Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEDOMAN DAN PANDUAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEDOMAN DAN PANDUAN BIMBINGAN DAN KONSELING"— Transcript presentasi:

1 PEDOMAN DAN PANDUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Muh Farozin Dosen Prodi BK UNY Disampaikan Rakornas & Sosialisasi Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Diselenggarakan oleh IBKS Nganjuk, Februari 2017

2 LANDASAN YURIDIS BIMBINGAN DAN KONSELING (a. l
LANDASAN YURIDIS BIMBINGAN DAN KONSELING (a.l lengkapnya Lihat buku POP BK) 1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU No. 14 Tahun 2005 ttg Guru & Dosen 3. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru 4. Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor

3 5. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah 6. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

4 PERMENDIKBUD 81A  111 TTG BK Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementsi Kurikululum, Lampiran IV, VIII. Konsep dan Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling DIPERBAIKI MENJADI Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

5 Pasal 12 Permendikbud No. 111/2014 ttg BK
(1) Pelaksanaan BK menggunakan Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini (2) Pedoman BK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perlu diatur lebih rinci dalam bentuk Panduan Operasional layanan Bimbingan dan Konseling.

6 POP BK PADA SATUAN PENDIDIKAN
Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BK-PDPM) menjadi dasar menyusun Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di SD, SMP, SMA, SMK (POP BK di ...)

7 BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SATUAN PENDIDIKAN
Diselengggarakan berdasarkan : BK PDPM POP BK di SD POP BK di SMP POP BK di SMA POP BK di SMK Diterbitkan oleh Ditjen GTK Kemdikbud RI, 2016

8 POP BK SD, SMP, SMA, SMK Disusun oleh Tim meliputi unsur pengambil kebijakan, akademisi, praktisi, dan organisasi profesi BK Dilakukan uji keterbacaan naskah Dilakukan penyelarasan naskah Disosialisasikan

9 SOSIALISASI BK-PDPM dan POP BK
22 Des 2016 di Balikpapan = sosialisasi kebijakan GTK Kemdikbud RI oleh Ditjen GTK, salah satunya Kebijakan Bimbingan dan Konseling.

10 POP BK SD, SMP, SMA, SMK diterbitkan oleh Ditjen GTK Kemdikbud RI 2016,
bukan diterbitkan oleh ABKIN, HSBKI, IMABKIN, IBKS, ISPI, MGBK.

11 Pada tahun 2017 Satu Pedoman dan Satu Panduan Bimbingan dan Konseling : BK PDPM, POP BK DI SD, SMP, SMA, SMK Diterbitkan oleh DITJEN GTK KEMDIKBUD RI 2016

12 TUJUAN POP BK Memandu guru BK dalam memfasilitasi dan memperhatikan ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik Memfasilitasi guru BK dalam merencanakan,melaksanakan, mengevaluasi, dan tindak lanjut layanan BK

13 TUJUAN POP BK : (lanjutan)
Memberi acuan guru BK dalam mengembangkan program layanan BK secara utuh dan optimal 4. Memfasilitasi guru BK dalam menyelenggarakan BK 5. Memberi acuan bagi pemangku kepentingan penyelenggaraan BK pada satuan pendidikan

14 PENGGUNA POP BK (lanjutan)
GURU BK/KONSELOR menyelenggarakan kegiatan BK berdasarkan pedoman dan panduan BK. 1 KEPALA SEKOLAH mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. 2 KEPALA DINAS PENDIDIKAN memberikan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan BK di sekolah. 3

15 PENGGUNA POP BK (lanjutan)
PENGAWAS PENDIDIKAN mensupervisi dan membina penyelenggaraan BK sebagai bagian dari program pendidikan di sekolah. 4 Lembaga pendidikan yang menyiapkan guru BK/konselor hendaknya dalam mengembangkan kurikulum memperhatikan Pedoman dan Panduan Operasional Penyelenggaraan BK 5

16 PENGGUNA POP BK (lanjutan):
Organisasi profesi memberikan dukungan dalam Pengembangan Keprofesian guru bimbingan dan konseling. 6 Komite Sekolah memberikan dukungan penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. 7 PPPPTK Penjas dan BK menyelenggarakan kegiatan pelatihan dengan memperhatikan Pedoman dan Panduan Operasional Penyelenggaraan BK 8

17 PENGGUNA POP (lanjutan)
GURU MAPEL: kolaborasi dan sinergi kerja dalam upaya terselenggaranya pendidikan dan tercapainya perkembangan secara utuh dan optimal aspek diri peserta didik. GURU KELAS : memahami dan menerapkan konsep bimbingan dan konseling dalam pembelajaran agar mendukung tercapainya perkembangan secara utuh dan optimal aspek diri peserta didik.

18 PENGGUNA POP (lanjutan)
DEWAN PENDIDIKAN: diharapkan penguatan akademik dan layanan BK dilaksanakan secara profesional dan peran lain yang sesuai dengan aturan. BKD: pemenuhan jumlah dan kualifikasi akademik guru BK/konselor agar layanan BK berfungsi optimal dan tugas lain yang sesuai dengan aturan.

19 ISI POP BK DI SD, SMP, SMA, SMK
SAMBUTAN DIRJEN GTK KEMDIKBUD RI TIM PENYUSUN PANDUAN PENDAHULUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK PERENCANAAN LAYANAN BK PELAKSANAAN LAYANAN BK EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT LAMPIRAN-LAMPIRAN

20 BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN

21 MAKNA PENDIDIKAN PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajara n agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Bab I, Pasal 1, UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas)

22 FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
BERFUNGSI mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, BERTUJUAN untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. (Bab II, Pasal 3, UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). 22

23 BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN NASIONAL
Manusia Indonesia yang diharapkan = Sikap Spiritual : beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap sosial : berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab Pengetahuan : berilmu Ketrampilan : cakap dan kreatif

24 KOMPONEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

25 BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan Konseling merupakan upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru BK untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Penerima layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan disebut KONSELI.

