Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Akuntansi Perseroan (lanjutan)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Akuntansi Perseroan (lanjutan)"— Transcript presentasi:

1 Akuntansi Perseroan (lanjutan)
Rita Tri Yusnita, SE., MM.

2 Akuntansi Pembelian Kembali Saham

3 Akuntansi untuk Saham yg Diperoleh Kembali
Saham yang diperoleh kembali dinamakan treasury stock, yaitu saham milik perusahaan yang telah diterbitkan dan beredar, kemudian dibeli kembali oleh perusahaan.

4 Alasan Pembelian Kembali Saham
Diberikan sebagai bonus kepada pejabat dan karyawan perusahaan Meningkatkan volume perdagangan saham di bursa efek dengan harapan dapat mendongkrak harga pasar saham Memperoleh tambahan saham yang akan dipergunakan dalam rangka akuisisi perusahaan lain Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar, yang pada akhirnya akan memperbesar laba per lembar saham

5 Metode Pencatatan Pembelian Kembali Saham
Metode yang sering digunakan untuk mencatat pembelian dan penjualan kembali treasury stock adalah metode harga pokok (cost method) Dengan cost method, saham yang diperoleh kembali akan didebet sebesar harga yang dibayar untuk mendapatkan saham tersebut

6 Neraca (HANYA SEBAGIAN)
Ilustrasi PT. Angkasa Raya Neraca (HANYA SEBAGIAN) MODAL PEMEGANG SAHAM Modal Disetor Modal Saham: Saham Preferen (nilai pari Rp per lembar, lbr diotorisasi, lbr diterbitkan dan beredar) Rp Saham Biasa (nilai pari Rp 600 per lembar, lbr diotorisasi, lbr diterbitkan dan beredar) Rp Total Modal Saham Rp Tambahan Modal Disetor: Kelebihan di atas nilai pari – Saham Preferen Rp Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp Total Tambahan Modal Disetor Rp Total Modal Disetor Rp Laba Ditahan Rp TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp

7 Ilustrasi …(lanjutan)
Pada tanggal 7 Januari 2016, perusahaan memperoleh kembali lembar saham biasa-nya (common stock) dengan harga Rp 840 per lembar. Nilai pari saham biasa adalah Rp 600 per lembar, dimana saham biasa ini pertama kalinya diterbitkan (dijual) dengan harga Rp 800 per lembar Maka ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pembelian atau perolehan kembali saham biasa adalah: Saham yang Diperoleh Kembali Kas (Pembelian kembali saham : 3000 lbr x Rp 840 = Rp )

8 Dari jurnal tersebut, terlihat bahwa perolehan kembali saham tidak mempengaruhi saldo akun saham biasa, sehingga besarnya modal disetor (modal saham) tidak akan berubah Hal ini terjadi karena jumlah lembar saham yang diterbitkan akan tetap sama, baik sebelum maupun sesudah pembelian kembali saham biasa Akun saham biasa yang dilaporkan dalam Neraca sebesar nilai pari dikalikan dengan jumlah lembar saham biasa yang diterbitkan (bukan yang beredar) Saham yang diperoleh kembali akan mengurangi jumlah lembar saham yang beredar tapi tidak mempengaruhi jumlah lembar saham yang telah diterbitkan

9 Saham yang dibeli kembali tidak memiliki hak suara maupun hak untuk menerima dividen
Alasan logisnya; tidak mungkin dividen dibayarkan kepada diri perusahaan sendiri. Dividen akan dibayarkan kepada para investor berdasarkan jumlah lembar saham yang dimilikinya, demikian pula halnya dengan hak suara

10 Neraca (HANYA SEBAGIAN)
Setelah Pembelian Kembali Saham PT. Angkasa Raya Neraca (HANYA SEBAGIAN) MODAL PEMEGANG SAHAM Modal Disetor Modal Saham: Saham Preferen (nilai pari Rp per lembar, lbr diotorisasi, lbr diterbitkan dan beredar) Rp Saham Biasa (nilai pari Rp 600 per lembar, lbr diotorisasi, lbr diterbitkan & lbr beredar) Rp Total Modal Saham Rp Tambahan Modal Disetor: Kelebihan di atas niali pari – Saham Preferen Rp Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp Total Tambahan Modal Disetor Rp Total Modal Disetor Rp Laba Ditahan Rp Dikurangi Saham yang Diperoleh Kembali (3.000 lbr) ( Rp ) TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp

