Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Budiono Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PEMBEKALAN CALON WISUDAWAN/TI AKADEMI AKUNTANSI YKPN
YOGYAKARTA, 27 APRIL 2016
2
EKO DADIEK SURYADI Pontianak, 13 April 1975 Akademi Akuntansi YKPN Angkatan 1994
Pengalaman Kerja dan Organisasi (s/d sekarang) : Owner & Direktur Utama PT. Agro Era Nusantara Komisaris Utama PT. Agrenusa Prima Utama Komisaris Ametis Energy Institute Founder & Owner Gerai Ritel Agromart Founder & Owner Depot Tani (Jabar, Jateng, DIY, Jatim & Kalbar) Ketua Umum Kompatriot Indonesia Peraih Mutiara Bangsa Award (Metro TV-BNI Syariah) (Metro TV) (Koran Tribun) (Koran Kompas) (Media nasional) (Berita satu) (Koran Republika)
3
SELAMAT – Generasi Muda Harapan Bangsa
INDONESIA KEKURANGAN ORANG TERDIDIK Dari 255,4 juta penduduk, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 122,38 juta. Dari jumlah itu, jumlah tenaga kerja mencapai 114,82 juta sementara sisanya, 7,56 juta, merupakan pengangguran. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) 2015, hampir separuh (47,1%) dari angkatan kerja di Indonesia adalah lulusan SD ke bawah sehingga dunia usaha sulit mendapatkan tenaga kerja dengan kualifikasi yang mumpuni. Saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada pada peringkat ke-121 dari 187 negara. Kita berada jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura (peringkat 18), Malaysia (peringkat 64), Thailand (peringkat 103), dan Filipina (peringkat 114). NO PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE 1. Tidak atau belum pernah sekolah 9,24 2. Tidak atau belum tamat SD 19,28 3. SD/ sederajat 30,55 4. SLTP/ sederajat 16,89 5. SLTA/ sederajat 16,92 6. SMK 1,90 7. Diploma 1,2,3,4/ S1 4,99 8. S2/ S3 0,24 9. Tidak terjawab 3.117 0,00 100
4
SELAMAT – Generasi Muda Harapan Bangsa
INDONESIA KEKURANGAN ORANG TERDIDIK 1. Kanada; jumlah penduduk terdidik mencapai 51 persen atau lebih dari setengahnya. 2. Israel; jumlah penduduk terdidik 46 persen, tingkat lulusan SMA mencapai 92 persen. 3. Jepang; jumlah penduduk terdidik 45 persen, tingkat lulusan SMA mencapai 96 persen. 4. Amerika Serikat; jumlah penduduk terdidik 42 persen. 5. Selandia Baru; jumlah penduduk terdidik 41 persen. Indonesia: jumlah penduduk terdidik (Diploma keatas) mencapai 5,23 persen, tingkat lulusan SMA mencapai 18,82 persen. Pendidikan adalah ibu kandung peradaban yang dimana dapat membentuk karakter pribadi yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas, disiplin, kerja keras, kerjasama, menguasai teknologi dan informasi dan lain-lain. Generasi muda adalah pemilik masa depan yang dimana harapan bangsa disematkan dipundaknya untuk menjadikan Indonesia menjadi negara maju sesuai dengan visi Indonesia 2035.
5
CHALLENGE – Gambaran Data Sektor Ketenagakerjaan
BPS melansir data jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebanyak 7,24 juta orang. Angkatan kerja sebanyak 122 juta orang dengan penyerapan tenaga kerja 114,7 juta orang. Tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan. Penyerapan tenaga kerja. PERSENTASE PENDIDIKAN PERSENTASE Sarjana 6,40 % Diploma 7,54 % SMK/ SMA 10,32 % SMP 6,22 % SD 2,74 % PENDIDIKAN PERSENTASE JUMLAH Sarjana 8,27 % 9,50 juta Diploma 2,71 % 3,10 juta SMK/ SMA 26,72% 30,65 juta SMP 18,03 % 20,70 juta SD 44,27% 50,80 juta
6
INDONESIA – Chalengge and Response
The Audacity of Hope : Thoughts on Reclaiming the American Dream adalah buku yang ditulis oleh senator Barrack Obama pada tahun dalam bukunya ini Obama membahas banyak hal yang menjadi bagian dari kampanye menuju kursi Presiden Amerika Serikat. Satu-satunya strategi untuk mengentaskan kemiskinan antar generasi (bukan hanya satu generasi namun dari satu generasi ke generasi yang lain) adalah dengan menciptakan pekerjaan. Dengan pekerjaan dapat membangun kedisplinan, harga diri, produktivitas, pola pikir, kerjasama, kebanggaan, tidak hanya kesejahteraan. Dengan bekerja kita dapat membangun semuanya, tidak hanya kesejahteraan. Untuk bekerja manusia minimal harus memiliki tiga hal : Yang pertama, modal (bisa berupa uang, tanah, bangunan dsbnya). Yang kedua, skill (ketrampilan). Dengan punya modal manusia bisa bekerja, namun jika tidak punya modal maka untuk dapat bekerja harus memiliki ketrampilan (bisa ketrampilan melukis, memahat, bertani dsbnya). Yang ketiga, pendidikan. Kalaupun tidak memiliki kedua hal yakni modal dan ketrampilan, maka harus memiliki pendidikan. Dengan pendidikan akan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan produktif yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa.
