Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

EKONOMI INTERNASIONAL Evi Thelia Sari, S.E.,M.A. (in Agrib.Mgt)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "EKONOMI INTERNASIONAL Evi Thelia Sari, S.E.,M.A. (in Agrib.Mgt)"— Transcript presentasi:

1 EKONOMI INTERNASIONAL Evi Thelia Sari, S.E.,M.A. (in Agrib.Mgt)
Dosen pengajar: Evi Thelia Sari, S.E.,M.A. (in Agrib.Mgt)

2 Sub topik Pengertian Ekonomi Internasional
Timbulnya kegiatan Ekonomi Antar daerah atau antar bangsa. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional Manfaat dari ekonomi internasional

3 Deskripsi mata kuliah Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai perdagangan dan keuangan internasional. Dalam mata kuliah ini diperkenalkan berbagai konsep dasar Ekonomi Internasional. Pembahasannya antara lain mencakup : Teori Perdagangan Internasional, Kebijakan Perdagangan, Kerjasama Ekonomi Internasional, Neraca Pembayaran dan Sistem Nilai Tukar, dan Aspek Moneter Perdagangan Internasional

4 Referensi Salvatore, Dominick International Economics, ninth edition, John Wiley & Sons Inc, United States, Krugman, Paul and Maurice Obstfeld International Economics : Theory and Policy, seventh edition, Pearson Education International. Apridar Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan dalam Aplikasinya. Graha Ilmu: Jogjakarta Jurnal dan artikel-artikel terbitan dalam dan luar negeri Berbagai sumber terkini dari media elektronik, cetak dan internet.

5

6 Isu-isu dalam ekonomi internasional
Gain from trade The pattern of trade How much trade Balance of payment Exchange rate determination International policy coordination The international capital market

7 Pengertian Ekonomi Internasional
7

8 A. Pengertian Perdagangan Internasional
transaksi dagang antara satu negara dengan negara lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa, dan dilakukan melewati batas daerah suatu negara. Misalnya Indonesia mengadakan hubungan dagang dengan Prancis, Jepang, Cina, Amerika Serkat, Singapura, Malaysia, dan lain-lain.

9 Kriteria Perdagangan internasional
a. Adanya tukar-menukar barang-barang dan jasa-jasa, b. Terjadi pergerakan sumberdaya melalui batas negara, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya modal, c. Adanya pertukaran dan perluasan penggunaan teknologi, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terlibat di dalamnya d. Adanya pengaruh terhadap perkembangan ekspor dan impor serta Neraca Pembayaran Internasional (NPI) atau Balance of Payment, e. Terjadi kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.

10 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Perbedaan Sumber Alam Perbedaan Faktor Produksi Kondisi Ekonomis yang Berbeda Tidak Semua Negara Dapat Memproduksi Sendiri Suatu Barang Adanya Motif Keuntungan dalam Perdagangan Adanya Persaingan Antarpengusaha dan Antarbangsa

11 B. Timbulnya kegiatan Ekonomi Antar daerah atau antar bangsa
Perkembangan hubungan antar negara dewasa ini terutama pasca Perang Dingin diwarnai dengan isu-isu yang bersifat high politics seperti isu ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, HAM dan teknologi informasi.

12 B. Timbulnya kegiatan Ekonomi Antar daerah atau antar bangsa (lanjutan)
Salah satu perkembangan yang cukup menarik untuk dipelajari adalah permasalahan hubungan antar negara dalam kaitannya dengan hubungan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara terjadi karena masing-masing negara tidak secara penuh mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya karena keterbatasan sumber daya yang ada.

13 B. Timbulnya kegiatan Ekonomi Antar daerah atau antar bangsa (lanjutan)
Perlu terdapat suatu aturan yang disepakati bersama untuk menghindari konflik dan menciptakan saling untung antara pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan.

14 B. Timbulnya kegiatan Ekonomi Antar daerah atau antar bangsa (lanjutan)
Dibutuhkan kesepakatan alat pembayaran dalam perdagangan internasional antar negara-negara untuk mencapai kesepakatan penggunaan sistem nilai tukar mata uang untuk memudahkan proses perdagangan yang dilakukan.

15 Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Perdagangan internasional melalui perpindahan barang, jasa dari suatu negara ke negara yang lainnya (transfer of goods and services). Perdagangan internasional melalui perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri kedalam negeri (transfer of capital). Perdagangan internasional melalui perpindahan tenaga kerja yang berpengaruh terhadap perndapatan negara melalui devisa dan juga perlunya pengawasan mekanisme perpindahan tenaga kerja (transfer of labour).

16 Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Perdagangan internasional yang dilakukan melalui perpindahan teknologi yaitu dengan cara mendirikan pabrik-pabrik dinegara lain (transfer of technology). Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar (transfer of data).

17 Ruang lingkup lain Mobilitas faktor produksi (tenaga kerja dan modal)
Sistem keuangan Perbankan Bahasa Kebudayaan Politik

18 Pembatasan Studi Ekonomi Internasional
Pertama, bahasan mengenai perdagangan internasional atau bisnis internasional. Kedua, bahasan mengenai sistem moneter internasional yang berkaitan dengan sistem nilai tukar mata uang masing-masing negara.

19 Faktor penyebab terjadinya ekonomi internasional
Adanya perbedaan harga barang di berbagai negara. Perbedaan dalam pendapatan serta selera. Faktor permintaan dan penawaran. Memperoleh keuntungan. Perbedaan sumber daya yang dimiliki.

20 Faktor penyebab terjadinya ekonomi internasional (lanjutan)
Perbedaan kualitas penduduk ditinjau dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Berkembangnya sistem komunikasi dan sarana transportasi. Adanya spesialisasi produksi

21 Konsep Teori Perdagangan Internasional

22 SUB TOPIK 1. Konsep teori Perdagangan Internasional
2. Dasar teori pertukaran 3. Manfaat Perdagangan Internasional

23

24 Pendahuluan Dewasa ini, hampir tidak ada negara yang mampu memenuhi semua kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang/jasa dari negara lain. Jepang misalnya, masih mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri. Kesenjangan antara sumber daya yang dimiliki dengan kemampuan pemenuhannya, telah mendorong negara-negara untuk melakukan perdagangan.

