Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSiska Chandra Telah diubah "7 tahun yang lalu
2
……….. Kekuatan remaja Dr Widyastuti Soerojo, MSc
Badan Khusus Pengendalian Tembakau PP IAKMI Disampaikan pada pra-konperensi ICTOH-3 DIY, 25 November 2016
3
Bagaimana PERASAANmu /perasaan remaja? Apa kesanmu?
5
Ulah siapa Kenapa Remaja
6
“Remaja hari ini adalah pelanggan tetap hari esok……”
Dokumen Internal Industri Rokok: “Laporan Philip Morris 1981 Perokok REMAJA adalah satu2nya Sumber Perokok Pengganti. Jika para remaja tidak merokok, maka industri akan bangkrut sebagaimana sebuah masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah (“Perokok Remaja: Strategi dan Peluang”, R.J Reynolds Tobacco Company Internal Memo, 29 Februari 1984
7
Remaja, calon konsumen jangka panjang
Suka tantangan Berontak terhadap kemapanan Senang coba-coba Perilaku beresiko Judgement benar/salah < Berkelompok
8
Mengeksplotasi Kerentanan Remaja Merekrut Korban
>70% Perokok Mulai pada Usia <19 th
9
Bombardir Iklan ROKOK Televisi Musik Film Sport Seminar Beasiswa
Luar Ruang Musik Film Beasiswa Sport Booth Permainan Anak Subliminal marketing: memaparkan citra produk, MELIBATKAN EMOSI, BERBAGAI MEDIA, berulang-ulang, individu tidak merasa bahwa dirinya terekspos, tapi telah tertanam dibawah sadar Seminar Pembagian Rokok Gratis Viral Marketing: SOSMED, Internet, SMS
10
Apakah Iklan Rokok Berpengaruh pada Remaja?
70% Studi UHAMKA-Komnas Anak 2007
11
Umur mulai merokok, Indonesia 1995-2013
Sumber: Susenas 1995,2004, SKRT 2001, Riskesdas 2007, 2010, 2013 (High Risk)
12
Jumlah Perokok Pemula Remaja <19 tahun, Indonesia 2013
Klp Umur Prev(%)* Jumlah Penduduk(jt)** #Perokok pemula/th #Perokok pemula/hr 10-14 17,3 3,9 juta 10.869 15-19 56,9 12,5 juta 34.188 10-19 - 16,4 juta 45.057 *)Riskesdas, 2013; **)BPS, Proyeksi Penduduk Indonesia *
13
Prevalensi Perokok Usia 10-14th, Indonesia 1995-2013*
3,7 *Susenas 1995, SKRT 2001, Riskesdas 2007*, 2013* dipresentasikan WHO 13 Feb 2016
14
Prevalensi Perokok Usia 15-19th, Indonesia 1995-2013*
12,7 7,1 *Susenas 1995, SKRT 2001, Riskesdas 2007*, 2013* dipresentasikan WHO 13 Feb 2016
15
Prevalensi Perokok Remaja-Sekolah Usia 13-15 tahun
Indonesia Sumber: GYTS 2006, 2014
16
Penyakit dan Biaya Akibat Konsumsi Rokok di Indonesia, 2010-2013
2010 *) 2013**) Angka Kesakitan 1,2 juta Angka Kematian Economic Loss Belanja Rokok Masyarakat 138 ,0 T Kehilangan Produktivitas 105,3 T 235,4 T Biaya Rawat Jalan dan Inap 2,1 T 5,3 T Biaya Konsumsi Tembakau 245,4 T 378,7 T Penerimaan Cukai Hasil Tembakau 55 T 103 T Kerugian Ekonomi thd penerimaan cukai 4 ½ kali lipat 3 ½ kali lipat *) Kosen, S. Economic Analysis of NCD Morbidity and Mortality Caused by Tobacco and the Economic Cost of Inaction to Indonesia’s Future. NIHRD. August 2011 **) Soewarta Kosen, Badan Litbang Kemenkes RI, 2013
17
Dampak Konsumsi rokok pada REMAJA
18
ROKOK BUKAN PRODUK NORMAL
Rokok (Produk Tembakau) Barang yang dikonsumsi secara luas BERACUN ADIKTIF (+) LEGAL Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Kematian: Global: 6 juta/th orang/hr Indonesia: /th 659 org/hr ROKOK BUKAN PRODUK NORMAL
19
Produk Tembakau dikenai CUKAI
UU Cukai No 39/2007 pasal 2(1) Barang2 yang dikenai CUKAI adalah yang punya karakteristik: Konsumsinya perlu dikendalikan √ Peredarannya perlu diawasi Pemakaiannya berdampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan Produk Tembakau BUKAN Produk Normal Industri tembukau BUKAN Industri Normal Walaupun Legal
20
Pengakuan Industri Rokok Dalam Dokumen Internalnya
“Saya yakin apa yang kita jual adalah nikotin”. Philip Morris Memo, 1980 “Sangat sedikit konsumen yang sadar akan efek nikotin, yaitu : sifatnya yang adiktif dan bahwa nikotin adalah racun” Brown & Williamson memo by H.D Steele, 1978 Mengapa Orang Merokok? “…agar tenang, karena rasanya nikmat, untuk menyibukkan tangan, tetapi ALASAN UTAMA orang terus merokok adalah MEREKA SULIT UNTUK BERHENTI” (Philip Morris, internal presentation,1984)
22
DAMPAK: Kualitas Sumber Daya Manusia
