Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Blok Kedokteran Gigi Dasar Struktur jaringan keras gigi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Blok Kedokteran Gigi Dasar Struktur jaringan keras gigi"— Transcript presentasi:

1 Blok Kedokteran Gigi Dasar Struktur jaringan keras gigi
Drg Erma Sofiani, SpKG Prodi Kedokteran Gigi UMY

2

3 Struktur jaringan gigi
1. 2. DENTIN 3. SEMENTUM 4. JARINGAN PULPA 5. JARINGAN PERIODONTAL

4

5

6

7

8

9

10 enamel Progress of enamel formation for primary teeth[19]
 Amount of enamel formed at birth Enamel mineralization completed Primary maxillary toothCentral incisor5/61.5 months after birthLateral incisor2/32.5 months after birthCanine1/39 months after birth1st molarCusps united; occlusal completely calcified and 1/2 to 3/4 crown height6 months after birth2nd molarCusps united; occlusal incompletely calcified; calcified tissue covers 1/5 to 1⁄4 crown height11 months after birthPrimary mandibular toothCentral incisor3/52.5 months after birthLateral incisor3/53 months after birthCanine1/39 months after birth1st molarCusps united; occlusal completely calcified5.5 months after birth2nd molarCusps united; occlusal incompletely calcified10 months after birth

11 EMAIL Bagian2 enamel 1. Perikymata, terbentuk dlm waktu 11,4-26 hari
2. Garis Retzius, membentuk 45o dgn prisma2 enamel. Diantara prisma2 ini terdpt substansia interprismata 3. Lamela enamel 4. Semak enamel 5. Ujung Tome’s fibre ujung odontoblas yang dijumpai pd enamel Hub enamel-dentinbergeruntul (Arkadenforming) Subs. Interprismata berisi materi organik Prisma enamel berisi materi anorganik(hydroksiapatit) + air

12 EMAIL ENAMEL (Substansia Adamantia)
Jar. yg plg keras dari struktur gigi. Melindungi jar vital gigi y: dentin & jar pulpa Warna & bentuk mempengaruhi estetik enamel Bila rusak tidak mengalami regenerasi. perbaikan&pergantian enamel hanya dgn tambalan(restorasi) Cuticula dentis = lapisan/membran/ selaput tipis ,dibagian luar enamel. Dijumpai pd gg baru erupsi, pd org dewasa hanya pd aproksimal aus krn pemakaian

13 enamel Perikymata which are associated with the Striae are shallow grooves noted clinically on the nonmasticatory surfaces of some teeth in the oral cavity.[5] Perikymata are usually lost through tooth wear, except on the protected cervical regions of some teeth, especially the permanent maxillary central incisors, canines, and first premolars, and may be confused as dental calculus.[10] Darker than the other incremental lines, the neonatal line is an incremental line that separates enamel formed before and after birth.[11] The neonatal line marks the stress or trauma experienced by the ameloblasts during birth, again illustrating the sensitivity of the ameloblasts as they form enamel matrix. As one would expect, the neonatal line is found in all primary teeth and in the larger cusps of the permanent first molars. They contain irregular structures of enamel prisms with disordered crystal arrangements basically formed by the abrupt bending of the prisms towards the root; usually, the prisms gradually bent back again to regain their previous orientation.[10] Gnarled enamel is found at the cusps of teeth.[2] Its twisted appearance results from the orientation of enamel rods and the rows in which they lie.

14 crystalline dan dlm jar micropores yg
Permeabilitas Pada enamel gigi mature Mineral Hydroxiapatite (anorganik) 90% Organik matrix Air 4-12% dikandung dlm ruang Inter crystalline dan dlm jar micropores yg terhubung kearah permukaan eksternal

15 Email Hydroxyl apatit - Ca10(PO4)6(OH)2 - 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
-Ca5 {OH(PO4)3} jarang dijumpai. Apatein(Yunani) = bertukar Unsur OH- (Hydroxyl) amat mdh bertukar dengan mineral lain cth: Dgn F- kelarutan enamel berkurang (Baik) CO3 kelarutan meningkat (Tidak baik)

16 Email Micropores membentuk hub yg dinamik
antara kavitas oral dan sistemik, pulpa & cairan tubulus dentin Pd gg mengalami dehidrasi sbg akibat bernafas melalui mulut pd malam hari (saat tidur)atau pd saat pemasangan rubber dam (sbg isolasi pada perawatan gg) terlihat enamel chalty dan lbh terang kondisi ini reversibel kembali lembab krn lingkungan oral shg warna kembali normal