25 Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua atau lebih negara di pasar dunia. Definisi tersebut melahirkan beberapa manfaat bagi negara-negara yang melakukan transaksi perdagangan yang dijelaskan melalui beberapa teori.

26 Perkembangan Impor Indonesia Komoditi rice Hasil Industri (data s
Perkembangan Impor Indonesia Komoditi rice Hasil Industri (data s.d Agt 2012) (Dalam ribu US$) No. Kode HS Komoditi 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 1 100620 Rice, husked (brown) 9.502,1 41,8 1.625,2 17.607,2 na% 2 100630 Rice, semi-milled or wholly milled, whether or not polished or glazed ,6 86.151,3 57.523,3 ,9 ,7 48,81% 3 100640 Rice, broken ,6 28.973,6 35.064,5 54.762,7 ,7 9,44% 4 330610 Dentifrices 3.476,9 4.035,0 5.513,1 7.835,1 8.921,2 29,02%

27 Perkembangan ekspor Indonesia Komoditi rice Hasil Industri (data s
Perkembangan ekspor Indonesia Komoditi rice Hasil Industri (data s.d Agt 2012) (Dalam Ribu US$) No. Kode HS Komoditi 2007 2008 2009 2010 2011 Trend 1 100620 Rice, husked (brown) 42,5 177,9 0,2 361,8 nan% 2 100630 Rice, semi-milled or wholly milled, whether or not polished or glazed 207,0 341,9 1.704,4 451,6 475,0 21,40% 3 330610 Dentifrices 14.771,1 15.555,0 22.490,8 36.912,5 34.111,7 28,89%

28 teori perdagangan internasional

29 Asumsi teori perdagangan klasik
Terjadi hanya antara 2 negara. 2 barang Full employment Persaingan sempurna Mobilitas yang tinggi 29

30 Kelemahan Teori Klasik
Tenaga kerja heterogen. Mobilitas tenaga kerja tidak seperti yang diasumsikan. Nilai suatu barang hanya diukur berdasarkan banyaknya tenaga kerja. 30

31 Teori Modern Faktor Proporsi  Tokohnya Heckser & Ohlin
 Teori ini menyatakan bahwa perdagangan internasional akan terjadi jika terjadi perbedaan faktor produksi.  Ex: Negara A memiliki tenaga kerja lebih banyak dari negara lainnya dan negara lainnya memiliki kapital lebih banyak dari negara A. 31

32 Teori Modern 2. Kesamaan Harga Faktor Produksi
(Factor Price Equalization)  Perdagangan internasional mengakibatkan harga faktor- faktor produksi sama di beberapa negara. 32

33 Teori Modern 3. Teori Permintaan & Penawaran
 Perdagangan internasional akan terjadi jika ada permintaan dan penawaran terhadap produk barang/jasa di antara negara. 33

34 Asumsi teori permintaan & penawaran
Persaingan sempurna Faktor produksi tetap Tidak ada ongkos angkut Kesempatan kerja penuh Tidak ada perubahan teknologi Produksi dengan ongkos yang menaik Tidak ada capital flight 34

35 Teori Modern 4. Kurva kemungkinan produksi dan perbedaan
 Ekonomi internasional terjadi tergantung anggapan tentang ongkos alternatif yang digunakan.  2 kondisi yang diperhatikan: a. Constant cost b. Increasing cost 35

36 Teori Modern 5. Kurva permintaan (offer curve)  Tokohnya James Meade
 Berkaitan dengan teori keseimbangan. 36

37 MACAM-MACAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Perdagangan Bilateral Adalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara. 2. Perdagangan Regional Adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam satu kawasan tertentu, misalnya negara-negara ASEAN. 3. Perdagangan antar Regional adalah perdagangan antar kawasan tertentu, misalnya ASEAN dengan NAFTA 4. Perdagangan Multilateral Adalah perdagangan yang dilakukan oleh lebih dari dua negara yang tidak terbatas pada kawasan tertentu.

38 Manfaat Perdagangan Internasional
Memperoleh sejumlah barang yang dibutuhkan. Mendapatkan harga yang lebih murah daripada barang tersebut diproduksi sendiri. Melaksanakan kegiatan ekspor dan impor. Menambah devisa negara dan hasil ekspor. Melakukan alih teknologi dari negara lain. Mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Meningkatkan pendapatan nasional (Pendapatan Nasional Bruto).

39 Manfaat Perdagangan Internasional (Lanjutan)
Meningkatkan perluasan pasar (produksi-konsumsi). Meningkatkan proses tukar-menukar antarnegara. Mendorong terjadinya persaingan sehat yang pada gilirannya menimbulkan perkembangan teknologi.

40 Teori Perdagangan Internasional
Teori Pra Klasik : Merkantilisme Teori Klasik Teori Keunggulan Mutlak Teori Keunggulan Komparatif

41 Teori Perdagangan Internasional
Teori Pra Klasik : Merkantilisme

42 Manfaat Teori Perdagangan
Teori perdagangan bermanfaat karena menolong untuk menjelaskan : Apa yang dapat diproduksi secara kompetitif pada lokasi tertentu, Dimana perusahaan dapat memproduksi dengan efisiensi produksi tertentu Apakah praktek-praktek pemerintahan mengganggu arus perdagangan bebas antara negara-negara

43 Manfaat Teori Perdagangan (lanjutan)
Teori perdagangan berhubungan dengan : Apa yang terjadi dengan ketidakhadiran campur tangan pemerintah dalam perdagangan internasional Bagaimana pemerintah harus mencampuri arus perdagangan internasional guna mencapai tujuan nasional tertentu.

44 Teori-teori Perdagangan Internasional
Teori-teori utama : 1. Merkantilisme 2. Neo merkantilisme 3. Keunggulan Absolut 4. Ukuran negara 5. Keunggulan Komparatif 6. Faktor-proporsi 7. Product Life Cycle (PLC) 8. Kesamaan Negara 9. Ketergantungan

45 Teori-teori Perdagangan Internasional
TEORI MERKANTILISME Negara harus mencoba untuk mencapai Balance of Trading yang positif (Ekspor > Impor) untuk menerima keuntungan dari emas. TEORI NEOMERKANTILISME Kebijakan pemerintah juga diarahkan kepada Balance of Trading yang positif tetapi juga dengan mengejar tujuan-tujuan sosial dan politik. KEUNGGULAN ABSOLUT (Adam Smith) Konsumen akan lebih baik/diuntungkan jika mereka dapat membeli produk-produk luar negeri yang lebih murah harganya dibandingkan produk-produk domestik yang sama.

