Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Jayadi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
ANALISIS GRAVIMETRI, pH LARUTAN PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU
PERTEMUAN 9 ARIYO P. HIDAYANTO PRODI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa mampu untuk mendefinisikan serta menguraikan konsep analisis gravimetri serta perhitungan pH larutan
3
Analisis Gravimetri Analisis Gravimetri merupakan teknik analisis berdasarkan pada pengukuran berbasis massa Analisis ini pada suatu eksperimen akan melibatkan pembentukan, pemisahan serta pengukuran massa dari suatu endapan (umum dijumpai pada senyawa ionik)
4
Analisis Gravimetri Prosedurnya meliputi :
Sampel dari sebuah spesi yang jumlah kandungannya tidak diketahui, mula-mula dilarutkan pada air dan dibiarkan untuk bereaksi dengan spesi lain hingga membentuk endapan Selanjutnya endapan itu disaring, dikeringkan, dan ditimbang Setelah mengetahui jumlah massa serta rumus kimia dari endapan, maka kita akan dapat mengukur jumlah massa anion maupun kation dari sampel asal Setelah mengetahui jumlah massa endapan serta massa sampel asal, selanjutnya kita dapat mengukur persentase kandungan / komposisi
5
Analisis Gravimetri Umum dijumpai pada reaksi berikut karena jumlah reaktan dapat diperoleh dalam jumlah murni : Dimana reaksi diatas dapat dijabarkan dalam reaksi ion sebagai berikut :
6
Analisis Gravimetri Pada reaksi diatas, AgCl terbentuk berupa endapan. Seandainya kita ingin mengukur persentase massa yaitu atom Cl dalam NaCl, maka mula-mula kita perlu menimbang sampel NaCl dan melarutkan didalam air. Setelah terlarut, berdasarkan reaksi diatas, kita perlu menambahkan larutan AgNO3 untuk membuat endapan dari semua ion Cl- yang berada didalam AgCl. Dalam prosedur ini NaCl harus merupakan pereaksi pembatas dan AgNO3 pereaksi sisa Endapan AgCl dipisahkan dari larutan dengan menyaring, mengeringkan serta menimbang. Pada akhirnya, kita dapat menghitung massa Cl menggunakan persentase massa Cl dalam AgCl Hal ini disebabkan oleh ion Cl dengan jumlah yang sama dalam sampel NaCl
7
Larutan yang mengandung NaCl dengan jumlah yang diketahui dalam beaker
Terbentuknya endapan AgCl setelah mereaksikan AgNO3 dengan NaCl (AgNO3 adalah pereaksi sisa dan NaCl pereaksi pembatas) Larutan yang sudah mengandung endapan AgCl, disaring melalui suatu wadah yang dapat dilewati air, selanjutnya wadah tadi dilepas, dikeringkan dan ditimbang kembali. Selisih antara massa dan wadah kosong menunjukkan massa endapan AgCl
8
Analisis Gravimetri Contoh soal dan perhitungan :
Sebuah sampel berupa senyawa ionik memiliki massa 0,5662 gr. Senyawa ini mengandung ion klorida serta logam dengan jumlah yang tak diketahui. Senyawa ini dilarutkan dalam air dan direaksikan dengan AgNO3 berlebih. Jika terbentuk endapan AgCl sebanyak 1,0882 gr, berapa persentase massa Cl dalam senyawa mula-mulanya? Jawab : Melalui rumus diatas, mula-mula kita dapat menghitung % Cl melalui Mr dari atom Cl dan AgCl (Mr Cl = 35,45 ; Mr AgCl = 143,4) :
9
Analisis Gravimetri Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh % Cl adalah sebesar 24,72 % Selanjutnya kita hitung massa Cl dalam 1,0882 gr AgCl (endapan), dimana kandungan Cl dalam AgCl adalah sebesar 24,72 % : Massa Cl = 24,72 % x 1,0882 gr = 0,269 gr Langkah terakhir, untuk menghitung % Cl dalam komposisi awal (dalam senyawa ioniknya) :
10
pH LARUTAN
11
pH Larutan Perhitungan pH (derajat keasaman) suatu larutan dilakukan pertama kali oleh Soren Sorensen pada tahun 1909 dikarenakan konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan sangat kecil sehingga sangat sulit dideteksi Oleh karena itu, Soren Sorensen mengemukakan konsep pH berdasarkan fungsi logaritmik dari konsentrasi ion hidrogen yang dinotasikan sebagai berikut : Dari persamaan diatas, fungsi logaritmik negatif yang disajikan akan memudahkan kita dalam perhitungan. Dari fungsi tersebut kita akan memperoleh nilai pH berupa bilangan berbasis positif yang tak memiliki satuan
12
pH Larutan Karena fungsi pH merupakan fungsi yang terbaik dan termudah dalam mengekspresikan konsentrasi ion H+, kondisi asam, basa, serta netral pada suatu larutan dalam suhu ruang (25°C), dinotasikan sebagai berikut : n.b. Nilai pH larutan akan naik jika nilai konsentrasi H+ turun
13
Seandainya kita ingin mengetahui konsentrasi ion H+ dimana pH diketahui, kita dapat menggunakan rumus : Selain pH, dikenal pula bilangan yang menyatakan ion OH- (hidroksida) yang disebut dengan pOH. Analog dengan pH, pOH dinotasikan dengan : Seandainya kita ingin mengetahui konsentrasi ion OH dimana pOH diketahui, kita dapat menggunakan rumus :
14
pH Larutan Dari data tetapan ionisasi air yaitu Kw yang bernilai 1 x dinotasikan : Jika kedua ruas dilogaritmikan, akan menjadi : Pada akhirnya, kita akan mendapatkan pH + pOH = pKw
15
pH Larutan Contoh Perhitungan :
Konsentrasi ion hidrogen dalam sebuah botol anggur sebesar 3,2 x 10-4 M setelah sumbat botol dibuka. Setelah setengah anggur dikonsumsi, setengahnya lagi dibiarkan dalam kondisi terbuka dan terkontak dengan udara selama sebulan. Setelahnya ion hidrogen diukur konsentrasinya kembali yaitu sebesar 1 x 10-3 M. Berapa nilai pH kedua kondisi itu ? Pada botol pertama [H+] = 3,2 x 10-4 M, dimana kita akan menggunakan rumus : Sehingga pH = 4 – log 3,2 = 3,49
16
pH Larutan Pada botol kedua [H+] = 1 x 10-3 M, dimana kita akan menggunakan rumus : Sehingga pada botol kedua diperoleh pH = 3
17
pH Larutan Latihan : The pH of rainwater collected in a certain region of the northeastern United States on a particular day was Calculate the H+ ion concentration of the rainwater ! In a NaOH solution [OH-] is 2.9 x 10-4 M. Calculate the pH of the solution !
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.