Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &"— Transcript presentasi:

1 Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &
Cara Menggunakan ICD Volume 3 DEASY ROSMALA DEWI.MKes

2 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Memahami cara memilih dan memanfaatkan ”Lead-terms” untuk digunakan sebagai kata panduan pencari letak istilah diagnosis yang harus dikode di ICD-10 Volume 3; cara me- nentukan dan memilih nomor kode yang akurat sesuai peraturan ICD-10 Volume 2; cara men- transfer “lead-terms” istilah diagnoses dalam bahasa Indonesia ke dalam ejaan bahasa Inggris yang berlaku pada ICD-10 Volume 3 dan Volume 1.

3 POKOK & SUBPOKOK BAHASAN
ICD-10 Volume 3 Struktur Seksi 1, 2 dan 3 ICD-10 Volume 3 ”Lead-terms” - Cara memanfaatkan ”Lead-terms” - Cara menggunakan ICD-10 Volume 3 untuk mencari kode - Contoh-contoh padanan istilah ”lead-terms” berbahasa Indonesia  Inggeris Memilih code yang benar - Cara menentukan kode yang presisi, akurat dan tepat. Corrigenda: Cara memperbaiki salah cetak di volume 1

4 STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3 ICD-10 VOLUME 3
Buku Indeks alfabetis ICD-10 volume 3 dibagi dalam 3 (tiga) seksi yakni: Seksi 1 Meliput semua istilah diagnoses dan masalah terkait kesehatan yang dikenal dunia internasional sampai dengan tahun 1989, termasuk penyusunan urut alfabetik neoplasma dalam rincian 5 lajur sesuai sifatnya. Daftar istilah dalam indeks alfabetik adalah sebutan penyakit, atau simtom penyakit atau masalah terkait kesehatan

5 STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3 (Lanjutan-1)
Seksi 2 meliput penyebab luar cedera dan kondisi kesehatan lain yang bukan istilah diagnosisnya, daftar indeks sebab kecelakaan lalu lintas disusun khusus berdasarkan jenis korban versus jenis penyebab kecelakaannya. Seksi 3 meliput daftar alfabetik nama generik obat dan zat kimia yang berhubungan dengan penyakit dan masalah terkait kesehatan, yang tersusun dalam 5 lajur.

6 STRUKTUR ICD-10 VOLUME 3 (Lanjutan-2)
Daftar Corrigenda Petunjuk untuk perbaikan salah cetak di ICD-10 Volume 1 yang ada di halaman Volume 3. Tindakan perbaikan salah cetak hendaknya dilaksanakan sebelum buku volume 1 akan digunakan

7 CUMMULATIVE OFFICIAL UPDATES TO ICD-10
Corrigenda lebih lanjut dituangkan dalam CUMULATIVE Officially Updates ICD (atau sesudah tahun itu), yang telah diterbitkan WHO setia ½ tahun sekali. Depkes belum memerintahkan untuk menggunakan updates tersebut di Indonesia. Corrigenda tersebut ini meliputi perbaikan isi, tidak hanya perbaikan isi ICD-10 Volume 1 namun juga perbaikan isi Volume 2 dan 3. ICD-revisi ke 11 direncanakan kemungkinan terbit tahun (internet).

8 Pemanfaatan ICD Volume 3 dalam proses coding (pengkodean).
Perhatikan istilah-istilah yang dapat dimanfaat- kan sebagai “lead-terms”, pada indeks alphabet, ejaan penulisan dimulai dengan huruf kapital, dicetak tebal, kadang diikuti tanda baca kurung ( ) di belakang istilah terkait, disertai note, perintah see also, see dan sebagainya. Perhatikan juga padanan istilah di dalam bahasa Indonesianya

9 CONTOH: Hal. (42): Anemia D64.9 Hal. (208): Enteritis (acute) (diarrheal) (epidemic) (hemorrhage) (presumed infectious) (septic) ( see also Note at category A09) A09 Hal. (79): Burn (electricity) (flame) (hot gas, liquid or object) (radiation) (steam) (thermal) T30.0 Note: - The following fourth-character sub- divisions are for use with categories T20-T25, T29 and T30:

