Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ARUS BOLAK BALIK
2
Presented by : Erlangga Hidayatullah Furqon Al- kahfi M. Yudi Rivaldy
3
Arus Bolak Balik Rangkaian Arus Bolak Balik
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip kerjanya pada perputaran kumparan dengan kecepatan sudut ω yang berada di dalam medan magnetik. Sumber ggl bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f.
4
dengan Im adalah arus puncak dan t adalah waktu.
Tegangan sinusoida dapat dituliskan dalam bentuk persamaan tegangan sebagai fungsi waktu, yaitu: V = Vm.sin 2π.f.t Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik berbentuk sinusoida. Dengan demikian, arus yang dihasilkan juga sinusoida yang mengikuti persamaan: I = Im.sin 2π.f.t dengan Im adalah arus puncak dan t adalah waktu.
5
Untuk menyatakan perubahan yang dialami arus dan tegangan secara sinusoida, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah diagram vektor yang berotasi, yang disebut diagram fasor. Istilah fasor menyatakan vektor berputar yang mewakili besaran yang berubah-ubah secara sinusoida. Diagram Fasor
6
Memperlihatkan diagram fasor untuk arus sinusoida dan tegangan sinusoida yang berfase sama yang dirumuskan pada persamaan : yang menyatakan akar kuadrat rata-rata tegangan. Dan akar kuadrat rata-rata arus, yang dirumuskan: Nilai rms dari arus dan tegangan tersebut kadang-kadang disebut sebagai “nilai efektif ”.
7
1. Rangkaian Resistor (a) Rangkaian dengan sebuah elemen penghambat (b) Arus berfase sama dengan tegangan (c) Diagram fasor arus dan tegangan.
8
Karena kuat arusnya nol pada saat tegangannya nol, dan arus mencapai puncak ketika tegangan juga mencapainya, dapat dikatakan bahwa arus dan tegangan sefase (Gambar 3(b)). Sementara itu, Gambar 3(c) memperlihatkan diagram fasor arus dan tegangan yang sefase. Tanda panah pada sumbu vertikal adalah nilai-nlai sesaat. Pada rangkaian resistor berlaku hubungan: VR = Vm .sin 2π .f.t VR = Vm .sin ωt Jadi, IR = VR/R = (Vm/R) sin ωt IR = Im.sin ωt Sehingga, pada rangkaian resistor juga akan berlaku hubungan sebagai berikut:
9
Contoh Soal Dalam rangkaian AC seperti yang diperlihatkan pada gambar, R = 40Ω, Vm = 100 V, dan frekuensi generator f = 50 Hz. Dianggap tegangan pada ujung-ujung resistor VR = 0 ketika t = 0. Tentukan: a. arus maksimum, b. frekuensi sudut generator, c. arus melalui resistor pada t = 1/75 s d. arus melalui resistor pada t = 1/150 s
10
Penyelesaian: a. Rangkaian resistor murni, Im dapat dicari dengan persamaan: Im = Vm/R = 100/40 = 2,5 A b. Frekuensi sudut anguler (ω) ω = 2. π .f = 2. π .50 = 100 π c. Untuk rangkaian resistor murni, tegangan sefase dengan arus, sehingga untuk V = Vm.sin ωt, maka I = Im.sin ωt. Persamaan arus sesaat yaitu: I(t) = Im.sin ωt = 2,5 sin ωt
11
2. Rangkaian Induktif (a) Rangkaian induktif (b) Arus berbeda fase dengan tegangan (c) Diagram fasor arus dan tegangan yang berbeda fase.
12
Pada rangkaian induktif, berlaku hubungan:
Tegangan pada induktor VL setara dengan tegangan sumber V, jadi dari persamaan (9) dan (10) akan diperoleh:
13
Contoh Soal Sebuah induktor 0,2 henry dipasang pada sumber tegangan arus bolak-balik, V = (200. sin 200t) volt. Tentukan persamaan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut!
14
Diketahui Bahwa : Maka, Jika ωL = 2π fL didefinisikan sebagai reaktansi induktif (XL), maka dalam suatu rangkaian induktif berlaku hubungan sebagai berikut:
15
Diketahui: V = (200 sin 200t) volt L = 0,2 H Ditanya: I =
Diketahui: V = (200 sin 200t) volt L = 0,2 H Ditanya: I = ... ? Pembahasan : V = Vm.sinωt V = 200.sin 200t Dari persamaan diketahui Vm = 200 volt dan ω= 200 rad/s, maka: XL = ω.L= (200)(0,2) XL = 40Ω Im = Vm / XL = 200 / 40 = 5 A Dalam rangkaian ini arus tertinggal π/2rad terhadap tegangan, sehingga:
16
3. Rangkaian Kapasitor Vc = V = Vm.sin ωt
memperlihatkan sebuah rangkaian yang hanya terdiri atas sebuah elemen kapasitif dan generator AC. Pada rangkaian tersebut berlaku hubungan: Vc = V = Vm.sin ωt
17
diperoleh hubungan bahwa VC = Q/C, maka akan diperoleh: Q = C. Vm
diperoleh hubungan bahwa VC = Q/C, maka akan diperoleh: Q = C.Vm.sin ωt atau IC = dQ/dt = ω.C.Vm.cos ωt Diketahui bahwa : maka akan diperoleh:
18
Jika didefinisikan sebuah reaktansi kapasitif (XC), adalah setara dengan 1/ω.C atau 1/2 π.f.C, maka dalam sebuah rangkaian kapasitif akan berlaku hubungan sebagai berikut:
19
Persamaan (15) dan (16) menunjukkan bahwa nilai VC dan LC yang berubah-ubah terhadap waktu adalah berbeda fase sebesar seperempat siklus. Hal ini dapat terlihat pada Gambar 6(b), yaitu VC mencapai maksimumnya setelah IC mencapai maksimum, selama seperempat siklus. Hal serupa juga diperlihatkan pada Gambar 6(c), yaitu sewaktu fasor berotasi di dalam arah yang dianggap berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, maka terlihat jelas bahwa fasor VC,m tertinggal terhadap fasor IC,m elama seperempat siklus.
