Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ADG3A3 – Creative Writing

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ADG3A3 – Creative Writing"— Transcript presentasi:

1 ADG3A3 – Creative Writing
Kode | Matakuliah ADG3A3 – Creative Writing Pengantar image source : DKV TCIS | 2015

2 Mata Kuliah Creative Writing Pengantar Materi Kuliah
Kode ADG3A3 Sks 3 (tiga) Semester 4 (empat) Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Matakuliah Prasyarat Bahasa Indonesia Dosen Pengajar Sonson Nurusholih, Sri Nurbani, Yelly Adriani Matakuliah Creative Writing Referensi/ Pustaka Deskripsi & Tujuan Kompetensi Pengantar Materi Kuliah Materi Kuliah 1-8 Materi Kuliah 9-16

3 Berbagai Macam Bentuk Majas Prinsip Majas Penggunaan Majas
Materi 12 Gaya Bahasa/Majas Review Pertemuan 5 Majas / Gaya Bahasa Berbagai Macam Bentuk Majas Prinsip Majas Penggunaan Majas Latihan Membuat Berbagai Majas Pertemuan ke-5, akan diisi dengan materi kuliah mengenai majas atau gaya bahasa. Seperti diketahui bahwa ada banyak gaya bahasa atau majas seperti gaya bahasa yang dikenal di dunia DKV, Hiperbola, Metonimi, Metafora, Personifikasi dan banyak lagi.

4 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Quiz!!!!

5 Yao Tiny Merlin Xman Nero Scar Avenger Kala Dumbo Zeus Igor Shrek Thor
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Yao Tiny Merlin Xman Nero Scar Avenger Kala Dumbo Zeus Igor Shrek Thor Iron Robin Hulk Atom Batman Minion Nala Joker Spawn Superman Phantom Simba Quiz!!!!

6 Gorys Keraf & Henry Guntur Tarigan
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Gaya Bahasa menurut : Gorys Keraf & Henry Guntur Tarigan

7 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:545) yang dimaksud dengan majas adalah cara untuk melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain; kiasan. Kemudian dalam Ensiklopedia Sastra Indonesia (2004:479) juga menjelaskan mengenai majas, yaitu peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari arti harfiahnya. Majas yang baik menyarankan dan menimbulkan citra tertentu dalam pikiran pembaca atau pendengarnya. Majas, kiasan atau figure of speech adalah bahasa kias, bahasa indah yang digunakan untuk meninggikan atau meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal yang lain yang lebih umum. Pendek kata, penggunaan majas tertentu dapat merubah serta menimbulkan nilai rasa serta konotasi tertentu (Dale (et al); 1971: 220). Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Pilihan Kata Nada Struktur Kalimat Makna

8 Menurut Gorys Keraf , (1981 p112-145) dalam buku DIKSI DAN GAYA BAHASA
Langsung Tidaknya Makna Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Retoris Aliterasi Asonansi Anstrof Apofasis Apostrof Asindeton Polisindeton Kiasmus Eufemismus Litotes Histeron Porteron Pleonasme / Tautologi Perifrasis Prolepsis / Antisipasi Erotesis / Retoris Silepsis / Zeugma Koreksio / Epanortesis Hiperbola Paradoks Oksimoron Kiasan Simile Metafora Alegori Personifikasi Alusi Eponim Epitet Sinekdoke Metonimia Antonomasia Hipalase Ironi, Sinisme Sarkasme Satire Inuedo Antifrasis Pun / Paronomasia Menurut Gorys Keraf , (1981 p ) dalam buku DIKSI DAN GAYA BAHASA Gaya Bahasa Gaya Bahasa Resmi Gaya Bahasa Tidak Resmi Gaya Bahasa Percakapan Pengertian Gaya Bahasa Pilihan Kata Nada Struktur Kalimat Makna Gaya Sederhana Gaya Mulia dan Bertenaga Gaya Menengah Klimaks Antiklimaks Paralelisme Antitesis Repetisi