26 Sebutan KONSELI tertuang dalam Permendiknas No, 27 tahun 2008 tentang SKA KK.
Sebutan KONSELI dipergunakan untuk membedakan dengan layanan profesi lain, misalnya Dokter – Pasien  Kyai, Ustad, Ustadzah – Santri

27 LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Layanan BK pada satuan pendidikan dilakukan oleh Guru BK atau Konselor Tanggung jawab penyelenggaraan layanan BK pada satuan pendidikan dilakukan oleh Guru BK atau Konselor Tanggung jawab pengelolaan program layanan BK pada satuan pendidikan dilakukan oleh Kepala Satuan Pendidikan.

28 PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

29 GURU BK PERLU MEMAHAMI 1. Karakteristik peserta didik meliputi aspek fisik, kognitif, sosial, emosi, moral dan religius 2. Tugas perkembangan peserta didik 3. Teknik pemahaman individu

30 TEKNIK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK/KONSELI
Teknik Pemahaman Individu (Asesmen) Tes bakat, minat, kepribadian, kreativitas, kecerdasan, dan tes prestasi belajar Non tes observasi, wawancara, angket, sosiometri, dokumentasi, biografi, autobiografi

31 PEMANFAATAN DATA HASIL ASESMEN
PENYUSUNAN PROFIL PESERTA DIDIK (individual, kelompok, kelas) PENYUSUNAN PROGRAM BK PENYUSUNAN RPLBK

32 PERENCANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

33 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. PERANCANGAN BERBASIS ASESMEN KEBUTUHAN

34 Struktur program BK (Permendikbud 111/2015 ttg BK)
Rasional Bidang layanan Visi dan misi Rencana Operasional Diskripsi kebutuhan Pengembangan tema/topik Tujuan Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut Komponen layanan Anggaran biaya

35 PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik dan sekolah.

36 Penyusunan Program Semesteran
TAHAP PERSIAPAN Asesmen kebutuhan Mendapatkan dukungan pimpinan dan komite sekolah Penetapan dasar perencanaan TAHAP PERANCANGAN Penyusunan Program Tahunan dengan struktur Rasional Dasar Hukum Visi dan misi Deskripsi kebutuhan Tujuan Komponen program Bidang layanan Rencana operasional (action plan) Pengembangan tema Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut Sarana dan prasarana Anggaran biaya Penyusunan Program Semesteran Dirumuskan dalam bentuk matriks kegiatan berdasarkan komponen program dan terdistribusi dalam semester ganjil dan genap Program tahunan yang disusun ditindaklanjuti dengan jadwal kegiatan layanan selama setahun

37 Melakukan asesmen kebutuhan
Tujuan untuk menemukan kondisi nyata peserta didik yang akan dijadikan dasar dalam merencanakan program bimbingan dan konseling. Hasil asesmen-> narasi kebutuhan peserta didik/konseli sebagai dasar empirik dalam merencanakan program

38 Melakukan asesmen kebutuhan (lanjutan)
Hasil asesmen menjadi dasar penyusunan program layanan bimbingan dan konseling. Asesmen dilakukan di awal tahun ajaran atau di awal semester

39 Langkah-langkah Asesmen Kebutuhan
Mengidentifikasi data yang dibutuhkan untuk penyusunan program layanan Memilih instrumen pengukuran data sesuai kebutuhan Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data hasil asesmen kebutuhan

40 Identifikasi Data yang dibutuhkan dalam Penyusunan Program Layanan
Menentukan data yang akan diukur/diungkap untuk kepentingan penyusunan program layanan bimbingan dan konseling. Data yang perlu diungkap antara lain adalah data tentang tugas-tugas perkembangan, permasalahan dan prestasi peserta didik/konseli.

41 Memilih instrumen pengumpulan data
Asesmen dengan pendekatan masalah Alat Ungkap Masalah Umum (AUM-U) Alat Ungkap Masalah Belajar (AUM-PTSDL) Daftar Cek Masalah (DCM) Asesmen dengan pendekatan tugas perkembangan Inventori Tugas Perkembangan (ITP) Assesmen dengan pendekatan tujuan (4 bidang layanan) Instrumen Perkembangan Pribadi Instrumen Perkembangan Sosial Instrumen Perkembangan Belajar Instrumen Perkembangan Karir PTSDL= Prasyarat Penguasaan Materi Belajar, Keterampilan Belajar, Sarana Belajar, Keadaaan Diri Pribadi, Lingkungan Belajar dan Sosial

42 Mengumpulkan, Mengolah, Menganalisis, dan Menginterpretasi Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang dipilih. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan menginterpretasi hasil analisis data dilakukan sesuai dengan manual. Bila instrumen yang digunakan adalah instrumen yang belum standar maka pengolahan, analisis, dan interpretasi hasil analisis data menggunakan manual yang disusun sendiri.

