan mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak- pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. Toleransi, Bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resimi. Stalemate, Bentuk akomodasi ketika kelompok-kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang, sehingga pertentangan antara keduanya akan berhenti dengan sendirinya. Ajudikasi, Penyelesaian masalah atau sengketa melalui jalur hukum. Keputusan Mayoritas, keputusan diambil atas suara terbanyak dalam sebuah voting. Segresi, masing2 pihak memisahkan diri dan saling menghindari utk mengurangi ketegangan. Cease Fire (gencatan senjata), penangguhan permusuhan dlm waktu tertentu. Subjugation, kekuatan besar meminta pihak lain untuk menaatinya. Interaksi Sosial Akomodasi Bersifat Asosiatif
15
Proses Interaksi Sosial Disosiatif
Proses interaksi sosial disosiatif cenderung menciptakan perpecahan dan meregangkan solidaritas di antara anggota kelompok, terbagi menjadi 3 bagian: Persaingan (Competition), Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika ada satu pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat terbatas. Kontravensi merupakan sikap menentang secara tersembunyi agar tidak sampai terjadi perselisihan secara terbuka. Konflik berarti pertentangan atau perbedaan antara dua kekuatan yang sering disertai intimidasi dan kekerasan untuk saling menguasai Proses Interaksi Sosial Disosiatif
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.