Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Terumbu Karang (Coral Reef)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Terumbu Karang (Coral Reef)"— Transcript presentasi:

1 Terumbu Karang (Coral Reef)
Komunitas biota yang hidup di dasar perairan dangkal dan berupa bentukan batuan kapur (CaCO3) yang cukup kuat menahan gaya gelombang laut. Tumbuh di perairan tropik agak dangkal seperti pada paparan benua atau gugusan Luasnya mencapai km2 di Ind khususnya bagian timur yang jernih. Biota-biota yang dominan adalah hewan-hewan karang kapur dan jenis-jenis algae yang mengandung kapur.

2 EKOLOGI TERUMBU KARANG
Tumbuh pd kedalaman 30 m, dng suhu diatas 20oC, oksigen cukup, bebas dari endapan dan aliran air tawar yang berlebihan. Menjadi habitat biota laut sbg nursery ground, feeding ground dan protected area. Keanekaragaman jenis tinggi : Interaksi : kompetisi ruang, dll Pemangsaan : prey dan predator Grassing : hilangnya dan melimpahnya algae

3 Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur, ada 2 tipe karang :
hermatypic corals ahermatypic corals Jaringan polyp pd hewan karang zooxanthelle Hermatypic corals Fotosintesis Cahaya Matahari Endapan kalsium karbonat >> struktur dan bentuk bangunannya khas Spesies/jenis TK

4 Didominasi oleh berbagai jenis karang batu (stony coral) dari 4 ordo : scleractinia, stolonifera, coenothecalia dan milleporina. Peran karang batu sangat penting, sama dengan pohon. Karang batu disebut polip, yg hdpnya bersimbiosis dng tumbuhan mikroskopis, ganggang ber sel 1 disebut zooxanthelle yg hdp pd jaringan tubuh polip. Antara polip dan zooxanthele terjd simbiosis mutualisme. Zooxanthelle mampu berfotosintesis dan menghasilkan bahan mknan bagi polip. Polip seperti hewan yg memakan plankton melalui tentakel2nya. Polip tumbuh dan berkembang membentuk terumbu karang yang cantik.

5 Kelahiran polip baru dpt melalui 2 cara :
Pertunasan dan larva. Larva disebut planula. Polip baru ini akan melepaskan diri dari induknya, dan hdp bebas di air. Kemudian melekat pd substrat yg keras, shg mulailah terjadi pertumbuhan karang-karang baru dengan cara pertunasan (fragmentasi). Polip yg terbentuk akan tetap melekat pd induknya yg hanya dibatasi dng sekat kapur. TK yg bercabang mempunyai kemampuan berkembang biak dng fragmentasi, shg dpt mendominasi suatu kawasan. Pengembangan berikutnya bisa diambil sbgian koloninya kemudian dipindahkan ke daerah yg rusak.

6

7

8

9 Hard Coral

10 soft Coral

11 sponge

12 JENIS-JENIS SPONGE

13 Hard Coral

14 Faktor pembatas suhu, 26-28 °C
kedalaman, < 25 m (penetrasi cahaya sampai ke dasar) cahaya salinitas, 32 – 36 ‰ pengendapan udara

15 Secara GEOMORFOLOGI, Ada 3 tipe Terumbu Karang : Fringing Reef (T.K. Tepi) Barrier Reef (T.K. Penghalang) Atoll (T.K. Cincin)

16

17 Tipe-Tipe Dasar Geologis Terumbu Karang

18 Manfaat Ekosistem Terumbu Karang
Sumber makanan Harga tinggi Nilai ekspor tinggi Ikan napoleon, udang lobster, kima, teripang, rumput laut Bahan obat-obatan Agar-agar sebagai bahan stabilizer, media kultur, bahan dasar ceram, lotion, sabun, dan bahan additive Algin (ekstrak algae coklat) sebagai filter, tablet, kapsul Obyek wisata bahari Sumber devisa Mempunyai nilai keindahan yang tinggi Selalu berada di wilayah taman nasional Bahan bangunan Sebagai bahan produksi kapur, pengganti batu bata, konstruksi, produksi CaCO3 penahan gelombang

19 Kerusakan Terumbu Karang
Aktivitas pembangunan di wilayah pantai : pertanian industri : Gas-gas rumah kaca pengerukan  sedimentasi penangkapan dengan KCN & bahan peledak Didukung adanya gempa, badai, el nino. Kepulauan Seribu, 85% TK rusak berat LIPI (1996) : dari km2 TK di Indonesia, dikategorikan; 7% kondisi sangat baik 33% baik 46% rusak 15% kritis Karang bleaching

20 Sebaran & Keanekaragaman Karang
Ada 3 pengelompokan TK : Indonesia Pasifik (Indo-Pasifik) Caribbia (Atlantik) Selatan Samudra Hindia (Indo-Pasifik) >>> Keanekaragaman karang hidup di daerah tropis sangat tinggi karena adanya pergolakan di wilayah terumbu, selain itu juga karena adanya tekanan lingkungan yang merupakan faktor pembatasnya.

