Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ARTIKEL ILMIAH di BIDANG PENDIDIKAN
Disapaikan pada : MGMP BHS INGGRIS KABUPATEN PATI
2
Profil Nama : Drs. Mashuri, M.Pd Tempat tgl lahir : Pati, 18 Des 1967 Pangkat/ Gol : Pembina Tk. I/ IV b Jabatan : Kepala SMP N 3 Juwana Alamat : Ds. Bakaran Kulon, Jwn Blog : MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Pati SMP Negeri 3 Juwana
3
- Sekretaris MKKS SMP Kab. Pati
PENGALAMAN PEKERJAAN – : Guru Matematika SMP Negeri 2 Tlogowungu – : Guru Matematika SMP Negeri 2 Trangkil – : Guru Matematika + KS SMP Negeri 4 Juwana – : Guru Matematika + KS SMP Negeri 3 Juwana – : Guru Matematika + KS SMP Negeri 1 Juwana PENGALAMAN KEPELATIHAN – : Guru Inti Matematika – : Instruktur PAKEM MBE-USAID – : iInstruktur Matematika Dinas Pend. Prop Jateng TUGAS LAIN - Sekretaris MKKS SMP Kab. Pati
4
Mengapa Guru Harus melakukan pengembangan profesi?
Menurut Keppres 87 Tahun yang sudah diperbarui dengan peraturan presiden No 97 Tahun 2012guru adalah jabatan fungsional ahli Jabatan fungsional Keahlian adalah jabatan fungsional kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keahliannya. Tugas utama Jabatan Fungsional Keahlian meliputi pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah, dan pemberian pengajarandengan cara yang sistematis.
5
Persyaratan jabatan fungsional ahli
Pasal 5 (1) Jabatan fungsional keahlian adalah jabatan fungsional yang pelaksanaan tugasnya : a. Mensyaratkan kualifikasi profesional dengan pendidikan serendah-rendahnya berijasah Sarjana (Strata-1); b. Meliputi kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan, peningkatan dan penerapan konsep dan teori serta metode operasional dan penerapan disiplin ilmu pengetahuan yang mendasari pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan fungsional yangbersangkutan; c. Terikat pada etika profesi tertentu yang ditetapkan oleh ikatan profesinya.
6
Jenjang jabatan fungsional ahli
Jenjang Utama, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis nasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tertinggi dengankepangkatan mulai dari Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d sampai dengan pembina utama, golongan ruang IV/e. Jenjang Madya, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis sektoral yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tinggi dengan kepangkatan mulai dari Pembina, golongan ruang IV/a sampai dengan Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
7
Jenjang Muda, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat taktis operasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat lanjutan dengan kepangkatan mulai dari Penata, golongan ruang III/c sampai dengan Penata Tingkat I,golongan ruang III/d. Jenjang Pertama, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat operasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat dasar dengan kepangkatan mulai dari Penata muda, golongan ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
8
Tunjangan Jabatan Fungsional
Pasal 8 (1) Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional keahlian atau jabatan fungsional Keterampilan diberikan tunjangan jabatan fungsional. (2) Besarnya tunjangan jabatan fungsional masing – masing jenjang jabatan fungsional keahlian adalah : a. Jenjang Utama, setinggi - tingginya sama dengan tunjangan jabatan struktural eselon Ia; b. Jenjang Madya, setinggi - tingginya sama dengan tunjangan jabatan struktural eselon IIa; c. Jenjang Muda, setinggi - tingginya sama dengan tunjangan jabatan struktural eselon IIIa; d. Jenjang Pertama, setinggi - tingginya sama dengan tunjangan jabatan struktural eselon IVa.
9
Besarnya tunjangan jabatan struktural PNS
10
pengembangan keprofesian berkelanjutan
meningkatkan profesionalitas guru salah satu dari unsur utama kegiatannya diberikan angka kredit.
11
Tujuan memperbanyak guru yang makin profesional
bagi guru profesional, diberikan penghargaan di antaranya kenaikan golongannya
12
Guru berlomba untuk berprestasi.
