Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
GIZI & IBU MENYUSUI
2
Sub Pokok Bahasan Anatomi & fisiologi Laktasi
Refleks Menyusui pada Ibu & Bayi Stadium Menyusui Faktor yang berhubungan dg Produksi ASI Makanan utuk Ibu menyusui Bagaimana cara menyusui
4
FISIOLOGI LAKTASI Masa hamil ukuran payudara bertambah besar. (2 – 3 x wanita normal) Ini disebabkan proliferasi sel-sel yg memproduksi ASI Sekresi cairan tersebut krn pengaruh hormon laktogen dari plasenta & hormon prolaktin dari hipofise Setelah persalinan dg terlepasnya placenta, kadar esterogen & progesterone menurun sedangkan prolaktin tetap tinggi shg ASI dpt di sekresi
6
Refleks oksitosin (refleks pengeluaran ASI/Let down reflex)
8
REFLEK LAKTASI The milk production reflex : reflek yg timbul akibat rangsangan pd puting susu shg tjd sekresi hormon prolaktin. Hormon ini menyebabkan sel-sel dlm alveoli membentuk susu 2. The let down reflex : reflek yg menekan air susu ke bagian depan payudara krn hormon oksitosin menyebabkan sel-sel otot di sekeliling alveoli berkontraksi.
9
Refleks pada bayi Pada proses laktasi tdpt 3 mcm reflek pd bayi, yaitu : Refleks mencari puting (Rooting reflex) Bila pipi bayi disentuh, ia akan menoleh kearah sentuhan. Bila bibir bayi disentuh ia akan membuka mulut dan berusaha untuk mencari puting untuk menetek Refleks menghisap (Suckling reflex) Refleks tjd krn rangsangan puting pd palatum durum bayi bila areola masuk ke dlm mulut bayi. Areola & puting tertekan gusi, lidah & langit – langit shg menekan sinus laktiferus yg berada dibawah areola. Selanjutnya tjd gerakan peristaltik yg mengalirkan ASI keluar/kemulut bayi Refleks menelan (Swallowing reflex) ASI dlm mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
11
Stadium laktasi Menurut stadium laktasi dibagi 3, yaitu : Kolostrum, Air susu transisi/peralihan dan Air susu matur (mature).
12
Kolustrum : Karakteritik Kolustrum
mrp cairan yg pertama kali disekresi o/ kelenjar mamma,kolustrum ini berlangsung sekitar 3 – 4 hari setelah ASI pertama kali keluar Karakteritik Kolustrum Lebih kental dan berwarna kuning dari pada ASI mature Lebih banyak mengandung protein, antibodi Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah dari ASI mature Lebih tinggi mengandung mineral terutama sodium dibandingkan ASI Matue Total energi hanya 58 kkal/100 ml Bila dipanaskan akan menggumpal lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol & lecitin dibandingkan ASI Matue volume 150 – 300 ml/24 jam
16
ASI masa peralihan peralihan dari kolustrum menjadi ASI mature. ASI peralihan berlangsung dari hari ke dari masa laktasi Karakteristik kadar protein lebih rendah, sedangkan kadar lemak & karbohidrat semakin tinggi dibandingkan kolustrum volumenya semakin lebih tinggi daripada kolustrum
17
Kompisisi masa ini relatif konstan
ASI Mature ASI yg disekresi pd hari ke-10 atau setelah minggu ke-4 sampai ke-3, dan seterusnya. Kompisisi masa ini relatif konstan Karakteristik Berwarna putih kekuningan Tidak menggumpal bila dipamaskan pH 6,6 – 6,9 terdapat anti mikrobial faktor kadar air : 88 gram/100 ml Volume = 300 – 850 ml/24 jam
18
Faktor - faktor yang berhub. dg produksi ASI