7
INDONESIA – Chalengge and Response
COMPARATIVE ADVANTAGE Indonesia memiliki keunggulan komparatif (bonus demografi) dengan luas wilayah/ teritorial berikut sumberdaya alam yang kaya raya bak “mutu manikam zamrud khatulistiwa” serta populasi sumberdaya manusia yang besar. Suatu anugerah illahi yang semestinya menjadi kekuatan ekonomi, namun kenyataan menjadi beban ekonomi, bahkan mendatangkan prahara malapetaka buat negeri. Dominasi penguasaan lahan dan sumberdaya alam oleh asing yang menempatkan kita pada posisi “bangsa kuli dan kuli diantara bangsa-bangsa”. Kelemahan dan kekurangan kita dengan ketidakmampuan dalam mengelola lahan/ sumberdaya alam berimplikasi tanah air kita ini semata hanya menjadi sumber bahan baku mudah bagi derasnya investasi asing yang mengusung issue penyediaan lapangan pekerjaan buat rakyat, padahal diposisikan sebagai sumber tenaga kerja murah. Hal inilah yang menjadi tantangan (chalengge) bagi bangsa kita yang dimana kita sendiri adalah generasi muda anak bangsa. COMPETITIVE ADVANTAGE Anugerah keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif hanya bisa dicapai dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dari bangsa Indonesia sendiri. SDM yang terdidik, terlatih dengan etos kerja tinggi, disiplin serta memiliki karakter jujur ikhlas dalam membangun bangsanya merupakan jawaban (response) agar menjadi bangsa maju dan unggul dalam pergaulan dunia.
8
INDONESIA – Chalengge and Response
No Jumlah Penduduk jiwa Luas Wilayah km2 1. RRC Russia 2. India Canada 3. AS 4. Indonesia 255,461,700 5. Brazil 6. Australia 7.
9
ALTERNATIF BAGI CALON WISUDAWAN/ WATI
Melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Bekerja baik di instansi pemerintah maupun swasta. Membangun usaha. Kombinasi diantara hal diatas. Indonesia adalah negeri yang besar, wilayah yang luas, beragam sektor perekonomian dan lain sebagainya yang sangat membutuhkan SDM unggul dari anak bangsa sendiri. Begitu juga di berbagai sektor usaha, SDA yang kaya masih sangat banyak yang belum optimal diolah oleh anak bangsa sendiri.
10
ALTERNATIF BAGI CALON WISUDAWAN/ WATI
Untuk itu calon wisudawan/wati lulusan AA YKPN jangan ragu dan bimbang untuk kembali ke daerah ataupun untuk merantau menjelajahi tanah air dari Sabang sampai Marauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Peluang dan kesempatan tidak hanya berada di kota-kota besar seperti: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang dan lain-lain, daerah-daerah lainnya memerlukan SDM Indonesia yang berkualitas. Sebagai misal : kami di PT. Agro Era nusantara.
11
ALTERNATIF BAGI CALON WISUDAWAN/ WATI
Untuk itu calon wisudawan/wati lulusan AA YKPN jangan ragu dan bimbang untuk bekerja pada berbagai lapangan perekonomian, tidah hanya semata pada sektor keuangan seperti : perbankan atau sektor jasa keuangan/ perpajakan seperti : kantor akuntan publik, kantor konsultan pajak dan lain-lain. Peluang dan kesempatan terbuka lebar, seperti : pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, pariwisata dan lain sebagainya. Sebagai misal : kami di Ametis Energy Institute dan PT. Agrenusa Prima Utama.
12
ALTERNATIF BAGI CALON WISUDAWAN/ WATI
Untuk itu calon wisudawan/wati lulusan AA YKPN jangan ragu dan bimbang untuk membangun komunitas tak hanya semata yang memiliki keahlian atau profesi yang sama namun membangun komunitas yang luas sesama anak bangsa yang memiliki keahlian dan profesi yang beragam. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan akses seluas-luasnya untuk kolaborasi dan kerjasama. Sebagai misal : kami di Kompatriot Indonesia.
13
NILAI-NILAI INTEGRITAS
Integritas adalah sebuah konsep konsistensi tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-langkah, prinsip, harapan, dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran yang merupakan kata kerja atau akurasi dari tindakan seseorang. Perilaku utama yang pertama dari nilai integritas adalah sikap jujur, tulus, dan dapat dipercaya. Perilaku ini harus dibangun oleh masing-masing pribadi sehingga mendapat pengakuan dari orang lain. Kita tidak dapat memaksakan orang lain untuk mengatakan bahwa kita adalah orang yang jujur, tulus, dan dapat dipercaya. Pengakuan orang lain akan muncul dengan sendirinya apabila kita secara konsisten selau menunjukkan sikap-sikap tersebut dalam segala situasi dan kondisi. Perilaku utama yang kedua dari nilai integritas adalah menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela. Perilaku utama yang kedua ini menunjukkan kaitan antara integritas dengan melakukan hal yang benar (doing right.) Harapan saya, calon wisudawan/ wati dapat menjadi generasi muda Indonesia yang berkarakter mulia, cerdas dalam berpikir dan cermat dalam berrtindak serta memiliki nilai-nilai integritas yang agung. Semoga, aamiin....
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.