43 AKTIVITAS MENDAPATKAN DUKUNGAN PIMPINAN DAN KOMITE SEKOLAH
Dilakukan sebelum menyusun program dan selama penyelenggaraan kegiatan. Kebijakan yang mendukung, fasilitas, kolaborasi dan sinergitas kerja Dilakukan konsultasi, rapat koordinasi, sosialisasi, dan persuasi

44 DASAR PERENCANAAN LAYANAN
Asesmen kebutuhan peserta didik dan sekolah, Landasan filosofis Teoritis/praksis Bimbingan dan konseling

45 TAHAP PERANCANGAN Penyusunan program tahunan 2. Penyusunan program semesteran

46 STRUKTUR PROGRAM TAHUNAN
Rasional, Dasar hukum, Visi dan misi, Deskripsi kebutuhan, Tujuan, Komponen program, Bidang layanan, Rencana operasional, Pengembangan tema/topik, Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut, Sarana prasarana, dan Anggaran biaya.

47 1. MERUMUSKAN RASIONAL Landasan filosofis dan teoritis
Urgensi program bimbingan dan konseling Program BK perlu dikembangkan secara tepat dan konsisten berdasarkan hasil asesmen Program harus mampu memberikan jawaban atas kebutuhan peserta didik

48 2. DASAR HUKUM Dasar hukum yang dicantumkan adalah yang menjadi landasan penyelenggaraan BK : tingkat pemerintah pusat, daerah , satuan pendidikan. Penulisannya : Undang Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan Kepala Sekolah.

49 DASAR HUKUM, misalnya : RI, UU No. 20/2003 RI, UU nO. 14/2005
RI, PP 74/2008 RI, Permendikbud 64/2014 RI, Permendikbud 111/2014 RI, .....? RI, POP BK ...SMP?, 2016, Ditjen GTK Kemdikbud, Gubernur/Kadinas Provinsi Bupati/wali kota/Kadinas Kab/Kota Kepala Sekolah

50 3. MERUMUSKAN VISI DAN MISI
Visi dan misi BK disusun dengan memperhatikan tujuan dan kebijakan pendidikan serta selaras dengan visi dan misi sekolah. Visi dan misi BK yang termuat dalam program tahunan tidak harus diubah setiap tahun

51 VISI BIMBINGAN DAN KONSELING (SMA)
Alternatif contoh VISI BIMBINGAN DAN KONSELING (SMA) Visi Sekolah 2020: Terwujudnya sekolah unggul yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki IMTAK dan IPTEKS. Visi Bimbingan dan Konseling 2020: Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli yang mandiri dan unggul dalam IMTAK dan IPTEKS.

52 Alternatif contoh MISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Menyelenggarakan layanan BK yang memandirikan peserta didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur. Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan BK Meningkatkan mutu guru BK/konselor melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

53 4. MENDESKRIPSIKAN KEBUTUHAN
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN HASIL ASESMEN DALAM KALIMAT PERNYATAAN

54 Altenatif Contoh RUMUSAN KEBUTUHAN
Bidang Layanan Hasil Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan Pribadi Selalu merasa tertekan dalam kehidupan Kemampuan mengelola stres Tidak percaya diri Kepercayaan diri yang tinggi Sosial Interaksi dengan lawan jenis Interaksi dengan lawan jenis sesuai dengan etika dan norma yang berlaku. Konflik dengan teman Mengelola emosi dengan baik Belajar Sulit memahami mata pelajaran Keterampilan belajar yang efektif Malas belajar Motivasi belajar yang tinggi Karir Bingung memilih jurusan di perguruan tinggi Pemahaman mengenai jurusan di perguruan tinggi Belum punya cita-cita Mengidentifikasi profesi yang sesuai dengan dirinya

55 5. MERUMUSKAN TUJUAN Berdasarkan deskripsi kebutuhan peserta didik/ konseli dan berbentuk perilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli

56 Alternatif contoh RUMUSAN TUJUAN
No. Bidang Layanan Kebutuhan Tujuan Layanan 1 Pribadi Kemampuan mengelola stres Peserta didik/konseli memiliki kemampuan mengelola stres 2. Sosial Mengelola emosi dengan baik kemampuan mengelola emosi dengan baik

57 Alternatif Contoh KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
SARANA DAN PRASANA YANG TERSEDIA SARANA DAN PRASANA YANG DIBUTUHKAN TUJUAN KEGIATAN Sarana Ruang kerja guru BK berada di satu ruangan dengan ruang guru mapel Ruang kerja guru BK terpisah dengan guru mapel dan mampu menjaga privasi konseli Dimilikinya sekat/pembatas permanen ruang kerja guru BK Dan lain-lain dan lain-lain Prasarana Aplikasi instrumentasi ITP Aplikasi instrumentasi AUM Dimilikinya aplikasi AUM

58 6. MENENTUKAN KOMPONEN PROGRAM
LAYANAN DASAR PESERTA DIDIK LAYANAN PEMINATAN & PERENCANAAN INDIVIDUAL LAYANAN RESPONSIF Pengembangan Profesional Konsultasi Kolaborasi Manajemen DUKUNGAN SISTEM

59 LAYANAN DASAR Pengertian layanan dasar: proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik/konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan.

60 Tujuan layanan dasar : membantu semua peserta didik/ konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal.

61 FOKUS PENGEMBANGAN perkembangan pribadi, perkembangan sosial,
perkembangan belajar, perkembangan karir. Materi layanan dasar perlu disusun dan secara akademik + emperik teruji

62 LAYANAN PEMINATAN DAN PERENCANAAN INDIVIDUAL
PENGERTIAN PEMINATAN: Program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan

63 PENGERTIAN PERENCANAAN INDIVIDUAL : Bantuan kepada peserta didik agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.

64 TUJUAN layanan peminatan dan perencanaan individual membantu konseli agar
memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial belajar, maupun karir, dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.