10 CONTOH (Lanjutan) Hal. (152): Depression – continued - metatarsus – see Depression, arches - monoplolar F33.9 dst. Hal. (11) Abdominen, abdominal – See also condition - acute R10.0 Sakit perut  abdominal pain  cari di Pain Hal. (423): Pain(s) R abdominal R lower abdomen R pelvic or perineal R severe R upper abdomen R10.1

11 “LEAD-TERMS” “Lead-term” adalah kata (istilah medis) yang diguna- kan sebagai panduan untuk mencari istilah diagnoses/ masalah terkait kesehatan yang diperlukan, di dalam ICD-10 volume 3 (daftar alfabetis). ICD-10 Volume 3, yang disusun dalam format model kamus, menggunakan tanda baca (–) untuk menurunkan kata yang ada di atas istilah terkait. Perhatikan suffix yang terkandung pada suatu istilah diagnosesnya: 

12 “LEAD-TERMS” (Lanjutan-1)
SUFFIXES: Apabila suffixnya adalah suffix diagnostik dapat dipastikan akan mudah ditelusuri untuk dapat ditemukan di daftar indeks volume 3. Apabila suffixnya adalah suffix simtoma penyakit juga bisa digunakan sebagai Lead-term Apabila suffix lain yang menunjukkan istilah yang berkaitan dengan keadaan atau kondisi kesehatan (mungkin juga istilah terkait adalah kata keterangan, kata tambahan, istilah anatomik, dsb.)  sebaiknya jangan digunakan sebagai lead-terms, karena akan menghambat kerja pengkode.

13 “LEAD-TERMS” (Lanjutan-2)
Apabila suffixnya adalah suffix tindakan operasi, maka jangan dicari di Volume 3 karena akan membuang waktu kerja pengkode dan sudah dapat dipastikan tidak akan ditemukan di daftar alfabetik yang tersedia di Volume 3, kecuali istilah tindakan yang berkaitan dengan metode persalinan, atau alasan mengapa seseorang berhubungan dengan sistem pelayanan kesehatan. (Lihat halaman 11 ICD Volume 2)

14 Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms”
Diagnose: ablatio retinae  (11) Ablatio, ablation Sebutan diagnosis di atas terdiri dari 2 kata, ablatio (lepas dari dasarnya) dan retina (bagian dari mata)  oleh karenanya pilih kata yang merupakan sebutan penyakit/ gangguan kesehatannya dan jangan pilih kata anatominya (retina)  maka pililah Ablatio (penulisan ejaan kata dimulai dengan huruf kapital A (sebagai lead-term)  Cari kata tersebut di bawah alfabet A (dimulai dengan kapital A dan ”lead-term” dicetak tebal)  Halaman 11 (Vol. 3)

15 Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-1)
(11) Ablatio, ablation - placentae (see also Abruptio-placentae) O affecting fetus or newborn P retinae (see also Detachment, retina) H uterus Z90 dst. Dari panduan Ablatio terus diturunkan untuk mencari kata kedua setelah tanda baca desk (-) garis sampai menemukan kata kedua retina. (Lihat di atas). Ada kata-kata apa di belakang kata retinae ( ….) ?

16 Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-2)
Apabila muncul kata di dalam kurung (see also ….), maka wajib dilihat untuk memastikan bahwa nomor code yang akan anda pilih adalah benar bagi sebutan diagnose yang dimaksud  contoh di atas menunjukkan bahwa di belakang – retinae ada kurung yang berisi (see also Detachment, retina)  cari Detachment di bawah alphabet D  Hal. (156) Detachment - cartilage - cervic - - complication delivery - dst. - retina (…..) 

17 Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-3)
(156) Detachment - Retina (without retinal break) H with retinal break H pigment epithelium H dst. Untuk memastikan bahwa pilihan Anda benar, lakukan analisis kualitatif diagnose yang tertera di Rekam Medis pasien  benarkah ablatio retina yang dimaksud tidak dalam keadaan robek (break) ? Apabila ablatio retina pasien tidak disertai keadaan robek maka nomor kodenya adalah H33.2, namun apabila disertai robek maka nomor kode yang harus dipilih menjadi H33.0.

