Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERTEMUAN KEenam Oleh. Amida Yusriana.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERTEMUAN KEenam Oleh. Amida Yusriana."— Transcript presentasi:

1 PERTEMUAN KEenam Oleh. Amida Yusriana

2 KOMUNIKASI VERBAL Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata – kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita

3 DEFINISI BAHASA Bahasa dapat dibayangkan sebagai kode, atau system symbol, yang kita gunakan untuk membentuk pesan – pesan verbal kita. Menurut Hockett (1977) Bahasa sebagai system produktif yang dapat dialih alihkan dan terdiri atas symbol – symbol yang cepat lenyap (rapidly fading), bermakna bebas (arbitrary), serta dipancarkan secara kultural.

4 UNSUR – UNSUR BAHASA Produktivitas
Bahasa bersifat produktif, terbuka, kreatif. Artinya, pesan – pesan verbal kita merupakan gagasan – gagasan baru; setiap gagasan bersifat baru. Pengalihan Karena kita mengenal pengalihan (displacement), kita dapat berbicara mengenai hal – hal yang jauh dari kita, baik dari segi tempat maupun waktu.

5 Lanjutan… Pelenyapan Cepat
Suara bicara melenyap dengan cepat, suara – suara ini lenyap. Suara harus diterima segera setelah itu dikirimkan atau kita tidak akan pernah menerimanya. Secara relative, isyarat suara barangkali merupakan yang paling tidak permanen di antara semua media komunikasi, inilah yang dimaksud dengan pelenyapan cepat (rapid fading)

6 Lanjutan… Kebebasan Makna
Isyarat bahasa mempunyai kebebasan makna (arbitrary), mereka tidak memiliki karakteristik atau sifat fisik dari benda atau hal yang mereka gambarkan. Transmisi Budaya Bentuk bahasa manusia dipancarkan secara budaya atau tradisional (culturally transmited). Misal: seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan berbahasa inggris akan menguasai bahasa inggris sebagai bahasa ibu.

7 IMPLIKASI BAHASA DALAM KOMUNIKASI
Kaidah Bahasa dan Produktivitas Produktivitas memungkinkan kita menciptakan kalimat – kalimat yang belum pernah kita ucapkan sebelumnya secara tak terbatas, tetapi kalimat ini harus mengikuti aturan atau kaidah bahasa agar dapat dimengerti orang lain. Kemampuan Berdusta Pengalihan, bersama produktivitas, memungkinkan kita berdusta. Kita dapat berdusta karena kita dapat menciptakan pemikiran – pemikiran baru dan karena pemikiran – pemikiran baru ini tidak terbatas hanya pada apa yang ada dalam lingkungan di sekitar kita (pengalihan).

8 Lanjutan… Kemudahan Dimengerti dengan Cepat
Karena cepat lenyap, pesan – pesan lisan kita harus cepat dimengerti; jika tidak, mereka akan hilang. Oleh karenanya, kejelasan merupakan elemen terpenting dalam komunikasi lisan. Makna dan Kebebasan Makna Karena semua symbol linguistic bebas diberi makna, kita perlu mencari makna tidak saja pada kata – kata melainkan juga pada orang yang mengkomunikasikannya. Mengkonfimasi ulang makna akan sangat membantu dalam berkomunikasi

9 BAHASA SEBAGAI SISTEM MAKNA
Makna Dilihat dari Sudut Pandang Proses Pemberian makna merupakan proses yang aktif. Makna diciptakan dengan kerjasama di antara sumber dan penerima, pembicara dan pendengar, penulis dan pembaca. Proses pemberian makna mengacu pada model komunikasi oleh Johnson

10 MODEL KOMUNIKASI JOHNSON

11 MODEL KOMUNIKASI JOHNSON
Proses actual dimulai pada 1. Ini menggambarkan terjadinya suatu peristiwa (event) –apa pun yang dapat dirasakan. Peristiwa ini merupakan stimulus. Pada tahap 2 pengamat dirangsang melalui satu atau lebih alat indra. Bukaan pada 2 sengaja dibuat kecil untuk menegaskan bahwa dari semua rangsangan di dunia ini, hanya sebagain kecil saja yang secara actual merangsang pengamat.

12 Lanjutan… Pada tahap 3 evaluasi organismic terjadi. Getaran saraf mengalir dari indra perasa ke otak, menyebabkan perubahan tertentu pada tubuh – misalnya, pada tegangan otot. Pada 4 perasaan yang bangkit di 3 mulai diterjemahkan ke dalam bentuk kata – kata. Proses ini terjadi sesuai dengan bahasa yang digunakan orang yang bersangkutan. Pada tahap 5, dari semua symbol linguistic yang mungkin, beberapa symbol tertentu dipilih dan ditata menurut pola tertentu.