65 Meskipun peminatan dan perencanaan individual ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli, layanan yang diberikan LEBIH BERSIFAT INDIVIDUAL karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konseli.

66 TUJUAN peminatan dan perencanaan individual : upaya memfasilitasi peserta didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan pribadi- sosial oleh dirinya sendiri.

67 FOKUS PENGEMBANGAN layanan peminatan dan perencanan individual
Pemberian informasi program peminatan. Melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan peminatan peserta didik); Layanan pilihan kelompok mapel, mapel; bidang, program, paket keahlian Layanan lintas minat; Layanan pendalaman minat; Layanan pindah minat;

68 7. Pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konselin individual, konseling kelompok, dan konsultasi. 8. Pengembangan dan penyaluran. 9. Evaluasi dan tindak lanjut.

69 WAKTU PEMILIHAN DAN PENETAPAN PEMINATAN PESERTA DIDIK
Terdapat 2 alternatif: 1. Bersamaan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru, ATAU 2. Setelah diterima, minggu pertama tahun pelajaran baru.

70 LAYANAN RESPONSIF PENGERTIAN layanan responsif: pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera, agar peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.

71 TUJUAN layanan responsif: membantu peserta didik/konseli yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir, dan bantuan yang bersifat segera.

72 FOKUS PENGEMBANGAN LAYANAN RESPONSIF: 1
FOKUS PENGEMBANGAN LAYANAN RESPONSIF: 1. peserta didik yang secara nyata mengalami masalah dan secara potensial menghadapi masalah tertentu namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah. 2. masalah yang dihadapi dapat menyangkut ranah perkembangan pribadi, sosial, belajar, atau karir.

73 FOKUS PENGEMBANGAN LAYANAN RESPONSIF (lanjutan): 3
FOKUS PENGEMBANGAN LAYANAN RESPONSIF (lanjutan): 3. Masalah peserta didik/konseli dapat berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhinya kebutuhan, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.

74 DUKUNGAN SISTEM PENGERTIAN dukungan sistem : merupakan komponen
pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur, pengembangan kemampuan profesional secara berkelanjutan,  yang secara tidak langsung mendukung efektivitas dan efisiensi layanan BK.

75 TUJUAN dukungan sistem : memberikan dukungan kepada guru BK/konselor dalam
memperlancar penyelenggaraan layanan dasar, peminatan dan perencanaan individual, dan layanan responsif, & mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan BK.

76 FOKUS PENGEMBANGAN dukungan sistem PKB sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara utuh diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada guru BK/ konselor untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan dalam jabatan maupun kegiatan pengembangan dalam organisasi profesi BK, baik di tingkat pusat maupun daerah.

77 PROPORSI LAYANAN BK SETIAP KOMPONEN
KOMPONEN LAYANAN SD SMP SMA/SMK Layanan Dasar 45 – 55 % 35 – 45 % 25 – 35 % Layanan Responsif 20 – 30 % % 15 – 25 % Layanan peminatan dan Perencanaan Individual 5 – 10 % Dukungan Sistem dan Kolaboratif 10 – 15 %

78 Contoh alternatif Perhitungan Alokasi Waktu Layanan Bimbingan dan Konseling
Program Pembagian waktu Layanan (24 – 40 Jam Kerja) Layanan Dasar 35 % x ( ) = 8 – 14 jam kerja Layanan Responsif 25 % x (24 – 40 ) = 6 – 10 jam kerja Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual 30 % x ( ) = 7 – 12 jam kerja Dukungan sistem 10 % x (24 -40) = 3 – 4 jam kerja

79 7. MENGIDENTIFIKASI BIDANG LAYANAN
4 bidang layanan bimbingan dan konseling yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. 4 bidang perkembangan tsb merupakan satu kesatuan utuh dalam setiap peserta didik/konseli. 4 bidang tsb. sebagai materi layanan dan disajikan secara proporsional sesuai dengan kebutuhan

80 BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
BK Belajar BK Karir BK Sosial BK Pribadi Perkembangan pribadi Perkembangan sosial Perkembangan Belajar Perkembangan Karir

81 PERKIRAAN PROPORSI MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING SMTA

82 Proporsi sajian materi tersebut dapat berubah angka proporsinya
disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah, namun tetap utuh 4 bidang layanan Bimbingan dan Konseling.

83 8. MENYUSUN RENCANA OPERASIONAL (ACTION PLAN)
1. Program tahunan 2. Program semesteran Rencana operasional menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

84 9. MENGEMBANGKAN TEMA/ TOPIK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Berdasarkan deskripsi kebutuhan dalam aspek perkembangan pribadi, sosial belajar dan karir Meliputi 4 bidang layanan bimbingan dan konseling secara proporsional sesuai kebutuhan

85 PENGEMBANGAN MATERI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
MASALAH Berdasarkan masalah yang dihadapi peserta didik SKKPD Berdasarkan SKKPD yang telah dirumuskan BIDANG LAYANAN BK Berdasarkan tujuan bidang layanan BK yang meliputi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir

86 Alternatif model rancangan MATERI BK BERDASARKAN TUJUAN BIDANG LAYANAN BK
Tujuan layanan Indikator Topik Sub materi alokasi waktu Pribadi Sosial Belajar Karir

87 10. RENCANA EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
Evaluasi program didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai dari layanan yang dilakukan Perlu dievaluasi keterlaksanaan program Hasil evaluasi dijadikan salah satu bentuk akuntabilitas layanan bimbingan dan konseling Hasil evaluasi di laporkan dan diakhiri dengan rekomendasi tentang tindaklanjutpengembangan program selanjutnya

88 11. SARANA DAN PRASARANA Rumusan kebutuhan sarana dan prasarana disusun berdasarkan hasil asesmen sekolah. Standar infrastruktur mengacu pada lampiran Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang BK-PDPM

89 SARANA dan PRASARANA 1. Ruang kerja BK (lihat contoh penataan ruang BK) 2. Fasilitas pendukung : a. dokumen program b. intrumen pengumpul dan kelengkapan administrasinya.

