Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBambang Susman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Penguatan Posisi Tawar Rakyat dalam Pemilu
Ani Soetjipto
2
Pemilu dan Demokrasi Demokrasi dimaknai beragam . Contested concept.
Banyak kajian dibedakan antara demokrasi prosedural dan demokrasi substantif. Pembahasan demokrasi hanya secara politik dan pembahasan demokrasi yang lebih luas menyangkut juga konteks sosial budaya Pembahasan demokrasi minimalis tidak memasukkan kajian tentang gerakan sosial dan gerakan masyarakat sipil.Dalam kerangka demokrasi kita mengenal 3 tanah polical sphere, economic market sphere dan civil society Pembahasan demokrasi elitis membahas lebih banyak tentang insitusi politik dalam kerangka politik formal
3
Pemilu dan demokrasi elektoral
Di Indonesia kajian tentang pemilu lebih banyak dibicarakan dan di bahas dalam kerangka elektoral Pemilu adalah ajang penting dari sirkulasi elit dan upaya menjaring pemimpin lewat cara cara yang akuntabel Hubungan kandidat dan rakyat dalam konteks elektoral adalah meyakinkan rakyat dengan janji dan program bahwa kandidat layak untuk dipilih Menempatkan rakyat dalam posisi pasif , dan hubungan dengan rakyat selesai begitu kontes elektoral berakhir
4
Problem demokrasi elektoral ( Oligarki)
Ketika rakyat dipandang sebagai penonton pasif , pemilu dan pilkada menghasilkan elit pemimpin yang hanya berputar di kalangan terbatas. Sentralisasi kekuasaan pada kelompok kecil sering disebut sebagai oligarki. Oligarki bentuknya beragam bisa kekerabatan atau kelompok bisnis seperti yang kita saksikan lewat hasil pemilu legislatif atau pilkada atau ke
5
Problem demokrasi elektoral ( Politik Uang)
Dalam model pemilu yang menempatkan rakyat dalam posisi pasif , rakyat tidak merasakan kemenangan atau kekalahan . Yang merasa menang atau kalah adalah sponsor/ penyandang dana/ kartel ekonomi yang berada di belakang kandidat yang membiayai kampanye kandidat Akibatnya setelah kandidat terpilih tidak ada ikatan dengan rakyat dan kandidat dalam pembuatan kebijakan lebih banyak didikte oleh kepentingan sponsor
6
Problem demokrasi defisit
persoalan yang bermuara pada krisis representasi tersebut berdampak pada hilangnya aspirasi dan kepentingan umum ( demokrasi minus deliberasi dan agregasi kepentingan) Demokrasi yang tercipta menjauhkan pemenuhan prinsip keadilan sosial dan distribusi sumber daya yang berkeadilan ( indikator nya salah satunya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat) Demokrasi gagal menjadi sarana bagi proses pendewasaan kewargaan ( citizenship)
7
Problem demokrasi defisit
Penyebab nya bukan karena ketiadaan kebebasan dan hak sipil tapi lebih banyak karena tidak berfungsinya kontrol publik terhadap kekuasaan baik lewat kontrol kebijakan dan tata kelola pemerintahan
8
Apa strategi yang ditawarkan?
Memperbaiki kualitas representasi politik yang buruk karena putusnya tali mandat dan penyaluran aspirasi rakyat perlu dicarikan formula baru untuk merespondsnya Dalam konteks elektoral- agregasi kepentingan selama ini bekerja melalui logika suara terbanyak. Suara terbanyak adalah basis untuk terpilihnya pemimpin baru. Agregasi statistik ini harus dilengkapi dengan agregasi kepentingan dan agregasi identitas( interest aggregation)
9
Apa strategi yang ditawarkan
Keragaman identitas pemilih hilang karena pemilu dan pilkada selama ini hanya menyediakan menu pasangan kandidat bukan masakan apa yang hendak ditawarkan kepada pemilih setelah mereka terpilih dalam menjawab kebutuhan konstituen. Padahal seharusnya program dan kebijakan tersebut yang harusnya di deliberasikan pada konstituen untuk di kritisi , di rubah dan di perbaiki berdasarkan masukan ( kampanye dengan demikian bentuknya bukan sosialisasi program tapi seharusnya adalah deliberasi tawaran program)
10
Apa Strategi yang di tawarkan?
Memperbaiki dan menyempurnakan keragaman identitas kandidat maka prosedur krusial yang harus di perbaiki adalah pada tahap pencalonan. Selain calon yang diajukan partai politik , seharusnya pemilu juga memberi tempat terbuka kepada calon independen bukan mempersulit keikut sertaan calon independen. Calon independen harus dapat mencalonkan dengan syarat yang lebih lunak . Hal ini membuka ruang untuk memunculkan figur figur lain diluar lingkaran oligarki partai politik
11
Apa Strategi yang ditawarkan
Memperkuat partisipasi pemilih sehingga menjadi arena pendewasaan warga ( active citizenship) bisa dilakukan dengan tidak hanya memaknai partisipasi dengan statistik turn out ( keikut sertaannya memilih) tapi pelibatan mereka secara integral dalam penyusunan program kerja kandidat dan program kerja partai . Program kerja ini yang akan terus dimonitor pelaksanaannya pasca pemilu untuk mewujudkan distribusi dan alokasi sumber daya yang lebih berkeadilan lewat legislasi dan anggaran yang dibuat
12
Apa Strategi yang di tawarkan?
Penghematan biaya kampanye dan korupsi pemilu bisa dilakukan lewat peran penyelenggara pemilu yang tidak hanya fokus pada aspek administrasi tapi juga pengawalan dana kampanye ( pengawasan pemasukan dan pengeluaran belanja kandidat) Penghematan dan kampanye murah lewat kampanye program sudah di praktekkan oleh beberapa partai namun belum terinstitusionalisasi. Aturan yang dibuat penyelenggaran pamilu dalam atribut kampanye misalnya sudah juga dilakukan. Untuk partai politik pilihan sistim tertutup tentunya akan lebih ‘ appealing’ untuk bisa mendapatkan dana lebih banyak dari kandidat dan mengontrol kandidat lewat sistim tertutup. Sistim terbuka lebih mendorong ikatan dan relasi mengikat antara kandidat dan pemilih dengan ikatan program bukan ikatan patronase
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.