11 Ilustrasi Lanjutan Kas Saham yang diperoleh kembali
Pada tanggal 17 Januari 2016, perusahaan menjual kembali lembar treasury stock dengan harga Rp 880 per lembar. Maka jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut: Penjualan treasury stock = lbr x Rp 880 = Rp Saham yang diperoleh kembali = (1200 lbr : 3000 lbr) x Rp = Rp Kelebihan harga jual di atas harga pokok treasury stock = (880 – 840) x lbr = 40 x 1200 lbr = Kas Saham yang diperoleh kembali Modal Disetor dari Saham yang diperoleh kembali 48.000

12 Neraca (HANYA SEBAGIAN)
PT. Angkasa Raya Neraca (HANYA SEBAGIAN) MODAL PEMEGANG SAHAM Modal Disetor Modal Saham: Saham Preferen (nilai pari Rp per lembar, lbr diotorisasi, lbr diterbitkan dan beredar) Rp Saham Biasa (nilai pari Rp 600 per lembar, lbr diotorisasi, lbr diterbitkan & lbr beredar) Rp Total Modal Saham Rp Tambahan Modal Disetor: Kelebihan di atas niali pari – Saham Preferen Rp Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp Modal disetor dari saham yang diperoleh kembali Rp Total Tambahan Modal Disetor Rp Total Modal Disetor Rp Laba Ditahan Rp Dikurangi Saham yang Diperoleh Kembali (1.800 lbr) ( Rp ) TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp Setelah Penjualan treasury stock

13 Akuntansi Dividen

14 Pengertian Dividen Dividen adalah sebagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.

15 2 Macam Dividen Dividen Tunai Dividen Saham
Dividen tunai adalah bentuk pembagian keuntungan dalam bentuk kas / tunai Dividen tunai paling sering dilakukan / paling umum Pembagian keuntungan perusahaan dalam bentuk saham Umumnya dalam bentuk saham biasa (common stock)

16 Ilustrasi Akuntansi Dividen Tunai
Pada tanggal 6 Desember 2013, Dewan Direksi PT. Aksara mengumumkan dividen tunai sebesar Rp 72 atas lembar saham biasa yang beredar dengan nilai pari Rp per lembar Ayat jurnal yang diperlukan: Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit 6 Des 2013 Dividen Tunai Utang Dividen Tunai Rp 72 x lbr = Rp

17 Ilustrasi Akuntansi Dividen Tunai
Pada akhir periode akuntansi ( 31 Des 2013), ayat jurnal penutup yang perlu dibuat untuk mentransfer saldo akun dividen tunai ke laba ditahan adalah: Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit 31 Des 2013 Laba Ditahan Dividen Tunai

18 Ilustrasi Akuntansi Dividen Tunai
Pada tanggal pembayaran (misalkan tgl 20 Januari 2014), maka PT. Aksara akan mencatatnya sbb: Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit 20 Jan 2014 Utang Dividen Kas

19 Ilustrasi Akuntansi Dividen Saham
Pada tanggal 18 Desember 2013, Dewan Direksi PT. Aksara mengumumkan deviden saham sebesar 8% atas lembar saham biasa yang beredar dengan nilai pari Rp per lembar. Harga pasar saham saat diumumkan adalah Rp per lembar. Dividen ini baru akan dibagikan tgl 18 Januari 2014 Buat ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi- transaksi di atas

20 Ilustrasi Akuntansi Dividen Saham
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pengumuman: Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit 18/12/2013 Dividen Saham Dividen Saham yg Dapat Dibagikan Modal Disetor dalam Kelebihan di atas Nilai Pari – Saham Biasa Dividen Saham = 8% x Rp x lbr = Rp Dividen Saham yg Dibagikan = 8% x Rp x lbr = Rp Kelebihan Harga Terbit di atas Nilai Pari = Rp