90 PENGADAAN SARANA BK Dalam membuat rancangan pengadaan sarana layanan BK hendaknya jelas, spesifik dan kegunaanya. No. Nama barang/alat Spesifikasi Jumlah Harga satuan Jumlah harga Kegunaan

91 RUANG KERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
Ruangan kerja ditata untuk bekerja secara profesional. Ruangan kerja dapat untuk layanan indidual, kelompok dengan jumlah terbatas. Ruangan kerja ditata agar menjamin privasi bagi peserta didik/konseli Ukuran ruang kerja sesuai dengan standar

92 Alternatif contoh PENATAAN RUANG KERJA UNTUK 5 ORANG GURU BK

93 12. MENYUSUN ANGGARAN BIAYA
Sesuai kebutuhan riil selama 1 tahun Formatnya antara lain meliputi : No urut, uraian kebutuhan, spesifikasi, satuan, harga satuan, jumlah, manfaat /tujuannya. Penggunaan dana sesuai rangcangan program dan aturan administrasi keuangan

94 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

95 Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling senantiasa memperhatikan landasan, pengertian, tujuan, fungsi, azas, prinsip, strategi, langkah-langkah bimbingan dan konseling

96 FUNGSI BK pemahaman diri dan lingkungan;
fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan; penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan; penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir; pencegahan timbulnya masalah; perbaikan dan penyembuhan;

97 FUNGSI BK (lanjutan) pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri Konseli; pengembangan potensi optimal; advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif; membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli.

98 STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Jumlah individu :layanan individual, kelompok, klasikal, layanan kelas besar atau lintas kelas. Jenis dan intensitas masalah : bimbingan, konseling, advokasi Cara komunikasi : tatap muka atau media.

99 BIMBINGAN DAN KONSELING
Layanan tatap muka (langsung) Layanan melalui media (tidak langsung) Kegiatan Administrasi Kegiatan Tambahan

100 LAYANAN LANGSUNG KOLABORASI ALIH TANGAN KASUS KUNJUNGAN RUMAH ADVOKASI
KONSELING INDIVIDUAL KONSELING KELOMPOK BIMBINGAN KELOMPOK BIMBINGAN KLASIKAL BIMBINGAN KELAS BESAR ATAU LINTAS KELAS KONSULTASI KOLABORASI ALIH TANGAN KASUS KUNJUNGAN RUMAH ADVOKASI KONFERENSI KASUS PEMINATAN

101 PENGEMBANGAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING.
LAYANAN MELALUI MEDIA PAPAN BIMBINGAN KOTAK MASALAH LEAFLET PENGEMBANGAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING.

102 KEGIATAN ADMINISTRASI
PELAKSANAAN DAN TINDAK LANJUT ASESMEN KEBUTUHAN PENYUSUNAN DAN PELAPORAN PROGRAM KERJA EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PELAKSANAAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

103 KEGIATAN TUGAS TAMBAHAN
Kepala/Wakil Kepala Sekolah Pembina OSIS Pembina Ekstrakurikuler Pembina Pramuka Koordinator BK pengembangan keprofesian berkelanjutan konselor/guru bimbingan dan konseling

104 KEGIATAN LAYANAN BK 1. Konseling individual 6. Konsultasi
2. Konseling kelompok 7. Kolaborasi dengan guru 3. Bimbingan kelompok 8. Kolaborasi dengan orang tua 4. Bimbingan klasikal 9. Kolaborasi dengan ahli lain 5. Bimbingan kelas besar/lintas kelas 10. Kolaborasi dengan lembaga lain

105 KEGIATAN LAYANAN BK (lanjutan)
11. Konferensi kasus 17. Pengembangan Media BK 12. Kunjungan rumah 18. Kagiatan tambahan 13. layanan advokasi 19. Melaksanakan tindak lanjut asesmen 14. Pengelolaan Papan Bimbingan 20. Menyusun dan melaporkan program 15. Pengelolaan Kotak Masalah 21. Membuat evaluasi 16. Pengelolaan Leaflet 22. Melaksanakan administrasi dan manajemen BK

106 KONSELING INDIVIDUAL

107 PENGERTIAN KONSELING INDIVIDUAL
Proses interaktif yang dicirikan oleh hubungan yang unik antara Guru BK/ Konselor dengan peserta didik/konseli yang mengarah pada perubahan perilaku, konstruksi pribadi, kemampuan mengatasi situasi hidup dan keterampilan membuat keputusan

108 TUJUAN KONSELING INDIVIDUAL
Memfasilitasi konseli melakukan perubahan perilaku, mengkonstruksi pikiran, mengembangkan kemampuan mengatasi situasi kehidupan, membuat keputusan yang bermakna bagi dirinya dan berkomitmen untuk mewujudkan keputusan dengan penuh tanggungjawab dalam kehidupannya

109 Langkah Konseling Individual (Konseli datang sendiri)
KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN PRA KONSELING Penataan ruang Kesiapan pribadi guru bimbingan dan konseling atau konselor PROSES KONSELING Membangun relasi konseling Melaksanakan tahapan dan menggunakan teknik konseling sesuai teori yang dipilih baik secara tunggal, maupun integratif. Mengakhiri proses konseling. PASCA KONSELING Membuat laporan konseling Berdasarkan kesepakatan dengan konseli, konselor memonitoring dan mengevaluasi tindakan/perilaku yang direncanakan konseli

