Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KELANGKAAN SDA (FISIK & EKONOMI SERTA PENANGANANNYA)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KELANGKAAN SDA (FISIK & EKONOMI SERTA PENANGANANNYA)"— Transcript presentasi:

1 KELANGKAAN SDA (FISIK & EKONOMI SERTA PENANGANANNYA)
Luh Putu Suciati

2 Kelangkaan SDA Kelangkaan sec fisik, misal :
ahli geologi dg ilmu & alatnya  ex. ukur volume batu bara Ahli tanah  tahu mana tanah yg subur, brp luasnya Bgm dg ahli ekonomi ? bgm kelangkaan sec ekonomi  apa indikatornya? Langka Secara ekonomi keadaan dimana Demand > Supply SD atau persediaan  dlm pasar persaingan sempurna akan menyebabkan P naik Langka Secara fisik  berkurangnya cadangan SDA

3 Pretty (1995) mencatat ada lima school of thought dalam pengembangan sumberdaya (pangan):
Optimist. supply akan selalu bertemu dengan demand dan petumbuhan produksi akan bisa mengatasi kebutuhan pangan penduduk. penurunan harga (50% pada dekade yang lalu),  tidak ada yang perlu dikhawatirkan atas kebutuhan konsumsi. Produksi diharapkan akan meningkat dengan dua alasan (i) perkembangan bioteknologi yang semakin semarak sehingga akan menggenjot produksi (pangan) (ii) masih ada kemungkinan untuk melakukan ekstensifikasi % sampai 2020 (masih ada 79 juta Ha di Sub-Sahara Afrika). Ini juga bisa diartikan bahwa negara berkembang masih bisa mengandalkan impor pangan dari negara industri.

4 2. Environmental pessimist.
batas daya dukung ekologi, akan segera tercapai, sudah terlampai atau sudah sangat lewat. tekanan populasi terlampau tinggi sementara yield produksi lambat, bahkan menurun. Tidak ada teknologi yang mampu mengatasi, karena daya dukung lingkungan memerlukan waktu untuk memperbaiki diri. Eksploitasi dengan teknologi sifatnya kesementaraan, dan pada masa datang daya dukung lingkungan akan semakin buruk.

5 3. Industrialized world to the Rescue.
Kelompok pemikiran ini percaya bahwa negara dunia ketiga tidak akan pernah mampu memenuhi kebutuhan sumberdaya, atas alasan ekologi, institusi dan infrastruktur  selalu ada gap yang bisa diisi oleh modern di negara Utara. Peningkatan produksi bisa dipacu dengan mekanisasi, petani kecil dan marginal bisa dikurangi jumlahnya sehingga tekanan terhadap sumberdaya alam bisa dikurangi. Sebagai kompensasinya area yang diproteksi dan dikonservasi akan semakin besar. Produsen pangan besar akan memainkan peran dalam perdagangan pangan kepada siapa yang membutuhkan, sementara itu bantuan pangan disiapkan dan sistribusikan bagi masyarakat miskin

6 4. New Modernists. yield produksi masih dapat ditingkatkan pada luasan lahan yang ada dan pertumbuhan produksi pangan hanya dapat diperoleh dari input luar yang tinggi. Targetnya adalah untuk mempertahankan keberhasilan Revolusi Hijau. Lahan yang ada masih potensial karena belum dimaksimalkan pengelolaannya. Petani masih menggunakan terlalu sedikit pupuk dan pestisida, karena hanya dengan jalan inilah bisa meningkatkan produksi dan mengurangi tekanan terhadap konversi habitat alami. Pengulangan model Revolusi Hijau ini sering disebut sebagai science based agriculture, tujuannya untuk peningkatan penggunaan input pupuk dan pestisida. Paham ini juga berargumen bahwa dengan penggunaan input tinggi malah lebih berwawasan lingkungan dibanding input rendah, sebagaimana input rendah hanya akan menghasilkan output yang rendah juga.

7 5. Sustainable Intensification.
pertumbuhan produksi secara substansial mungkin dicapai pada potensi lahan yang ada sekarang bahkan yang sudah terdegradasi daya dukungnya, dengan syarat pada saat yang sama memproteksi dan meregenerasi sumberdaya alam. Argumen ini menyatakan bahwa input yang rendah (tidak harus input nol) dapat meningkatkan produktifitas dan menyediakan kesempatan bagi petani untuk mengembangkan teknologi. Paham ini juga menyarankan agar lahan pertanian, baik yang kritis maupun potensial, lebih banyak difungsikan dengan kapasitas dan potensi manusia, melalui proses proses biologi dan proses fisik. Pertanian yang berkelanjutan merupakan integrasi dari pengendalian hama, pengelolaan nutrient, pengelolaan tanah dan air serta pengembangan teknologi praktis.

