Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Disusun oleh: Lintang Sukma H Muhammad Hafid Fajri Yudha A.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Disusun oleh: Lintang Sukma H Muhammad Hafid Fajri Yudha A."— Transcript presentasi:

1 Disusun oleh: Lintang Sukma H Muhammad Hafid Fajri Yudha A.
7ELEVEN Disusun oleh: Lintang Sukma H Muhammad Hafid Fajri Yudha A.

2 7-Eleven adalah jaringan toko kelontong (convenience store) 24 jam asal Amerika Serikat yang sejak tahun 2005 kepemilikannya dipegang Seven & I Holdings Co., sebuah perusahaan Jepang. Pada tahun 2004, lebih dari gerai 7-Eleven tersebar di 18 negara;[2] antara pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang. Didirikan pada tahun 1927 di Oak Cliff, Texas (kini masuk wilayah Dallas), nama "7-Eleven" mulai digunakan pada tahun Sebelum toko 24 jam pertama dibuka di Austin, Texas pada tahun 1962, 7-Eleven buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam, dan karenanya bernama "7-Eleven" (7-Sebelas).

3 7-Eleven masuk ke Indonesia melalui jalur franchise yang dikelola oleh PT. Modern Internasional Tbk melalui anak perusahaannya, PT Modern Putra Indonesia. Seperti diberitakan di situs resminya pembukaan gerai pertama kali yaitu pada tanggal 07 November 2009 di daerah Bulungan, Jakarta Selatan. Pembukaan dilakukan oleh empat orang secara bersamaan, Bapak Sungkono Honoris, Bapak Luntungan Honoris, dan Bapak Siwi Honoris mewakili PT Modern Putra Indonesia, dan Bapak Bob Jenkins, mewakili Principal 7-Eleven.

4 Analisis dan Pembahasan
Pada laporan keuangan 2010[1], penjualan PT Modern Internasional Tbk, induk perusahaan PT Modern Putra Indonesia yang dulunya pemegang merek Fuji Film, mencapai Rp733 miliar. Sepuluh persen di antaranya berasal dari gerai 7-Eleven. Pada akhir 2010, jumlah outlet mencapai 21 outlet dan saat ini sudah mencapai 41 outlet.

5 Faktor-faktor yang mendorong terbentuknya 7-Eleven di Indonesia
1. Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil. Dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia (secara makro) sebesar 6.5% per tahun, tentunya hal ini sedikit banyak menjanjikan potensi pertumbuhan ekonomi di kalangan mikro, yang sangat diharapkan oleh setiap pemain di industri retail. 2. Indonesia memiliki persentase middle income level yang tinggi dan mendominasi, hingga 55% dari populasi masyarakat Indonesia. Sesuai dengan indikator dari Bank Dunia, kategori middle income memiliki rata-rata consumption level sebesar US$ 2.00 per hari. Sehingga dengan kemampuan konsumsi yang cukup bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan sendirinya hal tersebut menjadikan Indonesia sebuah pasar yang sangat potensial.

6 Faktor-faktor yang mendorong terbentuknya 7-Eleven di Indonesia
3. Indonesia memiliki struktur demografi yang bagus dalam masa kedepannya, dan diperkirakan akan mencapai puncak demographic dividend dalam 20 tahun kedepan. Sebesar 33% sampai 42% penduduk Indonesia berada di usia 16 hingga 35 tahun per tahun 2009. 4. Masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta, sangat membutuhkan tempat hang-out yang murah meriah untuk bercengkrama dan bersosialita tanpa terhalang oleh batasan sosial yang kerap menonjol dari berbagai tempat hang-out yang ada di Jakarta selama ini.

7 Segmentasi Berdasarkan data diatas, data terbaru penduduk Indonesia menunjukkan lebih besar pada usia antara tahun. Kejelian 7 Eleven dalam melihat peluang ini adalah dengan membidik segmen pasar dari segi demografis adalah membidik kalangan masyarakat berusia muda. Seperti kita ketahui nongkrong di kafe atau restoran siap saji usai bubaran sekolah, kuliah atau pulang kerja, belakangan ini merupakan tren gaya hidup remaja dan eksekutif.

