Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Traumatik Hidrosefalus
Oleh : Nahdlatul Ulami Pembimbing : dr. M. Dwikoryanto Sp. BS 19 Februari 2009
2
hidrosefalus→ kelebihan cairan cerebrospinal di dalam kepala
Kongenital 3 kasus/ 1000 kelahiran hidup, pada dewasa 40% dari seluruh kasus hidrosefalus 1,4 juta orang yang mengalami trauma cedera otak. Sekitar – mengalami kecacatan akibat trauma cedera otak
3
Traumatik hidrosefalus adalah proses yang aktif dan progresif dari peningkatan akumulasi dari cairan cerebrospinal karena adanya gangguan dari liquor dinamik yang mengikuti trauma kranioserebral Telah diakui sejak dilaporkan Dandy pada Insidensi dari traumatic hidrosefalus yang memberikan gejala berada sekitar 0,7-29% Mazzini dan kolega menemukan 50% pasien setelah fase akut dari trauma otak terdapat traumatic hidrosefalus tapi hanya 11% yang mendapatkan penanganan bedah
4
Fisiologis CSS Pembentukan Sirkulasi Penyerapan
5
Fungsi CSS 3 fungsi Cairan cerebrospinal :
Menjaga jaringan otak tetap mengapung, bekerja sebagai bantalan atau “peredam benturan” Sebagai sarana untuk untuk mengantarkan nutrisi ke otak dan memindahkan sampah. Mengalir diantara tulang tengkorak dan tulang belakang dan mengkompensasi perubahan dari volume darah intracranial
6
Definisi Hidrosefalus
Hydrocephalus berasal dari bahasa yunani, “hydro” yang berarti air dan “cephalus” yang berarti kepala
7
Etiologi Infeksi (Meningitis) Subarachnoid hemorrhage Congenital
X-linked hydrocephalus Prematur (posthemorrhagic hydrocephalus) Myelomeningocele Brain tumor
8
Klasifikasi
9
Penatalaksanaan Medikamentosa Tindakan bedah
Menurunkan sekresi dari cairan cerebrospinal oleh pleksus khoroideus, contohnya Furosemide dan acetazolamide Meningkatkan reabsorpsi dari cairan cerebrospinal contohnya Isosorbide Tindakan bedah
10
Traumatik Hidrocefalus
Peningkatan akumulasi dari cairan cerebrospinal karena adanya gangguan dari liquor dinamik yang mengikuti trauma kranioserebral Insiden dari traumatik hidrosefalus dilaporkan sekitar 2-8%, satu dari 20 pasien dengan trauma kepala berat dapat memperlihatkan traumatik hidrocefalus yang signifikan Perdarahan subaraknoid, hematom pada trauma intracranial, hambatan mekanik atau inflamasi dari granulasi araknoid dapat memperlihatkan hidrosefalus
11
Klasifikasi Hydrosefalus non komunikan
Jenis ini timbul akibat penekanan oleh efek massa yang terjadi terhadap jalur aliran cairan cerebrospinal dalam system ventrikel. Penyebab utama terjadinya tipe ini adalah perdarahan otak. Hydrosefalus komunikan Jenis ini timbul karena adanya gangguan penyerapan cairan cerebrospinal pada rongga subarachnoid terutama pada granulasi arachnoid. Hal ini biasanya menyebabkan dilatasi dari ventrikel lateral, III dan IV. Penyebab utama pada dewasa adalah perdarahan subarakhnoid
12
Etiologi Dapat dikarenakan
produksi cairan cerebrospinal yang berlebihan, hambatan pada laju cairan cerebrospinal normal, atau kurangnya absorpsi
13
Manifestasi Klinis gangguan emosi, kejang dan spastik
penurunan fungsi psikomotor, demensia, gangguan gaya berjalan dan inkontinensia gangguan emosi, kejang dan spastik
14
Diagnosis Anamnesis Gejala klinis Pemeriksaan Penunjang
15
DD: Traumatik hidrosefalus harus dapat dibedakan dengan :
a. Hidrosefalus ex vacuo b. Atrofi otak c. Alzheimer
16
Pemeriksaan Penunjang
CT Criteria to define Hydrocephalus Kishore and Colleagues have used the following CT criteria to define Hydrocephalus : “Distended” appearance of the anterior horns of the lateral ventricles Enlargement of the temporal horns and the third ventricle normal or absent sulci if present, enlargement of the basal cisterns and the fourth ventricle periventricular lucency was used as an indicator of communicating hydrocephalus adapted from Kishore PRS, lipper MH,et.al : Post Traumatic Hydrocephalus in patient with severe head injury, Neuroradiology 16:
18
2. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
3. Single-Photon Emission CT (SPECT)
19
4. Cistenogram
20
Penanganan Macam-macam dari pintasan adalah sebagai berikut :
Ventriculoperitoneal (VP) shunt. Ventriculoatrial (VA) shunt. Lumboperitoneal shunt Torkildsen shunt ventriculopleural shunt
22
2.3.10 Komplikasi Komplikasi berkaitan dengan hidrocefalus
perubahan penglihatan disfungsi kognitif inkontinensia perubahan cara berjalan Komplikasi berkaitan dengan pengobatan Ketidakseimbangan elektrolit Metabolic asidosis Komplikasi berkaitan dengan terapi bedah pemasangan shunt Infeksi Gangguan pintasan Oklusi Overshunting Pemasangan yang tidak tepat
23
Prognosis 50-60% pasien hidrosefalus yang tidak tertangani mengalami kematian, pada yang bertahan akan mengalami kecacatan dengan berbagai tingkatan dalam hal intelektual, fisik dan persarafan
24
Terima kasih....
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.