Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Gangguan UMUM Digestive
R BAYU KUSUMAH N
2
Abnormalitas Bibir Seilitis Aktinik : iritasi bibir, bibir pecah-pecah. Penyebab terlalu sering tekena sinar matahari. Penetalaksanaan sebaiknya pasien menghindari paparan sianar matahari terlalu lama. Herpes simplek : vesikel nyeri dan bisa pecah dan menyebar, penyebab virus herpes simplek, terjadi pada px yang mengalami penurunan imun. Penanganan (salep asiklovir, analgetik, hindari makanan yang mengiritasi)
3
Count... Dermatitis kontak : area kemerahan atau ruam gatal, penyebab (reaksi alergi pada lipstik, salep kosmetik, atau bahkan pasta gigi. Penanganan (kortikosteroid sesuai resep), minta px utk menghindari penyebab Kankre : lesi kemerahan melingkar, penyebab lesi primer dari sifilis, sangat menular, penanganan perawatan mulut, berikan antibiotik , cari penyebab.
4
Abnormalitas mulut Kandidiasis (sariawan) plak putih, sering terjadi perdarahan. Penyebab jamur kandida albican, bisa juga karena diabetes, atau antibiotik dan imunosupresan. Penanganan, obat2an anti jamur, minta pasien untuk berkumur. Stomatitis (sariawan) : bagian putih dengan batas kemerahan, serasa terbakar, kesemutan, dan bengkak pada membran mukosa mulut atau lidah, penyebabnya bisa karena kelelahan, stress, faktor hormonsl, trauma minur sprti tergigit, makanan asam, alergi, atau bisa karena inveksi HIV. Penanganan, kumur salin, diet lunak dan halus, antibiotik.
5
Count... Leuklopakia : bercak perokok, penyebab iritasi kronis oleh karies, tembakau, perbaikan gigi yang kurang baik, bisa juga kerna sifilis. Penanganan Cari penyebabnya.
6
Abnormalitas Gusi Gingvitis (nyeri gusi, bengkak, s.d berdarah). Penyebab hygiene oral jelek, plak bakteri, respon pubertas, pada kehamilan. Ajarkan pasien oral hygiene yang baik
7
DISFAGIA
8
Definisi Gangguan pada proses menelan merupakan suatu sistem yang kompleks, adanya gangguan pada salah satu unsur menelan dapat menyebabkan gangguan menelan dan gangguan koordinasi. Selain itu, integrasi pada unsur-unsur tersebut juga dapat menyebabkan gangguan menelan (Briggs, 2000). Etiologi disfagia bersifat multifaktoral dan diklasifikasikan dalam beberapa kondisi : - sumbatan mekanik - kelainan neurologis - kelainan kongenital - inflamasi/radang - benda asing - trauma esofagus - gangguan neoplasma - letrogenik seperti akibat operasi, kemoterapi, dan radiasi
9
ESOFANGITIS
10
Definisi Esofagitis Merupakan peradangan pada mukosa esofagus, resfon peradangan pada mukosa esofagus disebabkan oleh multifaktor. Patofisilogi pada esofagitis bergantung pada penyebabnya, penyebab dari esofagitis diantaranya adalah infeksi, penurunan fungsi imun, refluks gastroesogeal, dan trauma kimia Infeksi ini bisa juga berhubungan dengan resfon penurunan sistem imun pada setiap individu.
11
KANKER ESOFAGUS
12
Kanker esofagus Kanker esofagus merupakan suatu keganasan yang terjadi pada esofagus. Kanker ini pertama kali di deskripsikan oleh frank torek pada tahun 1913, pada abad ke-19 yaitu tahun 1930-an di oshinawa jepang dan marshall amerika berhasil melakukan pembedahan pertama dengan metode transtorak esofagotomi dengan rekonstruksi (Fisichella, 2009) Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat sekarang intervensi untuk kanker bisa melalui kemoterapi, radioterapi, dan pembedahan memberikan dampak pada asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan kanker esofagus.