110 LANGKAH KONSELING INDIVIDUAL (KONSELI DIUNDANG)
KOMPONEN/ LANGKAH  ISI KEGIATAN PRA KONSELING Mengumpulkan dan menganalisis data konseli secara komprehensif (potensi, masalah, latar belakang kondisi konseli) Menyusun RPL konseling Menata ruang PROSES KONSELING Membangun relasi konseling Melaksanakan tahapan dan menggunakan teknik konseling sesuai teori yang dipilih baik secara tunggal, maupun integrative Menutup proses konseling. PASCA KONSELING Membuat laporan konseling Berdasarkan kesepakatan dengan konseli, konselor memonitoring dan mengevaluasi tindakan/perilaku yang direncanakan konseli This template can be used as a starter file for presenting training materials in a group setting. Sections Right-click on a slide to add sections. Sections can help to organize your slides or facilitate collaboration between multiple authors. Notes Use the Notes section for delivery notes or to provide additional details for the audience. View these notes in Presentation View during your presentation. Keep in mind the font size (important for accessibility, visibility, videotaping, and online production) Coordinated colors Pay particular attention to the graphs, charts, and text boxes. Consider that attendees will print in black and white or grayscale. Run a test print to make sure your colors work when printed in pure black and white and grayscale. Graphics, tables, and graphs Keep it simple: If possible, use consistent, non-distracting styles and colors. Label all graphs and tables.

111 Langkah e-counseling ISI KEGIATAN Mendesain menu e-counseling
KOMPONEN/ LANGKAH  ISI KEGIATAN PRA KONSELING Mendesain menu e-counseling Melakukan sosialisasi dan edukasi pada peserta didik/ konseli PROSES KONSELING Membangun relasi konseling Melaksanakan tahapan dan menggunakan teknik konseling sesuai teori yang dipilih baik secara tunggal, maupun integrative Menutup proses konseling. PASCA KONSELING Membuat laporan konseling Berdasarkan kesepakatan, konseli melakukan tindakan lanjutan proses konseling. This template can be used as a starter file for presenting training materials in a group setting. Sections Right-click on a slide to add sections. Sections can help to organize your slides or facilitate collaboration between multiple authors. Notes Use the Notes section for delivery notes or to provide additional details for the audience. View these notes in Presentation View during your presentation. Keep in mind the font size (important for accessibility, visibility, videotaping, and online production) Coordinated colors Pay particular attention to the graphs, charts, and text boxes. Consider that attendees will print in black and white or grayscale. Run a test print to make sure your colors work when printed in pure black and white and grayscale. Graphics, tables, and graphs Keep it simple: If possible, use consistent, non-distracting styles and colors. Label all graphs and tables.

112 KONSELING KELOMPOK

113 Pengertian Konseling Kelompok
layanan konseling yang diberikan kepada sejumlah peserta didik/konseli dalam suasana kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk saling belajar dari pengalaman para anggotanya sehingga peserta didik/konseli dapat mengatasi masalah

114 TUJUAN Tujuan konseling kelompok adalah
memfasilitasi konseli untuk melakukan perubahan perilaku, mengkonstruksi pikiran, mengembangkan kemampuan mengatasi situasi kehidupan, membuat keputusan yang bermakna bagi dirinya, dan berkomitmen untuk mewujudkan keputusan dengan penuh tanggungjawab dalam kehidupannya dengan memanfaatkan kekuatan (situasi) kelompok

115 Pelaksanaan Konseling Pasca Konseling
LANGKAH-LANGKAH Pra Konseling Pelaksanaan Konseling Pasca Konseling

116 Mengelompokkan 2-8 konseli yang memiliki masalah relatif sama
PRA KONSELING Mengelompokkan 2-8 konseli yang memiliki masalah relatif sama Menyusun RPL konseling kelompok

117 TAHAP PELAKSANAAN Membangun hubungan baik (rapport)
TAHAP 1: AWAL Membangun hubungan baik (rapport) Membangun kesepahaman (mutual understanding) Mendorong konseli untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan kelompok Membangun norma kelompok dan kontrak bersama berupa penetapan aturan-aturan kelompok secara lebih jelas Mengembangkan interaksi positif Mengatasi kekhawatiran-kekhawatiran Menutup sesi awal

118 TAHAP PELAKSANAAN TAHAP 2: TRANSISI Mengingatkan kembali apa yang telah disepakati pada sesi sebelumnya. Membantu peserta untuk mengekspresikan dirinya secara unik, terbuka dan mandiri; Mengadakan kegiatan selingan yang kondusif Memberi contoh bagaimana mengeskpresikan pikiran dan perasaan Memberi contoh mendengarkan secara aktif

119 TAHAP PELAKSANAAN TAHAP 3: KERJA Membuka pertemuan konseling
Memfasilitasi kelompok membahas permasalahan yang dihadapi oleh tiap-tiap anggota kelompok Mengeksplorasi masalah yang dikeluhkan oleh salah satu anggota kelompok Memfasilitasi anggota kelompok memusatkan perhatian pada pencapaian tujuan masing-masing, Memandu kelompok merangkum poin-poin belajar yang dapat ditemukan pada setiap sesi konseling kelompok, Memberikan penguatan Menutup sesi

