Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
KEARIFAN LOKAL SUKU ASMAT
AYATUSYIFA WULANDARI ( ) RENI NURJANAH ( ) P. IPS A 2013
2
ASAL – USUL SUKU ASMAT Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai. Daerah kebudayaan suku bangsa Asmat adalah daerah pegunungan di bagian selatan Papua (Irian). Suku bangsa Asmat terdiri dari Asmat Hilir dah Asmat Hulu.
3
PROSES KEHIDUPAN SUKU ASMAT
Kehamilan bakal generasi penerus dijaga dengan baik agar dapat lahir dengan selamat dengan bantuan ibu kandung atau ibu mertua Kelahiran tak lama setelah si jabang bayi lahir dilaksanakan upacara selamatan secara sederhana dengan acara pemotongan tali pusar yang menggunakan Sembilu Pernikahan proses ini berlaku bagi seorang baik pria maupun wanita yang telah berusia 17 tahun. Pria membeli wanita dengan mas kawinnya piring antik yang berdasarkan pada nilai uang kesepakatan. Kematian bila kepala suku atau kepala adat yang meninggal, maka jasadnya disimpan dalam bentuk mumi dan dipajang di depan joglo suku ini, tetapi bila masyarakat umum, jasadnya dikuburkan.
4
KEGIATAN SUKU ASMAT Dalam kegiatan yang dilakukan suku Asmat dalam kesehariannya adalah mengukir kayu. Suku ini terkenal dengan ide-ide mereka yang dituangkan kedalam hasil ukirannya yg unik-unik. Beberapa motif yang seringkali digunakan dan menjadi tema utama dalam proses pemahatan patung yang dilakukan oleh penduduk suku asmat adalah mengambil tema nenek moyang dari suku asmat sendiri, yang biasa disebut mbis.
5
LETAK GEOGRAFIS SUKU ASMAT
Letak Geografis Suku Asmat terdiri dari pantai selatan dan merupakan wilayah yang terisolasi di Propinsi Irian Jaya. Papua terletak tepat di sebelah selatan garis khatulistiwa, namun kerana daerahnya yang bergunung-gunung maka iklim di Papua sangat bervariasi melebihi daerah Indonesia lainnya.Di daerah pesisiran barat dan utara beriklim tropika lembap dengan tadahan hujan rata-rata berjumlah diantara – mm pertahun. Suhu udara bervariasi sejajar dengan bertambahnya ketinggian. Daerah ini memiliki luas sekitar mil persegi dan terdiri daria rawa dan hutan bakau.
6
POPULASI SUKU ASMAT 1. Penduduk daerah pedalaman yang hidup di daerah sungai, rawa danau dan lembah serta kaki gunung. Umumnya mereka bermata pencaharian menangkap ikan, berburu dan mengumpulkan hasil hutan. 2. Penduduk daerah pantai dan kepulauan dengan ciri-ciri umum rumah di atas tiang (rumah panggung) dengan mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan). 3. Penduduk daerah dataran tinggi dengan mata pencaharian berkebun dan berternak secara sederhana.
7
SISTEM RELIGI & KEPERCAYAAN SUKU ASMAT
Masyarakat Suku Asmat beragama Katolik,Protestan,dan Animisme yakni suatu ajaran dan praktek keseimbangan alam dan penyembahan kepada roh orang mati atau patung. Bagi Suku Asmat ulat sagu merupakan bagian penting dari ritual mereka.Setiap ritual ini diadakan,dapat dipastikan,kalau banyak sekali ulat yang dipergunakan.
8
UPACARA DI SUKU ASMAT Mbismbu (pembuat tiang)
Yentpokmbu (pembuatan dan pengukuhan rumah yew Tsyimbu (pembuatan dan pengukuhan perahu lesung) Yamasy pokumbu (upacara perisai) Mbipokumbu (Upacara Topeng)
9
SISTEM KEKERABATAN SUKU ASMAT
Keluarga Ovunkulokal Keluarga Luas Uxorilokal Keluarga Inti Monogamy & Kandung Poligami
10
MATA PENCAHARIAN SUKU ASMAT
Sistem mata pencaharian meliputi : berburu dan meramu, bercocok tanam di ladang, bercocok tanam dengan irigasi, beternak dan mencari ikan.
11
Makanan Khas Suku Asmat
Sagu Ulat sagu dibungkus daun nipah, ditaburi sagu kering Sayuran dan ikan dijadikan pelengkap
12
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP SUKU BADUY
Alat Produksi Senjata Alat Transportasi Makanan Pakaian Rumah Adat
14
BAHASA SUKU ASMAT Pada masyarakat Asmat terdapat bahasa-bahasa oleh para ahli lingustik disebut kelompok bahasa Language Of The Southern Division yaitu bahasa-bahasa bagian selatan Papua. Penggolongan bahasa tersebut telah dipelajari oleh C. L. Voorhoeve (1965) dan masuk pada golongan filum bahasa-bahasa Papua Non-Melanesia. Bahasa-bahasa tersebut digolongkan lagi berdasarkan wilayah orang Asmat yaitu orang Asmat wilayah pantai atau hilir sungai dan Asmat hulu sungai.
15
KESENIAN SUKU ASMAT Gaya B, Seni Asmat Barat Laut.
Gaya C, Seni Asmat Timur. Gaya D, Seni Asmat Daerah Sungai Brazza. Gaya A, Seni Asmat Hilir dan Hulu Sungai.
16
PESAN ( MAKNA ) suku asmat juga sangat menghargai wanita. Simbolisasi perempuan dengan Flora & Fauna yang berharga bagi masyarakat Asmat (pohon/kayu,kuskus,anjing,burung kakatua dan nuri,serta bakung),seperti kata Asmat diatas,menunjukkan bagaimana sesungguhnya masyarakat Asmat menempatkan perempuan yang sangat berharga bagi mereka.Hal ini tersirat juga dalam berbagai seni ukiran dan pahatan mereka.Namun dalam gegap gempitanya serta kemasyuran pahatan dan ukiran Asmat.Tersembunyi suatu realita derita para Ibu dan gadis Asmat yang tak terdengar dari dunia luar.
17
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.