Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Modul 4: Metode Analisis Penilaian Sumber Daya Ikan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Modul 4: Metode Analisis Penilaian Sumber Daya Ikan"— Transcript presentasi:

1 Modul 4: Metode Analisis Penilaian Sumber Daya Ikan
Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Perikanan Kode Mata Kuliah: MMPI 5102 Tutorial ke 4 (tgl/bln/thn) Modul 4: Metode Analisis Penilaian Sumber Daya Ikan Nama Tutor: Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx UPBJJ xxxxxxxxxxxxx Universitas Terbuka

2 Kompetensi Khusus Dapat menganalisis sifat biologi ikan
Dapat menganalisis produksi perikanan dan upaya penangkapan ikan

3 Peta Konsep Modul 4 Sifat Biologi Ikan Analisis Produksi Perikanan
Metode Analisis Penilaian Sumber Daya Ikan manfaat data perikanan untuk mengetahui Sifat Biologi Ikan Analisis Produksi Perikanan menjelaskan menentukan karakteristik disajikan sebagai mengukur menentukan Produksi perikanan budidaya menentukan Produktivitas unit usaha penangkapan ikan Stok ikan memerlukan Biostatistika menjelaskan berinteraksi menentukan Distribusi dan Kelimpahan Ikan Hubungan antara produksi dan rekrutmen Hubungan antara CPUE dan total hasil tangkapan dianalisis dengan Data Biologi ikan

4 Pokok Bahasan 1: Analisis Biologi Ikan

5 Sub-Pokok Bahasan 1.1: Biologi Ikan

6 Beberapa contoh data biologi ikan
Ukuran tubuh ikan Pola pertumbuhan tubuh ikan Hubungan panjang-berat ikan Length at first maturity

7 Cara mengukur tubuh ikan

8 Cara mengukur tubuh kepiting

9 Cara mengukur tubuh udang

10 Cara mengukur tubuh binatang lain

11 Cara mengukur tubuh binatang lain

12 Pola pertumbuhan ikan Lt = L∞[1 – e-K (t-to)]
Persamaan von Bertalanffy (King 1995): Lt = L∞[1 – e-K (t-to)] K: parameter kurva (curvature parameter) yang menggambarkan laju pertumbuhan ikan mencapai panjang infinit L∞ to : waktu ‘ketika’ panjang ikan adalah 0 cm atau ‘the initial condition parameter’.

13 Apa gunanya informasi ini?
Kurva pertumbuhan dua jenis ikan yang memiliki L∞ = 50 cm, namun memiliki koefisien K berbeda. Apa gunanya informasi ini?

14 Hubungan panjang-berat
W = aLb atau: ln W = ln a + b ln L W: berat ikan, L : panjang ikan, a dan b: koefisien persamaan Apa makna nilai b?

15 Apa gunanya informasi ini?
Hubungan panjang cagak (fork length, cm) dan berat (gram) tongkol (Auxis thazard) dari teluk Pelabuhan ratu, Sukabumi. Berat = 0, FL3,5757 Apa gunanya informasi ini?

16 Length at first maturity
Ukuran tubuh ikan ketika mencapai tingkat dewasa, mampu melakukan reproduksi Didefinisikan sebagai (kelompok) ukuran ketika minimum 50% dari anggotanya mampu melakukan reproduksi (King 1995).

17 Apa gunanya informasi ini?
Proporsi udang Penaeus semisulcatus dewasa untuk setiap kelompok ukuran (panjang total), data diolah dari King (1995). Titik lingkaran hitam menunjukkan titik belok yang terbentuk dari length at first maturity dan proporsi 50%. Apa gunanya informasi ini?

18 Biostatistika: Prinsip pengambilan contoh
Pengambilan acak atau random: setiap individu yang menjadi anggota populasi statistik memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai contoh (sample) Ikan tidak selalu menyebar merata, tapi berasosiasi dengan habitat tertentu, bagaimana kita memperoleh sampel yang representative? STRATIFIED SAMPLING Bagaimana melakukannya? Perlu penjelasannya

19 Sub-Pokok Bahasan 1.2: Populasi Ikan

20 Stok ikan Suatu stok ikan diharapkan memiliki kemandirian dan memiliki sifat biologi tertentu sehingga akan menunjukkan respons (dampak) tertentu jika stok tersebut mengalami eksploitasi/kegiatan penangkapan ikan. Sifat biologi stok ikan tercermin pada biologi setiap individu ikan: reproduksi dan pertumbuhan ikan.

