Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Routing Protocols and Concepts

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Routing Protocols and Concepts"— Transcript presentasi:

1 Routing Protocols and Concepts
Static Routing Routing Protocols and Concepts

2 Tujuan Menentukan tugas utama dari sebuah router di dalam sebuah jaringan. Menjelaskan jaringan yang terkoneksi secara langsung, dengan interface router yang berbeda. Meneliti secara jaringan yang terhubung secara langsung dalam tabel routing dan menggunakan protokol CDP. Menjelaskan routing statik dengan interface exit. Menjelaskan summary dan default route. Memperhatikan bagaimana paket dapat di-forward-kan ketika menggunakan routing statik. Mengidentifikasikan bagaimana cara mengatur dan melakukan troubleshoot routing statik.

3 Tugas Utama Router Fungsi sebuah Router Introducing the Topology
Pemilihan jalur terbaik Melakukan Forward terhadap paket ke tujuan Introducing the Topology 3 buah router seri 1800 terkoneksi melalui WAN Setiap router terkoneksi ke sebuah LAN yang diwakili oleh switch dan PC

4 Tugas Utama Router Koneksi dari sebuah Router pada WAN
Router memiliki sebuah port DB-60 yang dapat mendukung 5 macam standar kabel Koneksi dari sebuah Router pada Ethernet 2 tipe konektor yang dapat digunakan: Straight through dan Cross-over Straight through digunakan untuk menghubungkan: Switch ke Router, Switch ke PC, Router ke Server, Hub ke PC, Hub ke Server Cross-over digunakan untuk menghubungkan: Switch ke Switch, PC ke PC, Switch ke Hub, Hub ke Hub, Router ke Router

5 Interface Meneliti interface Router
Show IP route – untuk melihat tabel routing Show Interfaces –untuk menunjukkan status dari sebuah interface Show IP Interface brief –untuk menunjukkan sebagian dari informasi dari interface Show running-config – menunjukkan file konfigurasi di RAM

6 Interface Mengkonfigurasi interface dari Ethernet
Secara default semua interface serial dan Ethernet down Untuk menghidupkan interface, gunakan perintah No Shutdown

7 Interface Verifikasi interface Ethernet
Show interfaces fastEthernet 0/0 – menunjukkan status dari port fast Ethernet Show ip interface brief Show running-config Interface Ethernet bekerja di ARP

8 Interface Mengkonfigurasi Interface Serial
Masuk ke interface configuration mode Masukkan IP address dan subnet mask Ketikkan perintah no shutdown Contoh: R1(config)#interface serial 0/0 R1(config-if)#ip address R1(config-if)#no shutdown

9 Interface Meneliti interface Router
Interface WAN yang terkoneksi secara fisik. Ada 2 macam sisi dari sebuah Physical Layer WAN : Data Circuit-terminating Equipment (DCE) – Ini adalah service provider. CSU/DSU merupakan sebuah device yang bersifat DCE. (Pada jack kabel -> female) Data Terminal Equipment (DTE) – secara umum router adalah device yang bersifat DTE. (pada jack kabel -> male)

10 Interface Mengkonfigurasi serial link dalam lingkungan lab
Satu sisi koneksi serial dianggap sebagai DCE. Ini membutuhkan sebuah clocking signal – gunakan perintah clockrate. Contoh: R1(config)#interface serial 0/0 R1(config-if)#clockrate 64000 Serial Interfaces membutuhkan sebuah sinyal clock untuk mengontrol pewaktuan dalam berkomunikasi.

11 Tabel Routing and Protokol CDP
Tujuan dari perintah debug IP routing Memungkinkan untuk melihat perubahan yang dilakukan oleh router ketika menambah dan menambah jalur routing. Contoh: R2#debug ip routing IP routing debugging is on

12 Tabel Routing dan Protokol CDP
Mengkonfigurasi sebuah Ethernet interface Example: R2(config)#interface fastethernet 0/0 R2(config-if)#ip address R2(config-if)#no shutdown

13 Tabel Routing dan Protokol CDP
Ketika sebuah router telah dikonfigurasi interface-nya & tidak ada protokol routing lain dikonfigurasi maka: Routing table hanya terdiri atas jaringan yang terhubung secara langsung Hanya device pada jaringan yang terkoneksi secara langsung yang dapat dijangkau

14 Tabel Routing dan Protokol CDP

15 Tabel Routing dan Protokol CDP
Checking setiap route Perintah ping digunakan untuk melakukan cek terhadap konektifitas end to end