18 Contoh cara pemanfaatkan “Lead-terms” (Lanjutan-4)
Jelas bahwa karakter (digits) ke 4 (empat) lebih merinci gangguannya  tindakan bisa berbeda. Pada contoh kasus di atas nampak bahwa rincian tentang keadaan pasien dibedakan oleh karakter ke-4 nomor kode istilah diagnosis terkait. Apa saja yang harus diperhatikan dalam proses analisis kuantitaif dan kualitatif sebutan diagnoses yang akan dikode? Dan apa arti temuan hasil analisis Anda? (Baca tentang tujuan Analisis Kualitatif dan Kuatitatif di materi bahan ajar Manajemen Rekam Medis-Informasi Kesehatan  Huffman)

19 CONTOH LAIN: (Halaman 17) Abses pada lengan atas  Rubahlah Abses menjadi ejaan  Abscess Abscess (embolic) (infective) (metastatic) (multiple) (pyogenic) (septic) L02.9 Kata di dalam kurung ( ) menunjukkan jenis abses terkait, bisa embolik, infektif, multipel dst. (yang ditemukan di kulit), di beri nomor kode L02.9 Bagaimana bisa tahu bahwa ini betul untuk abses kulit?  “L” adalah alphabet untuk gangguan kulit, semua diagnoses mendapat nomor kode L = terkait kulit.

20 CONTOH LAIN (Lanjutan-1)
Untuk Abses yang site lokasinya dirinci jangan mengambil nomor kode L02.9, namun telusuri di bawah Abscess sampai kata kedua yang menunjukan site lokasi absesnya. Contoh: diagnosis adalah Abses di lengan atas (= arm), maka cari kata kedua sebagai isian garis – yang ada di bawah abses  arm (lengan) Abscess - - dst - arm (any part = di mana saja dari lengan) L02.4

21 CONTOH LAIN (Lanjutan-2)
Dari nomor kode L02.4 kita diberi tahu bahwa abses tersebut ada di kulit (L) lengan Apabila abses tersebut di kulit regio ketiak (axilla) maka L02.4 Apabila di kelenjar limfe ketiak maka  L02.2 Di atas nampak bahwa nomor kode yang membedakan letak abses kulit tersebut adalah nomor karakter ke 4 di belakang tanda baca titik (.). Apabila absesnya di dalam rongga abdomen, maka bu- kan di kulit lagi. Tidak dengan alfabet L  hal. (17) Abscess abdomen, abdominal - cavity K (K adalah alfabet Bab Gangguan Sistem Pencernaan) - wall (dinidng) L02.4

22 CONTOH LAIN (Lanjutan-3)
Apabila absesnya di dinding abdomen yang berarti ada pada bagian kulit perut maka L02.4 Lain lagi apabila abses yang disebabkan infeksi ameba (amebic), hal. (17) maka menjadi A06.4 Amebiasis adalah penyakit infeksi usus, maka alfabetnya A (Bab Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu). Abses di otak atau selaput otak maka: hal. (17) - brain (any part = di mana saja di otak) G06.9 Abses amebik otak adalah: A06.6 ! G07*

23 CONTOH LAIN (Lanjutan-4)
Hal. (19) - meninges G06.2 Abscess - liver (… )(…) dst. K75.0 amebic A06.4 Hal. (20) - spleen D73.3 amebic A06.8 Dari contoh-contoh di atas jelas bahwa dokter hendaknya menulis diagnose pasien dengan rinci agar pengkode dapat memilih nomor kode yang akurat.

24 CARA MERUBAH LEAD-TERMS Bahasa Indonesia  Bahasa Inggeris
Berbagai “Lead-Terms” yang sering digunakan untuk menelusuri istilah di ICD-10 Volume 3: Padanan sebutan istilah yang bisa ditemukan di Volume 3, Seksi 1 1. Penyakit -> Disease (mulai hal Vol. 3) adalah berbasis site anatomik (Anatomical based) tubuh 2. Komplikasi -> Complication (Hanya untuk panduan komplikasi akibat

25 CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-1)
3. Kehamilan -> Pregnancy (hal 451 – 455) Untuk mencari diagnoses status kehamilan dan komplikasinya. 4. Persalinan -> Labour, labor (hal 327 – 328). Semua gangguan proses persalinan ditelusuri lewat ini. (persalinan macet, tidak maju, hypertoni, atoni dsb) 5. Kelahiran -> Delivery (hal 144 – 149) Kelahiran bisa tunggal (single) bisa ganda (kembar) (multiple). Bisa normal, spontan, dengan pertolong- an, tindakan forsep, vakum atau seksio kaiser dan bisa terkomplikasi (akibat methode of delivery).