21 Stok ikan Sifat biologi reproduksi :
Fekunditas: jumlah telur yang dihasilkan atau fekunditas yang akan menentukan rekrutment atau jumlah ikan yang baru Umur atau panjang ikan ketika ikan mencapai tingkat dewasa atau mulai mampu melakukan reproduksi (Lm). Sifat biologi pertumbuhan adalah panjang dan berat menurut umurnya, serta panjang dan berat maksimum (L∞ dan W∞). Sinkronsasi titel dengan pointersnya.

22 Stok ikan Untuk suatu populasi, sifat biologi yang penting adalah mortalitas atau tingkat kematian yang ditentukan oleh berbagai faktor (seperti ketersediaan makanan, predator, dan kondisi fisik lingkungan) Sinkronsasi titel dengan pointersnya.

23 Model Stok ikan (Russell 1931)
B2 = B1 + (R + G) – (M + F) B1: kelimpahan ikan biomasa pada waktu t1 B2: kelimpahan ikan biomasa pada waktu t2 G: pertumbuhan ikan R: rekrutment (R) M: mortalitas alami F: mortalitas akibat penangkapan

24 Perubahan jumlah ikan pada suatu stok ikan di suatu kawasan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu stok ikan yang ada, rekrutmen, dan mortalitas ikan (dikembangkan dari King (1995)).

25 Jumlah ikan pada t2 Jika jumlah ikan pada waktu t1 berjumlah N1 dan proporsi ikan yang akan mati adalah konstan, maka setelah selang waktu dari t1 hingga t2, populasi ikan akan menyusut sehingga jumlahnya menjadi N2, yaitu: N2 = N1 e –(F+M) (t2-t1) N2 = N1 exp[-(M+F) (t2-t1)] M: mortalitas alami F: mortalitas akibat penangkapan

26 SEBARAN dan KELIMPAHAN IKAN: Cara mengetahui sebaran ikan
Berdasarkan kumpulan data hasil tangkapan (jumlah dan jenis ikan serta posisi lokasi penangkapannya) Berdasarkan posisi geografi habitat ikan Peta dibuat untuk menggambarkan pola sebaran ikan: lokasi konsentrasi ikan, musim ikan dan arah ruaya ikan. Ingat: Habitat ikan ketika dewasa dapat berbeda dari habitat ketika saat menjadi larva dan juvenil

27 Cara mengetahui ruaya ikan (waktu dan posisi)
Ruaya ikan: (1) perpindahan ikan agar tetap berada pada lingkungan atau massa air yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya, atau (2) perpindahan menuju habitat lain yang sesuai dengan perkembangan hidupnya. Dapat diketahui dengan memantau langsung pergerakan ikan-ikan yang terlah diberi tanda (fish tag). Hasil program penandaan ikan (fish tagging): (1) jalur ruaya ikan, (2) lokasi spawning ground dan tempat-tempat ikan biasa bergerombol, (3) laju pertumbuhan tubuh ikan. Data penting: ukuran dan status biologi, lokasi dan waktu ketika ikan diberi tanda dan dilepaskan (tagging and release data) serta lokasi dan waktu ketika ikan tertangkap kembali (recapture data). Data tersebut kemudian dianalisis untuk menggambarkan lintasan ruaya ikan (waktu dan posisi)

28 Cara mengukur kelimpahan ikan
survei lapangan, menganalisis statistik perikanan, menganalisis data hasil tangkapan. Pengaturan no slides s.d no 17 masih bisa diubah.

