Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Faktor-faktor Kognitif dalam Motivasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Faktor-faktor Kognitif dalam Motivasi"— Transcript presentasi:

1 Faktor-faktor Kognitif dalam Motivasi
Bab 12 Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, Edisi Ke-6 Jeanne Ellis Ormrod

2 Kognisi dan Motivasi: Berhubungan secara Kompleks
Aspek-aspek kognitif motivasi berhubungan erat dengan apa yang diketahui dan dipelajari siswa. Tanyakan kepada diri Anda sendiri: Mengapa saya berhasil dalam ujian itu (atau paper, tugas PR, dan lain-lain) Mengapa saya gagal dalam ujian itu? Sekarang teliti: Apakah Anda tetap ada dalam kontrol? Keyakinan kita mengenai kontrol kita atas situasi secara positif atau negatif memengaruhi motivasi kita! Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

3 Minat Siswa Siswa yang berminat dengan apa yang mereka pelajari menunjukkan prestasi akademis yang tinggi dan lebih cenderung mengingat apa yang mereka sudah pelajari. Minat situasional: Dibangkitkan secara temporal oleh sesuatu dalam lingkungan Hal-hal yang baru, secara emosional dibebankan, tidak diharapkan, mudah dihubungkan dengan, dan lain-lain Minat pribadi: Minat yang berdurasi panjang dan relatif stabil dalam topik atau kegiatan tertentu Bisa bermula dari minat situasional Seringkali hal-hal yang bisa dilakukan dengan baik oleh siswa, cocok untuk gender dan SES Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

4 Meningkatkan Minat Siswa pada Matapelajaran di Kelas
Sesekali memasukkan hal baru, variasi/selingan, dan misteri ke dalam materi/bahan dan prosedur Menghubungkan informasi dengan kehidupan siswa sendiri Menyediakan kesempatan untuk memberi respons secara aktif terhadap matapelajaran Sesekali mendorong fantasi dan khayalan Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

5 Harapan-harapan & Nilai-nilai
Motivasi dapat bergantung pada dua variabel: Siswa harus percaya dia akan sukses/berhasil (harapan). Siswa percaya ada keuntungan ketika melaksanakan tugas (nilai). Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

6 Menginternalisasikan Nilai-nilai dari Orang Lain
Motivasi yang terinternalisasi: Ketika anak-anak bertambah besar, mereka cenderung mengambil banyak dari prioritas-prioritas dan nilai-nilai dari orang-orang di sekitar mereka. Motivasi yang terinternalisasi berkembang dengan urutan sebagai berikut: Regulasi ekternal: Para pembelajar dimotivasi oleh kemungkinan ganjaran-ganjaran eksternal. Introjection: Para pembelajar dimotivasi oleh restu/izin dari orang lain; suatu motivasi internal berkembang. Identifikasi: Beberapa aktivitas mulai menjadi penting dan bernilai. Integrasi: Para pembelajar telah menerima sifat disenanginya perilaku-perilaku tertentu dan mengintegrasikannya ke dalam keseluruhan sistem motif dan nilai. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

7 Apakah yang Memengaruhi Motivasi Internal?
Tiga syarat meningkatkan perkembangan motivasi internal: Siswa membutuhkan lingkungan yang hangat, responsif/mau mendengarkan, dan suportif/mendukung. Siswa harus memiliki cukup otonomi/kemandirian untuk memiliki rasa determinasi diri. Siswa membutuhkan bimbingan dan struktur, termasuk informasi mengenai perilaku-perilaku yang diharapkan, mengapa perilaku-perilaku itu penting, dan konsekuensi-konsekuensi karena tidak terlibat dengan perilaku-perilaku itu. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

8 Memupuk Harapan-harapan & Nilai-nilai di Kelas
Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan-keterampilan khusus yang siswa akan peroleh Menanamkan pemakaian keterampilan-keterampilan dasar dalam konteks tugas-tugas yang asli Menunjukkan kegiatan-kegiatan di kelas berhubungan dengan dunia luar Mendemonstrasikan nilai kegiatan-kegiatan akademis kita sendiri Menahan diri mengharuskan siswa supaya terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang tidak memiliki nilai jangka panjang Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

9 Tujuan-tujuan Beberapa tujuan bersifat jangka pendek dan sementara sedangkan beberapanya bersifat jangkan panjang dan abadi. Tujuan inti: Tujuan jangka panjang yang menggerakan sebagian besar dari apa yang siswa lakukan “Saya ingin menjadi seorang geolog.” “Saya ingin menyelesaikan buku ini sebelum memulai seri baru buku Harry Potter.” Tujuan penguasaan: Hasrat/keinginan memperoleh dan/atau menguasai keterampilan-keterampilan baru Siswa-siswa ini memberi perhatian di kelas dan memiliki metakognisi yang tinggi. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

