Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan bekerjasama dengan BPTP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan bekerjasama dengan BPTP"— Transcript presentasi:

1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan bekerjasama dengan BPTP
Rangkuman Kajian PENYELAMATAN SAPI BETINA PRODUKTIF DI PROPINSI KAWASAN PRODUSEN NUSATENGGARA TIMUR, NUSATENGGARA BARAT DAN BALI Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan bekerjasama dengan BPTP 28 September-1 Oktober 2015

2 Penyebab Terjadinya Pemotongan SBP (Denpasar, Bali)
Penetapan kuota pengeluaran antar-pulau (reguler dan periode khusus) yang kurang akurat, karena data dan asumsi yang tidak tepat; Penegakan hukum/aturan/regulasi yang belum konsisten oleh Pemda dan Penanggung Jawab RPH/TPH; Belum adanya kesepahaman tentang kriteria SBP yang boleh/tidak boleh dipotong; Kawasan Pulau Bali yang terbatas dan desakan sektor pariwisata; Pasar sapi potong yang tidak sempurna dan bersifat oligopsonistik; Aturan/regulasi lebih didominasi oleh punishment dibanding reward bagi peternak sapi potong.

3 Dampak (Denpasar, Bali)
Terjadi oversupply sapi potong (SBP dan jantan <375 kg) karena tidak dapat di antar-pulaukan, sehingga menyebabkan penurunan harga, semakin sulit dan mahal untuk memotong sapi jantan, dan semakin meningkatnya pemotongan SBP; Sejak tahun 2013 populasi sapi Bali menurun 27%, dan populasi induk menurun 19%; Peternak cenderung menjual sapi kualitas rendah dan ukuran kecil; Pendapatan dan kesejahteraan peternak menurun; Mendorong adanya pengeluaran antar-pulau secara ilegal (bertentangan dengan Perda No. 2/2003) dengan perkiraan volume hampir sama dengan kuota (50 ribu ekor/thn); Menyebabkan terjadinya jual-beli kuota;

4 Opsi Rekomendasi (Denpasar, Bali)
Perlu dilakukan pendataan ulang struktur populasi sapi Bali di propinsi Bali; Penegakan hukum/aturan/regulasi dilaksanakan secara konsisten; Penetapan kuota sapi potong antar-pulau, kebutuhan bibit (jantan dan betina induk) dilakukan berdasarkan dinamika struktur populasi (bukan asumsi dan konstan), dan disesuaikan dengan peak-demand (seperti Idul Adha) terutama bagi sapi-sapi jantan kg; Penyamaan pemahaman tentang kriteria dan grade SBP yang boleh dipotong; Pemerintah Daerah menyediakan anggaran untuk membeli sapi- sapi berkualifikasi induk/pejantan berkualitas dari peternak, atau melalui kebijakan kuota pengeluaran dengan kewajiban setor bibit berkualitas kepada Pemda/UPT Perbibitan.

5 Grafik Pemotongan di Denpasar, Bali

6 Grafik Pemotongan di Denpasar, Bali


Download ppt "Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan bekerjasama dengan BPTP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google