29 Survei lapangan Dapat dilakukan antara lain dengan cara:
mengoperasikan alat penangkapan ikan sebagai alat sampling (swept area method), menggunakan data tagging (release and recapture data) menerapkan teknologi akustik (kuantitas ikan berdasarkan echo yang dipantulkan ikan). mengamati dan menghitung jumlah ikan dengan mata langsung (direct visual observation),

30 Survei kelimpahan ikan dengan swept area method
Menghitung kepadatan ikan di suatu perairan (jumlah ikan per satuan luas) berdasarkan hasil sampling di area yang lebih kecil namun representative. Cocok untuk ikan demersal yang tidak banyak melakukan perpindahan Jumlah ikan (N) di perairan yang luasnya A sebanding dengan jumlah ikan (n) yang tertangkap di sampling area seluas a. N = A/a x n Luas sampling area tergantung pada dimensi alat tangkap dan metode operasi, apakah ditarik (seperti trawl) atau dilingkarka (seperti trammel net)

31 Menghitung kelimpahan dengan metode tagging (release and recapture data) (King 1991)
Petersen method Asumsi: ikan-ikan yang diberi tanda (tag) tercampur merata di antara ikan-ikan yang sedang dianalisis (stok ikan) sehingga proporsi ikan bertanda yang tertangkap kembali (R) di dalam hasil tangkapan (C) sama dengan proporsi seluruh ikan bertanda (T) di dalam stok ikan (N). R/C = T/N N = TC/R

32 Survei kelimpahan ikan dengan metode akustik
Survei akustik untuk mengetahui kelimpahan ikan dengan teknologi akustik tanpa harus menangkap ikan terlebih dahulu Memerlukan contoh ikan untuk mengkalibrasi instrumen yang akan dipakai. Data sebaran ikan berdasarkan keberadaan dan jumlah ikan yang terdeteksi sonar, yaitu berdasarkan kekuatan echo yang dipantulkan oleh ikan. Teknik ini memerlukan sejumlah perhitungan yang rumit sehingga memerlukan perangkat komputer untuk mengolah data akustik dan kemudian menyajikannya menjadi informasi yang mudah dipahami orang banyak.

33 Cara mengukur kelimpahan ikan melalui pengamatan mata langsung
Biasanya untuk ikan-ikan karang atau ikan yang tidak sering berpindah jauh karena berasosiasi erat dengan habitat tertentu (misalnya terumbu karang, padang lamun). Perlu tenaga kerja yang handal, tidak saja mengetahui obyek yang diteliti, tetapi juga harus memiliki kompetensi untuk melakukan pengamatan bawah air dengan SCUBA atau snorkel. Metodologi pengamatan biota di bawah air ini telah dijelaskan oleh English et al. (1997). Metode lain : metode survei manta tow, line intercept transect (LIT), permanent quadrat method, coral reef fish visual sensus.

34 Pokok Bahasan 2: Analisis Produksi Perikanan dan Upaya Penangkapan Ikan

35 Sub-Pokok Bahasan 2.1: Produksi Perikanan

36 Produksi Perikanan Definisi produksi: jumlah ikan yang dihasilkan
Produksi ikan kerap diterjemahkan sebagai: Jumlah ikan jang diperoleh (yield atau catch) Jumlah ikan yang didaratkan (landings) Jumlah ikan yang dijual atau dilelang Jumlah ikan yang dicatat dalam statistik perikanan (fisheries statistics) Padahal selain yang didaratkan, ada juga ikan lain yang: Dibuang kembali ke laut (discards) Dikonsumsi nelayan di laut atau dibawa pulang ke rumah (consumed) Tidak dianggap bernilai komersial oleh pemilik kapal (bycatch) Tertangkap oleh alat tangkap, namun tidak terjangkau oleh nelayan (ghost fishing)

37 Komposisi ikan yang dieksploitasi

38 Produktivitas unit usaha penangkapan ikan
Produktivitas adalah salah satu kinerja usaha yang diukur menurut besar produksi dan satuan input usaha. Besar produktivitas unit penangkapan ikan dan potensi produksi perikanan dapat dihitung dengan berbagai cara, misalnya: Produksi per kapal Produksi per tahun atau per bulan atau per trip Produksi per nelayan Produksi per liter bahan bakar

39 Produktivitas unit usaha penangkapan ikan
Upaya penangkapan ikan : ukuran kuantitatif tentang pengerahan kemampuan unit penangkapan ikan dalam bentuk volume operasi penangkapan ikan, baik operasi penangkapan ikan yang berhasil maupun tidak berhasil. Upaya penangkapan ikan ditentukan antara lain oleh dua faktor, yaitu: dimensi alat penangkapan ikan modus pengoperasian alat penangkapan ikan.