8 Persediaan SDA volume SDA yg sdh diketahui & dpt diambil dg mendtgkan keuntungan pada tk biaya produksi dan tk harga tertentu atau SDA yg sdh diketahui adanya secara geologis & memiliki nilai ekonomis

9 Bbrp konsep mengukur persediaan SDA tak pulih yaitu :
SD hipotetikal konsep pengukuran deposit yg blm diketahui tp pada masa yad diharapkan ditemukan berdasarkan survey saat ini. Cara pengukuran : mengekstrapolasi laju pertumbuhan produksi & cadangan terbukti pada periode sblmnya SD spekulatif  mengukur deposit di wilayah yg blm atau sedikit diekplorasi cadangan kondisional  deposit yg sdh diketahui atau ditemukan namun dg kondisi harga output & teknologi yg ada belum bisa dimanfaatkan sec ekonomis cadangan terbukti  sda yg sdh diketahui & sec ekonomis dpt dimanfaatkan dg teknologi, harga & demand saat ini

10 Bbrp konsep mengukur persediaan SDA pulih yaitu :
potensi maksimum SD didasarkan pada kemampuan biofisik alam tanpa mempertimbangkan kendala sosial ekonomi kapasitas lestari (sustainable capacity/sustainable yield)pengukuran keberlanjutan, diukur berdasarkan kemampuannya utk menyediakan kebutuhan bagi generasi skrg & yad kapasitas penyerapan (absortive capacity) kemampuan SD utk menyerap limbah (air,udara) kapasitas daya dukung (carrying capacity)  lingkungan memiliki kapasitas maksimum utk mendukung pertumbuhan suatu organisme

11 Pengukuran Kelangkaan menggunakan instrumen moneter
Pengukuran berdasarkan harga riil standar pengukuran kelangkaan dlm ilmu ekonomi logika : if brg mjd langka konsumen byr dg P mahal, jadi tingginya harga mencerminkan kelangkaan Pola perkembangan harga SD mineral spt huruf U mula2 tinggi, turun kmd tinggi lagi  mengapa ? kelemahan : distorsi pasar akibat intervensi pemerintah  P naik, ex pencabutan subsidi BBM, penentuan harga sec kartel dlm OPEC P output SDA hanya mencerminkan P pasar bkn biaya social opportunity dr kerusakan lingkungan akibat ekstraksi Penggunaan deflator utk P riil  apakah P input SDA atau harga indeks kenaikan harga sec umum yg digunakan sbg deflator

12 2. Pengukuran berdasarkan unit cost
prinsip : jika SD mulai langka maka biaya ekstraksi smk besar. Barnet & Morse : mengukur kelangkaan SD berdasarkan index of real unit cost Kelebihan : memasukkan aspek perubahan teknologi, Jika ada perubahan teknologi  produksi lebih efisien, biaya produksi turun Kelemahan : kesulitan mengukur kapital yg dipicu perkembangan teknologi produksi mengukur unit cost keliru jika tdk memperhatikan substitusi thd input, ex. Jika biaya satu input mahal, pelaku akan mengganti atau substitusi pendugaan unit cost berdsrkan informasi masa lalu, bukan forward looking spt kemungkinan perkembangan teknologi

13 Bbrp Alasan suatu SD tdk mjd langka
1. Substitusi  ex. Al menggantikan Copper, biji2an menggantikan daging, plastik menggantikan kulit, serat sintetis menggantikan serat alami 2. penemuan baru dg metode eksplorasi baru  geofisik, geokemis, satelit dll 3. impor mineral & metal  4. peningkatan pengetahuan teknik utk eksplorasi 5. adanya daur ulang, misal konsumsi di USA utk brg bekas : besi : 37%, tembaga 20%, alumunium 10%, nikel 35%

14 3. Pengukuran berdasarkan rente kelangkaan (scarcity rent)
berdasarkan teori kapital SD  rate of return manfaat asset SDA hrs setara dg biaya opportunity dari aset lain misal saham, shg peningkatan scarcity rent menunjukkan peningkatan kelangkaan scarcity rent  selisih antara P perunit output dg biaya ekstraksi marginal atau net price mirip dg perhitungan kelangkaan dg P riil namun yg diukur adl harga bersih atau net price

15 Tipologi Kelangkaan (interaksi stok SD & biaya ekstraksi)


Download ppt "KELANGKAAN SDA (FISIK & EKONOMI SERTA PENANGANANNYA)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google