9 Gaya Bahasa/Majas Materi 11 4 Gaya Bahasa serta majas menurut
Gaya bahasa pertentangan : hiperbola, litotes, ironi, oksimoron, paronomania, paralipsis, zeugma dan silepsi, satire, inuendo, antifrasis, paradoks, klimaks, antiklimaks, apostrof, anastrof atau inversi, apofasis atau preterisio, hiteron proteron, hipalase, sinisme, sarkasme. 4 Gaya Bahasa serta majas menurut Henry Guntur Tarigan, (Guru Besar Linguistik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Gaya bahasa perbandingan : perumpamaan, metafora, personifikasi, alegori, antitesis, pleonasme dan tautologi, perifrasis, antisipasi atau prolepsis, koreksio atau epenortesis Gaya bahasa perulangan : aliterasi, asonansi, antanaklasis, kiasmus, epizeukis, tautotes, anaphora, epistrofa, simploke, mesodiplosis, epanalepsis, anadiplosis Perbandingan Gaya bahasa pertautan : metonimia, sinekdoke, alusio, eufemisme, eponim, epitet, antonomasi, erotesis, parelelisme, elipsis, gradasi, asyndeton, polisindeton. Pertentangan Pertautan Perulangan

10 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca. (Tarigan, 1985:5). 4 Gaya Bahasa menurut Henry Guntur Tarigan, (Guru Besar Linguistik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung), serta majas yang paling sering digunakan dalam pendekatan visual adalah: Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Gaya bahasa perbandingan : Majas metafora, Majas personifikasi, Gaya bahasa perulangan : Majas aliterasi, Majas asonansi, Majas antanaklasis, Majas kiasmus, Majas epizeukis, Majas tautotes, Majas anaphora, Majas epistrofa, Majas simploke, Majas mesodiplosis, Majas epanalepsis, Majas anadiplosis Gaya bahasa pertautan : Majas metonimia, Majas sinekdoke, Pertentangan Pertautan Perulangan Gaya bahasa pertentangan : Majas hiperbola, Majas paradoks, Majas sinisme, Majas sarkasme.

11 Salah kaprah tentang Gaya Bahasa dan Majas :
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Salah kaprah tentang Gaya Bahasa dan Majas : Iklan disamping ini menggunakan gaya bahasa hiperbola ---) Salah Visual iklan disamping ini menggunakan majas metafora ---) Salah Yang benar : Iklan disamping ini menggunakan salah satu gaya bahasa (sebut salah satu : perbandingan, pertentangan , pertautan atau perulangan ) dengan pendekatan visual majas (sebut hiperbola, metafora dll). Contoh kalimat yang baik: Iklan disamping ini menggunakan gaya bahasa pertentangan dengan pendekatan visual majas hiperbola. Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa

12 Salah kaprah tentang Gaya Bahasa dan Majas dalam iklan:
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Salah kaprah tentang Gaya Bahasa dan Majas dalam iklan: Tidak semua majas dapat diterjemahkan kedalam bentuk visual Majas dipergunakan sebagai pendekatan Majas umumnya dipergunakan untuk headline, tagline atau bodycopy Banyak copywriter sadar/tanpa sadar menggunakan majas saat proses kreatif membuat iklan Fakta : Iklan disamping ini menggunakan penggunaan majas metafora sebagai pendekatan visualnya dan majas metonomia untuk pesan dalam headlinenya. Ada majas apalagi yang ada dalam iklan ini? Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa

13 Bekerja keras membanting tulang
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Alegori adalah : Majas Alegori adalah ungkapan yang dikisahkan dalam lambang-lambang; merupakan metafora yang diperluas. Contoh : Si jago merah telah pergi, tinggal asap menyapu runtuhan di pasar minggu. Bekerja keras membanting tulang Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

14 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Antisipasi atau prolepsis adalah : Majas dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi. Contoh : Tanpa sadar, wanita dalam angkot itu berbincang dengan calon penculiknya. Seorang pengemudi motor memaki pak Ogah yang pada detik berikutnya menyelamatkannya dari tabrakan maut dengan kereta Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

15 Mobil mewah Ferrari itu dibeli oleh petani miskin nan papa.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Antitesis adalah : Majas Antitesis adalah gaya bahasa yang mengadakan perbandingan antara dua antonim. Contoh : Mobil mewah Ferrari itu dibeli oleh petani miskin nan papa. Motor bebek itu dinaiki oleh 2 pesumo berbadan subur Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

16 “Jalan Otoiskandardimana, di nata? eh maaf, maksudnya dimana?”
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Koreksio atau epenortesis adalah : adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Semua mahasiswa dikelas ini tidak saya luluskan!, eh maaf khusus buat mahasiswa yang absennya lebih dari 4 kali. “Jalan Otoiskandardimana, di nata? eh maaf, maksudnya dimana?” Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