40 Produktivitas unit usaha penangkapan ikan
Produktivitas suatu unit usaha penangkapan ikan merupakan ukuran kinerja untuk kemampuan menghasilkan ikan yang biasanya diukur dengan menghitung produksi yang dihasilkan per satuan input: membagi produksi dengan upaya penangkapan ikan Contoh pernyataan produktivitas untuk per kapal : produksi per kapal, produksi per hari per kapal produksi per tahun; Contoh produktivitas per nelayan : produksi per nelayan per tahun, produksi per nelayan per bulan Contoh produktivitas per satuan operasi: produksi per trip produksi per setting.

41 Produktivitas unit usaha penangkapan ikan
Produktivitas suatu unit usaha penangkapan ikan merupakan ukuran kinerja untuk Nilai produktivitas suatu unit penangkapan ikan dapat memberikan gambaran apakah kegiatan perikanan yang dilakukannya sudah menguntungkan atau belum. Produktivitas adalah salah satu variabel penting dalam perikanan yang seyogianya dipertimbangkan dalam menentukan program kerja otoritas pengelola perikanan.

42 Sub-Pokok Bahasan 2.2: Hubungan antara produksi ikan dan catch per unit effort (CPUE)

43 Kegiatan penangkapan ikan bersifat mengurangi stok ikan, namun karena sumber daya ikan memiliki kemampuan untuk memulihkan diri (renewable), perubahan jumlah ikan tersebut tidak sama dengan jumlah ikan yang diambil karena ikan-ikan yang tersedia tumbuh dan berkembang biak mengisi ‘kekosongan’ yang tercipta akibat kegiatan penangkapan ikan.

44 Model pertumbuhan biomasa ikan sebagai fungsi waktu
Model pertumbuhan sigmoid biomas ikan. Daya dukung hanya memungkinkan biomas ikan tumbuh hingga mencapai 1 atau B. Setiap setelah pemanenan, biomas akan turun namun tambah kembali dengan pola yang sama menuju B (diadopsi dari Pitcher dan Hart (1982))

45 Menghitung Perkiraan Potensi Produksi Ikan
Potensi produksi ikan dapat diperkirakan dengan 2 pendekatan, yaitu: Surplus Production Model: Produksi (yield) yang dapat diambil secara lestari ditentukan oleh besarnya pertambahan biomassa yang mampu dihasilkan oleh stok ikan yang tersisa di laut dan volume upaya penangkapan ikan. Dynamic Pool Model: Produksi (yield) ditentukan oleh pertumbuhan (growth), umur ikan ketika pertama kali tertangkap (age at first capture), dan kematian ikan akibat penangkapan ikan (fishing mortality).

46 Surplus Production Model

47 Model pertumbuhan biomasa ikan sebagai fungsi waktu
Model pertumbuhan sigmoid biomas ikan. Daya dukung hanya memungkinkan biomas ikan tumbuh hingga mencapai 1 atau B. Setiap setelah pemanenan, biomas akan turun namun tambah kembali dengan pola yang sama menuju B (diadopsi dari Pitcher dan Hart (1982))

48 Hubungan linier antara total upaya penangkapan ikan tahunan dan catch per unit effort (CPUE)

49 Hubungan antara total upaya penangkapan ikan tahunan dan fishing effort
Hubungan antara upaya penangkapan ikan dan produksi dalam sebuah model produksi surplus. (Kurva parabola tersebut merupakan representasi dari dinamika produksi ikan (surplus) sebagai respons terhadap berbagai tingkat upaya penangkapan ikan, mulai dari 0 hingga sekitar 2,6 juta hari operasi. Produksi lestari maksimum (MSY, lingkaran putih) adalah sebesar sekitar 447 ton per tahun, terjadi pada tingkat upaya penangkapan ikan sebesar 1,32 juta hari operasi per tahun.)