Jumlah prod. ASI tergantung besarnya cadangan lemak yg tertimbun selama hamil & diet selama menyusui. Keadaan gizi ibu semasa Hamil & setelah persalinan. Keadaan emosional ibu. Inisiasi ASI (awal pemberian ASI) = kapan bayi pertama kali disusui. Makin cepat dtg permintaan melalui isapan pertama bayi makin cepat pula dikeluarkan. dianjurkan agar bayi menyusu sesegera mungkin (30 menit pertama setelah kelahiran) Kontrasepsi. bbrp kontrasepsi yg menggunakan hormon, ada yg dpt menurunkan produksi ASI Posisi menyusui. Posisi menyusui juga berpengaruh thd prod. ASI. Posisi menyusui yg tidak tepat akan mengakibatkan puting lecet dan akan mengganggu proses menyusui. Bayi menjadi lebih jarang disusui karena ibu merasa sakit & ini merupakan awal penurunan produksi ASI
19
Mengapa ASI berkurang Bayi tdk langsung disusukan ASI tidak diperah Jika payudara tetap penuh maka akan terbentuk Prolacting Inhbiting Factor (PIF), yaitu zat yang menghentikan pembentukan ASI
21
MAKANAN UNTUK IBU MENYUSUI
22
Banyaknya makanan ibu menyusui disesuaikan dg umur bayi & kebutuhan gizi ibu.
Prinsip : memenuhi kebutuhan gizi & meningkatkan produksi ASI Syarat : - Susunan menu harus seimbang - Dianjurkan minum 8 – 12 gelas/hari - Menghindari mkn yg byk bumbu, terlalu Panas/dingin, tdk menggunakan alkohol - Dianjurkan banyak makan syr berwarna
23
Tabel 1. Tambahan kebutuhan gizi ibu hamil
NO ZAT GIZI 0 – 6 BULAN 7 – 12 BULAN 1 Energi (kkal) 500 550 2 Protein (gr) 17 3 Vitamin A (RE) 350 4 Vitamin D (mg) 5 Vitamin E (mg) 6 Vitamin K (mg) - 7 Thiamin (mg) 0,3 8 Riboflavin(mg) 0,4 9 Niasin (mg) 10 B 12 (mg) 11 Asam Folat (mg) 100 12 Piridoksin (mg) 0,5 13 Vitamin C (mg) 45 14 Kalsium (mg) 150 15 Fosfor (mg) 16 Besi (mg) Seng (mg) 4.6 18 Yodium (mg) 50 19 Selenium Tabel 1. Tambahan kebutuhan gizi ibu hamil Sumber : AKG 2004
24
CARA MENYUSUI Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu IBU mencuci kedua tangan dg sabun sampai bersih. Sebelum menyusui bayi, kedua punting susu dibersihkan dg kapas yang telah direndam terlebih dahulu dg air hangat. Waktu menyusui bayi, sebaiknya IBU harus duduk. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu kesebelah kanan sampai bayi merasa kenyang. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa keluar. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa susu.
33
Akibat cara meletakan yg salah
Nyeri & kerusakan putting menyebabkan putting terasa nyeri & lecet Hisapan bayi tidak efektif menyebabkan payudara bengkak, pengaliran ASI tidak normal. Produksi ASI penjadi berkurang Bayi rewel & tidak puas
34
MASALAH – MASALAH IBU MENYUSUI DAN CARA MENGATASI
35
Puting susu datar atau terbenam
Setelah bayi lahir puting susu datar atau terbenam dapat dikeluarkan dg cara : Susui bayi secepatnya setelah lahir Susui bayi sesering mungkin (2 – 2 ½ jam), ini akan menghindarkan payudara terisi penuh dan memudahkan bayi untuk menyusu Massage payudara & keluarkan ASI scr manual sebelum menyusui dpt membantu bila tdpt bendungan payudara dan puting susu tertarik kedalam Pompa ASI yg efektif dapat dipakai untuk mengeluarkan puting susu waktu menyusui
38
Puting Susu Nyeri umumnya terjadi pd awal – awal menyusui.
