Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSucianty Agusalim Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
BAB IX. PENULISAN KARANGAN ILMIAH Kompetensi Dasar: Mahasiswa mengetahui berbagai hal tentang penulisan karangan ilmiah Karang adalah menyusun Karangan adalah hasil mengarang Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta yang ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya adalah pekerjaan, hasil perbuatan Karya ilmiah hasil perbuatan secara ilmu pengetahuan
2
Ciri khusus karangan ilmiah itu harus ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Bagaimana dengan mahasiswa?
3
Mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya akan membuat skripsi sebagai wadah penuangan ilmu yang diperolehnya. Karangan ilmiah itu disusun berdasarkan metode ilmiah yang bekerja menurut suatu garis pemikiran yang konseptual dan prosedural.
4
Karangan ilmiah merupakan sarana penting dalam pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari karangan ilmiah itu para penuntut ilmu memperoleh informasi bidang keahlian yang ditekuninya.
5
Dengan penulisan karangan ilmiah, akan melatih para ilmuwan menjadi lebih terampil mengembangkan ilmu yang ditekuninya. Ilmuwan yang terampil itu akan mampu pula menyebarluaskan ilmunya melalui karangan ilmiah.
6
Jenis karangan ilmiah: 1
Jenis karangan ilmiah: 1. Makalah, yaitu karangan ilmiah yang menyajikan suatu masalah berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris (pengalaman) - objektif. Dalam makalah disajikan masalah melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
7
Makalah a. tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. b. karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
8
2. Skripsi adalah karangan ilmiah yang. mengemukakan pendapat penulis
2. Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif berdasarkan langsung ataupun tidak langsung
9
Skripsi ditulis untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana dan biasanya dipertahankan di hadapan dewan penguji pada ujian meja hijau.
10
3. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang dikemukakan dalam karangan yang sifatnya lebih luas daripada skripsi. Karangan ilmiah ini memperbincangkan pengujian satu hipotesis atau lebih oleh mahasiswa sekolah pascasarjana.
11
4. Disertasi adalah karangan ilmiah yang
4. Disertasi adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk memperoleh gelar doktor yang sifatnya lebih luas daripada tesis yang mengemukakan dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terperinci.
12
Manfaat karangan ilmiah: 1
Manfaat karangan ilmiah: 1. Penulis akan terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif sebelum menulis. Penulis membaca kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang akan dibahas.
13
2. Penulis terlatih menggabungkan hasil bacaan, dari berbagai buku sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkan- nya ke tingkat pemikiran yang lebih luas. 3. Penulis akan berkenalan dengan kegiatan perpustakaan.
14
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara jelas dan sistematis. 5. Penulis memperoleh kepuasan intelektual. 6. Penulis turut memperluas cakrawala berpikir dan ilmu pengetahuan masyarakat.
15
Sikap Ilmiah Brotowijaya (1985) mengatakan orang yang berjiwa ilmiah adalah orang yang memiliki delapan macam sikap ilmiah, yaitu: Sikap ingin tahu selalu bertanya-tanya tentang berbagai hal
16
2. Sikap kritis a. bersifat tidak mudah percaya b
2. Sikap kritis a.bersifat tidak mudah percaya b.bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan c.tajam dalam menganalisis direalisasikan dengan mencari informasi sebanyak mungkin sebelum menentukan pendapat untuk ditulis.
17
3. Terbuka, bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain 4. Objektif, menyatakan apa adanya, tanpa menyertakan pendapat pribadi. Setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
18
5. Rela menghargai karya orang lain. 6. Berani mempertahankan kebenaran. 7. Dapat menjangkau ke depan, berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan dapat membuktikannya, bahkan mampu menyusun suatu teori (definisi) baru.
19
8. Optimis, seorang ilmuan selalu berharap. baik
8. Optimis, seorang ilmuan selalu berharap baik. Ia tidak akan berkata bahwa sesuatu itu tidak dikerjakan, tetapi akan mengatakan berikan saya kesempatan untuk memikirkan dan mencoba untuk mengerjakannya.
