Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Mengelola Persediaan Pada SCM
Tita Talitha, MT
2
Mengapa inventory diperlukan?
Untuk menjaga independensi operasi Untuk memenuhi demand yang bervariasi Untuk fleksibilitas jadwal operasi Untuk pengaman dari variabilitas pengiriman raw materials Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas Untuk menjaga pengaruh inflasi dan kenaikan harga
3
Klasifikasi Persediaan
1. Berdasarkan bentuknya . Raw materials or purchased parts . Partially completed goods, called “work-in-progress (WIP)” . Finished goods inventories (manufacturing organizations) . Merchandise (retail organizations) . Replacement parts, tools and supplies
4
2. Berdasar Fungsinya Pipeline/transit inventory (karena lead time pengiriman dari satu tempat ke tempat lain) Cycle stock (akibat motif memenuhi skala ekonomi) Safety stock Anticipation stock (mengantasipasi kenaikan permintaan)
5
3. Sifat ketergantungan Independent vs. Dependent Demand
Independent demand Permintaan untuk item yang tidak bergantung pada item lain atau pada produk akhir. Dependent demand – Permintaan untuk item yang jumlahnya bergantung pada produk akhir/item lain. PARENT COMPONENT
6
PROSES PENENTUAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU
RAMALAN PENJUALAN PERSEDIAAN BARANG JADI UNIT YANG HARUS DIPRODUKSI TENAGA YANG DIBUTUHKAN FACTORY OVERHEAD BAHAN BAKU YANG DIBUTUHKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAHAN BAKU YANG HARUS DIBELI
7
Alat Ukur Persediaan 1. Tingkat Perputaran Persediaan (inventory turnover rate) Seberapa cepat produk/barang mengalir relatif terhadap jumlah yang rata-rata tersimpan sebagai persediaan. 2. Inventory days of supply Rata-rata jumlah hari suatu perusahaan bisa beroperasi dengan jumlah persediaan yang dimiliki. 3. Fill rate(service level) Persentase jumlah item tersedia ketika diminta oleh pelanggan.
8
Inventory Measures Average inventory = $2 million
Cost of goods sold = $10 million 52 business weeks per year = = weeks $2 million ($10 million)/(52 weeks) Weeks of supply = Average inventory value Weekly sales (at cost) Annual sales (at cost) Average inventory value Inventory turns = $10 million $2 million = = 5 turns/year
9
Stuktur biaya Inventory
Holding costs – berhubungan dengan penyimpanan atau membawa barang dari waktu ke waktu. Ordering costs – berhubungan dengan biaya penempatan pesanan dan penerimaan pesanan. Setup costs – biaya untuk menyiapkan mesin atau proses untuk memproduksi pesanan.
10
Holding (Carrying) Costs
Obsolescence (usang) Insurance (asuransi) Extra staffing (ekstra staff) Interest (bunga) Pilferage (pencurian) Damage (kerusakan) Warehousing Etc. You might ask students if they can identify an industry for which the cost of obsolescence is particularly important. Is the number of such industries likely to grow or decline? The same question could be asked regarding pilferage. The question could be asked in a more general manner: Are there industries for which one or another of the areas listed is of particular or unusual importance?
11
Ordering Costs Supplies (perlengkapan) Forms Order processing
Clerical support Etc.
12
EOQ Model How Much to Order?