Zat Adiktif Pengaruhi Pre-Frontal Cortex Dalam Masa Perkembangan Cognitive & Impulse control Prefrontal Cortex Remaja Belum berkembang sempurna – sampai umur 20 tahun Rentan adiksi Gangguan Kognitif dan kemampuan mengambil keputusan DAMPAK: Kualitas Sumber Daya Manusia
23
Generasi Emas Ancaman bagi BONUS DEMOGRAFI GENERASI EMAS 2045
Window of Opportunity
24
Siapa untung Siapa buntung
25
Perlindungan Remaja terhadaP Dampak Konsumsi PRODUK Tembakau
26
Perlindungan oleh Negara
Dewasa Muda Dewasa Lanjut Usia REMAJA
27
Perlindungan oleh Negara
INDONESIA Perlindungan oleh Negara Kebijakan Pengendalian Tembakau IDEALNYA AKSESI FCTC UU Pengend Dampak Produk Tembakau terhadap Kesehatan Peraturan Daerah YANG ADA SEKARANG UU No 36 / 2009 pasal dan pasal 199 PP 109/2012 – turunan ps UU No 36/2009 PERDA/Perwali/Perbup KTR (+), penegakan hukum lemah Perda Larangan Iklan di beberapa kota Peraturan & Rancangan Peraturan Perundangan yang BERTENTANGAN dengan Kesehatan
28
Sekilas tentang FCTC Tembakau: EPIDEMI GLOBAL dengan Dampak Lintas Batas Dibutuhkan Instrumen Hukum Internasional Praktek terbaik Pengend Tembakau berdasar bukti ilmiah Komprehensif Kerangka Kerja FCTC
29
TUJUAN FCTC Melindungi Generasi Sekarang dan Mendatang dari kerusakan kesehatan, sosial, lingkungan dan ekonomi akibat konsumsi tembakau dan paparan asap tembakau dengan memberikan Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau untuk mengurangi prevalensi penggunaan tembakau dan paparan asap tembakau
30
Ketentuan-Pokok FCTC Demand Reduction Supply Reduction
Kawasan Tanpa Rokok 100% Harga dan Cukai Rokok Kemasan Rokok & Pelabelan Larangan komprehensif iklan/promosi/sponsor rokok Supply Reduction Pemberantasan Rokok Ilegal Bantuan Petani Alih Tanam Larangan Penjualan oleh/kepada Anak & Remaja
31
180 Negara telah ratifikasi / aksesi FCTC 90% populasi dunia
INDONESIA ikut menyusun FCTC INDONESIA tidak tandatangan dan belum aksesi FCTC Source: quoted & adjusted from WHO presentation, 13/2/16
32
Komunitas Remaja bisa membantu mendukung Pemerintah aksesi FCTC,
Teman-teman sebayamu di 180 negara di dunia Termasuk negara penghasil tembakau TERLINDUNGI dari penjajahan industri rokok karena pemerintahnya sudah ratifikasi/aksesi FCTC Pemerintah Indonesia masih ragu dan khawatir ekonominya akan collaps dan petaninya akan mati. Ini tidak terbukti di negara manapun dan industri rokok tetap hidup Komunitas Remaja bisa membantu mendukung Pemerintah aksesi FCTC, untuk melindungi dirimu, teman-temanmu dan generasimu
33
Tantangan Pengendalian Tembakau di Indonesia
Rokok DIANGGAP Produk NORMAL REMAJA (segmen pasar utama) TIDAK SADAR jadi TARGET INDUSTRI untuk Keuntungan Bisnis Pemerintah MEMPERLAKUKAN Industri Rokok sama dengan Industri Normal lainnya Indonesia belum aksesi FCTC tidak punya basis pengendalian tembakau yang efektif Industri Rokok MEMANFAATKAN Dalih “legal” = normal” untuk melangsungkan bisnisnya, menyebar citra positif dan mitos provokatif
34
Refleksi
35
YOU ARE THE TARGET Kalau tidak menarget anak dan remaja, industri rokok sudah lama Bangkrut
YOUTH HAS THE POWER YOU ARE THE MASTER OF YOUR OWN LIFE GO TO PROTECT YOURSELF
36
Pro bisnis industri rokok Pro perlindungan generasi penerus
Dimana kamu letakkan posisi kamu? Pro bisnis industri rokok Pro perlindungan generasi penerus
37
Bagaimana Kedudukan Remaja thd Industri Rokok
Industri Rokok mengambil keuntungan dari ketidak tahuan dan kerentanan remaja demi profit Bagaimana Kedudukan Remaja thd Industri Rokok Kuat? atau Lemah? Superior atau Inferior?
38
Jika para remaja tidak merokok, maka industri akan bangkrut
“……Perokok REMAJA adalah satu2nya Sumber Perokok Pengganti. Jika para remaja tidak merokok, maka industri akan bangkrut sebagaimana sebuah masyarakat yang tidak melahirkan generasi penerus akan punah ……..” (“Perokok Remaja: Strategi dan Peluang”, R.J Reynolds Tobacco Company Internal Memo, 29 Februari 1984 Bagaimana Kedudukan Remaja thd Industri Rokok? Apakah kamu setuju dengan pernyataan itu? Selipkan satu kata yang menunjukkan kekuatan kamu
39
Suarakan yang kamu katakan
40
dan suarakan teruuuus…...
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.