Guru diberi motivasi tinggi untuk mencapai pangkat puncak PNS Pembina Utama, Gol. Ruang IV/e TUJUAN
13
Karya Inovatif Pengembangan Diri Publikasi Ilmiah Karya Tulis Ilmiah
Beda macamnya... Karya Tulis Ilmiah Teknologi Tepatguna Alat Peraga Karya Seni Pengembangan KurikulumB Pengembangan Diri Publikasi Ilmiah Karya Inovatif
14
Beda syarat naik pangkatnya...
kenaikan IVa ke atas dengan minimal jumlah angka kredit 12. kenaikan IIIa ke atas dengan minimal angka kredit bervariasi berdasar jenjang golongannya
15
Jumlah angka kredit minimal dari sub unsur
Dari pangkat Ke pangkat Jumlah angka kredit minimal dari sub unsur pengembangan diri publikasi ilmiah dan atau karya inovatif Penata Pertama golongan IIIa Guru Pertama golongan IIIb 3 (tiga) -- Guru Muda golongan IIIc 4 (empat) Guru Muda golongan IIId 6 (enam) Guru Madya golongan IVa 8 (delapan) golongan IVb 12 (duabelas) golongan IVc Guru Utama (* golongan IVd 5 (lima) 14 (empatbelas) Guru Utama golongan IVe 20 (duapuluh)
16
Ragam jenis publikasi imiah untuk setiap jenjang penilaian
Dari pangkat Ke pangkat Jumlah angka kredit minimal dari sub unsur Publikasi ilmiah publikasi ilmiah dan atau karya inovatif Penata Pertama golongan IIIa Guru Pertama golongan IIIb -- Guru Muda golongan IIIc 4 Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah dan atau karya inovatif Guru Muda golongan IIId 6 Guru Madya golongan IVa 8 Minimal terdapat 1 laporan hasil penelitian golongan IVb 12 Minimal terdapat 1 laporan hasil penelitian dan 1 artikel yg dimuat dlm jurnal ber ISSN
17
Ragam jenis publikasi imiah untuk setiap jenjang penilaian
Dari pangkat Ke pangkat Jumlah angka kredit minimal dari sub unsur Publikasi ilmiah publikasi ilmiah dan atau karya inovatif Guru Madya golongan IVb golongan IVc 12 Minimal terdapat 1 laporan hasil penelitian dan 1 artikel yg dimuat dlm jurnal ber ISSN Guru Utama (* golongan IVd 14 Minimal terdapat 1 laporan hasil penelitian dan 1 artikel yg dimuat dlm jurnal ber ISSN dan 1 buku pelajaran atau buku pendidikan ber ISBN Guru Utama golongan IVe 20
18
presentasi di forum ilmiah hasil penelitian tinjauan ilmiah
Publikasi Ilmiah Karya Tulis Ilmiah KTI hasil penelitian Tinjuan Ilmiah Prasaran Ilmiah Buku/Modul Diktat Tulisan Ilmiah Popoler Karya Terjemahan presentasi di forum ilmiah hasil penelitian tinjauan ilmiah tulisan ilmiah populer artikel ilmiah buku pelajaran modul/diktat buku dalam bidang pendidikan karya terjemahan bukupedoman guru
19
2.1. Presentasi pada forum ilmiah
2. PUBLIKASI ILMIAH Lampiran Permenpan No: 16 tahun Nopember 2009 2.1. Presentasi pada forum ilmiah 2.2. Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal 2.3. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau pedoman guru
20
Tulisan Ilmiah Populer
2.2. Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal Karya Tulis Ilmiah : LAPORAN HASIL PENELITIAN Add Your Text KTI : TINJAUAN ILMIAH Artikel Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer
21
ARTIKEL ILMIAH di bidang PENDIDIKAN
Adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah
22
KERANGKA ISI Umumnya mengikuti aturan dari jurnal yang akan memuat artikel ilmiah dimaksud. Namun setidak-tidaknya berisi : Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah. Tujuan dan manfaat. Kajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan Pembahasan, yang mengemukakan tentang gagasan/ ide penulis dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan data yang relevan Kesimpulan
23
KOMPONEN-KOMPONEN ARTIKEL ILMIAH
1.1 Judul Artikel Ilmiah Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep; tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic).