46 Teori-teori Perdagangan Internasional
Suatu negara dapat memproduksi barang-barang dengan lebih efisien karena keunggulan alami (misalnya memiliki sumber daya alam) atau karena keunggulan yang diambil alih (misalnya penguasaan teknologi). KEUNGGULAN KOMPARATIF (David Ricardo) Total output dapat ditingkatkan dengan perdagangan dengan luar negeri, namun demikian suatu negara dapat saja memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi seluruh produk.

47 Teori-teori Perdagangan Internasional
Teori Keunggulan Absolut dan Keunggulan Komparatif menggunakan asumsi-asumsi: 1. Sumberdaya digunakan secara penuh 2. Seluruh kegiatan dilakukan untuk tujuan ekonomi semata 3. Model menggunakan 2 negara dan 2 komoditi saja 4. Pembagian berdasarkan keuntungan relatif 5. Biaya transport tidak ada 6. Sumberdaya dapat bergerak secara bebas dari suatu negara ke negara lainnya. 7. Model hanya berlaku untuk barang; bukan jasa. Asumsi 1, 2, 4, dan 6 ditentang oleh banyak analis dan pembuat kebijakan.

48 Teori-teori Perdagangan Internasional
UKURAN NEGARA Negara dengan luas yang lebih besar cenderung memiliki iklim yang lebih bervariasi, lebih banyak sumberdaya alam sehingga dapat lebih mencukupi diri sendiri dibandingkan dengan negara yang lebih kecil luasnya. Selain itu besarnya negara mempengaruhi biaya transportasi ke luar negeri, sehingga negara cenderung berusaha mencukupi diri sendiri dengan apa yang ada. FAKTOR-PROPORSI Negara yang relatif berkelimpahan dalam tanah, tenaga kerja dan modal akan mendeterminasikan biaya relatif bagi faktor-faktor produksi tersebut. Biaya faktor-faktor tersebut, kemudian, akan mendeterminasikan barang apa yang dapat dibuat negara tersebut dengan sangat efisien.

49 Teori-teori Perdagangan Internasional
PRODUCT LIFE CYCLE (PLC) Produk fabrikasi akan diproduksi terlebih dahulu di negara dimana R&D dilakukan; negara-negara tersebut biasanya negara industri. Sepanjang siklus hidup produk, produksi akan menjadi makin modal- intensif dan akan dipindahkan ke lokasi di luar negeri. KESAMAAN NEGARA Kebanyakan perdagangan dewasa ini terjadi diantara negara - negara industri karena mereka memiliki segmen pasar yang serupa. KETERGANTUNGAN Negara-negara terkebelakang memiliki resiko yang besar karena awalnya mereka bertransaksi dengan patner tunggal ataupun dengan satu jenis produk saja, sehingga tingkat ketergantungannya sangat tinggi terhadap lingkungan eksternal.

50 Teori-teori Perdagangan Internasional
Sekalipun kebanyakan TEORI PERDAGANGAN berurusan dengan manfaat dan biaya lintas negara, keputusan perdagangan biasanya dibuat pada LEVEL PERUSAHAAN. Perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar mampu untuk mengekspor Perusahaan dapat mencari kesempatan perdagangan dalam rangka menggunakan kapasitas yang lebih, rendahnya biaya produksi ataupun untuk mengurangi resiko usaha (diversifikasi pasar). TREND KE DEPAN Ada indikasi meningkatnya sentimen perlindungan perusahaan domestik. Hal ini dapat menghambat perusahaan-perusahaan dari luar negeri untuk melakukan bisnis di negara tersebut.

51 Ide Pokok Merkantilisme
Suatu negara/Raja akan kaya/makmur dan kuat bila ekspor lebih besar daripada impor ( x > m ) Surplus yang diperoleh dari selisih ( x – m ) atau ekspor neto yang positif diselesaikan dengan pemasukan logam mulia (LM); emas dan perak dari luar negeri. Pada waktu itu emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran, sehingga negara atau raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya, makmur dan kuat. LM yang banyak tersebut digunakan untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama Penggunaan armada perang untuk memperluas perdagangan luar negeri diikuti dengan kolonisasi di Amerika Latin, Afrika dan Asia pada abad XVI - XVIII

52 KEBIJAKAN MERKANTILISME
Mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali logam mulia (LM) Melarang/membatasi impor dengan ketat, kecuali logam mulia (LM)

53 KRITIK DAVID HUME (NEGARA KAYA AKAN MISKIN)
Pikiran pokok dari merkantilisme bahwa negara atau raja akan kaya bila X >M, sehingga logam mulia (LM) yang dimiliki akan banyak. Artinya kekayaan/kemakmuran negara identik dengan jumlah LM yang dimilikinya. LM pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran, sehingga LM banyak, ini berarti jumlah uang beredar Money supply (Ms) banyak. Bila uang beredar banyak sedangkan produksi tetap akan terjadi inflasi. Kenaikan harga di dalam negeri tentu akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun. Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan inflasi di dalam negeri akan menyebabkan harga barang-barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impor (Qm) meningkat. Hal ini akan menyebabkan ekspor lebih kecil dari impor ( X < M ) sehingga akibatnya LM akan menurun. Dengan menurunnya LM berarti negara/raja menjadi miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran.

54 Mekanisme Kritik David Hume terhadap Merkantilisme
NEGARA/RAJA KAYA LM BANYAK Pm TURUN Qx TURUN Qm NAIK X – M atau M > X LM TURUN NEGARA/RAJA MENJADI MISKIN Px NAIK MONEY SUPPLY NAIK BILA X > M

55 TEORI KLASIK “ABSOLUTE ADVANTAGE” DARI ADAM SMITH
Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang dimilikinya. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic Product (GDP) dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi campurtangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolute atau absolute advantage yang dimiliki masing-masing negara. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan peningkatan kemakmuran suatu negara.