120 TAHAP PELAKSANAAN TAHAP 4: PENGAKHIRAN Memfasilitasi para anggota kelompok melakukan refleksi dan berbagi pengalaman tentang apa yang telah dipelajari melalui kegiatan kelompok, bagaimana melakukan perubahan, dan merencanakan serta bagaimana memanfaatkan apa-apa yang telah dipelajari, Mengakhiri seluruh rangkaian kegiatan

121 Menyusun laporan konseling kelompok
3. PASCA KONSELING Mengevaluasi perubahan yang dicapai dan menetapkan tindak lanjut kegiatan yang dibutuhkan secara individual setiap anggota kelompok sehingga masalah konseli betul-betul teratasi Menyusun laporan konseling kelompok

122 ==BIMBINGAN KLASIKAL==
Kegiatan asesmen kebutuhan Layanan untuk semua peserta didik Layanan lebih bersifat preventif dan developmental Materi layanan dikembangkan berdasarkan tujuan bidang layanan BK atau SKKPD atau bidang masalah

123 BIMBINGAN KLASIKAL Diberikan secara rutin setiap kelas/minggu
Materi layanan mendukung tercapainya tujuan bimbingan dan konseling & pendidikan nasional Materi yang sesuai kebutuhan peserta didik.

124 LANGKAH-LANGKAH BIMBINGAN KLASIKAL
Persiapan Pelaksanaan Evaluasi dan Tindak lanjut

125 PENGERTIAN BIMBINGAN KELAS BESAR /LINTAS KELAS
Bimbingan kelas besar /lintas kelas merupakan layanan yang diberikan pada peserta didik/ konseli dari sejumlah kelas pada tingkatan kelas yang sama dan atau berbeda sesuai dengan tujuan layanan.

126 TUJUAN BIMBINGAN KELAS BESAR/ LINTAS KELAS
Memberikan pengalaman, wawasan, serta pemahaman yang menjadi kebutuhan peserta didik/konseli, baik dalam bidang perkembangan pribadi, sosial, belajar, maupun karir.

127 LANGKAH-LANGKAH BIMBINGAN KELAS BESAR /LINTAS KELAS
Menyeleksi, memetakan, menetapkan kegiatan atas dasar kebutuhan peserta didik/konseli Menyusun RPL dan dilengkapi lembar kerja peserta didik/ konseli Mempersiapkan kegiatan bimbingan kelas besar/ lintas kelas, antara lain : sarana, nara sumber, kepanitiaan, susunan acara

128 Melaksanakan bimbingan kelas besar/ lintas kelas
Mengevaluasi bimbingan kelas besar/ lintas kelas dalam bentuk komitmen rencana perilaku peserta didik/ konseli Menindaklanjuti bimbingan kelas besar/ lintas kelas dalam bentuk monitoring kegiatan pembiasaan

129 Pengertian kolaborasi
suatu kegiatan kerjasama antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan pihak lain yang dapat memberikan sumbangan pikiran dan atau tenaga untuk mengembangkan dan melaksanakan program layanan BK

130 Menjalin hubungan baik dengan pihak lain yang dilibatkan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling Tujuan Kolaborasi Memperoleh sumbangan pemikiran, gagasan dan tenaga yang diperlukan dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling. ,

131 LANGKAH KOLABORASI menetapkan topik yang akan dibahas,
KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN Perencanaan menetapkan topik yang akan dibahas, meminta pimpinan sekolah untuk mengundang pihak lain dan menyiapkan anggaran, melakukan komunikasi dengan pihak lain yang terkait, menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan.

132 LANGKAH KOLABORASI Pelaksanaan; kolaborasi dengan Orang tua, berupa dukungan untuk mensukseskan belajar peserta didik/konseli Guru mata pelajaran, berupa kegiatan diagnostik kesulitan belajar, diskusi tentang suasana belajar yang kondusif. Ahli lain atau unit lain di sekolah, seperti tim kedisiplinan, berupa kegiatan bersama yang digarap oleh tim ahli yang berbeda-beda namun terarah pada pencapaian tujuan pendidikan Lembaga lain berupa peningkatan mutu layanan bimbingan dan konseling yang dituangkan dalam bentuk naskah kerja sama

133 LANGKAH KOLABORASI ISI KEGIATAN
KOMPONEN/ LANGKAH ISI KEGIATAN Evaluasi kegiatan evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil kolaborasi Pelaporan membuat laporan kegiatan dan mengarsipkan Tindak lanjut melakukan kegiatan berdasarkan hasil evaluasi

134 KINERJA GURU BK/KONSELOR PADA SATUAN PENDIDIKAN
1. 24 jam/ minggu equivalen dengan 150 – 160 peserta didik jam/ minggu dibuktikan dengan laporan kegiatan yang dilakukan Kinerja guru BK dibuktikan dengan laporan dan dihitung equivalensinya dengan jam kerja (lihat BK-PDPM)

135 Contoh menghitung EQUIVALENSI KINERJA GURU BK DI SMTA
No. KEGIATAN JUMLAH WAKTU EQUIVALEN JAM/MINGGU Konseling Individual 4 konseli @25 menit @45 menit 4 JK/JP 8 JK/JP Konseling Kelompok Pengel. Media Leaflet pengel. Med. Pa Bim dst. 3 kelompok 1 karya @ 45 menit @ 30 menit 1 bulan 2 minggu 6 JK/JP 3 JK/JP 0,5 JK/JP 1 JK/JP

136 Dapat juga DIKEMBANGKAN SEBAGAI MODEL PROGRAM KEGIATAN
No. Kegiatan Jumlah Perkiraan Waktu Equivalen jam/minggu 1. Konseling Individual 4 konseli 30 menit 4 JP 2. Konseling Kelompok 2 kelompok 40 menit 3. Bimbingan kelompok @40 menit 4. Bimbingan klasikal 4 kali 5. Bimbingan lintas kelas 1/semester 120 menit 0,13 JP 6. Pengelolaan Media Papan Bimbingan 1 karya 2 minggu 1 jp 7. Pengelolaan Media Kotak Masalah --  -- 8. Pengelolan Media Leaflet 1 bulan 0,5 jp 9. Pengembangan Media BK 10. Kolaborasi dengan guru 1 guru 1 minggu 11. Kolaborasi dengan orang tua dst 1 indv 1 kelas 6 bulan 0,083 jp

137 KONSELOR & GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
Konselor adalah pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan telah lulus PPGBK/K Guru Bimbingan dan Konseling adalah pendidik yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan memiliki kompetensi di bidang BK.