26 CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-2)
6. Keadaan bayi yang lahir -> Outcome of delivery (hal 421 – 422) Hanya untuk bayi lahir sehat, tunggal atau multiple. Apabila bayi lahir sakit maka telusuri dari istilah medis sakitnya -> akan ditemukan kode perinatal 7. Nifas  Puerperal (masa ibu melahirkan sampai 40 hari) Perhatikan additional code untuk penyakit-2 yang menyertainya. 8. Gangguan ibu yang berpengaruh pada janin  cari di Maternal condition affecting fetus or newborn

27 CARA MERUBAH LEAD-TERMS (Lanjutan-3)
Cedera  Cari di INJURY. Harus dilengkapi informasi apa terbuka (open) atau tertutup (closed). Indeks urut abjad berdasarkan site lokasi cedera di tubuh/organ tubuh. Luka baker  cari di BURN. Apakah terbakar akibat api, listrik, petir, zat kimia (burn corrosive), uap atau gas panas Tumor  Neoplasm. Bila ganas  CARCINOMA atau SARCOMA Disease, condition, infection sulit untuk dijadikan lead-term, cari rincian penjelasan lebih lanjut dari kondisi tersebut.

28 CONTOH: Contoh istilah anatomik organ tubuh yang jangan digunakan sebagai lead-term Stomach (lambung) Lung (paru) Kidney (ginjal) Liver (hati) Colon (usus besar) Appendix (usus buntu) Costa (iga) Femur (tungkai bawah) Cerebellum (otak kecil) Vertebra (ruas tulang punggung) dst. Semua istilah di atas akan dilengakapi kata: - see condition  see disease

29 Contoh: kata keterangan (adjective), kata tambahan (Adverb)
1. Costal (yang terkait iga)  tidak ada di Volume 3 2. Renal (yang terkait ginjal)  see condition (475) 3. Pulmonal (yang terkait paru)  tidak ada (467) yang ada pulmonary  see condition 4. Thoracic (yang terkait dada)  (533) Thorax, thoracic see also condition 5. Gastric (yang terkait lambung)  (243) see condition 6. Rapid (cepat)  (471) tidak ada nomor kode, harus ada rincian penjelasan lanjut 7. Mesentric (yang terkait selaput penggantung organ dalam abdomen) (357) 8. Cardial, cardiac (berkaitan dengan jantung) (89, 90) 9. Enteric - see condition (208)

30 Contoh (Lanjutan) 10. Optic nerve - see condition (417) 11. Osseus – see condition (417) 12. Organic – see condition (417) 13. Rheumatoid – see also condition (478) Noun (Kata benda): 1. Ossification (417) 2. Opioid(s) (417) 3. Opacity (417) 4. Sequelae – see also condition (494) 5. Withdrawal (566) 6. Varices - see Varix (560) 7. Vas deferens – see condition (561)

31 VOLUME 3 SEKSI 2 ( ) Model penyebab luar cedera  cari di sebutan model terkait, di antaranya: Jatuh  Fall, falling from, falling on dst. Terpukul  Strike, contact with dst. Tertembak  perlu sebutan alat penembaknya Kecelakaan lalu lintas  cari di Accident (to). Perhatikan tabel pada Hal. 576 Gigitan  Bite Causa akibat kebakaran  Burn Terjebak  Caught Tercekik  Choked Runtuh  Collaps Tabrakan  Collision

32 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-1)
Komplikasi tindakan medis  Complication Terjepit  Crusshed Terpotong  Cut, cutting Pelepasan (peluru)  Discharge Tenggelam  Drowning Tertimbun tanah  earth falling (on) Ledakan  explosion Terpajan  exposure (to) Jatuh  Fall, falling Gagal  Failure Benda asing  Foreign body, object or material Kebakaran hutan  Forrest fire . Ditelusuri melalui Exposure fire uncontrolled