50 Grafik tersebut menyajikan model hubungan antara upaya penangkapan ikan dan produksi lestari
Produksi lestari maksimum (MSY) dihasilkan dari upaya penangkapan ikan yang besarnya EMSY Rekomendasi biasanya dibuat berdasarkan nilai MSY dan (jangan lupa!!) volume upaya penangkapan ikan

51 Hubungan antara total upaya penangkapan ikan tahunan dan fishing effort
Hubungan antara upaya penangkapan ikan dan produksi dalam sebuah model produksi surplus. (Kurva parabola tersebut merupakan representasi dari dinamika produksi ikan (surplus) sebagai respons terhadap berbagai tingkat upaya penangkapan ikan, mulai dari 0 hingga sekitar 2,6 juta hari operasi. Produksi lestari maksimum (MSY, lingkaran putih) adalah sebesar sekitar 447 ton per tahun, terjadi pada tingkat upaya penangkapan ikan sebesar 1,32 juta hari operasi per tahun.) MSY EMSY

52 Dynamic Pool Model

53 Model (Dinamika) Stok ikan (Russell 1931)
B2 = B1 + (R + G) – (M + F) B1: kelimpahan ikan biomasa pada waktu t1 B2: kelimpahan ikan biomasa pada waktu t2 G: pertumbuhan ikan R: rekrutment (R) M: mortalitas alami F: mortalitas akibat penangkapan

54 Model yield per recruit yang dibuat Beverton dan Holt tersebut menerapkan konsep dinamika stok ikan Russell 1931. Produksi (yield) ditentukan oleh pertumbuhan (growth), umur ikan ketika pertama kali tertangkap (age at first capture, tc), dan kematian ikan akibat penangkapan ikan (fishing mortality)”

55 Hubungan antara Produksi dan Rekrutmen
Dari sisi jumlah, proporsi jumlah dari rekrutmen yang tumbuh dan selamat hingga ikan mencapai umur t adalah: Nt/R = exp [-M(tc-tr) –(M+F)(t-tc)] Nt: jumlah ikan berumur t R jumlah rekrutmen F fishing mortality M natural mortality tc Umur ikan ketika tertangkap pertama kali tr Umur ikan ketika menjadi rekrutmen

56 Hubungan antara Produksi dan Rekrutmen
Dari sisi berat, proporsi berat dari rekrutment yang tumbuh dan selamat hingga ikan mencapai umur t adalah: Di mana: A = FW∞ exp[-M(tc-tr)] B = exp[-nK(tc-to)] C = 1 – exp[-(F + M + nK)(tmax-tc)] Keterangan untuk setiap notasi pada slide berikutnya

57 Hubungan antara Produksi dan Rekrutmen
Y: produksi (yield); F: fishing mortality rate; M: natural mortality rate; R: jumlah rekrutmen, W∞: berat ikan maksimum sesuai dengan persamaan von Bertalanffy; k: koefisien dari persamaan von Bertalanffy; to: t-zero; tc: umur ikan ketika pertama kali tertangkap (age at first capture), dan tr: umur ikan ketika pertama kali masuk ke dalam stok atau rekrutment. Un adalah konstanta penjumlahan untuk ekspansi kubik dari perasamaan persamaan von Bertalanffy dan n adalah angka untuk penjumlahan, yaitu (U0 = 1; U1 = -3; U2 = 3 dan U3 = -1).

58 Sekilas tentang Perikanan Budidaya

59 Perikanan Budidaya Kegiatan perikanan yang berbasis pada kegiatan pembudidayaan ikan atau akuakultur, yaitu kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkendali atau terkontrol. Perannya semakin meningkat, seiring dengan munculnya berbagai kendala yang dihadapi oleh perikanan tangkap. Ada upaya mengintegrasikan kegiatan perikanan budidaya dan perikanan tangkap.

60 Perkembangan Produksi Ikan Dunia

61 Upaya sinergi perikanan budidaya dan perikanan tangkap
Penangkapan benih bandeng, udang dan ikan karang untuk budidaya tambak dan karamba apung Budidaya bandeng untuk umpan rawai tuna Budidaya ikan dan udang untuk program restocking dalam rangka pemulihan stok ikan yang menjadi sasaran penangkapan ikan Penangkapan ikan untuk pakan budidaya Dan lain-lain

62 PENUTUP

63 Penilaian umum tentang penguasaan materi tutorial.
Rangkuman tentang materi yang telah dibahas Saran pendalaman materi Rencana tutorial selanjutnya

64 Nama_Tutor UPBJJ xxxxxxxxx Universitas Terbuka
Terima Kasih Nama_Tutor UPBJJ xxxxxxxxx Universitas Terbuka


Download ppt "Modul 4: Metode Analisis Penilaian Sumber Daya Ikan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google