Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT"— Transcript presentasi:

1 JULAEHA, MPH.,Apt julaihaqosim@yahoo.com
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT

2 Mekanisme kerja anestetika sistemik Teori penghambatan oksidasi
Teori fisik Teori lemak Teori ukuran molekul Teori klatrat Teori biokimia Teori penghambatan oksidasi

3 TEORI LEMAK (Overton dan Meyer, 1899)
Senyawa kimia yang tidak reaktif dan mudah larut dalam lemak dapat memberikan efek narkosis pada jaringan hidup. Terutama pada sel – sel yang banyak mengandung lemak.

4 TEORI UKURAN MOLEKUL (Wulf & Featherstone, 1957)
Adanya hubungan antara tetapan volume suatu senyawa dengan ada tidaknya kemampuan untuk menimbulkan anestesi. Volume molekul obat – obat anestesi selalu lebih besar dari 4.4 Ruang lateral yang memisahkan molekul – molekul lemak dalam jaringan otak, secara normal ditempati oleh senyawa – senyawa yang mempunyai volume molekul lebih kecil dari 4.4

5 Wulf dan Featherstone menduga bahwa obat – obat anestesi dapat menduduki ruang lateral menyebabkan pemisahan lapisan – lapisan lemak dan mengubah struktur molekul penekanan fungsi saraf menimbulkan efek anestesi

6 TEORI KLATRAT (Pauling, 1961)
Penjelasan suatu teori anestesi yang penekannya tidak pada fasa lemak tetapi pada fasa air Teori ini menjelaskan tentang mekanisme kerja anestesi yang tidak bekerja pada fasa lemak sistem saraf pusat Obat anestesi yang berupa gas atau larutan mudah menguap dan bersifat inert (sukar untuk bereaksi) mempunyai afinitas yang kecil

7 menurut pauling secara in vivo, obat anestesi yang berupa gas akan berada pada ruang-ruang berisi molekul air terperangkat di dalam fasa air membentuk mikrokristal hidrat perubahan daya hantar rangsangan elektrik terjadi efek anestesi

8 TEORI PENGHAMBATAN OKSIDASI (Quastel, 1963)
Anestesi sistemik dapat menekan uptake oksigen dengan cara: menghambat oksidasi koenzim NADH (Nikotinamida Adenosin Dinukleotida Hidrogen)menjadi NAD+ pada siklus krebs, berkaitan dengan respirasi sel (remember siklus krebs pada matakuliah biokimia) menghambat proses fosforilasi oksidatif ADP menjadi ATP

9 proses oksidasi fosforilasi oksidatif ADP + Pi (fosfat) ATP
ATP sumber energi untuk reaksi seluler NADH NAD+ + H+ + 2e- proses oksidasi

10 HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS SEDATIFA DAN HIPNOTIKA
Sedatifa dan hipnotika adalah senyawa yang dapat menekan sistem saraf pusat sehingga memberikan efek sedasi lemah sampai tidur pulas. Sedatifa adalah senyawa yang menimbulkan sedasi, yaitu menurunnya kepekaan terhadap rangsangan dari luar Dalam dosis besar, sedatifa berfungsi sebagai hipnotika, yang menyebabkan tidur pulas

11 HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS SEDATIFA - HIPNOTIKA
Sandberg (1951) senyawa sedatifa – hipnotika bersifat asam lemah mempunyai nilai pH ± 7,0 – 8,5 Senyawa dengan keasaman lemah akan sukar terionisasi sehingga mudah menembus sawar darah otak

12 Berdasarkan masa kerjanya turunan barbiturat yang digunakan sebagai sedatifa – hipnotika dibagi menjadi tiga : masa kerja panjang, masa kerja sedang, masa kerja pendek. Semakin banyak jumlah atom C maka masa kerja semakin pendek

13 Masa kerja panjang : 6 jam atau lebih, mulai berefek setelah 30-60 menit pemberian
Masa kerja sedang : 3 – 6 jam, mulai berefek setelah 20 – 30 menit pemberian Masa kerja singkat : 0,5 – 3 jam, mulai berefek setelah 15 – 30 menit pemberian

14 HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS ANTIPSIKOTIK
Antipsikotik digunakan untuk pengobatan skizofrenia Antipsikotik menimbulkan efek farmakologis sebagai antagonis reseptor dopamin. Pemblokan dopamin terjadi pada prasinaptik dan postsinaptik

15 Karena aktivitas antipsikotik sebagai antagonis dopamin struktur antipisikotik membentuk komplek dengan reseptor dopamin melakukan konformasi struktur Obat antipsikotik dalam membentuk komplek dengan reseptor dopamin kemungkinan melibatkan dua bentuk konformasi, yaitu :

16 Konformasi memanjang A. Klorpromazin B. Haloperidol C. Dopamin

17 Konformasi S A. Tioxanten B. Difenilbutilamin C. Dopamin


Download ppt "HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS OBAT PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google