20
Simpulan Ciri karangan ilmiah: jujur dan akurat objektif sesuai data dan fakta di lapangan penyajian topik secara sistematis konseptual dan prosedural
21
Langkah penyusunan karangan ilmiah
Pemilihan topik Pilihlah sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoalan yang benar-benar diketahui daripada menulis yang tidak menarik atau yang tidak diketahui sama sekali.
22
Topik yang dipilih sebagai berikut:
Topik yang dipilih harus berada di sekitar Anda, baik di sekitar pengalaman maupun di sekitar pengetahuan. Topik yang dipilih haruslah topik yang paling menarik perhatian. Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi yang lingkupnya sempit dan terbatas.
23
Hindarilah pokok masalah yang akan menyeret Anda kepada pengumpulan in- formasi yang beraneka ragam. d. Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang objektif. e. Topik yang dipilih harus Anda ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya walaupun serba sedikit. Artinya topik yang dipilih jangan terlalu baru bagi Anda.
24
f. Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang akan memberikan informasi tentang pokok masalah yang akan ditulis. 2. Penentuan judul Apakah judul itu? Samakah judul dengan topik?
25
Topik berbeda dengan judul
Topik berbeda dengan judul. Judul adalah nama yang dipakai untuk buku atau bab yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu. Judul adalah kepala karangan
26
Topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, dsb
Topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, dsb. Topik adalah bahan pembicaraan Tema adalah pokok pikiran, dasar cerita
27
Dalam penulisan karangan ilmiah, judul harus tepat menunjukkan topiknya. Penentuan judul harus dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa syarat: Judul harus sesuai dengan topik atau isi karangan ilmiah beserta jangkauannya. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase bukan dalam bentuk kalimat
28
c. Judul diusahakan sesingkat mungkin d
c. Judul diusahakan sesingkat mungkin d. Judul harus dinyatakan secara jelas artinya. Judul tidak dinyatakan dalam kata kiasan atau tidak mengandung kata yang mengandung makna ganda. e. Judul harus provokatif agar menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca dan segera membacanya.
29
Penyusunan kerangkakarangan Kerangkakarangan adalah rancangan atau out line yang dijadikan patokan kerja sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih dalam penganalisaan. Menyusun kerangkakarangan adalah rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan.
30
Manfaatnya: Memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dengan yang tidak penting Menghindari timbulnya pengulangan pemba- hasan Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan
31
Tata tertib pembuatan karangan ilmiah meliputi dua hal, yaitu:
Bentuk karangan berdasarkan penyajiannya Sistematika karangan
32
Bentuk karangan ilmiah berdasarkan cara penyajiannya:
Narasi: fiksi dan non-fiksi Deskripsi Eksposisi Argumentasi
33
Narasi (n = nomina) adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan. Dalam paragraf narasi ada tiga unsur utama yaitu (tokoh-tokoh, kejadian, latar ruang dan waktu. Naratif a=ajektiva, kata yang menjelaskan nomina) adalah yang bersifat narasi, bersifat menguraikan.
34
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah mengalami sendiri objek yang digambarkan. Penulisan deskripsi disajikan sehidup-hidupnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, atau merasakan apa yang dilihat, didengar atau dirasakan pengarang. Deskriptif adalah bersifat deskripsi, bersifat menggambarkan
35
Eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.
36
Metode penulisan eksposisi adalah:
Metode definisi 1. definisi nominal 2. definisi formal 3. definisi operasional 4. definisi luas
37
b. Metode analisis yaitu penyelidikan terhadap
b. Metode analisis yaitu penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya menentukan dasar pembagian yang jelas mengikuti pembagian itu secara konsisten melakukan pembagian itu sampai selesai
38
Langkah yang dapat ditempuh untuk mengem-bangkan eksposisi atau paparan
Menentukan topik yang akan dipaparkan Menentukan tujuan paparan Merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan tersusun baik Menulis paparan yang sebenarnya berda-sarkan kerangka yang telah disiapkan
39
Argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. berargumentasi adalah memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat berargumen adalah berdebat dengan saling mempertahankan atau menolak alasan masing-masing
40
Argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.