13 HAMBATAN DALAM INTERAKSI BAHASA DAN VERBAL
Komunikasi dapat ‘macet’ atau menjumpai hambatan pada sembarang titik dalam proses dari pengirim ke penerima. Hambatan komunikasi dikenal juga dengan distorsi kognitif Hambatan dapat muncul dalam komunikasi antarpribadi, kelompok kecil, retorika, antarbudaya dan massa

14 MACAM HAMBATAN Polarisasi Orientasi Intensional
Kekacauan karena Menyimpulkan fakta Potong Kompas Kesemuan Evaluasi Statis Indiskriminasi

15 1. POLARISASI Polarisasi adalah kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan – kata dan menguraikannya dalam bentuk ekstrim (baik atau buruk, positif atau negative, sehat atau sakit, pandai atau bodoh) Padahal kenyataannya lebih banyak jumlah orang yang berada di antara dua kutub polarisasi (kurva lonceng) Untuk kemudahan memahami, cobalah pilih kata yang menggambarkan antara panas & dingin, tinggi & rendah, jelek & cantik

16 CONTOH BB Amira : 120 kg BB Wita : 60 kg BB Nisa : 45 kg
Tinggi mereka adalah 165cm. Bagaimana akan menyebut mereka?

17 2. ORIENTASI Orientasi Intensional mengacu pada kecenderungan untuk melihat manusia, obyek dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. Orientasi Ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dulu memandang manusia, obyek dan kejadian dan baru setelah itu memperhatikan cirinya (labelnya)

18 Lanjutan… Memperbaiki Orientasi Intensional
Cara mengatasi orientasi intensional adalah melakukan ekstensionalisasi. Yakni dengan berusaha memandang manusia, obyek dan kejadian di dunia berdasarkan mereka apa adanya. Jangan membuat penilaian sebelum mengetahui lebih dekat.

19 Contoh Bagaimana anda menggambarkan orang Padang?
Bagaimana anda menggambarkan orang Sunda? Bagaimana anda menggambarkan orang Batak? Bagaimana anda menggambarkan orang Bule? Bagaimana anda menggambarkan orang Korea?

20 3. KEKACAUAN Kekacauan karena menyimpulkan fakta secara keliru terjadi ketika kita memperlakukan kesimpulan sebagai fakta Kegiatan menyimpulkan ini dikenal dengan inferensial Implikasi pragmatis adalah akibat dari kegiatan menyimpulkan tersebut Contoh: Mempercayai gossip

21 4. POTONG KOMPAS (BYPASSING)
Potong kompas terjadi jika pembicara dan pendengar saling salah paham akan makna yang mereka maksudkan. Ini dapat terjadi bila kata yang berbeda digunakan untuk makna yang sama atau kata yang sama digunakan untuk makna yang berbeda.

22 Lanjutan… Perhatikan dialog berikut:
Intan: Saya menginginkan hubungan yang langgeng. Saya tidak ingin ini hanya berlangsung semalam (maksudnya: saya ingin kamu menjadi kekasih saya satu-satunya dan saya ingin kamu hanya berkencan dengan saya seorang, tidak dengan yang lain) Dharma: Saya belum siap untuk itu (maksudnya: marilah kita terus berhubungan seperti ini, saya hanya berkencan dengan kamu dan kamu hanya berkencan dengan saya)

23 Lanjutan… Contoh lain, kata – kata yang sama namun makna berbeda:
Intan: Saya tidak begitu percaya pada agama (maksudnya: saya tidak percaya pada Tuhan) Dharma: Saya juga (maksudnya: saya tidak percaya pada agama, tetapi tetap percaya pada Tuhan)

24 5. KESEMUAN (ALLNESS) Kesemuan mengacu pada kecenderungan untuk menganggap bahwa orang yang mengetahui hal tertentu pasti menguasai segalanya, atau bahwa apa yang telah dikatakan pasti sudah seluruhnya. Contoh: Enam orang buta dan gajah

25 6. EVALUASI STATIS Evaluasi statis terjadi bila kita mengabaikan perubahan dan menganggap bahwa realitas merupakan hal yang statis Evaluasi dilakukan hanya pada momen – momen tertentu di masa lampau, sedangkan manusia terus berubah, maka evaluasi dalam kondisi seperti itu tidaklah valid Misal: mengenal orang sebelum menikah dan setelah menikah berbeda

26 7. INDISKRIMINASI Indiskriminasi terjadi bila kita mengelompokkan hal-hal yang tidak sama ke dalam satu kelompok dan menganggap karena mereka berada dalam kelompok yang sama, mereka semuanya sama. Contoh: melakukan stereotype

27 PRINSIP BAHASA Dampak yang kita timbulkan atas diri orang lain dan sebaliknya sebagian besar berasal dari pesan – pesan verbal yang kita terima. Dalam menjaga komunikasi yang positif maka harus menjaga 6 turn off atau hal – hal yang dapat menimbulkan dampak negatif