56 kritik Adam Smith terhadap merkantilisme
Peningkatan ekspor berarti peningkatan income, employment dan devisa. Meningkatnya impor tentu akan diiringi dengan peningkatan transfer of technology, penanaman modal, dan demonstrations effect yang terjadi, maka monopoli didalam negeri akan menurun, sedangkan persaingan akan meningkat sehingga mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi. Peningkatan produktivitas dan efisiensi terjadi, maka harga barang menjadi lebih murah dan kualitas serta pelayanan (service) akan lebih baik. Sehingga daya saing produk dalam negeri akan meningkat.

57 Syarat gain from trade menurut teori klasik Adam Smith
Menurut teori klasik Adam Smith, suatu negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila : Terdapat free trade (perdagangan bebas) Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut (absolute advantage) yang dimilikinya.

58 Mekanisme kritik Adam Smith terhadap Merkantilisme
KEMAKMURAN DIUKUR DENGAN GDP + PLN – PERANAN PEMERINTAH FREE TRADE PERSAINGAN SPESIALISASI (ABSOLUTE ADVANTAGE) PRODUKTIVITAS EFISIENSI GDP NAIK + PERDAGANGAN LUAR NEGERI LUAS KEMAKMURAN MENINGKAT BUKAN DIUKUR DENGAN LM

59 TEORI KLASIK: Absolute advantage Comparative advantage

60 Perdagangan Surplus dan Defisit
Surplus Perdagangan : Situasi saat suatu negara lebih banyak mengekspor dari pada impor. Defisit Perdagangan : Situasi saat negara mengimpor lebih banyak ketimbang ekspor. 60

61 KEUNGGULAN MUTLAK

62 Keunggulan Absolut (absolute advantage)
Teori dari Adam Smith ini mengemukakan bahwa masing-masing negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang-barang yang dapat diproduksinya dengan lebih efisien memiliki keunggulan absolut, baik alamiah maupun yang dapat dibuat. Dampak: adanya spesialisasi tiap negara, adanya syarat-syarat perdagangan

63 Keuntungan dari Keuntungan Absolut
Selandia Baru Australia Gandum 6 gantang 2 gantang Kapas 2 bal 6 bal

64 KEUNGGULAN KOMPARATIF

65 Keunggulan Kompratif (Comparative Advantage)
Keunggulan produksi suatu barang/jasa yang dinikmati oleh suatu negara atas negara lain ketika barang/jasa itu bisa diproduksi dengan biaya lebih rendah dalam hal barang/jasa lain dibandingkan yang bisa dilakukan oleh negara lain.

66 TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF
Teori dari David Ricardo ini menyatakan bahwa meskipun suatu negara memegang keunggulan absolut dalam memproduksi dua barang kedua negara masih dapat memperdagangakan keunggulan masing-masing sepanjang negara yang produknya menyebabkan inefisiensi, mampu mempertahankan efisiennya pada produksi kedua barang.

67 4 variabel yang mempengaruhi keunggulan komparatif
Kondisi-kondisi permintaan sifat dasar dari permintaan domestik. Kondisi-kondisi level faktor dan komposisi faktor produksi. Industri-industri terkait dan pendukung para pemasok dan jasa dukungan industri. Strategi, struktur dan persaingan perusahaan- perluasan persaingan domestik, adanya hambatan-hambatan untuk masuk, serta organisasi dan gaya pimpinan perusahaan

68 Contoh: Selandia Baru Australia Gandum 6 gatang 1 gatang
Kapas bal bal  Merupakan produk 10 orang dalam 1 minggu Menurut teori ini perdagangan antara Selandia Baru dengan Australia tidak akan timbul karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada Selandia baru semua. Tetapi yang penting bukan absolute advantagenya, tetapi comparative Advantagenya. Besarnya comparative advantage untuk Selandia Baru, dalam produksi gandum 6 gatang dibanding 1 gatang dari Australia atau = 6 : 1. Dalam produksi kapas dibanding 6 bal dari 3 bal Australia atau 2 : 1. Di sini Selandia Baru memiliki comparative advantage pada produksi Gandum yakni 6 : 1 lebih besar dari 2 : 1. Untuk Australia, dalam produksi gandum 1 gatang dibanding 6 gatang dari Selandia Baru atau 1/6 : 1. Dalam produksi kapas 1/2 bal dari Selandia baru atau ½ : 1. Comparative advantage ada pada produksi kapas yakni 1/2 : 1 lebih besar dari 1/6 : 1. Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Selandia baru dengan Australia, dengan spesialisasi gandum untuk Selandia baru dan menukarkan sebagian gandumnya dengan kapas dari Australia. Dasar nilai pertukaran (term of trade) ditentukan dengan batas-batas nilai tukar masing-masing barang di dalam negeri.

69 Mengapa Rencana Ricardo Berhasil?
* Keungulan Komparatif Berarti Biaya Peluang yang Lebih Rendah Ketika negara mengkhususkan diri dalam memproduksi barang-barang di mana mereka memiliki keunggulan komparatif, mereka memaksimalkan output gabungan mereka dan mengalokasikan sumber daya mereka secara lebih efisien.

70 Syarat Perdagangan : Tingkat Kurs :
Rasio di mana suatu negara bisa memperdagangkan produk domestik dengan produk impor. Tingkat Kurs : Rasio perdagangan dua mata uang, harga satu mata uang dibandingkan dengan mata uang lain.

71 Perbandingan dan Tingkat Kurs di Dunia Dua Negara/Dua Barang
Amerika Serikat Brazil Kayu $ Real Baja Gulung $ Real * Harga dalam Negri kayu ( Per Kayu ) dan Baja gulung ( Per Meter ) di Amerika Serikat dan Brazil.

