Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Evaluasi Keamanan Sistem Informasi
Muhammad Zidny Naf’an
2
Pentingnya Evaluasi Berkala
Lubang keamanan diketemukan hampir setiap hari. (Lihat situs web tentang security seperti securityfocus.com, securiteam.com) Kesalahan konfigurasi bisa terjadi. Penambahan perangkat baru yang mengubah konfigurasi yang sudah ada.
3
Meski sebuah sistem informasi sudah dirancang memiliki perangkat pengamanan, dalam operasi masalah keamanan harus selalu dimonitor. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: Ditemukannya lubang keamanan (security hole) yang baru Kesalahan konfigurasi Penambahan perangkat baru (hardware dan/atau software)
4
Letak potensi lubang keamanan
Network sniffed, attacked ISP System (OS) Network Applications (db) Holes Internet Network sniffed, attacked Network sniffed, attacked Users Web Site Trojan horse Applications (database, Web server) hacked OS hacked Userid, Password, PIN, credit card #
5
Sumber Lubang Keamanan
Salah Disain Implementasi kurang baik Salah konfigurasi Salah menggunakan program atau sistem
6
Sumber Lubang Keamanan
1. Disain kurang baik Jaringan yang terbuka (shared net) TCP/IP sequence numbering yang dapat ditebak IPv4 memungkinkan spoofing (memalsukan paket) Algoritma enkripsi yang lemah Misal: Caesar cipher (geser 3 huruf)
7
Sumber Lubang Keamanan
2. Implementasi kurang baik Implementasi terburu-buru Bad programming, out-of-bound array sloppy programming Contoh implementasi program dengan char userid [40]; char password [40]; Apa yang terjadi jika userid dimasukkan 100 karakter? Bagaimana jika 2000 karakter? 2 juta karakter? pemrograman ceroboh
8
Sumber Lubang Keamanan
3. Kesalahan konfigurasi Berkas yang esensial menjadi writeable for all. Contoh: berkas password, mail aliases, log Default account (guest) masih aktif False sense of security 4. Kesalahan menggunakan program UNIX# rm -rf / DOS> del *.*
9
Cara melakukan evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan secara Manual (melelahkan) Otomatis (meggunakan tools)
10
Evaluasi Secara Manual
Melihat servis yang diberikan oleh sebuah server Servis diberikan melalui TCP atau UDP dengan port tertentu. SMTP, untuk mengirim dan menerima , TCP, port 25 DNS, untuk domain, UDP dan TCP, port 53 HTTP, web server, TCP, port 80 POP3, untuk mengambil , TCP, port 110 Menguji SMTP secara manual telnet localhost 25
11
Probe secara otomatis Proses probing secara otomatis UNIX: Windows
nmap, strobe, tcpprobe Windows SuperScan, Deteksi melalui Unix: Courtney, Portsentry Windows: attacker Probing: menyelidik
12
Tampilan Superscan
13
Vulnerability Mapping
Automated tools berbasis informasi tentang security hole (vulnerability mapping) Crack, viper: memecahkan password Tripwire: integritas berkas dan direktori Satan/Saint/SARA: Menguji keamanan sistem melalui interface web Cops: koleksi tools Nessus, Retina …………………………
14
Etika Penggunaan Tools
Menyerang sistem milik sendiri untuk mengevaluasi Jangan melakukan evaluasi terhadap sistem orang lain tanpa ijin Banyak program attack yang dapat diperoleh dari Internet
15
Penggunaan Network Monitoring
Network monitoring untuk melihat trafik yang tidak normal. Dapat digunakan oleh lawan untuk menganalisa trafik sistem anda. Dapat digunakan untuk menangkap data (sniffer)! Contoh program Sniffer Pro, EtherApe, tcpdump, ethereal, iptraf, netwatch, ntop, mrtg
16
Contoh peragaan Sniffer Pro
17
Peragaan EtherApe (di Linux)
Node ditandai dengan titik Garis menunjukkan hubungan antar node Warna garis menunjukkan protokol
18
Langkah Selanjutnya? Setelah melakukan evaluasi, dapat diketahui status keamanan, bagian mana saja yang harus diperbaiki Tingkatkan keamanan
19
Security evaluation checklist
Metodologi dan teknik evaluasi sekuriti (termasuk Open-Source Security Testing Methodology Manual/OSSTMM) Check list: evaluating topology, penetration testing from outside and inside network, evaluating network devices, such as routers, switches, firewalls, IDS (Intrusion Detection System), evaluating servers, evaluating applications, and evaluating policy and procedures Intrusion Detection System (disingkat IDS) adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan.
