Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiana Kartawijaya Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Pengumpulan Kebutuhan dan Dokumentasi
Mulyati, SE., M.T.I Model Bisnis v [STMIK MDP]
2
Pendahuluan Kebutuhan dianggap oleh pengguna sebagai suatu hal yang sederhana dalam pengembangan sistem baru. Di sisi lain kebutuhan adalah aspek paling bermasalah yang seringkali tidak terdefinisi dengan baik di awal proyek. Penerapan rekayasa kebutuhan dapat membantu memperbaiki masalah ini.
3
Penyebab Kegagalan Proyek SI
Banyak kesalahan (lebih dari 80%) pada saat tahap analisis kebutuhan Sedikit kesalahan (kurang dari 10%) pada saat tahap pengembangan Kebanyakan waktu proyek dialokasikan untuk tahap pengembangan dan pengujian Kurang dari 12% waktu proyek dialokasikan untuk tahap analisis kebutuhan Ketidaksesuaian sistem yang dikembangkan dengan strategi dan tujuan bisnis Manajemen kebutuhan yang buruk.
4
Permasalahan Kebutuhan
Kurangnya relevansi dengan tujuan proyek Kurangnya kejelasan kata-kata Ambiguitas Duplikasi kebutuhan Konflik antar kebutuhan Sulit menyatakan apakah kebutuhan telah dicapai Kebutuhan yang menyatakan solusi dan bukan apa yang harus dilakukan sistem Ketidakjelasan user akan apa yang dibutuhkan dari sistem baru Tingkat detil yang tidak konsisten User dan Analis menerima apa adanya dan gagal mencapai kesepakatan.
5
Proses Rekayasa Kebutuhan
6
Proses Rekayasa Kebutuhan
Pengumpulan kebutuhan berkaitan dengan pengumpulan informasi dan kebutuhan dari stakeholder. Analisis kebutuhan berfokus pada pemeriksaan kebutuhan yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi duplikasi atau konfllik antar kebutuhan. Validasi kebutuhan melibatkan stakeholder meninjau ulang kebutuhan untuk menyetujui dan “menandatangani” dokumen kebutuhan.
7
Proses Rekayasa Kebutuhan
Dokumentasi kebutuhan berkaitan dengan pengembangan dokumen kebutuhan yang terorganisir Manajemen kebutuhan meliputi aktifitas yang dibutuhkan untuk mengelola perubahan yang terjadi pada kebutuhan
8
Proses Rekayasa Kebutuhan
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses rekayasa kebutuhan: Perwakilan dari Perusahaan (business representative) yaitu Project Sponsor, Domain Expert, dan Business User. Tim Proyek (project team) yaitu Project Manager, Business Analyst, dan Developer.
9
1. Pengumpulan Kebutuhan
Proyek SI berkaitan dengan pengembangan sistem yang dapat melakukan tugas yang tadinya dilakukan oleh manusia. Setiap tugas yang dilakukan ini dapat dikatakan sebagai kebutuhan yang harus dilakukan sistem.
10
1. Pengumpulan Kebutuhan
Pengetahuan EXPLICIT: pengetahuan mengenai prosedur dan data yang ada di depan mata serta mudah diartikulasikan. Pengetahuan TACIT: aspek lain dalam pekerjaan yang tidak dapat diartikulasikan atau dijelaskan oleh stakeholder.
11
Pengetahuan TACIT vs EXPLICIT
12
Teknik Pengumpulan Data
13
Membangun Daftar Kebutuhan
14
2. Analisis Kebutuhan Memastikan bahwa semua kebutuhan yang diidentifikasi pada tahap pengumpulan telah dibuat menjadi kebutuhan yang jelas, terorganisir, dan terdokumentasi. Pada tahap ini Analis memeriksa daftar secara detil untuk dapat membuat dokumentasi kebutuhan untuk memulai proyek.
15
2. Analisis Kebutuhan Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam Analisis Kebutuhan: Kategorisasi kebutuhan menjadi kategori umum, teknik, fungsional, dan non-fungsional. Menerapkan filter untuk memastikan kebutuhan telah jelas.
16
Filter Kebutuhan Memeriksa duplikasi kebutuhan
Memisahkan kebutuhan yang digabung Memeriksa kebutuhan yang diperlukan Evaluasi kelayakan Menghilangkan konflik Memeriksa untuk solusi Mengkonfirmasi kualitas
17
3. Validasi Kebutuhan Business sponsor – Developer
Perlu konfirmasi Perwakilan dari Perusahaan bahwa dokumen kebutuhan telah menyajikan pernyataan akurat mengenai kebutuhan Tim peninjau terdiri dari perwakilan: Business sponsor – Developer Business owner – Tester Domain expert – Project office
18
Hasil Tinjauan Dokumen kebutuhan dinyatakan sebagai kebutuhan bisnis yang memuaskan. Dokumen kebutuhan memerlukan sejumlah perubahan yang setelah selesai kemudian disetujui oleh business sponsor. Dokumen kebutuhan memerlukan pengerjaan ulang yang signifikan dan harus ditinjau lagi setelah selesai.
19
4. Dokumentasi Kebutuhan
Pentingnya dokumentasi: Memungkinkan komunikasi antara tim proyek dan memastikan semua kebutuhan yang berkaitan telah konsisten. Menyediakan dasar bagi business manager untuk memvalidasi dokumentasi yang secara tepat mencatat apa yang mereka butuhkan terhadap solusi yang diberikan. Pekerjaan lanjutan untuk mengembangkan dan menguji solusi bisnis akan menggunakan dokumentasi ini untuk memberikan masukan.
20
Struktur dan Content Dokumen Kebutuhan
21
Struktur dan Content Dokumen Kebutuhan
Pengantar & latar belakang: deskripsi situasi bisnis dan hal-hal yang mendorong proyek. Model Proses Bisnis: perubahan terhadap proses bisnis dibuatkan modelnya. Model Fungsi: diagram yang menggambarkan fungsionalitas solusi perangkat lunak (DK dan Use Case).
22
Struktur dan Content Dokumen Kebutuhan
Model Data: menggambarkan kebutuhan data yang saling berhubungan dalam sistem. Katalog kebutuhan: informasi mengenai setiap kebutuhan yang terdokumentasi. Daftar istilah: penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam dokumen.
23
Katalog Kebutuhan - Jenis Kebutuhan
24
Katalog Kebutuhan - Mendokumentasi Kebutuhan
Id kebutuhan Nama kebutuhan Deskripsi kebutuhan Sumber Pemilik Penulis Jenis kebutuhan Prioritas Area bisnis Stakeholder Kebutuhan non-fungsional terkait Kriteria penerimaan Kebutuhan terkait Dokumen terkait Komentar Rasional Resolusi Versi
25
Manajemen Kebutuhan Dokumen kebutuhan yang baik dan benar masih memungkinkan terjadinya kesalahan apabila tidak dapat dilacak-balik (traceable). Diatasi dengan: Backwards form Forwards to
26
Manajemen Kebutuhan
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.