17 Contoh : a. Gerakannya licin bagai belut
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Metafora adalah : Majasa yang memperbandingan yang implisit di antara dua hal yang berbeda. Contoh : a. Gerakannya licin bagai belut b. Pendaki itu merayap seperti layaknya seekor cecak Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

18 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Perifrasis adalah : Majas Perifrasis agak mirip dengan pleonasme, dan kata yang berlebihan itu dapat diganti dengan satu kata saja. Contoh : Artis Olga telah tidur dengan tenang dan beristirahat dengan damai buat selama-lamanya (= meninggal atau berpulang). Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

19 Air hujan itu deras bercucuran, menari-nari diatas genting
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Personifikasi adalah : Majas Personifikasi adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat insani kepada barang yang tak bernyawa dan ide yang abstrak. Contoh : Air hujan itu deras bercucuran, menari-nari diatas genting Kobaran api menjilat bangunan itu hingga hangus Daun pohon kelapa melambai-lambai di tepi pantai Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

20 Bagai duri dalam daging (sesuatu hal yang tidak menyenangkan)
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Perumpamaan adalah : Majas Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya bertalian dan yang sengaja kita anggap sama. Biasanya, perumpamaan dimulai dengan kata bagai, ibarat, laksana, seperti, dan umpama. Contoh : Bagai duri dalam daging (sesuatu hal yang tidak menyenangkan) Seperti pungguk rindu akan bulan Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

21 Darah merah bercucuran Naik keatas Melihat kebawah
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Pleonasme dan tautologi adalah : Majas Pleonasme adalah pemakaian kata yang berlebihan dan bila kata yang berlebihan itu dihilangkan artinya tetap utuh. Contoh : Para pengunjung telah menyaksikan kecelakaan balap motor tersebut dengan mata kepalanya sendiri. Darah merah bercucuran Naik keatas Melihat kebawah Alegori Antisipasi atau prolepsis Antitesis Koreksio atau epenortesis Metafora Perifrasis Personifikasi Perumpamaan Pleonasme dan tautologi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

22 Menerjang pegunungan, sebelum akhirnya pesawat itu meledak.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Anastrof atau inversi : Majas yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subjeknya karena lebih diutamakan.  Contoh : Pergilah mahasiswa itu meninggalkan kelas, keheranan dosen melihat perangainya. Menerjang pegunungan, sebelum akhirnya pesawat itu meledak. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

23 Enaknya makanan itu hingga sisa-sisanya masih utuh di meja.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Antifrasis : Majas yang berupa penggunaan sebuah kata dengan makna kebalikannya. Contoh : Pintar sekali mahasiswa itu, desainnya hingga sekarang belum selesai juga. Enaknya makanan itu hingga sisa-sisanya masih utuh di meja. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

24 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Antiklimaks : Majas yang berisi gagasan-gagasan yang berturut-turut kian berkurang kepentingannya. Contoh : Mahasiswa yang jarang hadir, akan ketinggalan materi kuliah, dan akan mengulang jika tidak lulus hingga akhirnya tertinggal jauh dari mahasiswa lainnya.  Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

25 Rasanya berat hati ini untuk mengatakan bahwa Anda tidak lulus kuliah.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Apofasis atau preterisio : Majas yang menegaskan sesuatu tetapi tampaknya menyangkalnya. Contoh : Rasanya berat hati ini untuk mengatakan bahwa Anda tidak lulus kuliah. Reputasi Anda sebagai mahasiswa teladan patut diacungi jempol, tapi semua itu hancur mendengar Anda menjual ganja diperempatan jalan. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

26 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Apostrof : Majas yang berupa pengalihan amanat dari yang hadir kepada yang tidak hadir. Contoh : Tugas akhir ini dipersembahkan untuk ayah dan ibu tercinta yang kini sudah ada di pangkuan-Nya. Pesan ini disampaikan kepada mahasiswa yang sudah 4 kali tidak hadir, maka Anda dinyatakan tidak lulus. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