Order quantity Annual Cost Holding Cost Curve Total Cost Curve Order (Setup) Cost Curve Optimal Order Quantity (Q*) Minimum total cost
13
1. Biaya Pesan =Jumlah pesanan x biaya pesan per pesanan = D/Q x c
D = Demand per year c = order cost per order h = Holding (carrying) cost d = Demand per day L = Lead time in days 1. Biaya Pesan =Jumlah pesanan x biaya pesan per pesanan = D/Q x c 2. Biaya penyimpanan tahunan = Rata rata tingkat persediaan x Biaya simpan = Q/2 x h 3. Menyamakan dua persamaan D/Q x c = Q/2 x h 4. Kuantitas pesanan optimal EOQ = √ 2.D.c/h
14
Model Persediaan Dalam SCM
Dari sisi Pembeli (Buyer) EOQ(b) = √ 2.D.Cb/hb Dari sisi Supplier EOQ(s) = √ 2.D.Cs/hs Dari sisi koordinasi pembeli – Supplier EOQ(b,s) = √2.D[(Cs +Cb)/(hs+hb)]
15
Contoh: Persediaan dalam SCM
Pabrik biskuit PT. Rotiku menggunakan 1 ton tepung per hari. Perusahaan bekerja selama 365 hari dalam setahun. Perusahaan memesan tepung ke PT Saritepung. Harga per ton tepung 5 juta. Setiap kali pesan, perusahaan mengeluarkan biaya admin sebesar Rp.0.25 juta. Bagian akuntansi memperkirakan biaya simpan sebesar 25% (1.25 jt) dari nilai persediaan tepung rata-rata. Pada PT Saritepung, setiap pesanan datang PT Saritepung menanggung biaya tetap 1 juta dan ongkos simpan sebesar Rp.1.1 juta/ton/th. Berapa jumlah pesanan optimalnya?
16
Tanpa koordinasi Nilai Q = EOQ(b) = √ 2.D.CEOQ(b)
= √ (2x0.25 jutax365ton/th)/1.25jt/ton/th = 12 ton Biaya yang ditanggung oleh PT Rotiku (buyer)= TCb = (D/Q).cb + (Q/2) . Hb = (365/12) (12/2).1.25 = 15,1 juta Biaya yang ditanggung PT Saritepung (supplier)= TCb = (D/Q).cs + (Q/2) . Hbs = (365/12).1 +(12/2).1.1 = juta Biaya total sistem = 15, = juta
17
Dengan koordinasi EOQ(b,s) = √2.D[(Cs+Cb)/(hs+hb)]
EOQ(b,s) = 20 Ton Biaya yang ditanggung oleh PT Rotiku (buyer)= TCb = (D/Q).cb + (Q/2) . Hb = (365/20) (20/2).1.25 = juta Biaya yang ditanggung PT Saritepung (supplier)= TCb = (D/Q).cs + (Q/2) . Hbs = (365/20).1 +(20/2).1.1 = juta Biaya total sistem = = juta
18
Perbandingan 2 sistem Tanpa koordinasi Dengan koordinasi
Ukuran pemesanan Ekonomis (EOQ) 12 ton 20 ton Total ongkos pembeli 15,10 juta 17.06 juta Total ongkos pemasok 37.02 juta 29.25 juta Total ongkos sistem 52.12 juta 46.31 juta Apa Kesimpulannya????
19
Hambatan dalam manajemen Persediaan di SCM
Tidak ada metrik kerja yang jelas Status pesanan tidak akurat Sistem informasi tidak handal Kebijakan persediaan terlalu sederhana dan mengabaikan ketidakpastian Biaya persediaan tidak ditaksir dengan benar Keputusan SC yang tidak terintegrasi
20
Teknologi dalam Persediaan Radio Frequency Tags
21
Vendor Managed Inventory (VMI)
Pemesanan ke pemasok dengan cara tradisional mengakibatkan inefisiensi: - pemasok tidak tahu berapa dan kapan barang akan dipesan sehingga stock menumpuk - terjadinya perubahan jadwal dari pembeli secara tiba-tiba mengakibatkan service level rendah VMI didesign untuk mengatasi cara tradisional hubungan pembeli pemasok Perusahaan Pembeli memberikan informasi tentang permintaan pelanggan, inventory sisa, informasi promosi ,dll. Dibutuhkan infrastruktur komunikasi dan informasi antara pemasok-pembeli Contoh: IBM, Unilever
22
Study kasus : Zara IBM
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.