33 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-2)
Kausa fraktur  Fracture Membeku  Freezing, Frostbite, Frozen Luka tembak  Gunshot wound Gantung diri, tergantung  Hanging (accidental) Suhu panas  Heat, hot Ketinggian  High Sengatan  Ignition (accidental) Insident tindakan medis  Incident, adverse Terhisap  Inhalation Tertelan/termakan  Ingestion Cedera  Injury Keracunan  Intoxication Patah  Broken Tercakar kucing  Cat bite or scratch Jatuh saat digendong/diangkatDropped while being ...

34 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-3)
Loncat  Jumped, jumping Terjebak di antara …  Jammed Tertendang  Kicked by Terbunuh  Killed, killing Terpukul  Knock down (accidentally) Kurang  Lack of Legal  Legal Angkat barang berat  Lifting Petir  Lightning Kehilangan control  Loss of control Berbaring di depan kereta api  Lying before train Nyasar di laut  Loss at sea Gempa bumi  Earthquake

35 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-4)
Misadventure  khusus untuk pasien akibat tindakan medis. Mabuk gunung  Mountain sickness Bising suara  Noise Tidak terdaftar Non-administration Tersumbat  Obstruction Berlebihan  Over- … Keracunan  Poisoning Terdorong  Pushed Tusuk  Puncture Tertusuk/tindik: Piercing Tekanan  Pressure Radiasi  Radiation Lari  Run, running away, running off Eksekusi (legal)  Execution Faktor-faktor  Factors, supplemental

36 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-5)
Terkelupas  Scald Mau sendiri  Self harm(ed), self inflicted Sisa  Sequelae Syok  Shock Tembak  Shooting Tenggelam  Sinking Terpleset  Slipping Kelaparan Starvation Tersengat (hewan)  Sting Tercekik  Strangulation Membentur  Striking against Diserang (pukul)  Struck by Sufokasi  Suffocation Bunuh diri  Suicide Tersengat matahari  Sunstroke

37 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-6)
Tertelan  Swallowed, swallowing Terlempar ke, dari  Thrown from, off Terjebak  Trapped Tersandung  Tripping Korban  Victim Gunung meletus  Volcanic eruption Perang  War operation Tersapu  Washed Luka  Wound Cairan infuse salah  Wrong fluid in infusion Teruruk tanah longsor  Earth falling (on) … Tertimpa pohon tumbang  Tree falling on or hitting (accidental) (person) … Tertimba hewan (tidak ditunggangi)  Fallen on by

38 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-7)
Terseret kendaraan  Dragged by transport vehicle (see also …) Kekurang mampuan akibat cacat  Disability, late effect or sequelae of injury (see also …) Gigitan anjing  dog bite Efek yang berlawanan  Effect(s) (adverse) of .. Kadar alcohol darah sebagai factor penyebab  Factors, alcohol dirinci sesuai mg/cc darah Factor polusi lingkungan  Factor environmental- pollution-related condition Gagal  Failure (untuk tindakan medis) Perhatikan: untuk kegagalan sistem organ tubuh (heart failure, respiratory failure dll) carinya di seksi 1 Perdarahan  hemorrhage (tindakan medis)

39 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-8)
Ditemukan dalam keadaan cedera  Found injured … Kekurang tepatan tindakan operasi medis  Inappropriate operating performed Tersasar di laut  Lost at sea … Terbaring di depan kereta api atau kendaraan lain  Lying before train …etc. Pengalaman kurang menyenangkan pada tindakan medis  Misadventures to patient’s during surgical or medical care … Sindrom akibat perlakuan jelek yang diberikan orang lain  Maltreatment (syndrome = kumpulan gejala) Mabuk gunung  Mountain sickness Tercakar  Scratched by … Penumpang kendaraan  Passenger Pengemudi  Driver

40 VOLUME 3 SEKSI 2 (573-623) (Lanjutan-9)
Usaha bunuh diri  Self-inflicted (injury) … Bencana lumpur longsor  Mudslide Banjir  Flood (any injury) … Perdaharan akibat tindakan medis-operasi  hemorrhage Perhatikan: perdarahan akibat kondisi kesehatan pasien  ini cari di Volume 1 Insiden, adverse adalah yang berkaitan dengan tindakan medis-operasi Incident, adverse Mencelakakan diri sendiri  self harm Perkosaan  Rape (attempted) = Assualt sexual Biji kacang di hidung  Bean ini nose. Bedakan dengan Foreign body entering through nostril. Penggal kepala  beheading (by guillotine) legal atau dibunuh?