27 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Hipalase : Majas yang merupakan kebalikan dari suatu hubungan alamiah antara dua komponen gagasan. Contoh : Mahasiswa DKV itu menulis cerita diatas kertas yang pedih (bukan kertas yang pedih, melainkan manusianya). Giginya gemeretak, kedua tangannya terkepal keras, duduk kaku di depan api unggun yang marah (bukan api unggun yang marah, tetapi manusianya). Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

28 Suaranya mengelegar bagaikan knalpot rusak
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Hiperbola : Majas yang merupakan ungkapan yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan : jumlahnya, ukurannya, atau sifatnya. Contoh : Pidatonya berapi-api Suaranya mengelegar bagaikan knalpot rusak Tabungannya berjuta-juta, emasnya berkilo-kilo, sawahnya berhektar-hektar (sebagai penganti dia orang kaya). Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

29 Kereta Melaju dengan cepat di depan kuda yang menariknya.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Hiteron proteron : Majas yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar, misalnya menempatkan sesuatu yang terjadi kemudian pada awal peristiwa. Juga disebut hiperbaton. Contoh: Jendela ini telah memberi sebuah kamar padamu untuk dapat berteduh dengan tenang. Kereta Melaju dengan cepat di depan kuda yang menariknya. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

30 Badannya gemuk karena olahraganya sebulan sekali
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Inuendo : Inuendo adalah majas yang berupa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Karya tugas kamu sungguh naif, ini karena asistensinya hanya sekali dua kali. Badannya gemuk karena olahraganya sebulan sekali Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

31 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Ironi : Majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud berolok-olok. Contoh : Kamar kost mahasiswa desain umumnya bersih, walau kertas berceceran, baju seminggu tidak dicuci hingga piring gelas kotor masih teronggok dimeja. Tugas Nirmana 2D mahasiswa itu bagus, sayang dibuat oleh kakak kelasnya. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

32 Dari mengajar SD, SMP sampai SMA, paling berkesan mengajar mahasiswa
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Klimaks : Majas yang mengandung urutan-urutan pikiran yang makin lama makin mengandung penekanan. Contoh : Dari mengajar SD, SMP sampai SMA, paling berkesan mengajar mahasiswa Bangun telat, mahasiswa tidak sempat sarapan, dijalanan terjebak macet, ke kampus datang terlambat dan hingga akhirnya tidak diabsen kuliahnya. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

33 Hasil usahanya membuat tulisan kreatif tidaklah mengecewakan.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Litotes : Majas yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan, dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya, misalnya untuk merendahkan diri. Contoh : Hasil usahanya membuat tulisan kreatif tidaklah mengecewakan. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

34 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Oksimoron : Oksimoron adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase yang sama. Contoh : Sinetron Indonesia, disatu pihak dapat menghibur, tapi di sisi lain jalan ceritanya sangat tidak mendidik. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

35 Teman akrab ada kalanya merupakan musuh.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Paradoks : Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Contoh : Teman akrab ada kalanya merupakan musuh. Senyumannya ternyata ada maksud tertentu Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

36 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Paralipsis : Majas yang merupakan satu formula yang dipergunakan sebagai saran untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang tersirat dalam kalimat itu sendiri. Contoh : Sesuai aturan akademik, mahasiswa yang tidak hadir lebih dari 4 kali tidak bisa mengikuti UAS. (jadi bukan saya yang tidak meluluskan Anda) Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

37 Pemuda kepala batu itu terkena lemparan batu dikepalanya.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Paronomania : Paronomasia adalah majas yang berisi pengajaran kata-kata yang berbunyi sama tetapi bermakna lain. Contoh : Pemuda kepala batu itu terkena lemparan batu dikepalanya. Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

38 Badan kamu sama wanginya dengan seekor sigung
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Sarkasme : Sarkasme adalah gaya bahasa yang mengandung olok-olok atau sindiran pedas dan menyakitkan hati. Contoh : Badan kamu sama wanginya dengan seekor sigung Kamu terlihat cantik jika dilihat dari Monas Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

39 Kamu wangi seandainya mandi
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Satire : Adalah majas untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang. Satire biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi. Istilah ini berasal dari frasa bahasa Latin satira atau satura (campuran makanan). Contoh: Kamu wangi seandainya mandi Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

40 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Sinisme : Sinisme adalah gaya bahasa yang berupa sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan dan ketulusan hati. Contoh : Presiden yang baik adalah yang dapat mengentaskan kemiskinan rakyatnya, bukan membuat rakyat miskin Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

