Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SISTEM INFORMASI PEMASARAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PEMASARAN DR. A. Ramadona N. S.Kom, MMSI 1 1
2
Sistem Informasi Fungsional Mencerminkan Sistem Fisik Fungsional
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Sistem Informasi Sumber Daya Informasi Sistem Informasi Pemasaran Sistem Informasi Manufaktur Sistem Informasi Keuangan Fungsi Sumber Daya Manusia Fungsi Jasa Informasi Fungsi Pemasaran Fungsi Manufaktur Fungsi Keuangan Sistem Fisik Perusahaan 2 3
3
Prinsip Pemasaran Bauran Pemasaran (4P)
Product (Produk/jasa apa yang saat ini disukai pelanggan? Perlu modifikasi? Perlu inovasi seperti apa? Promotion (Bagaimana strategi promosi yang paling menguntungkan?) Place (Lokasi-lokasi manakah yang paling tepat/strategis? Bagaimana saluran distribusi yang paling menguntungkan?) Price (Bagaimana rumusan harga yang paling menguntungkan pihak konsumen dan perusahaan?) 3 4
4
Sistem Informasi Pemasaran The Marketing Information System (MKIS)
Pusat Saraf Pemasaran Kotler (Kotler's marketing nerve center) 3 Arus Informasi yang penting bagi pemasaran: Internal Seluruh data yang diteliti dan dikumpulkan dari dalam perusahaan Intelijen Mengalir dari lingkungan luar ke dalam perusahaan Komunikasi Mengalir dari dalam perusahaan ke lingkungan luar. 4 5
5
Arus Informasi Kotler Intelijen Pemasaran Informasi pemasaran internal
Perusahaan Lingkungan Komunikasi Pemasaran 5 6
6
Definisi Sistem Informasi Pemasaran
Suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk/jasa. 6 7
7
Model SIP/MKIS (Marketing Information System)
Output Product (produk/jasa) Place (tempat & saluran distribusi) Promotion (promosi) Price (harga) Integrated mix (studi faktor-faktor pengaruh) Database Input AIS Marketing research Marketing intelligence 7 8
8
MKIS Model Subsistem Input Subsistem Output Sumber Internal Pemakai
Data Information Subsistem Input Subsistem Output Subsistem produk D A T B S E subsistem informasi akuntansi Subsistem tempat Sumber Internal Subsistem penelitian Pemasaran Subsistem Promosi Pemakai Subsitem harga Sumber lingkungan Subsistem intelijen pemasaran Subsistem bauran Integrasi 8
9
Pendahuluan Pemasaran adalah area fungsional pertama yang menggunakan SIM Sistem Informasi Pemasaran (SIP) merupakan SIM/FAIS yang diterapkan di divisi Pemasaran dan mempunyai 3 subsistem input: 1. Subsistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System/AIS): subsistem yang mengolah seluruh data dari divisi pemasaran yang terkait pencatatan akuntansi penghitungan biaya dan pendapatan di divisi pemasaran saja. 9 2
10
Pendahuluan 2. Subsistem Riset Pemasaran (Marketing Research): Mengolah data penelitian yang dilakukan di dalam perusahaan oleh bagian pemasaran. 3. Subsistem Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligence): Mengolah data penelitian yang dilakukan di luar perusahaan oleh bagian pemasaran. 10 2
11
Sistem Informasi Akuntansi
Data sales order sebagai input. SIA menyediakan data untuk Laporan periodik Laporan khusus Model Matematik dan model berbasis pengetahuan 11 10
12
Subsistem Riset Pemasaran
Manajer Pemasaran menggunakan riset pemasaran untuk mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi dari konsumen dan prospek (calon konsumen): kumpulan data transaksi, keluhan, dll yang terdokumentasi di dalam perusahaan serta dari survey khusus bagian pemasaran kepada para pelanggan/customers dan kepada para calon pelanggan/prospective customers. Melakukan sendiri atau menggunakan jasa pihak ketiga Pemrosesan menggunakan subsistem riset pemasaran 12 11
13
Data Primer dan Sekunder
Digunakan oleh subsistem riset pemasaran Data primer dikumpulkan oleh perusahaan Contoh data primer Survei (survey) Wawancara mendalam (In-depth interview) Pengamatan (Observation) Percobaan terkontrol (Controlled experiment) 13 12
14
Primary and Secondary Data [cont.]
