Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGANTAR MODEL PERKIRAAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGANTAR MODEL PERKIRAAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI"— Transcript presentasi:

1 PENGANTAR MODEL PERKIRAAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI
S0324 REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

2 PERHITUNGAN PERMINTAAN PERJALANAN MASA YANG AKAN DATANG (TRAVEL DEMAND FORECASTING)
Tahap penting dan menentukan dalam rangkaian teknik transportasi Fungsi: memberikan prediksi volume lalu-lintas yang akan menggunakan elemen transportasi dimasa yang akan datang (y.a.d.) Elemen Transportasi: Jalan yang sudah ada Jalan rencana Termasuk jenis ilmu peramalan yang terus berkembang, namun ide dasar masih tetap sama

3 DESKRIPSI WILAYAH STUDI (STUDY AREA)
Wilayah studi harus ditentukan dengan jelas batas-batasnya (menggunakan) garis kordon. Daerah studi ini misalnya dapat berupa kawasan pengembangan, batas administrasi wilayah, atau pusat kota dsb. Daerah perencanaan (Planning Area) biasanya meliputi wilayah yang telah terbangun (developed area) ditambah daerah yang akan dibangun (undeveloped land) dalam 20 atau 30 tahun mendatang.

4 GARIS KORDON (CORDON LINE)
Cordon line menunjukkan batas-batas wilayah studi Guna mengakomodir kebutuhan yang akan datang, penetapan garis kordon harus mempertimbangkan jurisdiksi politik, batas daerah sensus, dan batas alam. Garis kordon sedapat mungkin memotong jalan keluar/masuk sesedikit mungkin.

5 PEMBAGIAN ZONA (ZONING)
Membagi wilayah studi menjadi Zona Analisis Transportasi (ZAT) mewakili relasi antara kegiatan, perjalanan, dan transportasi dengan lokasi fisik di daerah studi. Variasi ukuran ZAT tergantung kepadatan dan lingkup pengembangan/pembangunan. Perkotaan ZAT ≥ 10 km2. Usahakan zona ZAT seragam atau homogen zona perumahan zona perdagangan zona perkantoran zona industri dsb. Zona juga direncanakan mempunyai pembangkit perjalanan (traffic generator) relatif homogen dan terukur sehingga hanya 10% atau 15% dari perjalanan yang lintas zona. Zona harus sesuai dengan jaringan transportasi yang ada. Sebagai pedoman umum, jaringan transportasi harus merupakan batas zona.

6 CONTOH DAERAH STUDI YANG TELAH TERBAGI DALAM ZONA-ZONA

7 LINKS DAN NODES Links mewakili ruas jalan (atau jalan kereta api dsb) yang homogen. Nodes adalah titik-titik perpotongan links. Suatu sistem links dan nodes disebut Jaringan (Network), menunjukkan rangkaian jalan atau rute transportasi lainnya. Peta daerah studi umumnya telah memuat geometri sistem transportasi yang ada. Dalam suatu jaringan, tergambar pusat2 aktifitas (zone centroids) yang saling terhubung ke nodes dengan links imaginer yang disebut penghubung centroid (centroid connector). Centroid biasanya digunakan sebagai titik2 “muat” trips (perjalanan) ke dalam jaringan.

8 CONTOH DIAGRAM JARINGAN TRANSPORTASI

9 SURVEY DAN DATA Wawancara Di Tepi Jalan Wawancara Di Rumah
Lokasi di inlet dan out let study area Data asal dan tujuan pergerakan, jenis kargo, beban kargo, jenis kendaraan dst. Efektif untuk mendapat data pergerakan menerus (keluar-masuk study area) Wawancara Di Rumah Efektif untuk mendapat data peregerakan antar zona (lalu lintas internal) Selain data pergerakan bisa didapat data pemilikan kendaraan, jumlah naggota keluarga, penghasilan dst. Metoda Penggunaan Tanda Efektif untuk luasan kecil Lokasi di inlet dan otlet Tanda yang dipakai: sticker, nyala lampu, nomer polisi dsb. Metoda Foto Udara Pemotretan study area secara serial dari helikopter Metoda Mengikuti Mobil Pengamat mengikuti pergerakan kendaraan dalam study area

10 PROSES PERHITUNGAN Proses bertahap (multi stage process)
Terdapat beberapa teknik yang berbeda untuk tiap tahap. Kajian selanjutnya dilakukan sesuai tahapan perhitungan (lebih mudah) yang dikenal sebagai: Model Empat Tahap (Four Stage Model): Analisis Bangkitan Perjalanan (Trip Generation Analysis) Analisis Distribulsi Perjalanan (Trip Distribution Analysis) Analisis Pemilihan Moda (Modal Choice Analysis) Analisis Pembebanan Perjalanan (Trip Assignment Analysis)

11 MODEL EMPAT TAHAP Terdapat tahapan yang saling terkait, yaitu:
Membagi daerah studi, yang akan dihitung kebutuhan perjalanan di masa y.a.d., menjadi zona-zona studi yang mewakili dan dapat secara akurat dinyatakan dengan beberapa variabel. (Zoning) Menghitung jumlah bangkitan/tarikan trip (perjalanan) dari/ke suatu zona (zona2). Tahap ini disebut Trip Generation Analysis. Menghitung distribusi perjalanan yang disusun dalam Matriks Asal Tujuan (MAT). Ini adalah tahap Trip Distribution Analysis. Alokasikan berbagai perjalanan dalam sistem transportasi yang ada, seperti: bus, kereta api, mobil pribadi, pejalan kaki dsb. Tahap ini adalah Modal Choice Analysisi. Identifikasikan/bebankan pada jalur/rute tertentu di tiap sistem transportasi yang akan dipilih oleh pejalan. Tahap Trip Assignment Analysis.

12 DIAGRAM ALIR MODEL EMPAT TAHAP
Rencana Tata Guna Lahan Sistem Zoning Jaringan Jalan atau Infrastruktur Alokasi Tata Guna Lahan Bangkitan Perjalanan M o d e l Distribusi Perjalanan Pemilahan Moda Perjalanan Pembebanan Jaringan Transportasi Evaluasi

13 BACAAN


Download ppt "PENGANTAR MODEL PERKIRAAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google