Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
EMERGENCY IN DENTAL PRACTICE
Ester H. Lodra, drg, Sp.BM
2
EMERGENCY IN DENTAL PRACTICE
3
NYERI DAN INFEKSI AKUT Analgetik Antiinflamasi Open bur Grinding
Lokal : Pulpitis Periodontitis Perikoronitis Regional : Limfadenitis Abses bukal Trismus Sistemik : Abses submandibular Phlegmon Abses temporal Analgetik Antiinflamasi Open bur Grinding Incisi abses
4
PERDARAHAN LOKAL SISTEMIK
5
EKSTRAKSI IDEAL
6
Post ekstraksi gigi force atau ekstraksi multiple
PERDARAHAN LOKAL Post ekstraksi gigi force atau ekstraksi multiple
7
PERDARAHAN LOKAL POST TRAUMA dari gigi, mukosa, lidah, tulang
8
PERDARAHAN KARENA FAKTOR SISTEMIK
Spontan dan difuse Berhubungan dengan: Hipertensi Kelainan darah Kanker darah Obat-obatan anti konvulsan Terapi kortikosteroid jangka panjang
9
SYOK Syok kegagalan sirkulasi dalam memenuhi kebutuhan metabolisme sel & transportasi sisa metabolisme Gangguan perfusi sel & jaringan Gangguan fungsi, kerusakan & kematian jaringan. Penurunan kesadaran hingga koma disertai penurunan vital sign
10
Klasifikasi Syok Syok hipovolemik : Syok Mekanik atau Obstruktif
Syok Hipovolemik Absolut Syok Hipovolemik Relatif : Syok Neurogenik Syok Septik Syok Anafilaktik Syok Mekanik atau Obstruktif Syok Hipoksemik (Pernapasan)
11
TANDA & GEJALA SYOK Sistem Gejala & tanda Umum prodromal
Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan, rasa tak enak di dada & di perut, rasa gatal di hidung & palatum Pernafasan Hidung Laring Lidah bronkus Cepat & dangkal Gatal, bersin, tersumbat Rasa tercekik, suara serak, sesak nafas, stridor, edema, spasme Edema Batuk, sesak, mengi, spasme
12
Sistem Gejala & tanda Kardiovaskuler Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi sampai syok, aritmia, gangguan sirkulasi perifer - pucat, ekstremitas dingin Gastrointestinal Disfagia, mual, muntah, kolik, diare kadang disertai darah, peristaltik usus meninggi
13
Sistem Gejala & tanda Kulit Urtikaria, angioedema di bibir, muka, atau ekstrimitas Mata Gatal, respirasi SSP Gelisah, kejang, bila tekanan darah sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien sampai tidak sadar
14
SYOK ANAFILAKSIS Gejala timbul beberapa detik – menit setelah penderita terpapar oleh alergen atau faktor pencetus non alergen seperti zat kimia, obat atau kegiatan jasmani. Merupakan reaksi sistemik sehingga melibatkan banyak organ yang gejalanya timbul serentak atau hampir serentak
15
DIAGNOSIS Ditegakkan berdasarkan adanya gejala klinik sistematik (beberapa detik atau menit setelah penderita terpajan alergen) Gejala yang timbul dapat ringan (pruritus, urtikaria) sampai berat (gagal nafas) Kadang-kadang gejala anafilaktik yang berat dapat langsung muncul tanpa tanda – tanda awal Meskipun diagnosis anafilaksis tidak sulit, tetapi mencari alergen penyebab maupun pencetusnya tidak mudah dan bahkan kadang-kadang tidak dapat ditentukan
16
PRINSIP PENANGANAN SYOK
Segera Time saving is live saving
17
PROTAP PELAKSANAAN SYOK ANAFILAKTIK
Hentikan pemberian obat penyebab anafilaksis. Upayakan segera mendapat bantuan tenaga dan lancarkan komunikasi konsul ke RS terdekat sementara resusitasi dijalankan untuk perawatan lanjutan bila upaya resusitasi awal gagal sekaligus maintenance bila resusitasi awal berhasil. Penderita ditidurkan dengan posisi terlentang, kaki lebih tinggi dari dada dan kepala, bila penderita mengenakan ikat pinggang, aturlah agar posisi pengikat menjadi longgar. Bebaskan jalan nafas; periksa orofaring, bila terdapat gigi palsu segera lepaskan. Berikan larutan adrenalin 1 : 1000, sebanyak 0,3 – 0,5 cc subcutan Berikan oksigen menggunakan ‘oxygen mask’ sebanyak 4 – 6 L/menit Pasang infus dengan larutan Ringer Laktat atau NaCl 0,9% dengan ketentuan sbb: Bila tekanan darah sistol < 100 mmHg : berikan 500 cc dalam 30 menit Bila tekanan darah sistol > 100 mmHg : berikan 500 cc dalam 1 jam Bila tekanan darah tidak terukur, berikan adrenalin 1: 1000 yang diencerkan ( 1 ml menjadi 10 ml) sebanyak 2 – 3 cc intra vena perlahan-lahan. Pemberian ini dapat diulang tiap 10 menit sampai tekanan darah terukur Bila gagal memasang infus berikan adrenalin 1 : 1000 sebanyak 0,3- 0,5 cc intra muskuler, (anak : 0.01 cc/ kgBB) Setelah selang infus terpasang, langsung berikan: Diphenhydramin 60 – 80 mg/ i,v Dexamethason 5 mg / i.v Bila terdapat wheezing, berikan aminophylin 1 ampul (250 mg)/1.v perlahan-lahan dalam 20 menit. Bila sampai tahap ini infus belum dapat terpasang, sedangkan tekanan darah tetap rendah atau tidak terukur, upayakan untuk segera tiba di RS dalam penanganan TS Emergensi Medik atau Anestesi Reanimas. Bila tekanan darah terkoreksi dan keadaan klinis penderita membaik, lakukan monitoring ketat terhadap tanda-tanda vital dan kesadaran selama 6 jam ke depan terhitung setelah penderita dinyatakan stabil.
18
DISLOKASI TMJ Kelompok resiko: Geriatri
Penderita dengan riwayat trauma rahang Penderita dengan gangguan TMJ sebelumnya Meningkat setiap tahunnya
19
TMJ NORMAL
22
DISLOKASI
23
PENANGANAN
24
AVULSI GIGI KARENA TRAUMA
Emergensi treatment semua dokter gigi Definitif treatment: Pedodontis Bedah Mulut dan Maksilofasial Fiksasi yang diutamakan adalah wire , arch bar tidak ditekankan, kecuali: Fraktur dentoalveolar multipel / kompleks Fraktur TMJ Fraktur rahang dengan seluruh kualifikasinya
25
AVULSI Pencucian menggunakan air liur pasien, air mengalir, larutan salin, larutan Hank Sesegera mungkin kembalikan dalam soket (max 2 jam) Usahakan tidak menyentuh bagian akar
26
PENYIMPANAN Water Vestibule of the mouth Physiological saline Milk
cell culture media in specialized containers Hanks Balanced Salt Solution (Save-A-Tooth, Biologic Rescue Products, Conshohocken, PA) terutama bila > 20 menit
27
INDIKASI Bukan gigi decidui
Gigi tersebut tidak dalam kondisi karies yang parah Tidak dalam posisi berjejal yang parah atau mengganggu fungsi Waktu kejadian dan metode penyimpanan memadai untuk memperoleh keberhasilan terapi Tidak terdapat kerusakan jaringan pendukung yang luas Pasien dalam observasi ABC yang stabil terutama pada kasus multi trauma
28
PENANGANAN AVULSI
29
TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.