24
Nama dan Alamat Penulis
Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot note) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks. Contoh: DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG THE SYMBOLIC WORLD OF BEGGARS IN BANDUNG Engkus Kuswarno Universitas Padjadjaran
25
Abstrak dan Kata Kunci (Abstract and Keywords)
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak merupakan sari tulisan yang meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, teori, bahan dan metode yang digunakan, hasil temuan serta simpulan. Rincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian. Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel dan self explanatory, artinya rnengandung alasan mengapa penelitian dilakukan (rasionalisasi & justifikasi), dan tidak rnerujuk kepada grafik, tabel atau acuan pustaka. Abstrak ditulis dalamjarak 1 spasi dengan jumlah kata tidak lebih dari 150 kata yang dilengkapi dengan 3 – 5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang rnewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang dibahas dalarn artikel.
26
Pendahuluan (Introduction)
Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil penelitian sebelurnnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan perrnasalahan untuk men”justifikasi” dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan rnengapa topik penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian tersebut.
27
Metode (Methods) Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas sehingga peneliti lain dapat rnelakukan penelitian yang sama (repeatable and reproduceable). Spesifikasi bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang cara rnemperoleh bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui sebelurnnya, rnaka acuan pustakanya harus dicanturnkan. Jika penelitian terdiri dari beberapa eksperirnen, rnaka metode untuk rnasing-rnasing eksperirnen harus dijelaskan.
28
Hasil dan Pembahasan (Results and Discussion)
Hasil penelitian dalam bentuk data rnerupakan bagian yang disajikan untuk rnenginformasikan hasil ternuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil penelitian dapat rnenggunakan grafik/tabel/garnbar. Tabel dan grafik harus dapat dipaharni dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikernukakan hanyalah ternuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian. Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus rnendapat ternpat untuk dibahas. Jika artikel rnelaporkan lebih dari satu eksperirnen, rnaka tujuan setiap penelitian harus dinyatakan secara tegas dalarn teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sarna lain. . Dalarn Pernbahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan. Pemnbahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya.
29
Simpulan dan Saran (Conclusion and Suggestion)
Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan teori baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian lanjutan.
30
Ucapan Terimakasih (Acknowledgement)
Ucapan terima kasih dibuat secara ringkas sebagai ungkapan rasa terima kasih penulis kepada tim promotor/tim pembimbing, dan fihak – fihak yang telah membantu dalam penelitian serta pemberi dana.
31
Daftar Pustaka (References)
Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar disebutkan dalam naskah artikel. Penulisan daftar rujukan secara lengkap dilakukan pada halaman baru. Agar penulisan daftar pustaka lengkap, maka daftar dibuat sebagai tahap penulisan paling akhir. Naskah dibaca dari awal sampai akhir, lalu ditulis dalam daftar semua referensi yang ada dalam naskah dan daftar tersebut digunakan untuk menyusun daftar pustaka. Gaya penulisan pada setiap jumal tidak sarna (disebut: Gaya Selingkung), sehingga harus dipelajari dengan seksama bagaimana gaya/style dari jumal yang akan dikirimi naskah artikel (baca: petunjuk bagi calon penulis). Konteks rujukan yang dicantumkan hanya yang benar-benar ada kaitannya dengan isi penelitian. Perlu diminimalkan pencantuman referensi dari skripsi, tesis, disertasi, abstrak, in press. Bahan rujukan berbahasa asing ditulis sesuai dengan aslinya. Penggunaan et at, dalam bahan rujukan hanya digunakan jika jumlah penulis terdiri lebih dari 6 orang.
