Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidyawati Atmadjaja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PERAN MAHASISWA DALAM MENSUKSESKAN PEMILU
Nahiyah J. Faraz
2
PERAN MAHASISWA Sebagai : Agen Perubahan; Agen Pengawasan;
Kalangan intelektual yang memiliki idealisme, semangat dan komitmen yang tinggi dalam mensukseskan pemilu.
3
TIPOLOGI Tipologi Mahasiswa dalam kaitannya dengan politik (Pemilu) setidaknya ada 3 Yakni: Mahasiswa yang Pro dan aktif berpolitik; Mahasiswa yang anti dan apatis (Golput); Mahasiswa Biasa.
4
SISTEM PEMERINTAHAN Sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan Konstitusi atau UUD 1945 telah menetapkan bahwa Partai Politik adalah satu-satunya “kendaraan” menuju lembaga kekuasaan (politik). Artinya, kita sebaiknya tidak alergi apalagi apatis terhadap partai politik, karena itu satu-satunya jalan menuju “tempat” dimana kita mempunyai kewenangan untuk membantu rakyat meningkatkan kesejahteraannya.
5
BUKAN PARTAI TAPI OKNUM
Institusi Partai adalah sebuah lembaga yang hingga hari ini merupakan representasi dari bangunan demokrasi. Sehingga yang salah dan harus dimusuh bukan partainya tetapi oknum-oknum yang ada di dalamnya. Sebagai generasi penerus, mahasiswa sudah selayaknya melakukan perubahan agar institusi partai ke depan tidak lagi bercitra “buruk”
6
ANGKA GOLPUT Kondisi perpolitikan di tanah air dewasa ini sangat mengkhawatirkan. Salah satu indikasinya bahwa angka Golput (jumlah penduduk yang tidak menggunakan hak politiknya) setiap Pemilu bertambah. Pemilu 1999 angka Golput 10,21%. Pemilu 2004 meningkat menjadi 23,34% dan Pemilu 2009 meningkat lagi menjadi 29%. Saya khawatir bahwa suatu saat jumlah Golput lebih besar dari jumlah yang memilih. Itu artinya negara ini chaos (amburadul)
7
PERAN UTAMA MAHASISWA Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus menggambil langkah-langkah positif (sekecil apapun) untuk perbaikan bangsa ini ke depan. Ada dua peran utama yang paling mungkin dilakukan mahasiswa untuk melakukan perbaikan ke depan. Pertama, mahasiswa seyogyanya tidak alergi dengan partai politik dan berpartisipasi dalam setiap proses pembangunan politik termasuk berpartisipasi dalam Pemilu. Kedua, sebagai insan kritis, mahasiswa harus aktif melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap proses politik yang berlangsung, termasuk Pemilu 2014 ini.
8
IDEALISME VS REALISME Memang tidak mudah bagi mahasiswa untuk menerima begitu saja sebuah institusi seperti Parpol yang selama ini bercitra “sangat buruk”. Kita semua menyadari idealisme mahasiswa, tetapi dalam bangunan politik tidak ada yang namanya “hitam-putih”. Politik itu “abu-abu”, selalu ada “bergaining” dalam setiap proses kebijakan. Sebagai agen perubahan mahasiswa seyogyanya juga dapat memahami dunia politik apa adanya. Persoalan ini memang dapat kita perdebatkan panjang lebar hanya saja perdebatan itu harus mengarah pada kebaikan bersama.
9
Analisis Kondisi Pengetahuan Massa Kampus Tentang Politik dan Pemilu
HASIL ANALISIS KONDISI PENGETAHUAN (POLITIK dan PEMILU) MASSA DI KAMPUS ITB 2009 Analisis Kondisi Pengetahuan Massa Kampus Tentang Politik dan Pemilu Sampel : 1000 mahasiswa ITB Tahun survey : januari-februari 2009 Pelaksana : tim satgas pemilu KM ITB (Ridwansyah Yusuf Achmad ITB)
10
Konotasi Massa Kampus Terhadap Politik
masih ada mahasiswa yang berpemahaman pragmatis dan populis terhadap politik
11
Pengetahuan Massa Kampus Tentang Kondisi Perpolitikan di Indonesia
12
Pengetahuan Tentang Peran Parpol
Mayoritas massa kampus masih menganggap bahwa partai politik hanyalah alat pemilu. apabila pemahaman ini dibiarkan, sikap skeptis dan pragmatisme mahasiswa terhadap sesuatu yang di luar atau paling tidak hubungannya tidak erat dengan bidangnya akan semakin menjalar. Padahal pemilu dan politik adalah dua hal yang memberikan pengaruh signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
13
Penting atau Tidak Pemilu
14
Teknis Tata Cara Pemilu 2009
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.