Data Sekunder Mailing lists/data dari kumpulan surat, dukumen, , dsb. Retail sales statistics / statistik penjualan eceran. Video retrieval systems/data berupa video. Beberapa data sekunder harus dibeli dan sebagian cuma-cuma 13 13
15
Marketing Research Software
Paket Grafik (print maps) Menjadikan riset pasar realitas bagi semua perusahaan Analisis Statistik Keahlian menginterpretasikan output software merupakan kunci sukses alat-alat tersebut 15 14
16
Subsistem Intelijen Pemasaran
Aktivitas etis yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pesaing Tidak sama dengan kegiatan memata-matai perusahaan (industrial espionage) Setiap sistem informasi fungsional mempunyai tanggung jawab intelijen 16 15
17
Subsistem Produk Siklus hidup produk mendukung melalui:
1) Pengenalan produk/jasa kepada publik/konsumen (product introduction) 2) Pertumbuhan penjualan (Growth) 3) Dewasa /penjualan sudah tidak bisa berkembang lagi, tanda kejenuhan konsumen (Mature) 4) Penurunan penjualan (Decline) 17 16
18
Subsistem Produk Informasi menjawab 3 pertanyaan kunci:
Perlu diperkenalkan produk/jasa baru /inovasi? 2) Harus ubah strategi? 3) Perlu dihapus? 18 16
19
Siklus Hidup Produk dan Keputusan yang Berhubungan
Tahap-tahap Perkenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan Volume penjualan Perlukah produk dihapus? Perlukah produk diperkenalkan? Perlukah strategi produk diubah? 19
20
Model Evaluasi Produk Baru
Bagian dari subsistem produk Komite produk baru Memperhatikan/fokus kepada produksi sebagaimana pemasaran Membuat daftar keputusan dan bobot masing-masing keputusan 20 18
21
Subsistem Tempat Saluran distribusi pendek atau panjang
Material, uang, dan informasi mengalir melalui saluran distribusi Aliran sumber daya Umpan balik Aliran berlawanan dengan aliran sumber daya Feedforward information Aliran informasi kepada konsumen EDI (Electronic Data Interchange: sistem informasi berbasis web untuk kegiatan saling bertukar dokumen) 21 19
22
Arus Material, Uang, dan Informasi
Perush. Manufak tur Pedagang besar Pengecer Pemasok Materi-al Material Material Material Konsumen Arus Informasi Dua Arah 22
23
Subsistem Promosi meliputi:
(1) iklan (2) Penjualan perseorangan (personal selling) (3) Promosi penjualan (sales promotion) Subsistem Harga Dua pendekatan dasar: 1. Berdasar harga / Cost based (menggunakan AIS) 2. Berdasar permintaan / Demand-based (menggunakan what-if model) 23 21
24
Integrated-Mix Subsystem
BRANDAID Model Solid arrows /panah tersambung: pengaruh yang datang (faktor-faktor yang memberi pengaruh) Dashed arrows/panah patah-patah: respon yang diberikan terhadap pengaruh yang datang 3 pengaruh yang dapat mengubah keputusan para pelanggan: Pengaruh individual, misal: selera pribadi Pengaruh kombinasi/campuran dari berbagai faktor yang mempengaruhi para pelanggan untuk memutuskan. Pengaruh tak terduga yang tak diharapkan 24 24
25
BRANDAID Distribusi Penjualan Trend musim Distribusi Penjualan
Produk Harga iklan Promosi: kupon potongan harga Hadiah sampel Paket: Grafik & fungsi paket Penjualan ketersediaan harga Promosi kupon potongan harga hadiah BRANDAID Perusahaan Manufaktur Harga Promosi penjualan Wiraniaga Penyusunan paket Distribusi Penjualan Pengecer Konsumen Trend musim Harga Promosi Penjualan Wiraniaga Penyusunan paket Distribusi Penjualan Lingkungan Pesaing 25
26
Contoh salah satu tampilan grafik pada Sistem Informasi Pemasaran yang menunjukkan menyatunya 4P pada keadaan penjualan di periode tertentu S A L E 26
27
Sales New Package Months
Tampilan yang menyimpulkan kejadian nyata (Actual) yang tidak diharapkan yang ternyata tidak sesuai dengan model yang direncanakan (terjadi kesalahan perkiraan) Sales New Package Model Actual Months 27
28
Penggunaan MKIS (Marketing Information System) semakin berimbang
di ketiga level manajemen pemasaran Strategic planning level Strategic planning level Management control level .70 Management control level .54 Operational control level Operational control level 1980 1990 Note: persentase diperoleh berdasarkan survey jawaban para responden. 28 32
29
Dukungan MKIS bagi seluruh tingkatan manajemen pemasaran
Strategic planning level .25 Strategic planning level .28 Management control level .57 Management control level .40 Operational Control level Operational control level 1980 1990 Note: persentase berdasarkan jawaban para responden. 29 33
30
Tahun 1990 para manager pemasaran lebih memfokuskan pada fungsi planning dari pada 3 fungsi manajemen yang lain, terlihat perbedaannya dari tahun 1980, perencanaan menjadi lebih matang dan mempermudah pelaksanaan fungsi yang lain. Planning .37 Organizing .03 Directing .25 Controlling .34 Planning .51 Organizing .06 Staffing .01 Directing .07 Controlling .36 1980 1990 30
31
Tahun 1990 para manager pemasaran semakin aktif memanfaatkan MKIS terutama dalam mengambil keputusan harga dan promosi. Product .32 Product .49 Price .39 Price .27 Place .16 Place .15 Promotion .08 Promotion .13 1980 1990 31
32
Bagaimana para manager pemasaran memanfaatkan MKIS?
