Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIrwan Hermanto Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
SISTEM BIAYA STANDAR Rosy Zandra | unira
2
PENGERTIAN BIAYA STANDAR
Biaya Standar (Mursyidi, 2010:249) merupakan biaya yang ditentukan dimuka untuk suatu produk yang bersifat homogen dan relative stabil. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisien dan faktor-faktor lain tertentu (Mulyadi, 2010 : 387) Menurut Carter (2005;153) : “Biaya Standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu”. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa “Biaya Standar merupakan biaya yang ditentukan dimuka untuk mengukur satu-satuan produk berdasarkan pengalaman masa lalu yang nantinya akan dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya yang terjadi di perusahaan”
3
Kata-kata “Biaya yang seharusnya dikeluarkan” mengandung arti bahwa biaya yang ditentukan di muka merupakan pedoman di dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya (biaya aktual) Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya standar, maka yang dianggap benar adalah biaya standar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya tidak berubah Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem ini mencatat biaya yang seharusnya dikeluarkan, dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan perbandingan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
4
Manfaat biaya standar Manfaat biaya standar menurut Carter Usry (2005;154), suatu sistem biaya standar dapat digunakan dalam hubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan proses maupun berdasarkan pesanan. Penetapan (kalkulasi) biaya standar paling tepat diterapkan pada lingkungan pabrik dimana teknologi produksi relatif stabil dan produk yang dihasilkan bersifat homogen didalam unit akumulasi biaya (unit yang dimaksud disini adalah suatu departemen atau suatu pekerjaan). Biaya standar digunakan untuk : Menetapkan anggaran. Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi. Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan biaya. Membebankan biaya ke persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.
5
Kelemahan biaya standar
Menurut Mulyadi (2009 : 389), bahwa tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan keketatan atau kelonggaran yang relatif sama. Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun dalam jangka waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan. Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika tidak diadakan perbaikan standar, padahal telah terjadi perubahan yang berarti dalam produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis.
6
Sumber standar Berikut merupakan sumber dalam menentukan standar:
Analisis aktivitas, merupakan proses menentukan, menggambarkan, dan mengevaluasi aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, proyek atau operasi Data historis, merupakan analisis data historis mencakup semua factor produksi yang relevan dalam suatu operasi perusahaan Penentuan tolok ukur, merupakan analisis menggunakan informasi industry dan mencari data yang diperlukan manajer untuk menentukan tolok ukur dimana perusahaan dapat memakai standar yang terbaik di setiap proses Ekspektasi pasar dan keputusan strategis, didasarkan pada harapan pasar dan keputusan strategis
7
Salah satu standar dalam sistem biaya standar adalah standar biaya produksi, yang terdiri dari standar bahan baku, standar biaya tenaga kerja dan standar biaya overhead pabrik.
8
1. Standar biaya bahan baku
Standar biaya bahan baku terdiri dari biaya standar dan standar kuantitas unit bahan. Standar kuantitas bahan. Kebutuhan kuantitas bahan adalah jumlah bahan yang akan diproduksi setelah dikurangi dengan sisa bahan (scrap), dan memperhatikan produk cacat atau produk rusak; namun tidak memasukkan cadangan untuk limbah (waste). Standar biaya bahan. Ada beberapa alasan mengapa harga bahan distandarisasi, antara lain; adanya berbagai jenis harga dari vendor yang berbeda untuk bahan yang sejenis Kondisi pasar yang tidak dapat dipastikan Kebijakan menekan biaya persediaan dengan filosofi JIT
9
Dalam menentukan standar biaya bahan harus diperhatikan hasil survey harga bahan itu sendiri dengan memperhatikan biaya angkut pembelian, biaya penerimaan, dan biaya-biaya yang terkait dengan pengadaan bahan
10
2. Standar biaya tenaga kerja
Standar Biaya Tenaga Kerja terdiri dari standar jam kerja dan standar tarif tenaga kerja. Standar jam kerja. Penetapan standar jam kerja bisa didasarkan dari pengalaman di masa lalu, atau hasil studi dibanding dengan kegiatan sejenis, atau berdasarkan penelitian yang seksama. Standar tarif tenaga kerja. Perusahaan sering menetapkan tarif tetap untuk tenaga kerja, padahal tenaga kerja langsung dari setiap pusat biaya dapat berbeda, sehingga perlu ditetapkan standar tarif yang sesuai dengan tujuan, kinerja, keahlian dan posisi tenaga kerja yang bersangkutan. Tarif dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman yang lalu, kondisi saat ini, dan tarif yang dipergunakan oleh perusahaan yang sejenis.