13
etiologi Penyebab pasti kanker esofagus belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menjadi predisposisi yang diperkirakan berperan dalam patogenesis kanker. Predisposisi ini biasanya berhubungan dengan terpajanya mukosa esofagus dari agen berbahaya atau stimulus toksik, yang kemudian menghasilkan terbentuknya displasia yang bisa menjadi karsinoma Defisiensi vitamin dan mineral (Doyle C, 2006) Sigaret pada rokok dan penggunaan alkohol secara kronik meningkatkan resiko kanker (Edmondso, 2008) Infeksi papilomavirus pada manusia dan Helicobacter pylori (Fisichella, 2009)
14
Keluhan saluran cerna :
Disfagia Nyeri dada Nyeri /rasa panas epigastrium Kembung Nausea/mual Vomitus/muntah Cepat kenyang Colic, mules Diare Melena Hematokezia konstipasi
15
Gastritis Definisi Radang mukosa lambung ok iritasi
etiologi : Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS),asam lambung, Helikobacter pylori Gastritis Akut: iritasi akut sept alkohol, obat OAINS , makanan, zat korosif dll Gastritis erosive : krn OAINS, zat2 korosif gejala : nyeri epigastrium, nausea, hematemesis-melena diagnosis : gastroskopi terapi : stop penyebab, antasida, H2 bloker, PPI, sitoprotektif Gastritis Kronis: Auto imun, hipersekretorik, atrofi superfisial, infeksi Helikobacter pylori
16
Asam Lambung
17
GASTRITIS AKUT
18
GASTRITIS EROSI
19
GASTRITIS EROSI
20
GASTRITIS KRONIS
21
Ulkus Gaster Luka pada lambung
Terputusnya kontinuitas/integritas mukosa lambung Edema
22
Etiologi Faktor asam lambung (difusi H+)
Disfungsi Pilorik (refluks empedu dan motilitas antrum) H. Pylori
23
Kanker lambung Kanker yang berkembang di lambung dan dapat menyebar ke esopagus Berasal dari sel epitel dinding lambung
24
Etiologi H. Pylori Makanan yang diasinkan serta diasapi
Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran Genetik Gastritis Kronik Anemia Merokok dan minum alkohol
25
Gejala Nyeri pada bagian epigastrik
Perasaan kenyang/kembung (distensi) Mual dan muntah Penurunan berat badan dan kelelahan Melena
26
I. Konstipasi Defenisi karakteristik Konstipasi :
Menurunnya frekuensi BAB BAB keras dan kering. BAB yang tertahan, susah BAB Sakit pada saat defekasi Nyeri abdominal Distensi abdomen Tekanan pada rektum dan perasaan penuh Teraba massa fecal Sakit kepala Nafsu makan kurang Selalu membutuhkan bantuan untuk defekasi.
27
Faktor – faktor yang mempengaruhi konstipasi :
Kebiasaan BAB yang tidak teratur Kebiasaan penggunaan laxativis berlebihan Meningkatnya stress psikologi Diet yang tidak seimbang. Kurangnya cairan Medication Kurangnya aktivitas Usia Proses penyakit
28
II. Fecal Impaction Feses yang keras, akibat retensi dan akumulasi feses yang lama. Gejala : anorexia, distensi abdomen, mual dan muntah Penyebab : kebiasaan BAB yang tidak teratur dan konstipasi, penggunaan barium untuk radiologi, menurunnya aktivitas, diet rendah serat, kelemahan otot.
29
IV. Incontinensia III. Diare Keluarnya BAB yang cair dan
meningkatnya frekuensi BAB akibat cepatnya masa feses melalui usus besar akibat gerakkan peristaltik yang meningkat IV. Incontinensia Hilangnya kemampuan secara sadar untuk mengontrol BAB dan pembuangan gas melalui sprinter anal
30
V. Flatulence Udara/gas didalam saluran pencernaan (flatus) Penyebab :
Adanya bakteri pada Chyme Udara yang bergerak lambat Udara yang berdifusi dari pembuluh darah ke usus.(N = 0,6 ltr gas diabsopsi di kapiler intestinal) Dewasa terjadi Flatus di usus besar 7-10 ltr selama 24 jam Gas terdiri dari CO2 , Methana, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen.Sebagian gas dikeluarkan dengan eructation (Belching) sendawa dan melalui colon.
31
VI. Hemorroid Terjadi pelebaran vena di anus
Penyebab : Meningkatnya tekanan pada daerah anus karena konstipasi yang kronik , tekanan yang kuat selama BAB, kehamilan dan obesitas. Macam : 1. Internal = terjadi pada anus 2. Ekternal = prolaps melalui anus
32
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.