20
Ditanya: Persamaan tegangan, V = ...? Pembahasan : I = (Im.sin ω ) A
Contoh Soal Sebuah kapasitor 50 μF dihubungkan dengan sumber tegangan arus bolak-balik. Arus yang mengalir pada rangkaian adalah I = (4.sin 100t) A. Tentukan persamaan tegangan pada kapasitor itu! Diketahui: C = 50 μF = 5 × 10-5 F I = (4.sin 100t) A Ditanya: Persamaan tegangan, V = ...? Pembahasan : I = (Im.sin ω ) A I = (4.sin100t) A maka, Im = 4 A, dan ω = 100 rad/s
21
b. persamaan arus pada rangkaian! Diketahui: Rangkaian seri RLC
Contoh Soal Rangkaian seri RLC, dengan masing-masing R = 30Ω, L = 0,6 H, dan C = 500 μF dipasang pada sumber tegangan bolak-balik dengan V = (200. sin 100t) volt. Tentukan: a. impedansi rangkaian, b. persamaan arus pada rangkaian! Diketahui: Rangkaian seri RLC R = 30Ω , L = 0,6 H, C = 500 μF = 5 ×10-4 F V = (200.sin 100t) volt Ditanyakan: a. Z = ... ? b. Persamaan I = ... ? Pembahasan : a. V = Vm.sin ωt Vm = 200 V = (200 sin 100t) volt ω = 100 rad/s XL = ωt = (100)(0,6) = 60 Ω
22
4. Rangkaian Seri RLC tegangan gerak elektrik untuk Gambar 7. diberikan oleh persamaan: V = Vm.sin ω Arus (tunggal) di dalam rangkaian tersebut adalah: I = Im.sin (ω − φ) Dengan ω adalah frekuensi sudut tegangan gerak elektrik bolak-balik pada persamaan(20). Im adalah amplitudo arus dan φ menyatakan sudut fase di antara arus bolak-balik pada persamaan (21) dan tegangan gerak elektrik pada persamaan (20). Pada Gambar 7.7 tersebut akan berlaku persamaan: V = VR + VC + VL Setiap parameter merupakan kuantitas-kuantitas yang berubah-ubah terhadap waktu secara sinusoida. Diagram fasor yang diperlihatkan pada Gambar 8. menunjukkan nilai-nilai maksimum dari I, VR, VC, dan VL.
23
b. Im = Vm/Z = 200/40 = 4 A XL > XC, rangkaian bersifat induktif atau tegangan mendahului arus dengan beda fase 0.
24
5. Resonansi Pada Rangkaian Arus Bolak Balik
Rangkaian RLC pada Gambar 7. memiliki suatu frekuensi alami dari osilasi, dan menganggap pada rangkaian tersebut bekerja suatu pengaruh luar, yang di dalam kasus ini adalah tegangan gerak elektrik bolak-balik yang diberikan dalam persamaan V = Vm.sin ωt, dengan ω adalah frekuensi sudut dari gaya penggerak. Respons maksimum, Irms, terjadi bila frekuensi sudut ω dari gaya penggerak tersebut persis menyamai frekuensi alami ω0 dari osilasi untuk osilasi bebas dari rangkaian tersebut. Nilai maksimum Irms terjadi bila XL = XC dan mempunyai: Irms, maks = Vrms/R (32) Irms hanya dibatasi oleh resistansi rangkaian. Jika R → 0 , Irms, maks → ∞
25
Dengan memanfaatkan bahwa XL = XC, maka: Nilai menyatakan sudut alami ω0., yaitu nilai Irms maksimum terjadi jika frekuensi ω dari gaya penggerak adalah tepat sama dengan frekuensi alami ω0, yang dinyatakan: ω = ω0 Kondisi pada persamaan (34) disebut resonansi. Resonansi pada rangkaian RLC dari Gambar 7. ditunjukkan oleh Gambar 8, di mana grafik hubungan Irms terhadap ω untuk nilai-nilai Vm, C, dan L yang tetap terjadi tetapi untuk tiga nilai R yang berlainan. Dalam kehidupan sehari-hari kita menerapkan prinsip ini pada saat menyetel sebuah radio. Dengan memutar kenop (tombol), kita menyesuaikan frekuensi alami ω0 ari sebuah rangkaian dalam radio dengan frekuensi ω dari sinyal yang dipancarkan oleh antena stasiun, sampai persamaan (34) terpenuhi.
26
Contoh Soal Hitunglah frekuensi resonansi dari sebuah rangkaian dengan hambatan yang diabaikan mengandung induktansi 40 mH dan kapasitansi 600 pF! Penyelesaian: Diketahui: L = 40 mH = 40 × 10-3 H C = 600 pF = 600 × F Ditanyakan: f0 = ...?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.