41
Narasi Fiksi menyampaikan makna /amanat secara tersirat sebagai rekreasi rohaniah menggugah imajinasi penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap makna ditulis berdasarkan khayalan atau pemikiran pengarang bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan penggunaan makna konotasi
42
Narasi non-Fiksi menyampaikan informasi yang memperluas pengetahuan dan wawasan memperluas pengetahuan/wawasan penalaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesepakatan rasional ditulis berdasarkan pengamatan dan penelitian bahasanya cenderung informatif dan menitik-beratkan penggunaan makna denotasi
43
persamaan eksposisi dan argumentasi
sama-sama menjelaskan pendapat, gagasan, dan keyakinan kita sama-sama memerlukan fakta yang diperkuat atau diperjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar,dll. sama-sama memerlukan analisa dan sintesa dalam pembahasannya sama-sama menggali idenya dari: pengalaman, pengamatan, penelitian, sikap dan keyakinan
44
perbedaan eksposisi dan argumentasi
eksposisi hanya menjelaskan dan mene-rangkan sehingga pembaca memperoleh informasi sejelas-jelasnya. argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat, sikap dan keyakinan kita benar
45
eksposisi menggunakan contoh, grafik, dll
eksposisi menggunakan contoh, grafik, dll. untuk menjelaskan sesuatu yang dike-mukakan. argumentasi memberi contoh, grafik, dll. untuk membuktikan sesuatu yang dikemu-kakan itu benar
46
3. Penutup pada akhir eksposisi biasanya menegaskan kembali dari sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya Penutup pada akhir argumentasi biasanya berupa simpulan atas sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.
47
Unsur karangan ilmiah lengkap:
Judul Karangan 7. Bab Penguraian Kata Pengantar 8. Bab Penutup (Simpulan dan Saran) Daftar Isi 9. Daftar Pustaka Daftar Tabel Daftar Riwayat Hidup Daftar Gambar Indeks Bab Pendahuluan Abstraksi ( kata) 13. Lampiran
48
untuk penulisan di majalah:
Judul Abstrak ( ± 100 kata, 8 baris) Kata kunci (5 kata) Pendahuluan Isi Penutup (Simpulan) Daftar Pustaka
49
Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembi-caraan dalam penulisan. Tata cara penomoran ada dua, yaitu: Kombinasi angka dengan angka Kombinasi angka dengan huruf
50
Kombinasi angka dengan angka: I. II. 1. 1 2. 1 1. 2 2. 2 2. 2. 1 2. 2
51
Kombinasi angka dengan huruf: I. II. A. A. B. 1. C. 2. a. b. c.
52
Penulisan kutipan: dikatakan kutipan integral apabila penulis yang pendapat atau idenya dikutip menyatu dengan teks. Contoh: Efendi (1997:32) menyatakan strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Efendi (1997) menyatakan strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan
53
Dikatakan kutipan non-integral apabila penulisnya tidak menyatu dengan teks. Contoh: Komunikasi dan efektif, yakni menimbulkan sesuatu yang diharapkan dari komunikasi, apabila si komunikator mengenal siapa komunikannya (Effendi, 1997:90) komunikan: penerima pesan
54
Penulisan daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung. Penulisan daftar rujukan (referensi) adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan.
55
Penulisan tersebut adalah:
Nama penulis tanpa dibalik ataupun tanpa gelar Identitas setiap rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk buku berikutnya Nama pengarang didaftar pustaka atau rujukan ditulis secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut.
56
Jika terdiri satu orang penulis menjadi: Abdul Latif. 1997
Jika terdiri satu orang penulis menjadi: Abdul Latif Surat-Menyurat Indonesia. Jakarta: Depdikbud Abdul Latif Surat-Menyurat Indonesia. Jakarta: Depdikbud Jika terdiri dari dua orang penulis menjadi: M.Yamin dan Multatuli Surat-Menyurat Indonesia. Jakarta: Depdikbud
57
Jika terdiri dari tiga orang penulis menjadi:
Caca Sudarsa, dkk Surat-Menyurat Indo nesia. Jakarta: Depdikbud
58
SEKIAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.