10 Tujuan-tujuan Tujuan performa: Hasrat/keinginan untuk membuat impresi yang baik dan melakukan dengan baik Mungkin mengalami kecemasan dan malu menghindar dari tugas-tugas yang terlalu menantang Performa-pendekatan: Hasrat/keinginan untuk “kelihatan baik” di depan orang lain Memiliki beberapa hasil positif, tetapi dapat mendorong siswa menggunakan strategi-strategi pembelajaran yang dangkal dan mengerahkan hanya usaha minimal (secara khusus mengganggu di sekolah dasar khususnya kelas-kelas kecil) Performa-hal menghindari: Hasrat untuk tidak kelihat jelek atau menerima penilaian yang tidak baik dari orang lain Takut mencoba hal-hal yang sesungguhnya membantu mereka untuk jangka waktu yang lama Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

11 Memupuk Tujuan-tujuan Berprestasi yang Produktif
Mengarahkan lingkungan kelas menuju tujuan-tujuan penguasaan Beragam jenis tujuan penguasaan lebih berguna di waktu yang berbeda dalam pembelajaran. Awalnya siswa mungkin ingin berfokus pada tujuan proses. Hasrat untuk menyempurnakan prosedur yang melibatkan suatu keterampilan Ketika prosedur yang diharapkan menjadil lebih otomatis, siswa beralih tujuan produk. Hasrat untuk memperoleh standar keunggulan tertentu Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

12 Tujuan-tujuan yang Tidak Produktif
Tujuan Menghindari Pekerjaan Para siswa sering menggunakan beragam strategi untuk membantu mereka menghindari pekerjaan, termasuk: Terlibat dengan perilaku tidak mengerjakan tugas Memilih tugas-tugas yang paling mudah ketika diberikan pilihan Mengapa siswa dapat melakukan hal ini? Mereka mungkin memiliki kemanjuran diri yang rendah. Mereka tidak dapat melihat relevansi atau hasil kerja jangka panjang. Apakah yang dapat Anda lakukan? Gunakan beragam strategi motivasional, termasuk siswa yang berusaha menguasai matapelajaran Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

13 Atribusi-atribusi Atribusi secara personal dikonstruksi oleh penjelasan sebab-akibat untuk keberhasilan atau kegagalan. Saya gagal ujian karena… Saya lulus ujian karena… Saya mendapat nilai A dalam paper ini karena… Saya mendapat niai D dalam paper ini karena… Atribusi dapat bersifat internal atau eksternal; dapat dikontrol atau tidak dapat dikontrol; stabil atau tidak stabil. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

14 Atribusi-atribusi Kita semua memiliki tendensi untuk menghubungkan keberhasilan kita dengan faktor-faktor internal tetapi menghubungkan kegagalan kita dengan kekuatan-kekuatan eksternal. Yang paling optimistis (dan siswa yang paling berhasil) cenderung membuat atribusi-atribusi internal, dapat dikontrol, dan stabil. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

15 Bagaimana Atribusi Memengaruhi Afeksi
Para siswa cenderung merasa bahagia, bangga, dan puas dengan keberhasilan jika mereka yakin bahwa penyebab keberhasilan itu bersifat internal. Jika seorang siswa yakin kegagalan adalah akibat dari kekuatan internal, mereka mungkin merasa sedih, malu, dan bersalah. Jika penyebab kegagalan bersifat ekstenal, para siswa cenderung marah. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

16 Bagaimana Atribusi Memengaruhi Kognisi
Jika para siswa menghubungkan kesuksesan dengan faktor-faktor yang stabil, mereka yakin mereka akan selalu sukses. Jika kegagalan dihubungkan dengan faktor-faktor internal, para siswa akan yakin mereka akan selalu gagal. Keberhasilan dan kegagalan yang dihubungkan dengan faktor-faktor yang tidak stabil mungkin tidak sungguh-sungguh memengaruhi harapan akan performa di masa yang akan datang. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

17 Bagaimana Atribusi Memengaruhi Perilaku
Usaha dan persistensi/ketekunan Jika atribusi kegagalan adalah kurangnya usaha, para siswa cenderung berusaha lebih keras dalam kesempatan berikutnya. Jika atribusi kegagalan adalah pembawaan lahir, tidak dapat dikontrol, dan tidak stabil (seperti kurangnya intelegensi) para siswa tidak cenderung berusaha lebih dan menyerah dengan mudah. Performa di kelas Para siswa yang membuat atribusi-atribusi internal lebih cenderung menggunakan strategi-strategi belajar yang efektif. Pilihan di masa yang akan datang Ketika para siswa berharap sukses di bidang tertentu, mereka cenderung terlibat dengan kegiatan itu. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

18 Bagaimana Atribusi Berkembang
Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan adalah: Keberhasilan dan kegagalan di masa lalu Isyarat-isyarat situasional seperti keberhasilan atau kegagalan orang lain Penguatan atau hukuman Pesan dari orang lain Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