41 Bahan UAS Creative sudah disampaikan melalui grup Facebook dan LINE.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Zeugma dan Silepsi : Zeugma ialah gaya bahasa yang menggunakan dua konstruksi rapatan dengan cara menghubungkan sebuah kata dengan dua atau lebih kata lain. Dalam zeugma kata yang dipakai untuk membawahkan kedua kata berikutnya sebenarnya hanya cocok untuk salah satu dari padanya. Contoh: Bahan UAS Creative sudah disampaikan melalui grup Facebook dan LINE. Ia sudah kehilangan senjata dan semangatnya (prajurit). Gaya bahasa pertentangan : Anastrof atau inversi Antifrasis Antiklimaks Apofasis atau preterisio Apostrof Hipalase Hiperbola Hiteron proteron Inuendo Ironi Klimaks Litotes Oksimoron Paradoks Paralipsis Paronomania Sarkasme Satire Sinisme Zeugma dan Silepsi Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

42 Tahin 80-an, banyak preman menjadi korban petrus.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Alusio : Majas yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh berdasarkan peranggapan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh pengarang dan pembaca serta adanya kemampuan para pembaca untuk menangkap pengacuan itu. Contoh : Hati-hati dalam menulis status di facebook, jangan sampai Anda di-Florence Sihombing-kan didakwa hingga masuk penjara. Tahin 80-an, banyak preman menjadi korban petrus. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

43 Rakyat mengharapkan agar Yang Mulia dapat menghadiri upacara itu.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Antonomasi : Majas yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai penganti nama diri. Contoh : Rakyat mengharapkan agar Yang Mulia dapat menghadiri upacara itu. Hari ini si cerewet itu kembali membuat keributan Si ikal dan si kribo kembali beramtem di kantin kampus. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

44 Kuas, kertas, pensil, merupakan peralatan khas mahasiswa seni
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Asyndeton : Majas yang berupa acuan di mana beberapa kata, frase, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung. Contoh : Kuas, kertas, pensil, merupakan peralatan khas mahasiswa seni Buah kiwi, jeruk, tomat, merupakan jenis buah yang banyak mengandung vitamin C Ayah, ibu, anak, merupakan inti suatu keluarga. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

45 Kamu datang....., ah sudahlah saya coret kamu dari absen
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Elipsis : Majas berupa penghilangan suatu unsur kalimat, yang pendengarannya (atau pembacanya) dengan mudah dapat mengatikannya. Contoh : Kamu datang....., ah sudahlah saya coret kamu dari absen Kamu kok....., sudah mandi lagi saja, biar wangi  Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

46 Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Epitet : Majas yang mengandung acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri khas dari seseorang atau sesuatu hal. Contoh : Dimalam yang sunyi ini, langit gelap hanya ada putri malam. (putri malam= bulan) Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

47 Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Eponim : Majas yang mengandung nama seseorang yang begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menanyakan sifat. Contoh : Berkat sentuhan midas Van Gaal, membuat kesebelasan MU berada di papan atas Dewi Fortuna masih berpihak pada pengemudi tersebut sehingga terlepas dari kecelakaan fatal. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

48 Apakah sudah wajar bila dosen menuntut mahasiswanya rajin belajar?
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Erotesis: Majas yang berupa pertanyaan yang dipergunakan dalam tulisan atau pidato yang bertujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menuntut suatu jawaban. Contoh : Apakah sudah wajar bila dosen menuntut mahasiswanya rajin belajar? Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

49 Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Eufemisme : Ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar. Contoh : "Di mana 'tempat kencing'nya?" dapat diganti dengan "Di mana 'kamar kecil'nya?". Kata "tempat kencing"(dalam bahasa sehari-hari biasa juga disebut WC) tidak cocok jika akan digunakan untuk percakapan yang sopan. Kata "kamar kecil" dapat menggantikannya. Kata "kamar kecil" ini konotasinya lebih sopan daripada kata "tempat kencing". Jadi dalam eufemisme terjadi pergantian nilai rasa dalam percakapan dari kurang sopan menjadi lebih sopan Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

50 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Gradasi : Majas yang mengandung suatu rangkaian atau urutan (paling sedikit tiga) kata atau istilah yang secara sintaksis bersamaan yang mempunyai satu atau beberapa ciri semantik secara umum dan yang diantaranya paling sedikit satu ciri diulang-ulang dengan perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif. Contoh: Mahasiswa desain harus kreatif, dengan kreatif dapat menghasilkan uang, dengan uang hidup akan senang. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

