Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BUKTI AUDIT
2
TUJUAN UMUM AUDIT Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
3
Standar Pekerjaan Lapangan Ketiga
Bukti kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapat atas laporan yang diaudit
4
Bukti Audit : Adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya.
5
Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari :
Data Akuntansi, terdiri dari Jurnal, buku besar dan buku pembantu serta buku pedoman akuntansi, rekonsiliasi dll Semua informasi penguat tersedia bagi auditor, spt cek, faktur, surat kontrak, notulen rapat,konfirmasi dll
6
Cukup atau Tidaknya BUKTI AUDIT Mempertimbangkan:
Materialitas dan Risiko Faktor Ekonomi Ukuran dan Karakteristik Populasi
7
Kompetensi Bukti audit
Kompetensi Informasi penguat dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut : Relevansi Sumber Ketepatan Waktu Objektivitas Cara Pemerolehan Bukti
8
Bukti Audit Sebagai Dasar yang layak untuk Menyatakan Pendapat auditor
Pertimbangan Auditor tentang kelayakan Bukti Audit di pengaruhi oleh beberapa faktor berikut : Pertimbangan Profesional Integritas Manajemen Kepemilikan Publik versus Terbatas Kondisi Keuangan
9
Tipe Bukti Audit: Tipe Data Akuntansi 1. Pengendalian Intern
2. Catatan Akuntansi Tipe Informasi Penguat : 1. Bukti Fisik 2. Bukti Dokumenter 3. Perhitungan 4. Bukti Lisan 5. Perbandingan dan Ratio 6. Bukti dari Spesialis
10
Penentuan Prosedur audit yang digunakan
Dalam Proses Pengambilan bukti audit, auditor melakukan empat pengambilan keputusan yang berkaitan, yaitu: Penentuan Prosedur audit yang digunakan Penentuan besarnya sampel untuk prosedur audit tertentu Penentuan unsur tertentu yang harus dipilih dari populasi Penentuan waktu yang cocok untuk melaksanakan prosedur audit tersebut.
11
Prosedur Audit Adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang disebutkan dalam standar pekerjaan lapangan ketiga meliputi inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, konfirmasi
12
Prosedur audit yg biasa dilakukan auditor :
Inspeksi Pengamatan / observation Permintaan keterangan / enquiry Konfirmasi Penelusuran / tracing Pemeriksaan bukti pendukung / vouching Penghitungan / counting Scanning Pelaksanaan ulang / reperforming Tehnik audit berbantuan komputer
13
Situasi Audit yg Mengandung Risiko Besar
Pengendalian intern yang lemah Kondisi keuangan yang tidak sehat Manajemen yang tidak dapat dipercaya Penggantian auditor Perubahan tarif atau peraturan pajak atas laba Usaha yang bersifat spekulatif Transaksi perusahaan yang kompleks
14
Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan ASERSI MANAJEMEN
Asersi Manajemen atas Laporan Keuangan: Keberadaan atau keterjadian (exisence or occurrence): berhubungan dengan apakah aktiva atau kewajiban entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode tertentu. Kelengkapan (completeness): berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya. Hak dan Kewajiban (Right and Obligation): berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. Penilaian (valuation) atau alokasi: berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban , pendapatan, dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure): berhubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya.
15
ASERSI MANAJEMEN DAN TUJUAN UMUM AUDIT
Asersi Manajemen Tujuan Umum Audit Keberadaan atau Keterjadian Kelengkapan Hak dan Kewajiban Penilaian atau Alokasi Penyajian dan Pengungkapan Aktiva dan kewajiban entitas ada pada tanggal tertentu, dan transaksi pendapatan dan biaya terjadi dalam periode tertentu. Semua transaksi dan akun yang seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan. Aktiva adalah hal entitas dan utang adalah kewajiban entitas pada tanggal tertentu. Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan biaya telah disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. Komponen tertentu laporan keuangan telah digolongkan, digambarkan, dan diungkapkan secara semestinya.
16
Tujuan Khusus Audit: Keabsahan: apakah angka-angka yang dimasukkan dalam laporan keuangan memang seharusnya dimasukkan. Kelengkapan: apakah semua angka-angka yang seharusnya dimasukkan memang diikutsertakan secara lengkap. Kepemilikan: apakah angka-angka yang dimasukkan memang menjadi hak/kewajiban perusahaan. Penilaian: apakah angka-angka yang dimasukkan dinilai dengan pantas. Klasifikasi: apakah setiap pos telah dimasukkan dalam perkiraan yang benar dan apakah perkiraan-perkiraan tersebut telah dimuat dengan pantas dalam laporan keuangan. Pisah Batas: apakah transaksi-transaksi telah dicatat dalam periode yang tepat. Akurasi Mekanis: apakah rincian dalam saldo perkiraan sesuai dengan angka-angka dalam buku besar tambahan, dijumlahkan dengan benar, dan sesuai dengan jumlah dalam buku besar. Pengungkapan: apakah semua perkiraan neraca dan laporan rugi laba serta informasi yang berkaitan telah disajikan dengan benar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan pandas dalam isi dan catatan kaki.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.