11
3. Standar biaya OVERHEAD PABRIK
Dalam biaya standar, nilai persediaan ditentukan berdasarkan biaya yang ditentukan dimuka untuk semua elemen biaya produksi (biaya bahan baku,biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik). Langkah pertama adalah perhatikan level kapasitas. Kemudian, setelah level kapasitas ditentukan, selanjutnya mengalokasikan biaya ke dalam a volume-related dan non-volume-related sebagai dasar pembebanan. Dasar a volume-related misalnya jam mesin, jam tenaga kerja langsung, dll. Sedangkan non-volume-related biasanya ada pada system activity based costing, misalnya jumlah intensitas skedul produksi atau inspeksi. Setelah tahap ini selesai, kemudian manajer menetapkan biaya overhead pabrik pada level yang bersangkutan. Proses selanjutnya adalah menetapkan tarif. Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal.
12
ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA SESUNGGUHNYA DARI BIAYA STANDAR
13
Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan selisih (variance). Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisis ini diselidiki penyebab terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang merugikan. Analisis selisih bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung berbeda dengan analisis selisih biaya overhead pabrik. Dalam analisis selisih biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung hanya dikenal dua macam kapasitas; kapasitas sesungguhnya dan kapasitas standar; sedangkan dalam selisih biaya overhead pabrik dikenal tiga macam kapasitas, yaitu kapasitas sesungguhnya, kapasitas standar, dan kapasitas normal (kapasitas yang terakhir digunakan untuk menghitung tarif BOP) Oleh Karena itu, pembahasan analisis ini akan dibedakan menjadi analisis biaya produksi langsung (BBB dan BTK) dan BOP.
14
ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI LANGSUNG
ADA TIGA MODEL ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI LANGSUNG: MODEL SATU SELISIH (THE ONE-WAY MODEL) MODEL DUA SELISIH (THE TWO-WAY MODEL) MODEL TIGA SELISIH (THE THREE-WAY MODEL)
15
MODEL SATU SELISIH – Selisih Biaya Bahan Baku
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas. Jadi dalam selisih biaya produksi hanya akan dijumpai tiga selisih; selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja, dan selisih biaya overhead pabrik. Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih laba atau yang menguntungkan) dan tanda R (selisih rugi). Rumus analisis selisih model satu selisih BBB: Dimana: St = total selisih HS = harga sesungguhnya Hst = harga standar KS = kuantitas sesungguhnya KSt = kuantitas standar St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
16
MODEL DUA SELISIH – selisih biaya bahan baku
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini: Rumus perhitungan selisih harga Rumus perhitungan selisih kuantitas Dimana: SH = selisih harga HS = harga sesungguhnya Hst = harga standar KS = kuantitas sesungguhnya KSt = kuantitas standar SK = Selisih kuantitas/efisiensi SH = (HSt – HS) x KS SK = (KSt – KS) x HSt
17
MODEL DUA SELISIH (THE TWO-WAY MODEL)
Contoh: PT X menggunakan system biaya standar. Biaya bahan baku standar per unit produk ditentukan sebesar biaya bahan baku sesungguhnya untuk memproduksi unit produk dalam bulan Januari Th 20xx adalah sebanyak Jika biaya bahan baku standar dan biaya bahan baku sesungguhnya tersebut digambarkan dalam suatu grafik, maka akan terlihat perhitungan selisih harga dan kuantitas seperti berikut ini.
