Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Repair & Maintenance Inventory

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Repair & Maintenance Inventory"— Transcript presentasi:

1 Repair & Maintenance Inventory
Repair & Maintenance Inventory TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini setiap siswa diharapkan dapat memahami peran penting dari manajemen inventori untuk suku cadang dan strategi yang diterapkan untuk meminimumkan biaya persediaan suku cadang tersebut. DESKRIPSI SINGKAT Melalui modul ini akan dijelaskan peran penting manajemen inventory/ persediaan dari kegiatan pemeliharaan. Secara umum persediaan untuk pemeliharaan ini terbagi menjadi 2 yaitu : spare parts dan consumables. Spare parts sendiri terbagi menjadi 2 yaitu moving dan non-moving. Moving SP adalah spare parts yang tingkat/intensitas pemakaiannya/pergantiannya tinggi, sedangkan non-moving adalah sebaliknya. Sedangkan Consumables adalah bahan habis yang terdiri dari (contoh) : oli, grease, kawat las, dll yang sejenis. Untuk meminimumkan biaya persediaan, maka target utama adalah moving spare parts harus bisa diatur persediaannya sebaik mungkin. Salah satu faktor yang berpengaruh pada sukses tidaknya pelaksanaan Manajemen Pemeliharaan yang efektif dan efisien adalah kemampuan kita dalam mengelola inventory (persediaan) atau lebih lengkapnya Repair & Maintenance Inventory (RMI). Jika kita mampu mengoptimalkan MIM ini maka akan memberi kontribusi yang sangat besar dalam upaya meminimumkan biaya inventory serta waktu tunggu perbaikan. Sebaliknya jika RMI ini tidak mampu kita kelola dengan baik, akan menyebabkan pembengkakan (tidak efisien/tidak ekonomisnya) biaya inventori yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya total pelemiharaan. Apalagi jika persentase biaya inventory dalam komponen biaya total pemeliharaan ini besar, maka perhitungan yang matang dan hati-hati menjadi suatu keharusan untuk menjamin efisien dan optimalnya RMI. Secara garis besar, RMI (Repair & Maintenance Inventory) ini bisa kita bagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Spare parts dan, 2. Consumable Spare parts sendiri terbagi menjadi 2 yaitu moving dan non-moving. Moving SP adalah spare parts yang tingkat/intensitas pemakaiannya/pergantiannya tinggi, sedangkan non-moving adalah sebaliknya. Sedangkan Consumables adalah bahan habis yang terdiri dari (contoh) : oli, grease, kawat las, dll yang sejenisnya. Untuk lebih jelasnya pembagian RMI dan mana yang akan menjadi target utama dalam upaya optimalisasi ini dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini :

2 pengoperasiannya, trouble shooting juga dibuat melekat pada mesin
a. Optimalisasi tingkat inventori (stocking decision) b. Optimalisasi pengendalian inventori (min-max inventory) 1.a. Improvement dalam menjaga kebersihan dan perawatan asset dilakukan dengan cara melakukan perbaikan metode, teknik, serta intensitas pemeliharaan berkala. PDCA cycle harus diterapkan secara serius dan konsisten (terus menerus). Bahwa metode, teknik, serta intensitas pemeliharaan berkala yang saat ini diterapkan bukan yang terbaik selamanya, melainkan metode yang terbaik untuk saat ini saja. Ukuran optimal atau tidak adalah nilai OEE yang dicapai. 1.b. Improvement dalam sisi desain peralatan (design for maintenance) dilakukan dengan cara melakukan improvement pada peralatan yang sering mengalami kerusakan. Improvement pada peralatan yang sering mengalamai kerusakan. Improvement tersebut dapat berupa modifikasi desain mesin menjadi sistem modul yang membuatnya jelas dan mudah ditangkap fungsi masing-masing bagian, serta mudah dijangkau, dibongkar pasang untuk pemeliharaan dan perawatan/perbaikan. Melengkapi mesin dengan cara dan prosedur trouble shooting yang sistematik. Hal ini makin penting karena makin canggih teknologi yang digunakan makin jauh kesenjangannya dengan pengetahuan masyarakat. Oleh karena itu tidak mengherankan jika muncul tuntutan baru yaitu mesin yang user friendly. Selain harus mudah pengoperasiannya, trouble shooting juga dibuat melekat pada mesin (bulit-in) sehingga jika terjadi gangguan dapat secepatnya diketahui penyebabnya dan apa yang harus dilakukan. Ada istilah yang dekat dengan konsep ini yaitu mesin/peralatan. Contoh mesin/sistem yang paling banyak menggunakan metode ini adalah pesawat terbang dan mobil mewah. 2.a. Optimalisasi tingkat inventori (stocking decision) melalui analisa tingkat kebutuhan untuk memiliki stock atau tidak. Barang-barang atau spare parts yang memiliki tingkat resiko dan tingkat konsekuensi yang tinggi (high risk & high consequencies) terhadap kinerja mesin yang mendapat

3 Safety Stock = mengantisipasi jika terjadi Variasi permintaan yang tidak biasa dan mencegah terjadinya out of stock ( tergantung service level yang ditetapkan)


Download ppt "Repair & Maintenance Inventory"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google