17 Email 1. Enamel bersifat semipermeabel
berbagai cairan ion2 dan substansi dgn BM rendah (apakah merusak atau terapeutik) dapat berdifusi melalui enamel. 2. Mekanisme difusi pada enamel bersifat dinamis dan tidak terbatas pada permukaan gigi. Tetapi dapat berdifusi masuk kedalam enamel gg. Mis pd saat : fluoride uptake, bleaching vital (ekstrakoronal) ion fluor dan On tidak hanya bereaksi dengan permukaan enamel tetapi jg dapat berdifusi ke

18 Perubahan warna gg terjadi secara bertahap seiring pertambahan usia hyposalivasi - terjd perubahan warna pe(-)an kelarutan asam volume micropore berkurang kandungan air berkurang permeabilitas enamel berkurang Trace element bertambah

19 Email Pewarnaan (colorization) • Enamel translusen
• Pewarnaan tergantung ketebalan enamel dan warna dentin Ketebalan enamel Dari puncak tonjol( 2,5mm) dan kearah incisal edge( 2,0mm) Ketebalan enamel menurun sampai dibawah kedalaman fissure oklusal dan berbentuk taper sampai didaerah servikal pd pertemuan dgn sementum atau dentin akar

20 Email Pada gigi anterior dewasa muda translusensi
keabu2an/agak sdkt berwarna kebiru2an pd incisal edge Warna lbh kekuningan dijumpai pd daerah servikal krn warna dentin memantul karena daerah tsb enamel tipis. Pada pertemuan enamel dan sementum 10% ada gap shg dentin terpapar (hipersensitif)

21 DENTIN Permeabilitas dentin Sebagai akibat adanya tubulus dentin
STRUKTUR DENTIN •Menyerupai struktur tulang •Mengalami meneralisasi dan memp matriks ekstraseluler •Komposis - Mineral 69.3%, organik 17,5%, air 13.2% Bagian-bagian dari dentin : •Dentin Intertubuler •Dentin Peritubuler •Tubulus Dentin berisi : - tonjolan odontoblast - Bahan Organik dalam ruang periodontoblast Permeabilitas dentin Sebagai akibat adanya tubulus dentin Tubuli dentin dibentuk krn deposisi dan mineralisasi matriks pre dentin di sekitar odontoblast

22 B. Tonjolan Odontoblast
TUBULI DENTINALIS 1. Berisi A. Dentin Peritubular > MIneralisasi dari dentin intertubular Matrix Organik < Penyempitan tubulus dentin pada umur lajut pertumbuhan dentin peritubular(dentin sklerotik) shg permeablitas kurang----- perlindungan pulpa B. Tonjolan Odontoblast Fibril-fibril Jaringan lunak melalui tubulus dentin Berada pada dentin –predentin junction Pemisah tonjolan odontoblast dan tubulus dentin(periodontoblast)

23 Tubuli Dentinalis 2. Tubuli dentin meluas dari perbatasan predentin ke pertemuan dentin- dan dentin-sementum 3. Bentuk seperti kerucut/konus, diameter 2,5 μm (dinding pulpa); 0,9 μm pd pertemuan d-e dan d-s 4. Fungsi formatif dan protektif----- odontoblast menumpuk----dentin primer, sekunder dan reparatif

24 Penampang tubuli dentinalis
Diagram illustrating the difference in size and number of in the dentinal floor between a shallow, A, and a deep, B, cavity preparation. (From Trowbridge HO:tubules Dentistry 82 2(4):22-29, 1982.)

25 Anastomosis dentin dengan pulpa

26 Dentin primer 1. Terbentuk sbelum erupsi gigi Terdiri dari :
dentin mantel 2. Lapisan pertama dentin yg mengapur 3. Sisi dentin pd pertemuan dentin dan dentin sirkumpulpal 4. Terbentuk setelah dentin mantel 5. Merupakan fungsi formatif pertama

27 Dentin sekunder Disusun setelah erupsi gigi Tubuli membengkok tajam
Ada garis demarkasi Merupakan penumpukan dentin primer yang tidak rata dg kecepatan rendah, struktur tubular krg teratur Deposisi dentin sekunder ini melindungi pulpa Pembentukannya jauh lebih lambat daripada dentin primer

28 Dentin sklerotik Pembentukan den tin ini berhubungan dengan aging dan karies yang lambat Tubuli dentinalis akan mengalami kalsifikasi dan obliterasi Sensivitas akan menurun

29 Dentin reparatif Dentin irregular/dentin tersier
Dibentuk sebagai respon protektif terhadap rangsang yg membahayakan (karies, prosedur operatif, bahan restoratif, abrasi, erosi atau trauma) Terbentuk tergantung : keparahan dan lamanya injuri Jika rangsang ringan----kecep pemb d.r rendah atau sebaliknya