21 Ilustrasi Akuntansi Dividen Saham
Ayat jurnal yang diperlukan pada akhir periode akuntansi, yaitu 31 Desember 2013, membuat jurnal penutup: Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit 31/12/2013 Laba Ditahan Dividen Saham

22 Ilustrasi Akuntansi Dividen Saham
Ayat jurnal yang diperlukan pada saat dividen dibagikan, yaitu tanggal 18 Januari 2014: Tgl Nama Perkiraan Debet Kredit 18/1/2014 Dividen Saham yang dapat Dibagikan Saham Biasa

23 Pelaporan Modal Pemegang Saham

24 Pelaporan Modal Pemegang Saham
Bagian modal pemegang saham yang tampak dalam Neraca berisi komponen Modal Disetor, terdiri atas: Modal Saham (disajikan sebesar nilai pari) Saham Preferen Saham Biasa Pesanan Saham Dividen Saham yg Dibagikan Tambahan Modal Disetor Modal Disetor dpt berkurang karena piutang pesanan saham Laba Ditahan Saham yang Diperoleh Kembali

25 Neraca (HANYA SEBAGIAN)
PT. NYIUR PANTAI Neraca (HANYA SEBAGIAN) MODAL PEMEGANG SAHAM Modal Disetor Modal Saham: Saham Preferen (nilai pari Rp per lembar, lbr diotorisasi, lbr diterbitkan dan beredar) Rp Saham Biasa (nilai pari Rp 600 per lembar, lbr diotorisasi, lbr diterbitkan & lbr beredar) Rp Pesanan Saham Biasa ( lbr) Rp Dividen saham yang dibagikan (500 lbr) Rp Total Modal Saham Rp Tambahan Modal Disetor: Kelebihan di atas niali pari – Saham Preferen Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp Modal disetor dari saham yang diperoleh kembali Rp Total Tambahan Modal Disetor Rp Dikurangi Piutang Pesanan Saham Biasa ( Rp ) Total Modal Disetor Rp Laba Ditahan Rp Dikurangi Saham yang Diperoleh Kembali (1.800 lbr) ( Rp ) TOTAL MODAL PEMEGANG SAHAM Rp

26 LATIHAN KASUS Berikut adalah data mengenai modal dasar, modal disetor, dan laba ditahan dari PT. Buana Jaya per 31 Desember 2012: Modal Dasar Saham Biasa, lbr, nilai Rp Rp Saham Preferen, lbr, nilai Rp 7.500 Rp Rp Modal Disetor Saham Biasa, lbr diterbitkan & beredar Rp Kelebihan di atas nilai pari – Saham Biasa Rp Total Modal Disetor Rp Laba Ditahan yang tidak dicadangkan Rp

27 Transaksi-transaksi yang telah terjadi selama tahun 2013 berkaitan dengan ekuitas pemegang saham sbb: 15 Jan Dijual secara tunai lbr saham preferen dengan harga Rp 10 Peb Dijual secara tunai lbr saham biasa dengan harga Rp 20 Mei Menerima pesanan saham biasa dari Tn. Sule sebanyak lbr dengan harga Rp per lembar dan diterima pembayaran dimuka (down payment) sebesar 1/3 nya. 25 Juni Membeli kembali saham biasa milik PT. Buana Jaya sebanyak lbr dengan harga Rp per lembar 27 Juni Menerima pembayaran dari Tn. Sule atas saham biasa yang dipesannya. Ia melunasi sisanya.

28 Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi di atas
1 Desember Diumumkan pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham biasa sebesar Rp 700 per lembar dan baru akan dibayarkan tgl 20 Desember 2013 20 Desember Pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham 22 Desember Dijual treasury stock sebanyak lbr dengan harga Rp Buatlah jurnal untuk transaksi-transaksi di atas

29 Terima Kasih


Download ppt "Akuntansi Perseroan (lanjutan)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google