41 VOLUME 3 SEKSI 3 Pada seksi 3 ini daftar obat atau zat kimia berdasarkan nama generiknya. Apabila nama generic obat tidak diketahui, maka dipandu melalui khaziat obat terkait. Contoh: Baygon (ini nama pabrik) tidak muncul di seksi 3.  Maka cari melalui insecticide, unspecified bila komposisi tidak diketahui. Contoh beberapa lead-terms : - Obat tidur  Sedative - Obat bius  Anesthetica - Antibiotik  Antibiotic - Obat turun panas  Antipyretic - Obat pengurang rasa sakit  Analgetic - Obat TB  Anti-tuberculosis

42 Contoh beberapa lead-terms (Lanjutan-1):
- Obat jamur  Antifungal - Obat antivirus  Antiviral - Antiracun kuman  Antitoxin - Penawar racun  Antidote - Obat antikejang  Anticonvulsion - Obat antimuntah  Antiemetic - Anticacing tambang  Antihookworm - Serum antirabies  Antirabies hyperimmune serum - Antipembekuan darah  Anticoagulant - Antiradang  Anti-inflammation - Antidarah tinggi  Antihypertensive - Antidiabetes  Antidiabetic - Obat pernapasan  respiratory drug NEC

43 Contoh beberapa lead-terms (Lanjutan-2):
- Obat kumur antiseptic  Mouthwash (antiseptic) … - Racun jamur  Mushroom, noxious - Tembakau rokok  tobacco - Vaksin  Vaccine - Darah merah (untuk transfusi)  red blood cells, packed - Racun tikus  rat poison NEC - Substitusi garam  salt substitute - Shampo  shampoo - Sabun  soap (untuk enema) - Tepung  starch - Airmata  tear (tear gas)

44 Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam tabel 5 lajur:
Keracunan (Poisoning) Accidental Intensional Undetermined Adverse effect Self harm intent in therapuetic use  Hal. 627 – 746 Volume 3 Poisoning untuk keracunan yang dirinci sesuai - kecelakaan - usaha menyakiti atau bunuh diri - belum/tidak dapat ditentukan maksudnya - efek samping obat dalam terapi khusus untuk zat kimia yang digunakan berdasarkan dosis terapi medis

45 RANGKUMAN Pengkode harus hafal urutan huruf alfabetik agar waktu kerja bisa efisien. Istilah lead-term dipilih kata benda yang menggam- barkan nama penyakit, keadaan/kondisi sakit dan jangan kata benda noun anatomic, keterangan waktu, tempat atau ukuran dsb., atau kata depan. Pada daftar indeks alfabetik di Volume 3 ICD-10, lead-term dicetak dalam huruf kapital dan tebal Mulailah penelusuran pencarian istilah yang dimaksud pada pertama lead-term terkait muncul di halaman indeks alfabetik, apabila istilah diagnosis terdiri dari lebih dari satu kata maka telusuri terus ke bawah lead-term sampai menjumpai kata kedua, tiga dan seterusnya yang sesuai dengan istilah diagnosis yang akan diberi kode.

46 Rangkuman (Lanjutan) Perhatikan semua note, see, see also dan kata-kata yang ada di dalam kurung ( ) di sebelakang lead-term terkait. Lalukan analisis kuantitatif dan kualitatif hasil tulisan diagnosis yang ada di rekam medis pasien, pastikan bahwa itu benar dan legal Mulailah selalu bekerja dengan menentukan lead-term dan memanfaatkan buku volume 3 terlebih dahulu untuk menemukan kode yang benar, sebelum mengontrol kode yang ditemukan di daftar tabulasi ICD-10 Volume


Download ppt "Struktur ICD-10 Volume 3, ”Lead-terms”, &"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google