Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PEMBAGIAN & PENGGOLONGAN LOGIKA
DASAR_DASAR LOGIKA / 4 PEMBAGIAN & PENGGOLONGAN LOGIKA BAHAN EMPAT DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I ilmu administrasi negara / fisip / uns
2
Pengenalan & Pengetahuan
Manusia dengan akal budi yang dimiliki mengenali realitas yang ditemui dengan panca inderanya.
3
Pokok kegiatan akal budi manusia
Menangkap sesuatu sebagaimana adanya. Artinya menangkap sesuatu tanpa menilai : mengakui atau mengingkari. Memberikan keputusan. Artinya manusia mulai menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian lainnya atau memungkiri hubungan terebut.
4
Merundingkannya, artinya menghubungkan keputusan sedemikian rupa sehingga dari satu keputusan atau lebih, orang akan sampai pada kesimpulan.
5
Bahasa, Pengertian, & Logika
Bahasa mengandaikan logika sebagai alat bantu menyusun, menggunakan, & mengembangkan bahasa secara lebih baik dan ilmiah.
6
Pengertian adalah hasil pengenalan manusia terhadap unsur-unsur yang ada dalam sebuah realitas.
Dapat dikatakan bahwa pengertian merupakan hasil serapan akal atas isi & luas realitas yang dikenalinya.
7
Persepsi logika menyatakan bahwa isi pengertian adalah semua unsur yang terkandung dalam suatu pengertian. Atau isi pengertian merupakan seluruh elemen pokok penyebab, pengembang, dan pemelihara sesuatu. Isi pengertian merupakan hasil penafsiran proses pengenalan manusia atas objek.
8
Pembagian & Pengolongan
Penggolongan (ada pula yang menyebutnya dengan pembagian atau klasifikasi) ialah : pekerjaan akal budi kita untuk menganalisis, membagi-bagi, menggolong-golongkan, dan menyusun pengertian-pengertian dan barang-barang menurut kesamaan dan perbedaannya
9
Penggolongan dijelaskan pula sebagai sebuah proses dimana benda-benda individual di kelompok-kelompokkan menurut ciri khasnya yang berlaku umum yang secara bersama-sama membentuk sebuah kelas atau golongan
10
Bagaimana tata cara, aturan, atau hukum penggolongan?
1. Penggolongan harus lengkap. Artinya dalam proses penggolongan segala sesuatu yang digolong-golongkan itu harus meliputi semua bagian yang hendak digolongkan sehingga apabila bagian-bagian itu disatukan kembali menjadi sebuah kesatuan yang utuh menyeluruh dan lengkap. Contoh: ‘Makhluk Hidup’ digolongkan menjadi ‘manusia’, ‘binatang’, ‘tumbuh-tumbuhan’
11
2. Penggolongan harus sungguh-sungguh memisahkan
Artinya, bagian yang satu yang kita golongkan, tidak boleh menjadi bagian dari yang lain yang juga digolongkan. Penggolongan tidak boleh tumpang tindih. Penggolongan harus jelas dan tegas. Contoh: Manusia (Pria-Wanita). Pria-Wanita (Bayi-Anak-anak-Remaja-Dewasa-Orang tua), dan lain-lain.
12
3. Penggolongan harus menurut dasar, prinsip, atau garis yang sama
Artinya bahwa penggolongan harus konsekwen dan tidak memakai dua atau lebih dasar sekaligus dalam pembagian yang sama. Contoh : …
13
… Contoh: Kalau ‘kendaraan’ digolong-golongkan ke dalam ,yang bergerak di daratan’, ‘yang bergerak di perairan’, dan ‘yang ditarik oleh tenaga binatang’, maka disini dua hal dicampuradukan (tidak menurut dasar, prinsip, atau garis yang sama) antara: dimana bergeraknya (darat-perairan) dengan bagaimana bergeraknya (ditarik oleh tenaga binatang).
14
4. Penggolongan harus cocok untuk tujuan yang hendak dicapai
Artinya penggolongan harus menunjukkan tujuan yang dinginkan untuk apa penggolongan itu dilakukan. Contoh : …
15
… Contoh: Penggolongan nilai A, B, C, D, dan E, atau Gagal yang diberikan oleh seorang dosen kepada mahasiswa bertujuan membedakan tingkat daya serap materi suatu perkuliahan oleh mahasiswa.
16
Apa kesulitan dalam proses penggolongan ?
1. Masalah keseluruhan dan bagian-bagian Dalam proses penggolongan sering kali terjadi kesulitan yang menyangkut hubungan antara keseluruhan dengan bagian-bagiannya terutama apabila menyangkut apa yang benar untuk sebagian belum tentu benar untuk keseluruhan. Contoh: PNS adalah koruptor. (Bagaimana dengan PNS yang tidak korup?; adakah PNS yang sungguh-sungguh tidak korup?)
17
2. Masalah batas-batas golongan
Masalah batas-batas golongan di dalam percakapan sehari-hari tidak terlalu mengganggu. Dalam pemikiran kritis (akademik/ilmiah) hal tersebut harus memperoleh perhatian yang sungguh-sungguh. Contoh kesulitan tersebut dapat tergambar dalam pertanyaan di bawah ini : Siapakah yang dimaksud dengan orang Samin itu? Apakah SBY itu seorang nasionalis atau agamis?
18
3. Masalah teknik ‘putih-hitam’
Seringkali proses penggolongan terjebak ke dalam penggolongan yang ‘bertentangan’ dan hanya dengan melakukan proses ‘bertentangan’ itu penggolongan dilakukan. Contoh: Kawan-lawan, baik-buruk, pandai-bodoh, cantik-jelek, dan lain-lain. Di antara penggolongan yang disebutkan di atas, dimanakah letak ‘musuh dalam selimut’ di antara oposisi kawan-lawan?
19
Untuk apa penggolongan dilakukan? …
Penggolongan penting dilakukan dalam proses pemikiran dan ilmu pengetahuan. Untuk mengupas suatu persoalan, harus dapat menangkap bagian-bagiannya serta menguraikan unsur-unsurnya
20
Apa manfaat penggolongan? …
Membantu pikiran atau benak bahwa fenomena-fenomena memiliki banyak sekali variasi; Memungkinkan pikiran untuk memahami benang merah yang terdapat dalam hubungan antara objek yang satu dengan lainnya; Membantu memahami benda-benda atau objek-objek menurut struktur kodratnya ataupun menurut struktur artifisialnya.
21
---terimakasih--- DASAR_DASAR LOGIKA / 4
ilmu administrasi negara / fisip / uns
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.