16 Tabel Routing dan Protokol CDP
Tujuan CDP Tool Cisco layer 2 yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai peralatan Cisco yang lain yang terhubung secara langsung. Konsep tetangga (neighbors): 2 tipe neighbor: Layer 3 neighbor Layer 2 neighbor

17 Tabel Routing dan Protokol CDP
Perintah CDP show Perintah Show cdp neighbors Menampilkan informasi berikut: Neighbor device ID Local interface Holdtime value, in seconds Neighbor device capability code Neighbor hardware platform Neighbor remote port ID Perintah Show cdp neighbors detail Sangat berguna dalam menentukan apakah konfigurasi sebuah alamat IP error

18 Tabel Routing dan Protokol CDP
Disabling CDP Untuk meng-disable CDP secara global gunakan perintah berikut Router(config)#no cdp run

19 Routing Statik dengan Interface Exit
Tujuan dari routing statik Jalur (route/rute) yang dikonfigurasi secara manual digunakan ketika menjalurkan dari sebuah jaringan ke sebuah stub network

20 Routing Statik dengan Interface Exit
Perintah IP route Untuk mengkonfigurasi suatu route static digunakan perintah berikut: ip route Contoh: Router(config)# ip route network-address subnet-mask {ip-address | exit-interface }

21 Routing Statik dengan Interface Exit
Membedah sintak static route ip route – Perintah static route – Alamat jaringan tujuan Subnet mask dari jaringan tujuan Serial 0/0/0 interface IP address on R2, which is the "next-hop" to this network

22 Routing Statik dengan Interface Exit
Mengkonfigurasi route ke 2 atau lebih remote network Gunakan perintah berikut pada R1 R1(config)#ip route R1(config)#ip route

23 Routing Statik dengan Interface Exit
3 Prinsip routing Zinin Principle 1: “Every router makes its decision alone, based on the information it has in its own routing table.” “Setiap router membuat keputusannya sendiri, berdasarkan informasi yang dimilikinya pada tabel routing” Principle 2: “The fact that one router has certain information in its routing table does not mean that other routers have the same information.” “Fakta bahwa sebuah router memiliki informasi tertentu dalam tabel routing tidak berarti bahwa router lain memiliki informasi yang sama” Principle 3: “Routing information about a path from one network to another does not provide routing information about the reverse, or return path.” “Informasi routing mengenai sebuah path/jalur dari satu network ke yang lain tidak menyediakan informasi routing mengenai jalur baliknya.”

24 Routing Statik dengan Interface Exit
Dengan menggunakan 3 prinsip routing Zininapa yang jawaban dari pertanyaan berikut? Apakah paket dari PC1 dapat mencapai tujuannya? Ya, paket yang ditujukan ke jaringan /24 dan /24 akan mencapai tujuannya. Apakah ini berarti bahwa paket dari jaringan-jaringan ini yang ditujukan ke jaringan /24 akan mencapai tujuannya? Tidak, karena baik R2 maupun R3 tidak memiliki route ke jaringan /24.

25 Routing Statik dengan Interface Exit
Resolving to an Exit Interface Recursive route lookup – terjadi ketika router harus melakukan lookup secara berulang-ulang pada tabel routing sebelum mengirimkan paket. Route statik yang mengirimkan semua paket ke alamat IP hop berikutnya melalui proses berikut (reclusive route lookup). Router harus mencocokkan alamat IP tujuan route statik dengan alamat pada hop berikutnya. Alamat hop berikut kemudian cocok dengan interface exit.

26 Routing Statik dengan Interface Exit
Configuring a Static route with an Exit Interface Static route yang dikonfigurasi dengan exit interface lebih efisien karena routing Tabel routing dapat menentukan exit interface dalam sekali pencarian Contoh sintak dibutuhkan untuk mengkonfigurasi sebuah static route dengan exit interface

27 Routing Statik dengan Interface Exit
Modifying Static routes Static route yang sudah ada tidak boleh dimodifikasi. Static route yang lama harus dihapus dengan meletakkan kata no di depan kata ip route Contoh: no ip route Static route yang baru harus dituliskan ulang di konfigurasi

28 Routing Statik dengan Interface Exit
Verifikasi Konfigurasi Static Route Lakukan langkah berikut Langkah 1 show running-config Langkah 2 verifikasi bahwa static route telah dimasukkan dengan benar Langkah 3 show ip route Langkah 4 verifikasi rute telah dikonfigurasi di dalam tabel routing Langkah 5 gunakan perintah ping untuk menverifikasi paket dapat mencapai tujuan dan Return path bekerja dengan baik

29 Routing Statik dengan Interface Exit
Ethernet interfaces dan ARP Jika sebuah static route dikonfigurasipada sebuah link Ethernet dan paket dikirim ke router hop berikutnya maka… Alamat MAC tujuan akan menjadi alamat dari interface Ethernet dari hop berikutnya Ini ditemukan oleh router dengan menggunakan tabel ARP Jika tidak ditemukan maka sebuah ARP request akan dikirimkan

30 Summary dan Default Route
Summarizing routes mengurangi ukuran tabel routing. Route summarization adalah proses menggabungkan sejumlah static routes menjadi sebuah static route.