72 Aliran perdagangan ditentukan oleh tingkat kurs
Tingkat Harga Hasil Kurs Real $1 = 1R $ 1,00 Brazil Mengimpor kayu dan baja $1 = 2R 0.50 Brazil Mengimpor kayu $1 = 2,1R 0.48 Brazil Mengimpor kayu; AS mengimpor baja $1 = 2.9R 0.34 Brazil Mengimpor kayu; AS mengimpor baja $1 = 3R 0.33 Amerika Serikat mengimpor baja $1= 4R 0.25 Amerika Serikat mengimpor kayu dan baja Nilai tukar dan keunggulan komparatif : Jika tingkat kurs mencapai rentang yang tepat, pasar bebas akan mendorong tiap negara untuk menggeser sumber daya kesektor lain tepat negara itu meenikmati keunggulan komparatif hanya produk dinegara yang memiliki keunggulan komparatif ini yang akan bersaing di pasar dunia

73 Aliran perdagangan yang diobservasi
Beberapa teori berpendapat bahwa keunggulan komparatif industri dapat membedakan suatu negara seperti hal nya suatu negar a membedakan produknya untuk meraih pasar dalam negri demikian pula negara negara membedakan produk mereka untuk memenuhi luas ragam selera yang ada diseluruh dunia.

74 Proteksi : Praktik yang membentengi beberapa sektor perekonomian dari persaingan asing Tarif : Pajak atas impor Subsidi Ekspor : Pembayaran pemerintah yang dilakukan pada perusahaan dalam negeri untuk mendorong ekspor Dumping : Penjualan produk perusahaan atau industri di pasar dunia pada harga di bawah biaya produksinya Kuota : Batasan Kuantitas impor

75 break

76 Teori Perdagangan Internasional
Motivasi melakukan perdagangan Internasional: 1. Migrasi suatu sumber daya dari suatu negara ke negara lain disebabkan oleh adanya peningkatan harga 2. Adanya perbedaan biaya yang rendah dari sumber daya dari suatu negara dengan negara lain sehingga ada sisi keuntungan yang dapat diperoleh dengan menjual barang tersebut ke negara lain. dsb

77 Teori Perdagangan Internasional
Teori Permintaan dan Penawaran Dampak Impor Terhadap Produk Dalam Negeri: Jika, D1 tetap sedangkan impor naik, maka S1 bergeser ke S2. Maka harga turun dari P0 ke P1. Sementara Produk Impor Q2 membanjiri dalam negeri, maka Produksi Produk dalam negeri turun dari Q0 ke Q1 dan harga ikut di P1 Dampak Ekspor Jika, D1 bergeser ke D2, maka Kesetimbangan Harga berubah dari E0 ke E2. Akan terjadi peningkatan Produksi dalam negeri dari Q0 ke Q2

78 TEORI MODERN COMPARATIVE ADVANTAGE
MODEL HECKSCHER & OHLIN OPPORTUNITY COST CURVE

79 Heckscher (1919)-Ohlin (1933) Differences in factor endowments not on differences in productivity determine patterns of trade Absolute amounts of factor endowments matter Leontief paradox: US has relatively more abundant capital yet imports goods more capital intensive than those it exports Explanation(?): US has special advantage on producing new products made with innovative technologies These may be less capital intensive till they reach mass-production state

80 Theory of Relative Factor Endowments (Heckscher-Ohlin)
Factor endowments vary among countries Products differ according to the types of factors that they need as inputs A country has a comparative advantage in producing products that intensively use factors of production (resources) it has in abundance Factors of production: labor, capital, land, human resources, technology

81 ESENSI H-O MODEL Merupakan kelanjutan dari teori klasik
Pendekatan perdagangan antara dua negara dari sisi supply-demand Preferensi dari semua konsumen di dunia adalah identik

82 Teori Modern Eli Heckscher dan Bertil Ohlin
Teori ini mengemukakan : “Perbedaan Opportunity Cost dapat menimbulkan terjadinya perdagangan internasional Negara-negara yang memiliki faktor produksi relatif banyak/murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barangnya” Dalam teori H - O menggunakan dua kurva yaitu kurva Isocost dan kurva isoquant.

83 Asumsi dasar teori H-O two countries, Home and Foreign
two goods, Cloth and Food, and two resources, Labor and Capital these are used to produce Cloth and Food

84 The Heckscher-Ohlin Assumptions—Governments
Pemerintah tidak mencampuri urusan ekonomi There are no taxes, subsidies, tariffs, quotas, etc. Jadi, meskipun ada perdagangan barang dan jasa, tidak ada perpindahan sumber daya (contohnya: labor)

85 The Heckscher-Ohlin Assumptions—Technology
Pengetahuan teknologi antara kedua negara diasumsikan sama Barang dan jasa diproduksi dengan menggunakan teknologi untuk memenuhi Constant Returns to Scale. Jadi jika produser sebuah komoditi memiliki jumlah sumber daya yang meningkat 2 kali lipat, maka jumlah produksinya juga naik 2 kali lipat.

86 The Heckscher-Ohlin Assumptions—Factor Intensities
The production of food is capital-intensive and the production of cloth is labor-intensive That is, the number of workers per machine (L/K) is always higher in cloth production than in food production

87 OPPORTUNITY COST CURVE

88 definisi Opportunity cost adalah ongkos yang dikorbankan dari memproduksi satu barang untuk memproduksi barang lain atau dapat dikatakan besar pengorbanan faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi suatu barang, dialihkan kepada barang lain yang dianggap mempunya keuntungan komperatif.

89 Production possibility curve
Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi barang yang dapat kita hasilkan dan sekaligus menggambarkan produksi atau kombinasi yang paling baik.

90 Asumsi PPC Compare 2 variables; goods or services, labor or capital
Trade-offs or opportunity cost involved All available resources are fully employed All available technology is fully employed Productive efficiency: Resources are employed in the least costly way

91 Persoalan-persoalan ekonomi muncul dari penggunaan sumber daya yang langka untuk memuaskan keinginan manusia yang tak terbatas. Kelangkaan merupakan inti persoalan ekonomi.

