Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Keasaman Tanah
2
Keasaman dan Kebasaan Pupuk
Bahan-bahan pupuk bervariasi reaksinya terhadap pH tanah Pupuk N-NO3 dan beragam pupuk P reaksinya tidak seasam reaksi pupuk N-NH4 Asam fosfor yang terlepas pada proses pelarutan pupuk P hanya berpengaruh setempat dan sementara Diamonium-fosfat awalnya bisa meningkatkan pH yang kemudian turun kembali akibat nitrifikasi NH4+
3
Keasaman dan Kebasaan Pupuk
Metode penentuan keasaman dan kebasaan pupuk didasarkan pada asumsi: Pupuk yang mengandung S dan Cl menghasilkan asam secara keseluruhan, sepertiga bagian untuk pupuk P, dan setengah bagian untuk pupuk N Keberadaan Ca, Mg, K, dan Na dalam pupuk bisa sedikit meningkatkan pH atau tidak sama sekali Setengah dari pupuk N yang diserap dalam bentuk NO3- akan disertai oleh K+, Ca2+, Mg2+ atau Na+ dalam jumlah ekivalen sedangkan sebagian lagi disertai H+ sebagai ion tandingan atau ditukar dengan HCO3- dari akar tanaman
4
Keasaman dan Kebasaan Pupuk
Metode ini juga berasumsi bahwa pertumbuhan tanaman menurunkan keasaman potensial yang dihasilkan oleh proses nitrifikasi NH4+ akibat tidak seimbangnya serapan kation dan anion oleh tanaman
5
Pengangkutan Kation-Kation Basa
Karena larutan tanah mengandung garam harus bermuatan netral, pencucian oleh air di area perakaran akan mengandung kation dan anion sehingga pencucian 1 g N-NO3 akan diikuti oleh (50/14 x 1 g =) 3,57 g CaCO3 atau ekuivalen kation lainnya (atau 20/14 x 1 g = 1,4 g Ca2+)
6
Efek Jangka Panjang Keasaman tanah tidak terjadi dalam 1 atau 2 tahun tapi bervariasi cepatnya tergantung pada tanahnya (pada tanah berpasir bisa terjadi dalam 5 tahun, tanah berlempung dalam 10 tahun, dan bisa terjadi dalam 15 tahun untuk tanah berliat) Masalah keasaman tanah meningkat karena penggunaan pupuk N dan produksi meningkat sedangkan penggunaan kapur menurun
7
Penentuan Keasaman Aktif dan Potensial
pH tanah umumnya mengukur keasaman aktif pH tanah juga merupakan indikator keberadaan Al3+ dan H+ yang dapat dipertukarkan (keberadaan H+dd ditemukan pada pH < 4, Al3+ dd pada pH 4 – 5,5 dan polymer Al pada kisaran pH 5,5 – 7,0) Pengukuran pH yang dilakukan dengan cara pelarutan (1:1 atau 1:10) bisa meningkatkan pH
8
Penentuan Keasaman Aktif dan Potensial
Keasaman potensial adalah sumber-sumber keasaman (Al3+ dan H+) yang berada pada kompleks jerapan atau Al3+ dan H+ yang dapat dipertukarkan (dd) Penentuan keasaman potensial ini dengan cara men-titrasi tanah dengan larutan basa sehingga Al3+ dd dan H+dd keluar dari kompleks jerapan dan kemudian diukur
9
Penentuan Kebutuhan Kapur
Penentuan kebutuhan kapur tanah-tanah dapat ditentukan juga dengan cara men-titrasi tanah dengan larutan basa , biasanya Ca(OH)2 Setelah tercapai kesetimbangan, pH tanah diukur dan dibuat kurva hubungan pH tanah dan meq basa yang ditambahkan Berdasarkan kurva tersebut kemudian kebutuhan kapur ditentukan
10
Penentuan Kebutuhan Kapur
Contoh: Untuk meningkatkan pH dari 5,7 ke 6,5 membutuhkan 1 meq basa/100 g tanah Dengan demikian, kebutuhan CaCO3 adalah Bahan-bahan kapur yang bisa digunakan adalah: CaO kalsium oksida, Ca(OH)2 kalsium hidroksida, CaCO3 kalsit, dan (Ca,Mg)CO3 dolomit
11
Ekivalen Kalsium Karbonat (EKK)
Nilai penetralan suatu bahan kapur dinyatakan dalam ekivalen kalsium karbonat (EKK/CCE) Contoh: 1 mol MgCO3 (BM = 84) memiliki kemampuan menetralkan asam yang sama dengan 1 mol CaCO3 (BM = 100) sehingga 84 g MgCO3 memiliki kemampuan menetralkan asam sama dengan 100 g CaCO3, sehingga EKK MgCO3 adalah:
12
Manfaat Kapur Keracunan Al menghambat pembelahan sel akar tanaman, menghambat pembentukan nodul, mengikat P menjadi kurang tersedia, menurunkan respirasi akar, mengganggum kerja enzim, meningkatkan kekakuan dinding sel, serta mengganggu serapan hara dan air oleh tanaman Dengan demikian, Al merupakan faktor pembatas pertumbuhan yang paling penting di tanah-tanah asam dan pengapuran untuk menetralisir Al akan menurunkan/menghilangkan masalah yang ditimbulkan oleh Al
13
Manfaat Kapur Manfaat lain yang tidak langsung dengan pengapuran adalah meningkatkan ketersediaan P, menekan keracunan beberapa unsur-unsur mikro, meningkatkan nitrifikasi melalui ketersediaan Ca, meningkatkan aktivitas rhizobium mengikat N, meningkatkan kestabilan agregat tanah, menekan serangan patogen tanah
14
Faktor-Faktor Penentuan Program Pengapuran
Jenis Tanaman; setiap jenis tanaman memiliki kepekaan yang berbeda terhadap keasaman tanah Tekstur Tanah dan Kandungan Bahan Organik; kebutuhan kapur tanah bertekstur kasar dan/atau berbahan organik rendah lebih sedikit dibandingkan tanah bertekstur halus dan/atau berbahan organik tinggi Kedalaman pengolahan; semakin dalam semakin meningkat kebutuhan kapur
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.