Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Citra Digital.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Citra Digital."— Transcript presentasi:

1 Citra Digital

2 Bagaimana Citra Terbentuk?

3 Sampling dan Kuantisasi

4 Sampling dan Kuantisasi

5 Apakah citra itu? Citra dapat diartikan sebagai suatu fungsi f yang didefinisikan sbb: f( x, y ) yang merupakan nilai intensitas pada posisi ( x, y ) Secara praktis, citra hanya didefinisikan mencakupi suatu segiempat dengan besar yang terbatas. Citra berwarna adalah 3 fungsi yang ditumpang-tindihkan satu sama lain. Ini dapat dituliskan sebagai fungsi vektor: As opposed to [0..255]

6 Apakah Citra Digital? Kita biasanya bekerja dengan citra digital (contoh: citra yang diambil dengan kamera digital). Proses digitalisasi: Penyamplingan ruang 2 dimensi ke grid dengan besar yang teratur. Kuantisasi setiap nilai sampel (dibulatkan ke nilai bilangan bulat terdekat). Untuk sampel-sampel yang berjarak D satu sama lain, bisa dituliskan sebagai: f[i ,j] = Kuantisasi{ f(i D, j D) } Dengan demikian citra dapat direpresentasikan sebagai matriks dari nilai bilangan bulat.

7 Pengolahan Citra Suatu proses pengolahan citra biasanya menghasilkan/ mendefinisikan citra baru (citra keluaran) g sebagai hasil olah dari citra f yang sudah ada sebelumnya. Pengolahan Citra f g citra Use photoshop to make something grayscale

8 Format File Citra

9 Format Umum File Citra JPEG-JFIF TIFF/TIF BMP PNG GIF
PPM, PGM, PBM, PNM

10 JPEG-JFIF JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah metode kompresi (pemampatan) citra; Citra yang dimampatkan dengan JPEG biasanya disimpan dalam format file JFIF (JPEG File Interchange Format) file format. Kompresi JPEG (kebanyakan) adalah kompresi dengan rugi-rugi (lossy compression). Citra JPEG dapat mengalami penurunan kualitas yang signifikan bila berulang kali diedit dan disimpan. Karena itu, lebih baik menyimpan citra dalam format tidak terkompres, jika citra tersebut ingin diedit kemudian.

11 TIFF/TIF Format file TIFF (Tagged Image File Format) adalah format yang fleksibel yang biasanya memerlukan 8 atau 16 bit untuk setiap warna (merah, hijau, biru), sehingga setiap citra memiliki total 24 atau 48 bit. Singkatan “TIFF” dan “TIF” digunakan secara bergantian. File berformat TIFF bisa terkompres lossy atau lossless. File berformat TIFF luas digunakan sebagai standar file fotografi pada usaha percetakan.

12 BMP Format file BMP (Windows bitmap) dipakai untuk file grafik pada sistem operasi Microsoft Windows. Biasanya file BMP tidak terkompres, karena itu ukurannya besar. Kelebihannya adalah: simpel dan kompatibilitasnya dengan program Window.

13 PNG Format file PNG (Portable Network Graphics) adalah suksesor format GIF yang open source dan gratis. Format PNG mendukung sampai 16 juta warna, sementara GIF hanya mendukung 256 warna. Format PNG paling sesuai untuk citra yang besar yang memiliki daerah berwarna yang seragam. PNG dirancang agar sesuai untuk tampilan citra online, seperti World Wide Web (WWW). Format PNG robust karena menyediakan: pemeriksaan integritas file secara keseluruhan dan metode deteksi yang mudah untuk kesalahan transmisi yang umum.

14 GIF Format GIF (Graphics Interchange Format) terbatas hanya sampai palette 8-bit, atau 256 warna. Ini menyebabkan format GIF sesuai digunakan untuk meyimpan grafik dengan hanya beberapa warna. Seperti diagram sederhana, logo dan citra kartun. Format GIF mendukung animasi dan mendukung efek animasi citra secara luas. GIF menggunakan format kompresi lossless yang semakin efektif apabila citra terdiri dari sedikit warna dan setiap warna menempati porsi area yang besar.

15 PPM, PGM, PBM, PNM Format Netpbm adalah sekelompok fomar yang terdiri dari: “portable pixmap file format (PPM), portable graymap file format (PGM) dan portable bitmap file format (PBM). Beberapa aplikasi menyebut kelompok ini sebagai format PNM (Portable Any Map).

16 Istilah Umum yang Digunakan untuk Deskripsi Citra

17 Istilah Umum untuk Deskripsi Citra
Blur Ketajaman Kontras Saturasi Resolusi Aliasing Derau Citra

18 BLUR Citra blur = citra kabur.
Blur bisa terjadi selama pembentukan citra karena lensa kamera yang tidak terfokus. Blur bisa dengan sengaja ditambahkan ke citra melalui proses pengolahan citra digital.

19 KETAJAMAN Kebalikan dari BLUR

20 KONTRAS Ratio intensitas cahaya antara bagian ter-terang dan tergelap dari suatu citra. Penajaman citra cenderung meningkatkan rasio intensitas cahaya pada tepian citra. Karena mata manusia peka terhadap tepian, penajaman dapat memberikan kesan meningkatkan kontras.

21 Saturasi Jika intensitas cahaya pemandangan yang masuk ke lensa kamera terlalu tinggi untuk direpresentasikan oleh sistem pencitraan dengan B-bit, maka area dengan intensitas yang tinggi tersebut dikatakan tersaturasi.

22 RESOLUSI Istilah resolusi seringkali dikaitkan dengan ukuran citra. Citra dengan resolusi tinggi berarti berukuran besar. Makna sebenarnya adalah: Citra dengan resolusi tinggi memiliki kandungan informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan citra resolusi rendah.

23 ALIASING Aliasing adalah fenomena yang lebih mudah dideskripsikan pada domain frekuensi. Akibat aliasing pada citra adalah munculnya efek “tangga” pada tepian diagonal.

24 DERAU Istilah derau digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana terjadi peningkatan variasi intensitas citra, yang tidak ada pada citra asal. Derau yang umum termasuk: Derau penguatan pada kamera elektronik Grain (bintik-bintik) film Poisson short noise Derau kuantisasi Derau akibat kompresi


Download ppt "Citra Digital."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google