20
Topology Evaluation Topology evaluation mencoba untuk mengevaluasi disain jaringan dan sistem melalui pengujian. Disain sangat penting sebagai sumber daya utama untuk implementasi. Melalui evaluasi topologi dengan cepat diketemukan banyak aspek-aspek yang vulnerable Securiti biasanya diabaikan selama proses disain. Karena, sangat sulit untuk mengamankan sistem yang berjalan dalam jangka panjang, serta sangat mahal. Vulnerable: rentan
21
Penetration Testing Merupakan pekerjaan yang dilakukan seorang penyusup (intruder) yang dapat melakukan penyusupan ke sistem. Biasanya dilakukan dari jaringan eksternal (external network) dengan informasi yang dibatasi. Lanjutannya, dengan menambahkan beberapa informasi dan diserang dari jaringan internal (internal network). Langkah-langkah: Pertama melakukan sebuah serangan (attack) dari external network; biasanya Internet atau extranet; informasi terbatas; informasi yang dibutuhkan sebuah daftar IP addresses dan time frame untuk melakukan test. Penguji harus memasukkan (submit) sebuah IP adress selama digunakan untuk melakukan penetrasi untuk mengabaikan filter oleh IDS. Kedua biasanya membawa dari external network, tetapi penambahan informasi. Penguji diberikan topologi, daftar sistem operasi dan aplikasi-aplikasi. Berdasarkan ini, lebih dipusatkan atau target penyerangan dapat dimahirkan, Ketiga pengujian meliputi penyerangan dari internal network. Langkah ini harus dikoordinaikan dengan administrator lokal untuk melokalisasi dan meminimalkan dampak dari business process.
22
Network Device Evaluation
Network device tulang punggung network. Status securitas network device sangat penting. Sering device sangat mudah untuk kegagalan single point setelah berhasil diserang Denial of Service (DoS attack). Termasuk router, switch dan hub, firewall, dan Intrusion Detection System (IDS). Masing-masing network device memiliki prosedur pengujian sendiri. kebanyakan misconfiguring Kesulitan lain: network devices lemahnya security policy seperti firewall dan IDS implement security policy. kemudian tidak ada security policy.
23
Server Evaluation Server meyediakan layanan melalui aplikasi yang beroperasi padanya. Evaluasi sekuritinya difokuskan pada sistem operasi dan konfigurasi server. Kebanyakan yang mudah diserang (vulnerability) penggunaan sistem operasi yang lama dan un-patched, kelemahan password, dan kesalahan konfigurasi (writeable directories). Penyebab lainnya lemahnya pengetahuan atau keterbatasan sumber daya yang ada (sedikit admin yang mendukung server yang banyak). Keberagaman server berhubungan dengan platform, arsitektur, vendor dan versi sistem operasi membuat kesulitan untuk mengevaluasi server. pengalaman individu dengan mainframe, UNIX dan workstation sertifikat yang dimiliki biasanya dengan pengetahuan terbatas yang penting bagaimana cara menyeleksi evaluator/auditor securiti.
24
Application Evaluation
Pelayanan disediakan dengan aplikasi. Aplikasi dapat dikembangakan secara internal, outsourced, atau dibeli (purchased). Cara lain, aspek securiti aplikasi sangat penting tetapi sering diabaikan. Eveluasi securiti aplikasi lebih mencakup proses. Permasalahan: lemahnya source code , lemahnya dokumentasi, dan keenganan pelaku bisnis. Perbedaan antara pengujian aplikasi selama pengembangan perangkat lunak dan pengujian perangkat lunak untuk securiti. Pengujian aplikasi selama pengembanga perangkat lunak fokus utama adalah secara fungsional dan performance (kinerja)..Pengujian aplikasi untuk securiti menambahkan dimensi lain didalam kesalahan (salah satu; format disain aliran atau manifestasi didalam form atau bug didalam implementasi) yang tidah menghasilkan lobang keamanan. Yang memngkinkan bahan pertimbangan untuk penyerang (attacker).
25
Application Evaluation
Cara evaluasi Pengujian black-box aplikasi diuji dengan bermacam-macam kombinasi masukkan (input). Input menghasilkan crash aplikasi. Contoh; aplikasi meminta user memasukkan PIN berupa angka, dimasukkan alfabet (huruf) dan menyebabkan aplikasi crash, disini memudahkan attacker untuk menyerang. Pengujian black-box tidak membuhtuhkan akses ke source code. Pengujian white-box mengevaluasi source code untuk disain flow atau kesalahan pemogramanan. Akses ke source code sangat penting. Tool seperti static source code analyzer, menggunakan automate process. Tergantung bahasa pemograman yang digunakan untuk pengembangan aplikasi.
27
Sumber: Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet oleh Budi Raharjo
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.