Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Hermawan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Strategi Positioning Kompetitif (III)
Bersaing melalui perserikatan dan jaringan Bersaing melalui pelayanan dan hubungan dengan konsumen Bersaing melalui inovasi
2
Menyelenggarakan strategi positioning kompetitif dapat dimulai dengan menggunakan sumber-sumber Organisasi atau melakukan strategi pertahanan dan menyerang. Selain itu untuk menciptakan posisi yang kompetitif sebuah perusahaan juga dapat melakukan aliansi/ jaringan kerjasama dengan perusahaan lain, melakukan pelayanan dan membangun hubungan dengan konsumen, ataupun melakukan inovasi. Semua itu bertujuan untuk menciptakan keuntungan persaingan yang berkelanjutan. Berikut penjelasan apa dan bagaimana aliansi/ jaringan kerjasama dengan perusahaan lain, melakukan pelayanan dan membangun hubungan dengan konsumen, ataupun melakukan inovasi itu.
3
TIPE JARINGAN Terdapat dua tipe jaringan kerjasaman yaitu:
Collaborative: Berbentuk inter-organasational co operation dan partnership. Transactional: Bentuk hubungan tradisional seperti hubungan transaksi antara pembeli dan penjual. Dalam dua bentuk jaringan kerjasama tersebut terdapat perubahan lingkungan (situasi yang mengambang/ terbang), yang menciptakan prototipe jaringan kerjasama. Low High Collaborative Transactional Enviromental volatility Type of network relationship Virtual network Flexible network Value-added network Hollow network
4
Hollow network: Merupakan bentuk jaringan kerjasama yang berbasis pada hubungan transaksi. Konsep ‘hollow’ menekankan pada ajakan perusahaan kepada perusahaan lain untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Kerjasama dilakukan secara intensif. Misalnya sebuah perusahaan outomotif bekerjasama dengan organisasi lain untuk merekrut tenaga ahli untuk membantu konsumen dengan kebutuhannya. Flexible network: Merupakan bentuk jaringan kerjasama yang berhubungan dengan situasi yang mengambang/ terbang. Hubungan antar perusahaan (inter-organasational) dengan maksud kolaborasi dalam jangka waktu lama/ panjang. Misalnya banyak perusahaan farmasi melakukan kerjasama dengan perusahaan bioteknologi agar dapat bersaing dengan perusahaan obat organik dan nonorganik lainnya.
5
Value-added network: Bentuk jaringan kerjasama yang berada pada lingkungan yang tidak terlalu mengambang dan berbasis hubungan transaksi. Misalnya perusahaan bekerjasama dengan jaringan penyedia barang yang lebih global namun tetap menetapkan mengendalikan kerja-kerja internal, diantaranya melakukan inovasi dan desain produk. Virtual network: Bentuk jaringan kerjasama yang dilakukan dengan perusahaan lain dengan tujuan memenuhi kebutuhan segmen pasar dalam jangka panjang dan menyampingkan investasi internal. Idealnya jaringan kerjasama yang dilakukan tidak membuat perusahaan kehilangan hak-haknya tetapi dipilih secara selektif demi tujuan mencapai pasar.
6
Nature of the relationship Closeness of the relationship
Types of collaborative relationship Arm’s length Type I Type II Type III Joint ventures Vertical integration Purchase of goods and services (possibly over long term) Short-term focus but co-coordinated activities and planning between partner companies Longer-term focus with integration of activities between partner companies ‘Permanent’ arrangement with partner companies highly integrated Hared ownership in an operation with a collaborator company Full ownership of the activity or operation Outsourcing Partnership Alliance Ownership Nature of the relationship Closeness of the relationship High Low
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.