Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Altruisme & Perilaku Prososial

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Altruisme & Perilaku Prososial"— Transcript presentasi:

1 Altruisme & Perilaku Prososial
Psisos 1- 14

2 Mengapa orang membantu orang lain dalam beberapa keadaan
Mengapa orang membantu orang lain dalam beberapa keadaan? Dan mengapa mereka tidak membantu orang lain dalam situasi yang berbeda? Membantu orang lain disebut sebagai perilaku prososial. Perilaku prososial didefinisikan sebagai setiap tindakan yang dilakukan dengan tujuan menguntungkan orang lain.

3 Altruism the desire to help another person
Prosocial behavior any behavior that has the goal of helping another person (Catherine Sanderson)

4 Altruism Membantu orang lain tanpa pamrih
Perilaku Prososial, Perilaku menolong orang lain, terlepas dari motif si penolong Altruism Membantu orang lain tanpa pamrih Taylor, S.E., dkk

5 Perilaku Prososial merupakan perilaku membantu tindakan yang menguntungkan orang lain tanpa harus memberikan manfaat langsung kepada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mungkin melibatkan risiko bagi orang yang membantu (Baron)

6 Perilaku prososial dapat dilatarbelakangi motif kepedulian pada diri sendiri dan mungkin pula karena altruisme. (ww nilam m)

7 Perilaku Menolong Dipengaruhi oleh tipe relasi antar orang :
Perasaan suka Perasaan berkewajiban Memiliki pamrih Perasaan Empati

8 Prespsektif Teoritis (1)
Perpektif evolusi Hewan akan membantu hewan lainnya yang memiliki ikatan genetik dengannya (Burnstein dkk, 1994)

9 Oseola McCarthy, seorang tukang cuci, berhasil menabung sampai $ setelah bertahun-tahun bekerja, pada usia 87 tahun dia menyumbangkan tabungan seumur hidupnya kepada University of Suthtern Mississipi, untuk beasiswa anak kulit hitam yang membutuhkan.

10 Prespsektif Teoritis (2)
Perpektif sosiocultural Norm of Social Resposibility, aturan sosial yang menyatakan bahwa kita harus membantu orang yang bergantung kepada kita Norm of reciprocity, aturan sosial yang menyatakan bahwa kita berkewajiban untuk membantu orang yang pernah membantu kita Norm of Social justice, Aturan tentang keadilan

11 Variasi Kultural John Miller (1994) menyimpulkan bahwa perilaku menolong juga diwarnai kultur budaya masyarakatnya. Masyakat Amerika, yang menghargai individualis dan kemadirian, menganggap bahwa keputusan menolong merupakan persoalan pilihan pribadi, sedangkan orang Hindu mengangap keputusan tersebut merupakan tugas dan kewajiban moral

12 reciprocal altruism, the idea that we are motivated to help others due to the expectation that they will then help us in return later on

13 Bystander adalah orang yang, meskipun hadir di beberapa, kejadian atau peristiwa, tidak mengambil bagian di dalamnya,. Pengamat atau penonton

14 Bystanders experience diffusion of responsibility
Bystanders berbagi rasa tanggung jawabnya untuk situasi darurat, semakin banyak penonton, semakin sedikit orang dari mereka merasa bertanggung jawab untuk bertindak

15 Responding to an Emergency

16 Kehadiaran orang lain Bystander intervension
Istilah teknis untuk membantu orang asing yang sedang kesulitan atau tertekan Bystander Effect Kehadiran orang lain mengurangi kemungkinan setiap orang akan memberi bantuan pada orang asing yangmemerlukan

17 Kehadiaran orang lain (2)
Diffusion of Responbility Kehadiran orang membuat setiap individu merasa kurang bertanggungjawab secara personal Evaluation Apprehension Perhatian tentang bagaimana orang lain mengevaluasi kita

18 Negative-state relief model
Perilaku prososial dimotivasi oleh keinginan bystanders untuk mengurangi emosi tidak nyaman sendiri negatif atau perasaan.

19 Moral Reasoning, faktor kepribadian yang menggambarkan sejauh mana kesediaan seseorang untuk membantu merupakan fungsi dari kebutuhan sendiri dan konsekuensi yang akan terjadi dibanding dengan standar moral yang lebih besar

20 Pentingnya proses belajar “berperilaku prososial”
Di kembangkan sejak masih kecil melalui proses: Reinforcement (penguatan) Modeling (observasional)

21 Situasi emergensi Sesuatu terjadi amat mendadak dan tak terduga
Ada ancaman bahaya yang jelas terhadap korban Bahaya terhadap korban mungkin meningkat kecuali ada yang menolong Korban tak berdaya dan perlu bantuan Beberapa intervensi dimungkinkan

22 decision-making process model a model describing helping behavior as a function of five distinct steps

23

24

25 What if we do not feel empathy for another person in a given situation
What if we do not feel empathy for another person in a given situation? Will we still help? Batson (1991) suggests that it depends on social exchange considerations. If the rewards outweigh the costs then we will help; if not then we won’t help. This notion has received empirical support in a study by Toi and Batson (1982) (see Fig. 11.2).

26 Analisis Teori Atribusi
Anggapan Reaksi Emosional Kesediaan membantu Tak dapat dikontrol T’ ada lowongan kerja Simpati, Kasihan Tinggi, Antusias Pantas untuk ditolong Dapat dikontrol Dipecat krn Malas Jengkel, Sebal Rendah, Enggan T’pantas untuk ditolong

27 Personal distress Emosi Negatif yang dirasakan dalam merespon penderitaan orang lain

28 Motif pemberian pertolongan
Emosi Motivasi Empati Kasih sayang, empati Untuk mereduksi kesedihan sendiri Kesedihan Kecemasan, kesedihan Mereduksi kesedihan orang lan

29 Mood menolong Negative – State Rilief Model
Menyatakan bahwa seseorang memberi pertolongan guna meredakan bad mood mereka (sumpek?)

30 Empathy, the ability to understand other people’s perspectives and respond emotionally to other people’s experiences

31 empathic joy hypothesis
Pandangan bahwa penolong menanggapi kebutuhan korban karena mereka ingin untuk mencapai sesuatu, dan melakukan hal tersebut juga menguntungkan dirinya sendiri.

32 Gender dan tindakan menolong
Karakterisik fisik mewarnai macam bantuan Pria lebih banyak memberikan bantuan dalam bentuk yang heroic , dengan kekuatan fisik sementara wanita lebih pada perawatan, pengasuhan atau dukungan sosial.

33 Memimbang untung dan rugi
Seseorang mempertimbangan keuntungan atau kerugian yang muncul jika ia melakukan tindakan berpartisipasi dalam membantu orang lain (Dovidio, dkk 1991)

34 Karakteristik Personal
Good Samartian (pembela korban kejahatan) Identitas Personal (pendonor darah rutin)


Download ppt "Altruisme & Perilaku Prososial"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google