Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB
OLEH : Widyaningsih, M.Si. PUSDI PAUD UNY Yogyakarta, 27 Agustus 2015
2
BKB (Bina Keluarga Balita)
kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006) BKB merupakan salah satu kegiatan SPS (Satuan PAUD Sejenis) yang terdiri dari Posyandu, PAUD dan BKB.
3
Ciri-ciri kelompok BKB:
Terdiri dari keluarga muda dengan anggota yang mempunyai anak batita atau anak balita Memberdayakan keluarga Batita (Bawah UsiaTigaTahun) dan keluarga Balita (Bawah Usia Lima Tahun) Setiap keluarga harus memberikan prioritas yang tinggi terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak balitanya. Kegiatan lewat POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) Gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk deteksi tumbuh kembang anak
4
Tujuan BKB Bagi Lembaga:
Untuk mendapatkan informasi dan edukasi program KB dalam perencanaan keluarga dengan pendekatan pada oktimalisasi pola asuh anak balita Untuk meningkatkan kelestarian kesertaan ber-KB bagi keluarga.
5
Bagi orang tua: Agar dapat mendidik dan merawat anak Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak Dapat mencurahkan perhatian dan kasih sayang terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat antara orang tua dan anak. Mampu membentuk anak yang berkualitas.
6
Bagi anak, diharapkan: Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berkepribadian luhur Tumbuh dan berkembang secara optimal Cerdas, trampil, dan sehat Memiliki dasar kepribadian untuk perkembangan selanjutnya.
7
Sasaran BKB Sasaran Langsung
Ibu dan atau anggota keluarga lainnya yang mempunyai anak balita. Pembina Kelompok BKB. Pengurus / kader / Pengelola Kelompok BKB
8
Tidak langsung : Tokoh Masyarakat Tokoh Pendidikan Institusi Pemerintah LSM / LPM UNY
9
Langkah-langkah Pembentukan BKB:
1. Pendataan: Pendataan sasaran dan potensi wilayah antara lain PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, guru, keluarga-keluarga yang mempunyai potensi khusus dan kader yang mau dan mampu untuk memimpin Bina Keluarga Balita. Selanjutnya hasil analisa dipilah-pilah, keluarga sesuai dengan sasaran dari BKB sehingga dapat menentukan: Prioritas penggarapan BKB Prioritas wilayah kegiatan tersebut dengan memperhatikan jumlah anggota keluarga dan potensi keluarga seperti: calon kader aktif, dukungan pemerintah,dll
10
2. Penggalangan Kesepakatan
Konsultasi dengan Ketua RW bertujuan: Melaporkan hasil pendataan Rencana pembentukan kelompok BKB Mendapat dukungan dari lurah
11
Kunjungan sasaran bertujuan untuk:
Memperoleh data sasaran calon anggota kelompok BKB yang akan dibentuk. Menyampaikan infomasi awal tentang latar belakang dan tujuan pembentukan kelompok BKB.
12
Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita
Pertemuan kelompok: Merupakan wahana kegiatan tukar menukar informasi/diskusi dan penyuluhan dari pembina tentang kegiatan usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh kelompok BKB. Sebagai langkah pertama, pengurus membuat rencana/agenda pembahasan setiap pertemuan yang meliputi: • Penetapan waktu : Pertemuan kegiatan setiap bulan sekali • Penetapan tempat : sesuai dengan musywarah • Penetapan pembahasan BKB • Pembagian tugas antara pengurus kelompok BKB dan kader • Penyiapan sarana/alat bantu media pembahasan • Menyepakati rencana pertemuan berikutnya
13
Materi Bina Keluarga Balita
Materi pokok BKB disampaikan dalam 8 kali pertemuan: a. Gerakan pembangunan keluarga sejahtera b. Konsep dasar BKB dan remaja c. Pemantapan 8 fungsi keluarga d. Peran orang tua dalam pembinaan anak dan balita e. Tumbang anak dan balita f. Reproduksi sehat g. Pembinaan anak dan balita h. Pengelolaan program BKB
14
Peran Kader BKB dalam pendampingan
Peran sebagai fasilitator Berfungsi mengkoordinir sumberdaya yang ada dalam kelompok BKB 2. Peran sebagai motivator Berfungsi untuk menumbuhkan motifasi para anggota kelompok untuk mendukung pelaksanaan kegiatan kelompok. 3. Peran sebagai katalisator Berfungsi untuk menjembatani hubungan individu dengan kelompok, kelompok dengan masyarakat, dan kelompok dengan instansi baik pemerintah maupun non pemerintah.
15
Pengembangan kelompok BKB
Dalam pengembangan kelompok BKB dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Membangun komitmen 2. Menumbuhkan motifasi, kemampuan, dan keterampilan 3. Melakukan pembinaan berkelanjutan 4. Melakukan evaluasi dan monitoring 5. Pembentukan wadah atau forum komunikasi informasi pengelola BKB mulai tingkat kecamatan dan tingkat kota
16
Pengelolaan kelompok BKB
Pengelolaan kelompok BKB dalam pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan oleh kader. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara suka rela dalam membina dan menyuluh orang tua balita tentang bagaimana mengasuh anak secara baik dan benar.
17
Syarat-syarat kader: Laki-laki atau perempuan yang tinggal dilokasi kegiatan mempunyai minat terhadap anak. Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat. Bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela. Bersedia dilatih sebelum melaksanakan kegiatan. Mampu berkomunikasi dengan orang tua balita secara baik.
18
Tugas kader Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan anak balitanya. Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah. Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah tumbuh kembang anak. Membuat laporan kegiatan dari masing-masing kelompok umur pada folmulir yang telah disediakan.
19
Pembagian tugas kader Kader inti adalah penyampai atau penyuluh kepada orang tua peserta BKB dan bertanggung jawab atas jalannya kegiatan. Kader piket yang bertugas mengasuh anak dan balita. Kader bantu membantu tugas kader inti dan kader piket.
20
Pengelompokan peserta BKB
Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 0 – 1 tahun. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 1 – 2 tahun. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 2 – 3 tahun. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 3 – 4 tahun. Kelompok peserta BKB yang mempunyai anak 4 – 5 tahun.
21
Materi penyuluhan tentang BKB
Program KB Meningkatkan kualitas masyarakat untuk memenuhi hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi. Meningkatkan kualitas penduduk
22
b. Peran orang tua dalam pembinaan balita dan konsep diri orang tua Orang tua memegang kunci dalam pembinaan anak terutama dalam masa balita. Sebagai pengasuh dan pendidik anak, orang tua dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tualah yang paling mengetahui secara seksama tentang perubahan yang terjadi pada anak.
23
Hal-hal yang harus dilakukan orang tua dalam membina tumbang anak:
Tidak membandingkan anak yang satu dengan anak yang lainnya Tidak menuntut anak melebihi kemampuannya Memenuhi kebutuhan akan ASI, ASAH, dan ASUH Tidak melecehkan anak tetapi memberikan dorongan pada anak Meningkatkan komunikasi dengan anak dengan pesan yang ikhlas Memberikan nesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaannya dan menjadi pendengar yang baik Menjadi teladan yang baik
24
Petumbuhan dan perkembangan balita
Masa balita sering dikatakan sebagai masa kritis, karena kegagalan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak pada masa ini akan berdampak buruk dikemudian hari. Masa balita juga dikatakan sebagai masa periode emas ( Golden Age Period) dalam kehidupan seorang manusia, suatu periode yang tidak dapat di ulang dalam usia selanjutnya. Oleh karena itu masa emas ini harus benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh orang tua untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anakmelalui pola asuh yang benar.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.