30 Karies Kavitas (Pembentukan kavitas)
demineralisasi enamel tanpa terjd remineralisasi akan terlihat seperti enamel rusak membentuk kavitas Kavitas hrs ditempatkan bhn restorasi Tanpa restorasi pd kavitas penetrasi m.o. ke dentin akan berlanjut ke pulpa dpt menyebabkan vitalitas gg terganggu

31 Sementum ¢ Berasal dari jaringan mesoderm
¢      Jaringan mesenkim  yang meliputi bagian luar dari akar ¢      Komposisi kimia semen : 45%-50% zat anorganik dan 50%-55% zat organik ¢      Sementum tipis pada garis servikal dan menebal sampai apek akar ¢      Macam-macam semen:             - semen primer : terdapat pada waktu erupsi             - semen fisiologis: terbentuk karena pe+ usia             - semen patologis: karena iritasi, penyakit,dll

32 Konservasi gigi 1. Definisi 2. Dasar- dasar perawatan konservasi gigi
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan 4. Tindakan operative dentistry 5. Restorasi gigi plastis dan non plastis 6. Persiapan posisi operator 7. Dasar perawatan endodontik 8. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pasien

33 Karies Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi: 1. Keturunan
2. Ras 3. Jenis kelamin. Wanita>>Pria krn –Pregnancy (muntah) , mens (gang. hormonal) 4. Umur. Periode umur gigi bercampur(8-12thn) 5. Makanan (praerupsi) 6. Unsur kimia: Berilium,Fluor,Aurum,Ag,Mg,menghambat karies Cadmium,Platina,Selenium,Menunjang karies

34 Karies 7. Air ludah. pH asam karies, pH basa kalkulus
viskositas(serous) self cleansing baik, viskositas(mucous) self cleansing jelek. Flow >> self cleansing baik karies << 8. Plak. Terbentuk dari campuran air ludah, sisa2 epitel jar mulut, leukosit, limfosit, sisa makanan dan bakteri 9. Aktifitas otot. Pergerakan otot pipi,bibir,lidah, self cleansing baik -----karies menurun

35 Klasifikasi karies 1. Karies 2. Karies dentin 3. Karies pulpa

36 Jenis-jenis Karies Berdasarkan kedalaman Karies inspiens
Karies yang terjadi pada permukaan enamel gigi (lapisan terluar dan terkeras pada gigi), dan belum terasa sakit, hanya ada pewarnaan hitam atau coklat pada enamel. Karies superfisialis Karies yang sudah mencapai bagian dalam enamel dan kadang-kadang terasa sakit. Karies media karies yang sudah mencapai bagian dentin (tulang gigi) atau bahagian pertengahan antara permukaan gigi dan pulpa, gigi biasanya terasa sakit apabila terkena rangsangan dingin, makanan masam dan manis. Karies profunda Karies yang telah mendekati atau telah mencapai pulpa sehingga terjadi peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit waktu makan dan sakit secara tiba-tiba tanpa rangsangan. Pada tahap ini apabila tidak dirawat,maka gigi akan mati dan memerlukan rawatan yang lebih kompleks.

37 Karies MenurutKeyes 1960 Karies (caries) adalah penyakit multifaktorial yang meliputi : 1. Host : Gigi & saliva 2. Agent : Bakteria kariogenik 3. Environment : Substrat (Sukrosa) 4. Waktu

38

39

40 Proses terjadinya karies
         Penyebab utama karies adalah adanya proses demineralisasi pada . Seperti kita ketahui bahwa adalah bagian terkeras dari gigi, bahkan paling keras dan padat di seluruh tubuh. Sisa makanan yang bergula (termasuk karbohidrat) atau susu yang menempel pada permukaan akan bertumpuk menjadi plak, dan menjadi media pertumbuhan yang baik bagi bakteri. Bakteri yang menempel pada permukaan bergula tersebut akan menghasilkan asam dan melarutkan permukaan sehingga terjadi proses demineralisasi. Demineralisasi tersebut mengakibatkan proses awal karies pada .

41 Karies gigi Pencegahan karies gigi
Memperkuat gigi dengan suplemen (fluor dan calsium) Pembersihan gigi secara rutin Kontrol diet Jika terjadi karies segera dilakukan perawatan fungsi gigi

42 Pathologic wear Abrasion Atrition Erosion

43 Terima kasih


Download ppt "Blok Kedokteran Gigi Dasar Struktur jaringan keras gigi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google