8 Pola Segmentasi Pasar Terdapat tiga pola segmentasi pasar. Pola ini digunakan untuk mengidentifikasai preferensi segmen. Pola tersebut adalah: Homogeneus preference (preferensi homogen) Diffused preference (preferensi yang menyebar) Clustered preference (preferensi yang mengelompok)

9 Syarat Segmentasi syarat segmentasi yang efektif ada 5, yaitu:
Measurable (terukur) 2. Substansial (banyak) 3. Accessible (dapat diakses) 4. Differentiable (dapat dibedakan) 5. Actionable (dapat dilayani)

10 Targeting Target konsumen yang di bidik oleh 7Eleven disini sangatlah sesuai dengan segmen pasar yang di pilih yaitu adalah anak muda, pelajar, karyawan, dan keluarga.di mana Sebagian besar di antara mereka datang tidak sendirian, tapi bersama teman atau rombongan.

11 Five Forces Model Porter
Five Forces Model Porter adalah strategi bisnis yang digunakan untuk melakukan analisis dari sebuah struktur industri. Diantaranya: Ancaman Kompetitor baru Ancaman dari Produk, Jasa pengganti Daya tawar dari pembeli, Daya tawar dari Supplier Persaingan di antara pemain yang sudah ada

12 Positioning Positioning mereka adalah penyedia tempat nongkrong ,sosialisasi dan community store yang mengutamakan kenyamanan. Tampaknya positioning ini cukup efektif di komunikasikan sebagai keunggulan 7 Eleven yang berbeda di banding tempat nongkrong yang lain seperti J-co dan Starbuck. konsep ruang yang terang dan bersih, display barang yang menarik, konsep self sevice, inovasi menarik, pelayan ramah dan helpful, serta kemerdekaan untuk nongkrong kapan saja dan selama apapun tanpa diusir satpam atau ditunggu antrian menjadi alasan utama konsumen datang ke 7 Eleven.

13 Brand Positioning Brand positioning berdasarkan sudut pandang konsumen adalah persepsi konsumen tentang posisi sebuah perusahaan berdasarkan atribut positioning yang dikomunikasikan melalui brand communication untuk membangun brand awareness dan brand image di benak konsumen.

14 Variabel Brand Positioning
Variabel brand positioning terkait dari sisi konsumen, terdiri dari enam sub variabel sebagai langkah pendekatan dalam melakukan brand positioning yaitu atribut produk, manfaat, pemakai, pesaing, kategori produk dan harga (Tjiptono, 2008, h.110). Teori Atribusi ini menjadi penjelas bagaimana konsumen mempersepsikan atribut-atribut brand positioning.

15 Sumber Atribusi Ada dua sumber atribusi dalam mempersepsikan brand positioning, yaitu: 1. Atribusi internal atau disposisional yaitu sumber atribusi yang berasal dari perusahaan, seperti atribut produk, manfaat, kategori produk, dan harga. 2. Atribusi eksternal atau lingkungan yaitu sumber atribusi yang berhubungan dengan lluar perusahaan, seperti pesaing dan konsumen.

16 SDM 7 Eleven merupakan salah satu jaringan ritel convenience store kelas dunia yang tersebar di 18 negara di dunia dengan jumlah outlet lebih dari outlet. Di kawasan Asia dan Australia ritel ini sudah ada di 11 negara. Jumlah karyawannya (2010).

17 Kesimpulan 1. 7-Eleven merupakan jaringan retail convenience store internasional dengan sistem franchise terbesar didunia. 2. Fokus utama membuka gerai 7-Eleven adalah dengan target awal area komersial dan kantor padat penduduk. 3. 7-Eleven tetap memilih untuk ekspansi masuk ke new market (Indonesia) dan berkompetisi dengan berbagai penyedia jasa convenience store karena Indonesia memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil, memiliki persentase middle income level yang tinggi dan mendominasi.


Download ppt "Disusun oleh: Lintang Sukma H Muhammad Hafid Fajri Yudha A."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google