92 Barang yang diproduksi=komoditi (barang&jasa)
Produksi: Kegiatan dalam membuat barang dan jasa Konsumsi: Kegiatan dalam menggunakan barang dan jasa untuk memuaskan keinginan

93 Kelangkaan Kelangkaan merupakan suatu kenyataan dan selalu ada. Keinginan manusia yang tidak terbatas, menyebabkan sumber daya yang ada sangat tidak mencukupi Sumber daya langka sehingga timbul masalah untuk menentukan pilihan apa yang akan diproduksi dan bagaimana membaginya diantara anggota masyarakat Menyebabkan adanya biaya (Opportunity Cost) Kelangkaan Pilihan Opportunity Cost

94 Opportunity Cost (Biaya Imbangan)
Setiap kali seseorang harus membuat suatu pilihan karena adanya kelangkaan, seseorang harus membayar biaya imbangan Biaya ini diukur dalam bentuk alternatif yang harus dikorbankan

95 Example: Perhatikan pilihan yang harus dilakukan oleh seorang anak yang mempunyai uang Rp 1000,- untuk dibelanjakan coklat dan biskuit. Harga biskuit Rp 100 per buah dan harga coklat Rp 200 perbuah. Kombinasi yang mungkin menggunakan seluruh uangnya dapat dilihat pada Gambar 1.1

96 Biaya imbangan untuk menambah 1 coklat adalah 2 biskuit
10 1 9 8 7 6 5 4 3 2 Jumlah coklat Jumlah permen biskuit Tidak mungkin dicapai Harga coklat = 200/buah Harga biskuit = 100/buah Budget =1000 Biaya imbangan untuk menambah 1 coklat adalah 2 biskuit

97 Kurva Kemungkinan Produksi (KKP/PPC)
Merupakan kombinasi dua barang (ex. Mobil dan Komputer) yang dapat diproduksi dengan menggunakan sumber daya yang ada Bentuknya miring ke bawah: meningkatkan jumlah barang yang satu akan menurunkan jumlah barang lain KKP menggambarkan: Kelangkaan: Titik di luar kurva Pilihan: Titik-titik di sepanjang kurva (pilihan efisien) Biaya imbangan (OC): Kemiringan KKP

98 KKP A dan C: Pilihan yg Efisien B: Pilihan (tidak efisien)
D: Kelangkaan OC: batas kurva yg miring ke kanan bawah Jumlah Produksi Komputer D 3000 C 2200 A 2000 B 1000 300 600 700 1000 Jumlah Produksi Mobil 15 98

99 Pergeseran Ke Arah Luar KKP
Jumlah Produksi Komputer 4000 3000 Pergeseran ke luar KKP karena : Teknologi Baru E 2100 750 2000 A Jumlah Produksi Mobil 700 1000 15 99

100 Penggolongan Persoalan Ekonomi
Persoalan Mikro Ekonomi: Barang dan Jasa Apa yang Harus diproduksi dan Berapa Jumlahnya ? Pertanyaan ini berhubungan dengan alokasi sumber daya yang langka diantara berbagai kemungkinan penggunaan & dinamakan alokasi sumber daya. Setiap perekonomian harus mempunyai mekanisme untuk membuat keputusan pd persoalan alokasi sumber daya.

101 Persoalan Mikro Ekonomi:
Dengan Metode Apa Barang & Jasa Dihasilkan ? Umumnya, untuk membuat komoditi terdapat lebih dari satu cara yang dapat dilakukan. Metode mana yang harus digunakan ? Kriteria umum yang digunakan adalah menghindari metode yang tidak efisien. Bagaimana Penawaran Barang-barang Dialokasikan Diantara Anggota Masyarakat? 

102 Persoalan Makro Ekonomi:
Apakah Sumber Daya Suatu Negara dimanfaatkan Sepenuhnya, atau Apakah Sebagian Menganggur dan Terbuang Percuma ? Apakah Daya Beli Berkurang Karena Inflasi? Apakah Kapasitas Perekonomian Untuk Menghasilkan Barang dari Waktu ke Waktu Bertambah atau Tetap ? Kapasitas produksi berkembang dengan cepat di beberapa negara & berkembang lambat di negara lain, & bahkan di beberapa negara mengalami kemunduran. Pergeseran Kapasitas Produksi ditunjukkan oleh Pergeseran Ke Kanan Luar

103 Ekonomi Secara Luas: Cara suatu masyarakat menggunakan sumber dayanya dan mendistribusikan hasil produksinya kepada individu dan kelompok masyarakat. Perubahan cara berproduksi dan distribusi dari tahu ke tahun. Efesiensi sistem ekonomi dalam mengambil sebagian besar dari sumber daya yang dimiliki.

104 PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN EKSPOR-IMPOR

105 Dampak Perdagangan Internasional
DAMPAK POSITIF Meningkatkan investasi yang bersumber dari investor asing ataupun lokal. Meningkatkan devisa karena bila nilai ekspor melebihi dari nilai impor Menimbulkan lapangan pekerjaan Meningkatkan daya saing produk berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang handal melalui teknologi Memperluas diversifikasi barang, jasa dan pasar sesuai dengan penawaran dan permintaan Memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran DAMPAK NEGATIF Terpengaruhnya perekonomian nasional oleh situasi dan kondisi pasar dunia Berpengaruh pada perubahan terhadap kebijakan pembangunan nasional. Misalnya krisis ekonomi Menciptakan ketergantungan produk terhadap produk suatu negara Eksploitasi terhadap sumber daya alam karena pemenuhan pasar dunia Terbentuknya proteksi non tarif yang dapat menghambat produk ekspor Tindakan proteksi memproteksi antar suatu negara dikenal dengan retaliasi.

106 PRINSIP SISTEM PERDAGANGAN MENURUT WTO
TIDAK DISKRIMINASI ADA TIMBAL BALIK PERTUKARAN KOMITMEN YANG MENGIKAT TRANSPARAN 106

107 Hambatan Perdagangan Hambatan Tarif: Pemberlakuan tarif atas barang impor yang masuk ke dalam negeri. Ada tiga tarif, yaitu Tarif Advaloren (berdasarkan prosentase nilai barang, semakin tinggi nilai barang semakin tinggi tarifnya), Tarif Spesific (berdasarkan jumlah persatuan barang), dan Tarif Compound (gabungan keduanya) Hambatan tarif ini sudah mulai dihapuskan sesuai dengan perjanjian WTO, dan AFTA (ASEAN Free Trade Association)

108 Hambatan Perdagangan (lanjutan)
Hambatan Non Tarif: Pembatasan perdagangan selain hambatan tarif yang tidak diperbolehkan lagi karena akan mengganggu distorsi pasar dunia. Pengelompokan Hambatan Non Tarif: (1) Pembatasan spesifik (specific limitation), seperti larangan impor, pembatasan impor atau quota sistem, atau karantina dan sebagainya. (2) Peraturan bea cukai seperti tatalaksana impor tertentu, penetapan harga pabean, dan sebagainya. (3) Partisipasi pemerintah seperti subsidi, insentif ekspor dan sebagainya. Contoh Hambatan Non Tarif: Pelanggaran HAM, Isu kesehatan, Isu politis, Isu Bioterorism Act, Penetapan Halal, Standarisasi Internasional (Isu penetapan ISO, HACCP, Sanitary Phito Sanitary) dll