Perasaan sakit akan hilang setelah ASI keluar Cara menangani : Pastikan posisi menyusui sudah benar Mulai menyusui pd puting yg tidak sakit Segera setelah minum , keluarkan sedikit ASI, oleskan di puting susu dan biarkan payudara terbuka utk bbrp waktu sampai puting susu kering Jangan membersihkan puting susu dg sabun Hindarkan puting susu menjadi lembab
39
Puting Susu Lecet Puting susu lecet dpt disebabkan oleh posisi menyusui yg salah, tapi dpt pula disebabkan oleh Thrush (Candidates) atau Dermatitis Cara Menanganni : Cari penyebab (posisi menyusui salah, Candidiasis atau dermatitis) Obati penyebab terutama perhatikan posisi menyusui Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pd payudara yg sakit untuk sementara memberikan kesempatan lukanya sembuh Keluarkan ASI dari payudara yg sakit dg tangan (jangan dengan pompa) u/ tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASI Berikan ASI perah dg sendok atau gelas Jangan dg Dot Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula – mula dg waktu yg lebih singkat Bila lecet > 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
40
Payudara Bengkak Pada hari – hari pertama ( jam), payudara sering terasa penuh & nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara bersamaan dg ASI mulai diprod. dlm jumlah byk Penyebab : Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yg salah Produksi ASI berlebih Terlambat menyusui Pengeluaran ASI yg jarang Waktu menyusui yg terbatas Cara mengatasi ; Susui bayi semau dia sesering mungkin tanpa jadwal & tampa batas waktu Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan/pompa ASI yg efektif Sebelum menyusui u/ merangsang reflex oksitosin dapat dilakukan : kompres hangat u/ mengurangi rasa sakit, massage payudara, massage leher & punggung. Setelah menyusui, kompres air dingin u/ mengurangi oedema
41
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI
Perubahan sosil budayai Ibu bekerja atau kesibukan sosial lainya meniru teman/tetangga/org terkemuka menggunakan susu botol Faktor Psikologi akut kehilangan daya tarik Tekanan Batih Faktor Fisik Ibu Sakit (ex ; mastitis, abses payudara) Kelainan pd bayi (kelainan met. sejak lahir & bibir sumbing dan celah palatum Kurangnya petugas kesehatan yang memberikan informasi/dorongan tetang manfaat pemberian ASI Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pegganti ASI
48
LAMA PENYIMPANAN ASI STLH DIPERAH
ruangan tidak ber-AC, disarankan <4 jam. ber-AC, bisa sampai 6 jam (suhu stabil) Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai 8 hari Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI,sebaiknya ASI jangan disimpan > 3 x 24 jam. ASI dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3 bln. (jangan simpan ASI di bagian pintu freezer, krn bagian ini yg mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar. Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yg terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan s/d 6 bln
52
SUMBER BACAAN Soetjiningsih, Ed, Seri Gizi Klinik ASI petunjuk untuk tenaga kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran (EGC), jakarta Arisman, Buku Ajar Ilmu Gizi. Gizi Dalan Daur Kehidupan. Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Jakarta King Savage. F, Menolong Ibu Menyusui. Pedoman praktis bagi para ibu dan petugas kesehatan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Depkes, RI, Manajemen Laktasi.Buku panduan bagi Bidan dan petugas kesehatan di Puskesmas. Dirjen Bin. Kes. Masy. Direktorat Gizi Masyarat.Jakarta Akre James (1990). Pemberian Makanan Untuk Bayi. Dasar – dasar Fisiologi. Sri Durjati (alih Bahasa) (1994). Perinasia. Jakarta Krisnatuti, Dian. Hastoro, Indriyadi, (2000), Menu Sehat untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Puspa Swara. Jakarta Moehji, Sjahmien, Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Papas Sinar Sinanti, Jakarta Supariasa,.I Dewa Nyoman. Bakri Bchyar. Fajar Ibnu (2002) Penilaian Status Gizi. ECG. Jakarta
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.