Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSri Kartawijaya Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA Dengan Metode SAW (Study Kasus Undiksha) Oleh I Putu Adi Juni Suantara Putra ( ) Kadek Agus Ariawan ( ) Putu Wahyudi Sutarta ( )
2
Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mendukung perkembangan serta peningkatan sumber daya manusia menuju ke arah yang lebih positif. Disetiap lembaga pendidikan khususnya Universitas, komputer menjadi alat untuk mempermudah kinerja untuk setiap staf yang bertugas dan khususnya dalam penerimaan Beasiswa.
3
Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan untuk menentukan calon penerima beasiswa bagi mahasiswa adalah menggunakan metode SAW (Metode Simple Additeve Weighting). Metode SAW sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
4
Kriteria Penerapan metode SAW dalam penelitian ini memerlukan bobot dan kriteria untuk menentukan siapa yang akan terseleksi sebagai penerima beasiswa PPA. Adapun kriterianya adalah : X1 = Nilai indeks prestasi akademk (IPK) X2 = Keaktifan dalam organisasi X3 = Penghasilan orang tua X4 = Administrasi Dari masing-masing bobot tersebut, maka dibuat suatu variabel- variabelnya. Dimana dari suatu variabel tersebut akan dirubah kedalam bilangan sebagai inklusi sebuah variable. Dibawah ini adalah penjabaran variable dalam suatu bentuk bobot: Rendah = 1 Cukup = 2 Sangat memuaskan = 3
5
Sub Kriteria Kriteria IPK
Kriteria IPK merupakan persyaratan yang ditentukan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah IPK yang diperoleh oleh mahasiswa selama studi berlangsung. Kriteria keaktifan dalam organisasi Kriteria keaktifan dalam organisasi merupakan persyaratan yang ditentukan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan aktif tidaknya mahasiswa tersebut dalam berorganisasi di lingkungan kampus.
6
Lanjutan Sub Kriteria Kriteria Penghasilan Orangtua
Kriteria penghasilan orangtua merupakan persyaratan yang ditentukan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan jumlah penghasilan bulanan baik itu penghasilan tetap maupun tidak tetap. Kriteria administrasi Kriteria administrasi merupakan persyaratan yang ditentukan untuk pengambilan keputusan, berdasarkan kelengkapan berkas – berkas yang digunakan untuk memperoleh beasiswa.
7
Vektor Bobot Berdasarkan hasil wawancara pada bagian beasiswa pada Universitas Pendidikan Ganesha memberikan bobot setiap kriteria sebagai berikut: X1 = Nilai indeks prestasi akademik (IPK) = 3 X2 = Keaktifan dalam organisasi = 2 X3 = Penghasilan orang tua = 2 X4 = Administrasi = 3
8
Metode Konsep dasar metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
9
Iterasi Iterasi adalah model pengembangan system yang bersifat dinamis dalam artian setiap tahapan proses pengembangan system dapat diulang jika terdapat kekurangan atau kesalahan. Contoh pengembangan Iterasi dalam study kasus penerimaan beasiswa jalur PPA dengan metode SAW : Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai)sebagai solusi.
10
Nilai Bobot Alternatif
11
Gambaran Umum Sistem Sistem pendukung keputusan untuk menentukan calon mahasiwa penerima beasiswa ini merupakan sistem yang dibangun untuk menentukan kreteria Mahasiwa yang layak untuk mendapatkan beasiswa PPA dengan study kasus Undiksha Universitan Pendidikan Ganesha. Banyak juga kriteria serta indikator yang ditentukan dalam penerimaan Beasiswa yang harus dipenuhi. Untuk mendapatkan beasiswa tersebut maka harus sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan kriteria yang ditetapkan.
12
Gambaran Umum Sistem
13
Rancangan Basis Data Perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan system yang akan di bangun. Dalam merancang suatu basis data, digunakan metodologi-metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis data. Metodologi perancangan adalah pendekatan struktur dengan menggunakan prosedur, teknik, alat, serta bantuan dokumen untuk membantu dan memudahkan dalam proses perancangan.
14
Tabel Basis Data Terdiri dari beberapa tabel yaitu: Tb_Alternatif
Tb_kriteria Tb_nilai Tb_pengguna Tb_ranking
15
Rancangan Interface
16
Kesimpulan Dari data diatas metode SAW dapat digunakan untuk memecahkan masalah penyeleksian mahasiswa penerima beasiswa hal tersebut didapatkan dari kriteria yang paling diprioritaskan adalah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), Keaktifan dalam organisasi, Penghasilan orang tua dan Administrasi. Aplikasi sistem seleksi beasiswa ini dapat digunakan sebagai alat bantu bagi pengambil keputusan dengan tetap berbasis pada sistem pendukung keputusan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.