21 Pemantauan Terumbu Karang
>>Pemantauan dilakukan secara rutin setiap periode waktu tertentu (mencakup 2 musim), terhadap : Kelimpahan : jumlah tutupan karang hidup (living coral) dan karang mati (dead coral reef) Keanekaragaman jenis karang (coral diversity) Metode Pemantauan Untuk menentukan luas area minimum karang, pengambilan sampel dilakukan sejajar dengan garis pantai dengan jarak antar transek sekitar 5-10 m tergantung kehomogenitasan karang. Jika homogen maka jaraknya 10m, dan jika heterogen jaraknya 5 m ke arah vertikal. Sampel Karang Untuk keperluan indentifikasi di laboratorium, perlu pengambilan sampel dengan ukuran yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Sampel direndam pada larutan chlorox selama 1 malam, kemudian dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan jaringan polipnya.

22 Metode Pemantauan : Kuadrat transek
Menggunakan PU 1x1m, dihitung jumlah koloni karang hidup & mati, dicatat jenis karang, kerapatan, kelimpahan dan keanekaragamannya. Transek garis (line transek) Menggunakan meteran, berskala 10, 20, 30 m dst. Prosentase tutupan karang dihitung dari perbandingan panjang tutupan karang serta substrat tumbuh. Hasil ini cenderung lebih tepat. Jenis karang yang dilalui dicatat dengan teliti, sehingga nilai kelimpahan dan keanekaragaman dapat diketahui. Foto udara Foto udara biasanya dilakukan untuk membuat peta suatu daerah. Dibuat untuk berbagai skala. Foto udara dengan skala sedang sampai rendah digunakan untuk inventarisasi sumberdaya pantai.

23 Pertumbuhan Karang Pertumbuhan karang merupakan pertambahan panjang linier, berat, volume atau luas kerangka atau bangunan kapur spesies karang dalam kurun waktu tertentu. Tetapi yang sering digunakan untuk menetapkan pertumbuhan karang adalah pengukuran pertambahan panjang linier atau pertambahan berat dari kerangka karang Pengukuran secara langsung Real Time Pengukuran laju kalsifikasi Metode Pengukuran Sinar X Retrospective (ramalan) Sinar ultraviolet

24 Konservasi Terumbu Karang
Pengendalian Eksploitasi Biota Laut : * Memperbaiki cara pengangkapan ikan * Ikan yang ditangkap tdk hanya satu jenis saja * Kerjasama antara pemasaran dng pengelolaan suaka alam laut * Penegakan hukum Pengembangan Terumbu Karang Buatan : * Meletakkan benda-benda berat di dasar laut * Tujuannya mendatangkan ikan dan biota lainnya * Dalam keadaan normal terbentuk setelah 5 tahun

25 C. Konservasi laut * Penentuan kawasan konservasi laut * Mengurangi rasa kekurangpedulian terhadap kons.laut * Koordinasi Lembaga Pemerintah * Melakukan tindakan nyata * Menyerasikan antara pelestarian SDA dng pola hidup * Melestarikan kehidupan tradisional

26 Ekonomi Pertimbangan Pengelolaan Terumbu Sosial Budaya Karang
- penting utk kebutuhan masyarakat sehari-hari - aset lokal, nasional, internasional - punya daya tarik kunjungan wisata Ekonomi Pertimbangan Pengelolaan Terumbu Karang Sosial Budaya - pengakuan tradisi - nilai sosial budaya - sasaran keagamaan - rencana pengelolaan thd masyarakat & negara - stabilitas fisik pantai - tujuan ekonomis - tujuan budaya - lingkungan masyarakat yg unik - perlindungan flora & fauna - faktor estetika & identitas budaya - data-data kerusakan Lingkungan


Download ppt "Terumbu Karang (Coral Reef)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google