Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

1)Sapto P. Putro, 2)Widowati, dan 3)Suhartana

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "1)Sapto P. Putro, 2)Widowati, dan 3)Suhartana"— Transcript presentasi:

1 1)Sapto P. Putro, 2)Widowati, dan 3)Suhartana
Pendekatan Multivariat dan Metode Grafis kurva ABC 1)Sapto P. Putro, 2)Widowati, dan 3)Suhartana 1) Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah 2) Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah Latar Belakang Hasil . Penurunan kualitas lingkungan yang berakibat menurunnya kuantitas produksi ikan hasil budidaya merupakan masalah yang sering muncul di tengah pesatnya industri perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya seafood. Oleh karena itu, upaya pemantauan kualitas lingkungan perairan sangat perlu dilakukan dengan menerapkan manajemen lingkungan yang komprehensif melalui pengembangan metode biomonitoring dan ekologi terapan guna meningkatkan kapasitas produksi dan sustainability operasionalnya. Pendekatan multivariat dan metode grafis, khususnya perbandingan kurva Abundance Biomass Curve (ABC) diyakini efektif dalam menentukan tingkat gangguan. Gambar 2. Proporsi kelimpahan anggota famili dari makrobenthos di lokasi budidaya polikutlur dan Lokasi pesisir PT. KLI Pada lokasi I kelompok makrobenthos didominasi oleh 3 famili utama yaitu 58% Potamididae, 20% Mytilidae dan 17% Batillariidae. Sedangkan pada lokasi II didominasi oleh 60% Cirratulidae, 12% Spionidae, dan 12% Batillariidae (Gambar 2). Kedua lokasi belum mengindikasikan adanya gangguan lingkungan, namun adanya species oportunistik dari Polychaeta pada kedua lokasi dapat mengindikasikan gangguan awal., yang dapat berasal dari aktivitas budidaya maupun limbah industri. Gambar 1. Perbandingan kurva ABC di lokasi I (budidaya polikultur ) dan Lokasi II (pesisir PT. KLI) pada sampling pertama (A) dan kedua (B) : Metode Berdasarkan perbandingan kurva ABC (Gambar 1), Lokasi I (budidaya) tidak mengindikasikan adanya gangguan lingkan karena kurva biomasa berada di atas kurva kelimpahan jenis. Sedangkan Lokasi II mengindikasikan adanya gangguan lingkungan tingkat sedang pada sampling I, karena kedua kurva bersinggungan (intercept) Penelitian ini difokuskan pada pengembangan metode biomonitoring yang efektif untuk menetukan tingka gangguan lingkungan. Data kelimpahan (abundance) dan biomasa markobenthos (dalam bentuk berat kering) dianalisis menggunakn pendekatan grafis. Dengan menggunakan software PRIMER 6.1.5, data tersebut dipresentasikan dalam bentuk kurva Abundance Biomass Comparison (ABC). Kesimpulan Penggunaan multivariat dan metode grafis menggunanakn perbandingan kurva ABC dalam analisa data biotik efektif menggambarkan tingkat gangguan lingkungan, khususnya oleh pengkayaan organik. Acknowledgement Penelitian ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun Anggaran 2014, melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Diponegoro Nomor DIPA /2014 tanggal 05 Desember 2013


Download ppt "1)Sapto P. Putro, 2)Widowati, dan 3)Suhartana"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google