51 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Metonimia : Majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai pengantinya. Contoh : Pergi pakai Garuda, pulang pakai Lion, di bandara dijemput pakai Kijang. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

52 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Parelelisme : Majas yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama. Contoh : Bukan dosen saja yang bertanggung jawab atas pendidikan mahasiswa, tetapi juga harus ditunjang oleh sikap mahasiswa yang mau mengembangkan diri. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

53 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Polisindeton : Majas yang merupakan kebalikan dari asindeton yang berupa acuan di mana beberapa kata, frase, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata sambung. Contoh : Anda diminta membuat konsep dan karya dan mempresentasikannya minggu depan Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

54 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Sinekdoke : Majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Totem pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

55 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Contoh Sinekdoke pars pro toto: Ipin mahasiswa DKV memenangi pertandingan bulutangkis melawan Upin mahasiswa Interior. Contoh Sinekdoke totem pro parte: Dalam pertandingan sepakbola itu, kesebelasan DKV menang melawan kesebelasan Interior. Gaya bahasa pertautan : Alusio Antonomasi Asyndeton Elipsis Epitet Eponim Erotesis Eufemisme Gradasi Metonimia Parelelisme Polisindeton Sinekdoke Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

56 Keras hati, keras kepala, sekaligus keras adat
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Aliterasi : Majas yang pengulangan bunyi konsonan yang sama pada awal kata – kata yang berturutan Contoh Keras hati, keras kepala, sekaligus keras adat Negeri cinta, negeri budaya, negeri perpaduan (pengulangan g) Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

57 Dalam darah ada tenaga Dalam tenaga ada daya Dalam daya ada segalanya
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Anadiplosis : Majas yang kata atau frasa terakhir dari suatu kalimat atau klausa menjadi kata atau frasa pertama pada klausa atau kalimat berikutnya. Contoh: Dalam raga ada darah Dalam darah ada tenaga Dalam tenaga ada daya Dalam daya ada segalanya Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

58 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Anaphora : Majas yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat. Contoh : Dengan kreatif, Anda bisa jadi desainer. Dengan kreatif, Anda bisa mencari kerja dengan mudah. Dengan kreatif, Anda bisa menjadi desainer dan bisa mencari kerja dengan mudah. Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

59 Bisa racun ular itu bisa mematikan korban yang dipatuknya.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Antanaklasis : Majas sejenis ungkapan repetisi yang berwujud perulangan kata yang sama bunyi dengan makna yang berbeda. Contoh : Ayah yang baik selalu membawa buah tangan untuk buah hati-nya jika pulang dari luar kota. Bisa racun ular itu bisa mematikan korban yang dipatuknya. Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

60 Asonansi : Majas yang berwujud perulangan bunyi vocal yang sama.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Asonansi : Majas yang berwujud perulangan bunyi vocal yang sama. Contoh : Lain Bengkulu Lain Semarang Lain dahulu Lain sekarang Aku tidak tahu, tahu-tahu terpleset saat makan tahu Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

61 Kami, mahasiswa DKV Tel-U sama sekali tidak melupakan almater kami.
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Epanalepsis : Majas yang berupa perulangan kata pertama menjadi terakhir dalam klausa dan kalimat. Contoh : Kami, mahasiswa DKV Tel-U sama sekali tidak melupakan almater kami. Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

62 Kemarin adalah hari ini Besok adalah hari ini Hidup adalah hari ini
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Epistrofa : Majas yang berupa perulangan kata atau frase pada akhir baris atau kalimat berurutan. Contoh : Kemarin adalah hari ini Besok adalah hari ini Hidup adalah hari ini Segala sesuatu adalah hari ini Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

63 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Epizeukis : Majas yang berupa perulangan langsung atas kata yang dipentingkan beberapa kali berturut-turut. Contoh : Ingat, kamu harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat agar dosa-dosamu diampuni oleh Tuhan Yang Mahakuasa dan Maha Pengasih. Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

64 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Kiasmus : Majas yang berisikan perulangan dan sekaligus merupakan inversi antara dua kata dalam satu kalimat. Contoh : Banyak mahasiswa yang kreatif tapi tidak pintar, sedangkan yang pintar banyak juga yang tidak kreatif. Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin justru merasa dirinya kaya. Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