19 Orientasi Penguasaan vs. Keadaan Tidak Berdaya yang Dipelajari
Para siswa menunjukkan orientasi penguasaan ketika mereka menghubungkan prestasi-prestasinya dengan kapabilitas dan usahanya sendiri dan memiliki sikap “Saya dapat mengerjakannya!” Para siswa dengan keadaan tidak berdaya yang dipelajari yakin bahwa semua usaha akan menemui kegagalan (“Saya tidak dapat melakukannya”). Para siswa itu mungkin merasa seolah-olah mereka tidak memiliki kontrol. Hal ini seringkali merupakan akibat dari usaha-usaha berulang terhadap suatu tugas yang sudah gagal. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

20 Harapan Guru & Atribusi
Para guru seringkali membentuk harapan-harapan akan kekuatan siswa untuk keberhasilan akademis di awal tahun sekolah. Para guru cenderung menganggap remeh kemampuan dari: Siswa-siswa yang tidak atraktif secara fisik Siswa-siswa imigran Siswa-siswa minoritas Siswa-siswa yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah Siswa-siswa yang berbicara dengan dialek yang berbeda Siswa-siswa yang bermasalah dengan perilaku Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

21 Harapan Guru & Atribusi
Para guru dengan ekspektasi tinggi untuk siswa menciptakan kelas yang lebih hangat, lebih banyak berinteraksi dengan siswa, dan menyediakan lebih banyak umpan balik yang positif. Para guru dengan harapan yang rendah menawarkan interaksi yang kurang, dorongan yang kurang, dan tugas-tugas menantang yang sedikit. Ramalan pemenuhan diri: Harapan-harapan guru apakah itu keberhasilan atau kegagalan siswa entah secara langsung atau tidak langsung mengarah ke hasil yang diharapkan. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

22 Membentuk Harapan & Atribusi untuk Performa Siswa
Mencari kekuatan-kekuatan pada setiap siswa Memikirkan beragam kemungkinan penjelasan untuk prestasi siswa yang rendah dan perilaku yang buruk Mengkomunikasikan atribusi yang optimistis dan dapat dikontrol Belajar lebih banyak mengenai latar belakang siswa dan lingkungan rumah Menilai kemajuan siswa secara regular dan objektif Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

23 Mempertimbangkan Keberagaman dalam Aspek Kognitif Motivasi
Perbedaan Etnis Beberapa anggota dari kelompok minoritas mungkin memiliki harapan-harapan yang lebih kecil untuk sukses. Hal ini mungkin merupakan akibat dari pengalaman dengan diskriminasi. Mungkin ada perbedaan definisi mengenai keberhasilan akademis, dan oleh karena itu tujuan-tujuan yang berbeda ditetapkan. Mungkin ada tekanan kelompok atas prestasi individu sehingga fokusnya adalah setiap orang mengerjakan dengan baik, bukan keberhasilan individu. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

24 Mempertimbangkan Keberagaman dalam Aspek Kognitif Motivasi
Perbedaan Gender Anak perempuan cenderung menganggap remeh kompetensi mereka. Anak laki-laki cenderung melebih-lebihkan kompetensi mereka. Anak perempuan lebih mudah berkecil hati karena kegagalan daripada anak laki-laki. Anak laki-laki cenderung menghubungkan kesuksesannya dengan kemampuan yang stabil dan kegagalannya dengan kurangnya usaha. Anak perempuan cenderung menghubungkan kesuksesannya dengan usaha dan kegagalannya dengan kurangnya kemampuan. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

25 Mempertimbangkan Keberagaman dalam Aspek Kognitif Motivasi
Perbedaan Sosio-ekonomi Siswa-siswa yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah akan bertumbuh dengan baik ketika para guru: Memiliki harapan-harapan yang tinggi Melibatkan siswa dalam aktivitas-aktivitas yang mendorong minat yang tinggi Menekankan penguasaan atas tujuan-tujuan performa Membuat siswa merasa mereka adalah anggota dari komunitas kelas Ketika bekerja dengan siswa-siswa dari latar belakang sosio-ekonomi, ingat: Kemanjuran diri dan determinasi diri sangat penting bagi motivasi intrinsik. Kita dapat meningkatkan nilai yang diterima dari aktivitas-aktivitas sekolah dengan membuat mereka teribat dan relevan dengan kehidupan mereka sendiri. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition

26 Mengakomodasi Siswa Berkebutuhan Khusus
Siswa dengan kebutuhan khusus cenderung menunjukkan tanda-tanda keadaan tak berdaya yang dipelajari. Siswa yang bermasalah dengan perilaku mungkin menghubungkan kegagalan sosial mereka dengan faktor-faktor di luar kontrol mereka. Para guru harus membantu siswa berkebutuhan khusus mengembangkan rasa determinasi diri. Copyright © by Pearson Education, Inc. Upper Saddle River, New Jersey All rights reserved. Jeanne Ellis Ormrod Educational Psychology: Developing Learners, sixth edition


Download ppt "Faktor-faktor Kognitif dalam Motivasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google