28 Enam TurnOff Pembicaraan Intern Pembicaraan Merendahkan Dusta
Self-Talk dan Other-Talk Gosip Diskonfirmasi

29 1. PEMBICARAAN INTERN Pembicaraan intern terjadi bila anggota – anggota suatu kelompok tertentu berbincang – bincang mengenai masalah kelompok mereka atau menggunakan bahasa kelompok mereka di tengah kehadiran orang luar Contoh: Seorang dokter berbicara tentang urusan kedokteran di tengah – tengah masyarakat umum

30 2.PEMBICARAAN MERENDAHKAN
Pembicaraan merendahkan (downward talk) mengacu pada kecenderungan untuk merendahkan orang lain dan tidak memandang mereka sebagai pihak yang setara Contoh: “Ini mungkin di luar kemampuanmu, tetapi cobalah memahaminya” “Barangkali anda tidak menyadari, tetapi…”

31 Lanjutan… Power Play (Unjuk kekuatan)
Adalah jenis khusus pembicaraan yang merendahkan, salah satu bentuknya adalah menolak jawaban tidak, pria yang tidak menyerah meskipun ditolak (atau sebaliknya), membuat orang lain berutang (subtle expectation dalam dating)

32 Lanjutan… Gobbledygook (pembicaraan yang berbelit – belit)
Bentuk pembicaraan yang merendahkan yang sedikit berbeda terjadi bila orang menggunakan gobbledygook. Ahli semantic J. Dan Rothwell (1982) menamainya penggunaan kata yang berlebihan dan bertele – tele sehingga membenamkan pesan ke dalam timbunan kata – kata

33

34 3. DUSTA Dusta menimbulkan masalah komunikasi karena mengurangi kredibilitas, karena menciptakan ketidak-seimbangan psikologis, dan karena dapat mengasingkan si pendusta dari masyarakat Dua Hal alasan berdusta: Untuk mendapatkan imbalan tertentu Untuk menghindari hukuman

35 4. SELF-TALK DAN OTHER-TALK
Kedua hal tersebut jika dilakukan secara berlebihan, menimbulkan masalah komunikasi karena mendistorsi situasi memberi-menerima yang normal Self-Talk adalah kecenderungan untuk terus menerus berbicara tentang diri sendiri, tentang pekerjaan mereka, dll. Other – Talk adalah kecenderungan ingin mengetahui tentang orang lain tanpa ada keinginan membuka diri, biasanya dimiliki orang introvert

36 5. GOSIP Meskipun tidak terhindarkan, menimbulkan masalah bilamana ini mengkhianati kepercayaan, tidak benar dan diketahui tidak benar, atau digunakan untuk menyakiti orang lain

37 6. DISKONFIRMASI Mengacu pada proses di mana kita mengabaikan keberadaan dan komunikasi orang lain. Konfirmasi mengacu pada proses di mana kita menerima, mendukung dan mengakui pentingnya orang lain Contoh: Misal A berbicara dan B tidak menganggapnya ada

38 SUB BAHASA DAN SUB KULTUR
Bahasa merupakan institusi sosial yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kultur dan sub kultur yang terus berubah Subkultur adalah kultur dalam masyarakat yang lebih besar. Tiap – tiap subkultur mengembangkan bahasanya sendiri – sendiri Subbahasa berfungsi sebagai sarana untuk memudahkan komunikasi subcultural, mengidentifikasi anggota subkultur, memastikan kerahasiaan komunikasi, dan membuat orang luar terkesan dan bingung

39 TABU BAHASA Tabu bahasa adalah perilaku verbal yang dilarang oleh masyarakat Eufimisme adalah ungkapan – ungkapan yang digunakan untuk menggantikan ungkapan – ungkapan tabu, eufimisme seringkali terlalu sopan, contoh: kupu – kupu malam Bahasa rasis, seksis dan heteroseksis berfungsi merendahkan dan mengevaluasi secara negative berbagai kelompok sub kultur.

40 TUGAS KELOMPOK Kerjakan tugas secara berkelompok
Buatlah ringkasan/resume Chapter 7 Emotions & Communication Hal 171 – 190 dalam bahasa indonesia dan dijilid rapi Mika warna Biru Tua Buku Interpersonal Communication, Julia T. Wood Dikumpulkan minggu depan di meja Bu Amida R. Dosen Ilkom Mengumpulkan dan tandatangan absensi kehadiran di atas meja

41 QUIZ! Ceritakan ke dalam bentuk tulisan pengalaman anda yang berkaitan dengan salah satu hambatan komunikasi Tulis nama dan NIM


Download ppt "PERTEMUAN KEenam Oleh. Amida Yusriana."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google