32
Daftar Pustaka (References) lanjutan …..
Penulisan daftar pustaka masing-masing bidang ilmu mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala (lihat lampiran). Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis secara intemasional (yaitu, nama keluarga sebagai entry). Apabila nama keluarga penulis tidak jelas, maka dituliskan nama penulis secara lengkap.
33
Menulis dalam bahasa Inggris
• Idealnya, menulis artikel langsung dalam bahasa Inggris Jika tidak mampu, melalui proses alih-bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris tanpa merubah makna atau ide aslinya. Proses alih-bahasa Indonesia ke Inggris didasarkan ata prinsip komunikasi: yaitu – (1) memahami makna yang dimaksud dalam teks berbahasa Indonesia dan – (2) mengungkapkan makna tersebut dalam bahasa Inggris sehingga penutur (asli) bahasa Inggris dapat memahaminya sesuai dengan yang sebenarnya dimaksud. Perlu menguasai cara-cara pengungkapan makna yang lazim dalam jurnal internasional yang berbahasa Inggris. Dua jenis artikel utama: Artikel hasil Pemikiran/Ulasan (TIDAK SEMUA JURNAL) Artikel hasil Penelitian
34
artikel ilmiah dan angka kreditnya
NO Artikel ilmiah di bidang pendidikan dan pengajaran Angka kredit 1. Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di jurnal tingkat nasional terakreditasi 2 2. Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di jurnal tingkat nasional tidak terakreditasi atau tingkat provinsi terakreditasi 1,5 3. Artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di jurnal tingkat provinsi tak terakreditasi atau tingkat lokal ( kab/ kota/ sekolah) 1
35
Bukti fisik Jurnal ilmiah asli atau fotocopy yang menunjukkan adanya nomor ISSN, surat keterangan akreditasi untuk tingkat nasional (atau surat keterangan bahwa jurnal tersebut adalah tingkat nasional tidak terakreditasi) surat keterangan bila jurnal tersebut diterbitkan di tingkat provinsi atau kabupaten kota atau tingkat lokal ( kab/kota/sekolah)
36
lanjutan Bila satu artikel ilmiah yang sama dimuat di beberapa majalah atau jurnal ilmiah, maka yang dapat dinilai hanya satu dan dipilih artikel ilmiah yang berpeluang angka kreditnya terbesar. Semua bukti fisik di atas memerlukan surat pernyataan keaslian dari kepala sekolah yang disertai tanda tangan kepala sekolah yang bersangkutan
37
Penerbitan jurnal ilmiah
Mendefinisikan Nama Jurnal Menyusun anggota dewan redaksi yang terdiri dari para ahli di bidang yang sesuai dengan lingkup jurnal Menunjuk Ketua Dewan Redaksi Menyusun aturan penulisan, proses evaluasi, serta desain sampul depan jurnal Menyiapkan makalah untuk penerbitan perdana
38
Lanjutan … Mengajukan Permohonan nomor ISSN ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dengan melengkapi persyaratan yang diperlukan, yaitu: Melampirkan halaman editorial jurnal yang memuat nama Ketua dan anggota dewan redaksi, penerbit, serta informasi untuk penulis Melampirkan Daftar isi dari terbitan pertama Mengisi Formulir Isian Data Bibliografi Majalah (Lampiran I) Mengisi Formulir Evaluasi ISSN (Lampiran II) Membayar biaya administrasi Jurnal yang telah mendapatkan nomor ISSN akan diberi barcode yang harus dimunculkan di halaman sampul jurnal. Setelah jurnal diterbitkan, jurnal memiliki kewajiban untuk mengirimkan copy jurnal ke PDII LIPI, juga ke Perpustakaan Nasional
39
Contoh-contoh Jurnal Pendidikan
ISSN Bar code
41
SK PAK IV c
42
SK KENAIKAN JABATAN Ke PEMBINA UTAMA MUDA PER 1 JANUARI 2013
43
Terima Kasih SMP Negeri 3 Juwana
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.