18
MODEL TIGA SELISIH – selisih biaya bahan baku
Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga/kuantitas. Hubungan harga dan kuantitas standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya dapat terjadi dengan tiga kemungkinan berikut ini: Harga dan kuantitas standar masing-masing lebih besar atau lebih kecil dari harga dan kuantitas sesungguhnya Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya
19
MODEL TIGA SELISIH – SELISIH BBB (a)
Jika HSt dan KSt < HS dan KS, Maka rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini: Rumus perhitungan selisih harga Rumus perhitungan selisih kuantitas Rumus perhitungan selisih gabungan yang merupakan selisih harga/kuantitas SH = (HSt – HS) x KSt SK = (KSt – KS) x HSt SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS)
20
MODEL TIGA SELISIH (THE THREE-WAY MODEL) - a
Misal dicontohkan terdapat data BBB standar dan BBB sesungguhnya dalam perusahaan “S” berikut ini. Kuantitas Standar 3000 Kg Sesungguhnya 4000 Kg Harga per Kg Standar Rp 200 Sesungguhnya Rp 300
21
MODEL TIGA SELISIH – SELISIH BBB (B)
Jika HSt < HS, dan KSt > KS Maka rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini: Rumus perhitungan selisih harga Rumus perhitungan selisih kuantitas SH = (HSt – HS) x KS SK = (KSt – KS) x HS SHK = nol
22
MODEL TIGA SELISIH – SELISIH BBB (C)
Jika HSt > HS dan KSt < KS, Maka rumus perhitungan selisih dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini: Rumus perhitungan selisih harga Rumus perhitungan selisih kuantitas SH = (HSt – HS) x KSt SK = (KSt – KS) x HS SHK = nol
23
MODEL SATU SELISIH – selisih Biaya Tenaga Kerja
Rumus analisis selisih model satu selisih BTK: Dimana: St = Total selisih JKSt = Jam kerja Standar TUSt = Tarif upah standar JKS = Jam kerja Sesungguhnya TUS = Tarif Upah Sesungguhnya St = (JKSt x TUSt) – (JKS x TUS)
24
MODEL DUA SELISIH – selisih biaya tenaga kerja
Rumus perhitungan selisih biaya tenaga kerja dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini: Rumus perhitungan selisih tarif upah Rumus perhitungan selisih efiensi upah Dimana: STU = selisih tarif upah SEUL = selisih efisiensi upah langsung TUSt = tarif upah standar JKS = jam kerja sesungguhnya TUS = tarif upah sesungguhnya JKSt = jam kerja standar STU = (TUSt – TUS) x JKS SEUL = (JKSt – JKS) x TUSt
25
MODEL TIGA SELISIH – selisih biaya tenaga kerja
Jika TUSt < TUS dan JKSt < JKS Jika TUSt > TUS dan JKSt > JKS STU = (TUSt – TUS) x JKSt STU = (TUSt – TUS) x JKS SEUL = (JKSt – JKS) x TUSt SEUL = (JKSt – JKS) x TUS STU & JK = (JKSt – JKS) x (TUSt – TUS) STU & JK = (JKSt – JKS) x (TUSt – TUS)
26
KUANTITAS SESUNGGUHNYA
APLIKASI DALAM SOAL BIAYA KUANTITAS STANDAR KUANTITAS SESUNGGUHNYA HARGA STANDAR HARGA SESUNGGUHNYA BAHAN BAKU 4.000 UNIT 5.000 UNIT RP 20 RP 15 TENAGA KERJA 1.000 JAM 2.000 JAM RP10 Berdasarkan Data Di Atas, Buatlah Analisis Biaya Langsungnya!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.