65 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Mesodiplosis : Majas yang berupa pengulangan kata atau frase di tengah-tengah baris atau kalimat secara berturut-turut. Contoh: Mahasiswa jurusan DKV harus pandai mendesain. Mahasiswa jurusan Matematika harus pandai berhitung. Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

66 Kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Simploke : Majas yang berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut. Contoh : Kamu bilang hidup ini brengsek. Aku bilang biarin Kamu bilang hidup ini nggak punya arti. Aku bilang biarin Kamu bilang aku nggak punya kepribadian. Aku bilang biarin Kamu bilang aku nggak punya pengertian. Aku bilang biarin Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

67 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Tautotes : Majas yang berupa perulangan atas sebuah kata dalam sebuah konstruksi. Contoh : Dia memuji kau, kau memuji dia, dia dan kau saling memuji, kau dan dia saling menghargai. Gaya bahasa repetisi : Aliterasi Anadiplosis Anaphora Antanaklasis Asonansi Epanalepsis Epistrofa Epizeukis Kiasmus Mesodiplosis Simploke Tautotes Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa Perbandingan Pertentangan Pertautan Perulangan

68 Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Quiz 2!!!

69 Alegori Anafora Apostrof Elepsis Epizeukis Hipalase Inuendo Koreksio
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Alegori Anafora Apostrof Elepsis Epizeukis Hipalase Inuendo Koreksio Melosis Okupasi Paranomasia Prolepsis Silepsis Tautologi Zeugma Quiz 2!!!

70 Alegori Anafora Apostrof Elepsis Epizeukis Hipalase Inuendo Koreksio
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Quiz 2!!! Alegori Anafora Apostrof Elepsis Epizeukis Hipalase Inuendo Koreksio Melosis Okupasi Paranomasia Prolepsis Silepsis Tautologi Zeugma

71 Latihan menulis gaya bahasa !!!
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Latihan menulis gaya bahasa !!! Buatlah sebuah kalimat dengan menggunakan gaya bahasa dan majas yang sudah Anda pelajari!! Tentukan objek kata terlebih dahulu Cari kata-kata penganti yang unik, berbeda, tidak lazim Susun menjadi kalimat yang menarik (kreatif) Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa

72 Latihan Menulis Gaya Bahasa
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Latihan Menulis Gaya Bahasa Dasar hidung belang, aku tidak suka kamu, aku tidak suka tidak suka kelakuanmu, aku tidak suka gayamu menipuku, hancur hatiku berkeping-keping melihat kamu bergandengan dengan si hidung mancung itu. Ada berapa majas yang digunakan (?), (?), (?) Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa

73 Tugas untuk minggu depan
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Tugas untuk minggu depan Cari iklan produk dengan bahasa Indonesia (10 iklan) Analisis pendekatan visual dengan gaya bahasa yang Anda sudah pelajari Analisis penggunaan headline, tagline atau bodycopy pada iklan tersebut dari majas yang sudah Anda pelajari Format PPT Dikumpulkan minggu depan Nama_NIM 1 folder untuk 1 kelas Gaya Bahasa Pengertian Gaya Bahasa

74 Analisis Pendekatan Visual
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Analisis Pendekatan Visual Iklan disamping ini menggunakan penggunaan Gaya Bahasa Pertautan Majas yang digunakan beberapa diantaranya: Metonimia ; memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai pengantinya (rasa ayam merujuk pada bumbu). Sinekdoke ; yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya (bentuk ayam dari potongan kemasan royco). Epitet ; yang mengandung acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri khas dari seseorang atau sesuatu hal (terasa ayamnya). Tugas Gaya Bahasa Majas

75 Analisis Pendekatan Visual
Materi 11 Gaya Bahasa/Majas Tugas Gaya Bahasa Majas Analisis Pendekatan Visual Iklan disamping ini menggunakan penggunaan Gaya Bahasa Perbandingan Majas yang digunakan beberapa diantaranya: Metafora ; yang implisit di antara dua hal yang berbeda (motor dan macan) Personifikasi ; yang melekatkan sifat insani kepada barang yang tak bernyawa dan ide yang abstrak (macan = motor).

76 Terima Kasih


Download ppt "ADG3A3 – Creative Writing"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google