Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIda Chandra Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Nematoda Usus Trichuris trichiura Ancylostoma duodenale
Necator americanus Oleh Nurhalina, M.Epid Analis Kesehatan UM Palangkaraya
2
Trichuris trichiura ( Cacing Cambuk)
3
Pendahuluan Infeksi cacing cambuk sering terjadi di daerah panas, lembab dan sering bersama-sama dengan infeksi Ascaris. Jumlah cacing bervariasi, apabila jumlahnya sedikit, pasien tidak terpengaruh dengan adanya cacing ini
4
Morfologi Jauh lebih besar dari cacing kremi
Jantan : Panjangnya mm,bagian kaudal melingkar 360 derajat Betina : Panjangnya mm Cacing dewasa jarang ditemukan dalam tinja karena melekat pada dinding usus. Bagian kepala sangat halus dan terbenan dalam mukosa Ujug posterior lebih tebal dan terletak bebasdi lumen usus besar
5
Ujung posterior yang besar dilukiskan sebagai gagang cambuk sedang bagian ujung anterior yang tipis sebagai cambuk Telur berbentuk tong dengan tombol yang transparan Ukuran telur : panjang =50 x 54 µm, lebar = 22 x 23 µm
6
Gbr 1
7
Gbr 2. cacing Trichiura
8
Gbr 2. telur Trichiura
9
Siklus Hidup Manusia mendapatkan infeksi karena menelan telur matang yang berasal dari tanah yang terkontaminasi Telur-telur menetas pada usus kecil dan melekat pada mukosa usus besar Cacing dewasa menjadi matur dalam 3 bulan (mulai memproduksi telur) Telur dikeluarkan dalam stadium belum membelah dan membutuhkan hari untk menjadi matang pada tanah yang lembab Distrosi telur menjadi jauh lebih besar dari telur normal >> ( µm x µm), mempunyai tombol yang lebih menonjol.
10
Manifestasi Klinik Nama penyakit : Trichuriasis
Disentri >> mukosa menjadi udem dan rapuh (pada infeksi berat disentri dapat menyerupai amebiasis) Kejang perut, tenesmus rektum yang hebat\ Anemia hipokromik (pada infeksi yang lama dan masif), anemia berhubungan dengan malnutris dan kehilangan darah dari kolon yang rapuh. Eosinofil dan kristal Charcot Leyden dalam tinja (namun tidk selalu terlihat pada sediaan apus darah tepi)
11
Meskipun disenttri yang disebabkan oleh cacing cambuk dan Entamoba histolitica mirip, namun disentri cacing cambuk lebih kronik karena berhubungan dengan malnutrisi dan dapat menyebabkan prolaps rektal. Infeksi cacing cambuk pada ank2 dengan infeksi cacing cambuk yang berat dpt disertai dengan infeksi E. hystolitica dan bakteri enteropatogen. Pada infeksi berat, cacing dewasa biasanya terlihat pada mukosa rektal
13
Diagnosa Ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja (harus disebutkan jumlahnya : sedikit, jarang, sedang, banyak) >>> infeksi ringan tidak menimbulkan masalah dan tidak memerlukan pengobatan.
14
Ancylostoma duodenale Necator americanus (Cacing Tambang)
15
Pendahuluan Infeksi cacing tambang ditemukan pada daerah hangat yang lembab dan mengakibatkan berbagai penyakit pada manusia (morbiditas lebih banyak dari mortalitas)
16
Morfologi Cacing dewasa jantan berukuran panjang 7-11 mm x lebar mm. Cacing Ancylostoma lebih besar daripada Necator. Cacing dewasa jarang terlihat karena melekat pada usus dengan bagian mulut yang berkembang dengan baik (gigi pada Ancylostoma dan lempeng pemotong pada Necator).
17
Gbr. Morfologi ccacing tambang
21
Telur bentuknya lonjong dengan ujung bulat melebar, panjang = 60 µm, lebar = 40 µm
Ciri khasnya : adanya ruang yang jernih diantara embrio dengan kulit telur yg tipis. Telur dapat tetap hidup dan larva akan berkembang secara maksimum pd keadaan lembab, teduh dan tanah yang hangat, telur akan menetas 1 sampai 2 hari kemudian. Dalam 5-8 hari akan tumbuh larva infektif filariform dan dapat tetap hidup dalam tanah utk bbrp minggu.
23
Infeksi pada manusia dapat melalui penetrasi larva filariform yang terdapat di tanah ke dalam kulit,
Setelah masuk ke dalam kulit larva dibawah ke jantung bagian kanan melalui vena kemudian ke paru-paru Larva menembus Alveoli, berimigrasi melalui bronki ke trakea dan faring dan tertelan ke usus kecil dan hidup disitu Mereka melekat di mukosa, menggunakan sttruktur mulut sementara sebelum mulut permanen yang khas terbentuk
24
Gbr. Siklus hidup Cacing tambang
25
Betina mengeluarkan telur kira-kira 5 bulan setelah permulaan infeksi, meskipun periode prepaten dapt berlangsung 6-10 bulan. Apabila larva filariform A. duodenale tertelan, mereka dpt menjadi cacing dewasa dalam usus tanpa melalui siklus paru2 Telur2 keluar bersama tinja biasanya pada stadium awal pembelahan.
26
Klinik Gejala awal setelah penetrasi larva dapat timbul rasa gatal yang minimal sampai berat dengan kemungkina infeksi sekunder. Ground itch ; berkembangnya vesikel dari ruam papula eritematosa Pneumonitis krn migrasi larva ke paru2 Innfeksi pd usus karena ; Nekrosis jaringan usus yg berada dalam mulut cacing Kehilangan darah krn dihisap oleh cacing dan tjd pendarahan terus menerus krn perlekatannya (sekresi antikoagulan olh cacing)
27
Pd infeksi berat dgn banyak cacing disertai : kelemahan, neusea, muntah, sakit perut, diare denga tinja hitam atau merah, lesu dan pucat seperti infeksi parasit lainnya Jumlah cacing yang banyakk pd anak2 muda >> gjl sisa yang serius dan kematian >> peningkatan eusinofilia perifer Infeksi kronik : anemia defisiensi besi (mikrositik, hipokrom) dgn pucat, edema muka dan kaki, lesu dan kadar HB ; 5 g/dl atau kurang, kardiomegali serta retardasi mental dan fisik
28
Diagnosas Hitung telur 5 per mg tinja jarang mempunyai arti klinis, kecuali > dr 20 per mg tinja (bs timbul gejala2) 50 per mg atau lebih merupakan infeksi berat. Diagnosa melalui ditemukannya telur dalam tinja (terutama dr gjala2 yg sulit dibedakan dgn malnutrisi) Telur terbaik dilihat dengan sediaan langsung atau sedimen kosentrasi, ttp akan menngalami kerusakan pd sediaan pulasan permanen.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.