109 ARGUMENTASI BAGI DIBERLAKUKANNYA GLOBALISASI/FREE TRADE
Secara teoritis perdagangan bebas mengarah pada produktivitas dan pendapatan tinggi bagi produsen, dan social utility yg lebih tinggi bagi konsumen Perdagangan bebas mengoptimalkan penggunaan sumber-sumberdaya u/ memproduksi barang melalui spesialisasi 109

110 ARGUMENTASI BAGI DIBERLAKUKANNYA GLOBALISASI/FREE TRADE
Utilitas konsumen maksimum karena harga barang dlm perdagangan bebas lebih rendah Perdagangan bebas mendorong adanya persaingan antar negara sehingga menjadi lebih efisien dr pd isolasi Adanya persaingan sempurna memenuhi kriteria Pareto-optimal: no one can be better off without making someone else worse off

111 Alasan dilakukannya Pembatasan Perdagangan
1) Dgn mengurangi atau membatasi impor, devisa dihemat (keeping money at home); barang dan uang dinikmati di negara sendiri 2) Melindungi pasar sendiri, hanya bagi produsen domestik; bisa berakibat pemanfaatan sumberdaya domestik tidak efisien 3) Dgn menyamakan harga domestik dengan harga impor (scientific tariff), memungkinkan produsen domestik bersaing dgn luar negeri; tetapi akan mengeliminasi persaingan internasional 4) Menciptakan kesempatan kerja pd industri domestik 5) Mengurangi defisit neraca perdagangan (balance of payment/BOP) 111

112 Bidang Ekspor : berbagai tindakan peraturan suatu negara, baik scara langsung maupun tidak langsung, yang akan mempengaruhi struktur,komposisi, dan arah transaksi serta kelancaran usaha untuk peningkatan devisa ekspor suatu negara. Kebijakan ekspor dalam negeri : a. Kebijakan perpajakan dalam bentuk pembebasan/ keringan/pengembalian pajak ekspor suatu barang. Contoh: CPO b. Fasilitas kredit perbankan yang murah c. Penetapan prosedur ekspor yang mudah dan murah d. Subsidi ekspor e. Pembentukan asodsiasi eksportir f. Pembentukan Bounded Warehouse, Bounded Island, Export processing Zone. g. Larangan/ pembatasan ekspor, contoh CPO waktu harga minyak goreng DN naik.

113 Bidang Ekspor (lanjutan)
c. Menjadi anggota Commodity Association of Producer, contoh OPEC d. Menjadi anggota Commodity Agreement between producers and Consumers, Contoh ICO (International Coffee Orgnization), MFA (Multifibre Agreement).

114 Kebijakan Tarif Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean (suatu daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean). Tarif merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan internasional. Salah satu bentuk pengenaan tarif adalah Pajak barang impor, dengan tujuan menaikkan harga produk tertentu sehingga dapat mengurangi persaingan bagi produsen lokal atau merangsang produksi lokal 114

115 contoh di indonesia : penerapan tarif impor 100% pada mobil mewah
Tarif menimbulkan dampak berupa kenaikan harga atau biaya pengiriman barang (produk impor) ke suatu negara Maksud pengenaan tarif: memperoleh pendapatan pengisi kas pemerintah(fungsi budgeter), dan suatu metode untuk melindungi sektor-sektor barang tertentu didalam negeri dari tekanan persaingan produk impor (fungsi regulend) contoh di indonesia : penerapan tarif impor 100% pada mobil mewah 115

116 SISTEM TARIF Tarif Tunggal Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya (prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana saja, tanpa kecuali. Tarif Konvensional Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda antara satu negara dengan negara lain. Tarif Referensi Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang persentasenya diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang diberlakukan oleh negara terhadap komoditi yang diimpor dari negara-negara tertentu karena adanya hubungan khusus antara negara pengimpor dengan negara pengekspor.

117 Pengelompokan Jenis Tarif
Exsport Duties Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. Transit Duties (bea transit) Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain. Import Duties (bea impor) Pajak (bea) yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir

118 CARA PENGENAAN TARIF Dalam pelaksanaannya, sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain : 1. Dasar Nilai ( Ad Valorem ) Besarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat prosentase tarif dikalikan harga CIF dari barang tersebut. Sebagai contoh, harga CIF suatu barang adalah US$100 dan besarnya tarif bea masuk 10%, sedangkan kurs US$1 = Rp ,- . Maka besarnya bea masuk yang dikenakan sebesar = 10% x US$100 x Rp ,- = Rp ,- 2. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor. Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-barang atau komoditi seperti dibawah ini : Semen : Rp ,- per ton Sepatu : Rp ,- per pasang Piring : Rp ,- per lusin Jeruk : Rp. 500 per kg VCR : Rp ,- per unit 3. Compound Duties Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valorem dan ad specific Contoh : sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad valeroom ditambah dengan Rp ,- setiap unit. 118

119 Keuntungan & Kerugian pola pemungutan tarif bea masuk
Dasar Nilai ( Ad Valarem) bersifat proprsional. Keuntungan : a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi. b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai kualitasnya. Kerugian : a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau kemacetan arus barang di pelabuhan. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) bersifat regresif. a. mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai kualitasnya. b. dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam negri.. a. pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak membedakan harga dan kualitas barang. b. hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang bersifat statis. 119

120 Dampak Pengenaan Tarif Impor
Price Effect Menyebabkan harga barang di dalam negeri naik. Consumption Effect Menyebabkan jumlah barang yang diminta di dalam negerimenjadi berkurang Import Subtitution Effect Pengenan tarif dapat meningkatkan jumlah produksi barang substitusi di dalam negeri Redistribution Effect Pendapatan yang diterima pemerintah akan meningkat kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan

121 TUJUAN TARIF BEA MASUK Menurut tujuannya tarif bea masuk dapat diklsifikasikan sbb: Tarif proteksi : pengenaan tarif bea masuk yang tinggi untuk mencegah/membatasi impor barang tertentu Tarif revenue : pengenaan tarif bea masuk yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara. Sesuai dengan tujuannya, maka tarif bwrfungsi sebagai: Fungsi regulation; fungsi mengatur untuk melindungi kepentingan industri dslsm negeri Fungsi budgeter; fungsi sebagai sumber penerimaan negara Fungsi democration; ditetapkan olh persetujuan DPR Fungsi pemerataan; dikenakan pada barang mewah

122 KEBIJAKAN NON TARIFF BARRIER
Karena bea masuk kadang-kadang mnimbulkan distorsi, dan kurang dapat memanfaatkan perdagangan internasional, maka dilakukan kebijakan non tariff barrier (NTB). Non tariff Barrier dapat dilakukan dengan cara: a.Pembatasan spesifik (specific limitation) 1) Larangan inpor secara mutlak 2) Quota system 3) Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu 4) Peraturan kesehatan/karantina 5) Peraturan pertahanan dan keamanan negara 6) Peraturan kebudayaan 7) Perizinan impor (import licenses) 8) Embargo 9) Hambatan pemasaran : VER (voluntary Export Restraint)( pembatasan ekspr secara sukarela oleh negra eksportir OMA ( Orderly Marketing Agreement) (pembatasan pmasaran prosuk tertentu atas ermintaan negara importir) b.Peraturan bea cukai (customs administraton rules) 1) Proedur impor 2) Penetapan harga pabean ( customs value) 3) Quality and testing standarad 4) Pungutan administrasi (fee) 5) Packaging and/labelling regulation

123 Non tariff barriers Quota 123

124 kuota Kuota impor adalah pembatasan secara lansung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi. 124

125 kuota Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya dan melindungi kondisi neraca pembayarannya

126 Macam-macam kuota impor :
Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi). Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut perjanjian. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk melindungi industri dalam negeri. 126

127 Kebijakan Penggunaan komponen domestik
Non tariff barriers Kebijakan Penggunaan komponen domestik 127

128 Kebijakan untuk memajukan sektor lain, terutama industri
Peraturan pemerintah yang mewajibkan pelaku usaha untuk menggunakan sebagian daripada bahan baku dan atau faktor produksinya dari dalam negeri Kebijakan untuk memajukan sektor lain, terutama industri Implikasinya pada pembukaan lapangan kerja dan efek lain yang diharapkan Di sisi lain, sangat didukung oleh perusahaan, terutama perusahaan multinasional 128

129 Komponen dalam negeri Contoh di indonesia : pemerintah mewajibkan perusahaan sepatu adidas di tangerang untuk menggunakan sebagian bahan baku dari sepatunya dari produksi indonesia (adidas hanya menggunakan komponen buatan jermannya untuk lapisan kulit luar dan sol) 129

130 Non tariff barriers Subsidi ekpor 130

131 Selain kebijakan yang bersifat protektif dalam perdagangan juga dikenal kebijakan promotif, untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dari dalam negeri (ekspor) Pengertian Subsidi ekspor adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada suatu perusahaan atau perseorangan yang giat menjual barang ke luar negeri contoh : harga normal barang $3, agar harga tidak terlalu melonjak di negara impor, pemerintah memberikan subsidi $1, jadi harga jual 2$ dengan harapan produk tsb mampu bersaing di pasar internasional 131

132 SUBSIDI Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada industri dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll yang bertujuan untuk: 1. Menambah produksi dalam negeri 2. Mempertahankan konsumsi dalam negeri 3. Menjual dengan harga lebih murah daripada produk impor Kebaikan sistim subsidi untuk proteksi dibandingkan dengan yang lain, adalah : 1. Subsisdi biasanya diberikan untuk barang-barang kebutuhan pokok masyarakat banyak. 2. subsisdi biasanya bersifat transparan dan dapat dikontrol oleh masyarakat

133 Non tariff barriers Dumping 133

134 DUMPING DUMPING = adalah kebijakan deskiminasi harga secara internasional (International Price Descrimination), yaitu menjual suatu komoditi di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga di Dalam Negeri. JENIS-JENIS DUMPING : Persisten dumping; cenderung menjadi monopoli yang berkelanjutan, dari suatu perusahaan d pasar domestik untuk memperoleh profit maksimum dengan menetapkan harga yang lebih tinggi didalam negeri dibndingkandengan harga di luar negeri. Predatory dumping; yaitu tindakan suatu perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri dengan harga yang lebih murah untuk sementara (temporary), sehingga dapat menggusur atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat memonopoli pasar, barulah harga dinsikkan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum. Sporadic dumping; suatu tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri dengan harga jual yang lebih murah secara sporadis dibandingkan harga di Dalam Negeri karena adanya surplus produksi Dalam Negeri

135 DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN
135

136 KRITIK TERHADAP PERDAGANGAN BEBAS
ARGUMENTASI EKONOMI YANG MELAWAN FREE TRADE ARGUMENTASI SOSIAL POLITIK YANG MELAWAN FREETRADE PERDAGANGAN BEBAS MENGUNTUNGKAN NEGARA MAJU ADA CAMPUR TANGAN PERUSAHAAN ASING PERDAGANGAN BEBAS HANYA BERMANFAAT BAGI SEGELINTIR ORANG KAYA DALAM SATU NEGARA PERDAGANGAN BEBAS MENAMBAH OFFSHORING MOBILITAS MODAL DAN KEUNGGULAN BERSAING SERING MENYULITKAN GELEMBUNG EKONOMI, DAN LAIN-LAIN PERDAGANGAN BEBAS MENGIKIS KEANEKARAGAMAN BUDAYA MENYEBABKAN KETERGANTUNGAN PERDAGANGAN BEBAS MENGIKIS KEAMANAN NASIONAL REGULASI DAN ATURAN HUKUM MENJADI LEBIH RUMIT KONSEKUENSI KEUANGAN AKIBAT PERGERAKAN MODAL STABILITAS SULIT DIKONTROL 136

137 End of Session 137


Download ppt "EKONOMI INTERNASIONAL Evi Thelia Sari, S.E.,M.A. (in Agrib.Mgt)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google