31 Summary dan Default Route
Konfigurasi sebuah summary route Langkah 1: Hapus static route yang ada Langkah 2: Konfigurasi summary dari static route Langkah 3: Verifikasikan static route yang baru

32 Summary and Default Route
Default Static Route Ini adalah sebuah route yang akan cocok dengan semua paket. Stub router yang memiliki sejumlah static routes yang berada di dalam interface yang sama merupakan kandidat yang cocok untuk default route. Seperti route summarization default route akan mengurangi ukuran routing table. Mengkonfigurasi default static route Mirip seperti mengkonfigurasi static route. Kecuali bahwa alamat IP tujuan dan subnet mask semuanya nol. Contoh: Router(config)#ip route [exit-interface | ip-address ].

33 Summary and Default Route
Static routes dan subnet masks Proses lookup pada tabel routing ketika membandingkan alamat IP tujuan dan subnet mask akan menggunakan yang paling cocok Default static routes dan subnet masks Karena subnet mask digunakan pada default static route adalah , maka semua paket data akan cocok

34 Static Routes dan Packet Forwarding
Packet forwarding dengan static routes (ingat 3 prinsip routing Zinin) Router 1 Packet tiba di interface Fastethernet 0/0 pada R1 R1 tidak memiliki route ke alamat jaringan tujuan, /24 R1 menggunakan default static route

35 Static Routes dan Packet Forwarding
Packet forwarding dengan static routes (ingat 3 prinsip routing Zinin) Router 2 Paket tida di interface Serial 0/0/0 pada R2 R2 memiliki static route ke /24 melalui Serial0/0/1

36 Static Routes dan Packet Forwarding
Packet forwarding dengan static routes (ingat 3 prinsip routing Zinin) Router 3 Packet tiba di interface Serial0/0/1 pada R3 R3 memiliki route yang terkoneksi (connnected route) ke jaringan /24 melalui Fastethernet 0/1

37 Static Routes dan Packet Forwarding
Troubleshooting a Missing Route Tools yang dapat digunakan untuk mengisolasi masalah routing adalah: Ping – menguji konektifitas end to end Traceroute – untuk menemukan semua hop (router) disepanjang jalur di antara 2 titik Show IP route – menampilkan tabel routing & memastikan proses forwarding Show ip interface brief – menunjukkan status dari interface router Show cdp neighbors detail – mengumpulkan informasi konfigurasi mengenai neighbor yang terkoneksi secara langsung

38 Static Routes dan Packet Forwarding
Solving a Missing Route Menemukan route yang hilang atau route yang salah dikonfigurasi membutuhkan tool yang tepat secara metodik Mulailah dengan PING - jika ping gagal, maka gunakan traceroute untuk menentukan lokasi di mana paket gagal tiba Masalah: show ip route untuk meneliti tabel routing Jika terdapat masalah karena salah konfigurasi routing statik, hapus static route-nya dan konfigurasi ulang

39 Static Routes and Packet Forwarding
Solving a Missing Route

40 Summary Router Bekerja pada layer 3.
Fungsi best path selection & forwarding packets. Menghubungkan Jaringan: WAN Kabel Serial terhubung ke serial port milik router. Pada lingkungan lab/praktikum, clock rates harus dikonfigurasi pada sisi DCE. LAN Kabel straight through atau cross over cables digunakan untuk menghubungkan port fastethernet port. (tipe kabel yang digunakan tergantung pada device yang dihubungkan.) Cisco Discovery Protocol (CDP) Protokol yang bekerja pada layer 2. Digunakan untuk menemukan informasi mengenai device Cisco yang terhubung secara langsung.

41 Summary Static Routes This is a manually configured path that specifies how the router will get to a certain point using a certain path. Summary static routes This is several static routes that have been condensed into a single static route. Default route It is the route packets use if there is no other possible match for their destination in the routing table. Forwarding of packets when static route is used Zinin’s 3 routing principles describe how packets are forwarded Troubleshooting static routes may require some of the following commands: Ping Traceroute Show IP route Show ip interface brief Show cdp neighbors detail

42


Download ppt "Routing Protocols and Concepts"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google