138 PENYELENGGARA BIMBINGAN DAN KONSELING
Guru BK dalam jabatan yang belum memiliki kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan kompetensi Konselor, secara bertahap ditingkatkan kompetensinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Calon Konselor atau Guru BK harus memiliki kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan telah lulus PPGBK/K

139 RASIO dan KINERJA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING
Rasio 1 : ( ) untuk SMP,SMA,SMK KINERJA PROFESI, 22 KEGIATAN LAYANAN (lihat pedoman BK-PDPM) 24 – 40 JAM KERJA, ... PROFESI BK MENGGUNAKAN KINERJA PROFESI BK

140 KOORDINATOR BIMBINGAN DAN KONSELING
Pada satuan pendidikan yang memiliki lebih dari satu konselor atau Guru BK, kepala satuan pendidikan mengangkat seorang koordinator yang berlatar belakang Sarjana Pendidikan(S-1) dalam bidang BK dan telah lulus pendidikan profesi Guru BK /Konselor.

141 PENYELENGGARA BK 1. SD = Guru BK/Konselor  Guru Kelas
Setiap gugus SD diangkat Guru BK/Konselor, lembaga pendidikan SD tertentu yang mampu dapat mengangkat guru BK. 2. SMP, SMA, SMK = Guru BK/Konselor

142 BEKERJASAMA Guru BK/ Konselor dapat bekerjasama dengan pihak di dalam satuan pendidikan ( kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, staf administrasi sekolah), dan di luar satuan pendidikan (pengawas pendidikan, komite, orang tua, organisasi profesi BK, dan profesi lain yang relevan).

143 KERJASAMA Keterlibatan sebagai : mitra layanan, sumber data/informasi, konsultan, dan narasumber melalui strategi layanan kolaborasi, konsultasi, kunjungan, ataupun referal.

144 EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING

145 EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Evaluasi adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan BK dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program BK yang telah ditetapkan.

146 EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Kegiatan evaluasi meliputi : pengumpulan dan menganalisis informasi tentang efisiensi, efektifvitas, dan dampak dari program dan kegiatan layanan BK terhadap perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir peserta didik/konseli

147 TUJUAN EVALUASI mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. umpan balik bagi pelaksana program bimbingan dan konseling dalam rangka perbaikan atau peningkatan implementasi program selanjutnya.

148 JENIS-JENIS EVALUASI Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling berlangsung. Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya, yaitu perubahan pada diri subyek layanan.

149 LANGKAH-LANGKAH EVALUASI
Penyusunan Rencana Evaluasi ( jenis data, sumber data, instrumen, waktu, dan kreteria) Pengumpulan data Analisis dan Interpretasi hasil analisis data

150 PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

151 PELAPORAN Pengertian pelaporan: Kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan

152 Tujuan pelaporan: 1. Memberikan informasi
2. Menyediakan mekanisme umpan balik bagi pihak yang terlibat 3. Memberikan jaminan akuntabilitas kepada publik Langkah-langkah Pelaporan Persiapan Pengumpulan & penyajian data Penulisan Laporan

153 Alternatif contoh Sistematika Laporan Prorgam
PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Halaman Judul Kata Pengantar Halaman Pengesahan Daftar Isi Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Pelaporan BAB II PELAKSANAAN Uraian Pelaksanaan Komponen Program Kegiatan Layanan yang dilakukan Hasil Analisis Pencapaian Keberhasilan dalam Kegiatan Evaluasi Hambatan dan Strategi Penyelesaiannya BAB III SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran Sekolah Orangtua Dinas Pendidikan LAMPIRAN-LAMPIRAN

154 TINDAK LANJUT Bentuk respon cepat terhadap refleksi yang dilakukan oleh guru BK/ konselor atas permasalahan yang teridentifikasi selama proses pemberian layanan. Kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan BK

155 KLASIFIKASI TINDAK LANJUT
1. Sebagai bagian utuh dari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling 2. Sebagai tahap akhir dari kegiatan evaluasi

156 TUJUAN TINDAK LANJUT 1. memperbaiki hal-hal yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang akan dicapai; 2. mengembangkan program dengan menambah atau merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau efektifitas program.

157 LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN TINDAK LANJUT
1. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan. 2. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan BK tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan. 3. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dan alokasi waktu.

158 LAMPIRAN –LAMPIRAN

159 LAMPIRAN-LAMPIRAN Merupakan alternatif contoh format yang digunakan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.

160 Pemerintah sedang merumuskan STANDAR NASIONAL KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERJENJANG (SNKG BK BERJENJANG) Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Pembina

161 Wassalamu’alaikum wr.wb
Terima kasih Wassalamu’alaikum wr.wb


Download ppt "PEDOMAN DAN PANDUAN BIMBINGAN DAN KONSELING"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google