Subsystem Subsystem Integrated Product Place Promotion Price Mix VP of marketing X X X X X Other executives X X X X X Brand managers X X X X Sales manager X X Advertising manager X X Manager mktg resrch X X X X X Manager of product planning X Manager of physical distribution X Other managers X X X X X 32
33
Sistem Informasi Pemasaran digunakan oleh Manajer
Industri besar menggunakan komputer sebagai alat pemasaran Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen Untuk memformulasikan bauran pemasaran Untuk menindaklanjuti seberapa baik bauran tersebut diterima konsumen 33
34
Kesimpulan Sistem Informasi Pemasaran (MKIS) Subsistem input
SIA, Riset Pemasaran, Intelijen Pemasaran Subsistem Output Product, Place, Promotion, Price, Integrated Mix Pemberlakuan atau operasional MKIS membutuhkan konsep manajemen dan konsep pemasaran Kuncinya adalah perencanaan. 34
35
Electronic Customer Relationship Management (E-CRM)
36
Electronic Customer Relationship Management (e-CRM)
Sistem informasi berbasis web yang secara online membina hubungan baik antara pihak perusahaan dengan seluruh pelanggannya secara individual. E-CRM diciptakan pada pertengahan tahun 90-an setelah lahirnya WWW (1994) E-CRM bukan termasuk SIM/FAIS, tetapi pendukung SIM atau pendukung ERP. Aplikasi-aplikasi pada e-CRM: Customer-Facing Applications: terdiri atas berbagai aplikasi yang semuanya difokuskan untuk memfasilitasi interaksi otomatis antara perusahaan dengan para pelanggan dan calon pelanggannya, misalnya aplikasi layanan prajual /promosi, call center otomatis, automated , layanan teknis dan administratif helpdesk, dsb.
37
2. Customer-Touching Applications: kumpulan aplikasi untuk self-service bagi para pelanggan dalam melakukan browsing produk-produk, pemberian order, konfigurasi model pesanan sesuai keinginan pelanggan, transaksi jual beli secara e-commerce, dsb. 3. Customer-Centric Intelligence Applications: kumpulan aplikasi untuk menganalisis hasil-hasil transaksi, demografi pelanggan, dsb. 4. Online Networking Applications: kumpulan aplikasi untuk mempererat hubungan perusahaan dengan para pelanggannya seperti aplikasi Chatt Rooms, discussion list, dsb.
38
Electronic Customer Relationship Management (E-CRM)
Aktivitas e-CRM 1. Operational CRM (layanan-layanan lengkap prajual, layanan transaksi jual beli e- commerce, penagihan, dsb) 2. Analytical CRM (menganalisis pasar (trend produk yang sedang disukai pelanggan, segmen pasar dominan, dll untuk menghasilkan laporan analisis pasar sesuai kebutuhan perusahaan sebagai pengguna 3. Collaborative CRM (untuk komunikasi aktif dan cepat secara online antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya untuk penyediaan permintaan pelanggan secara cepat dan kepuasan pelanggan.)
39
Customer Relationship Management CRM Activities
Fasilitas lain Personalized Web Pages: masing-masing pelanggan diberikan halaman web pribadi yang berisikan data transaksi-transaksi yang mereka lakukan, jumlah uang yang telah dibelanjakan selama ini, dsb. FAQs: Frequently Asked Questions : jawaban otomatis atas pertanyaan- pertanyaan dari para pelanggan secara online. Chat Rooms and Automated Response Call Centers Troubleshooting Tools
40
Sistem Informasi Manajemen pada Divisi Produksi/Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur DR. A. Ramadona N. S.Kom, MMSI Materi 7A
41
Komputer sebagai Bagian dari Sistem Fisik
1. Computer Aided Design (CAD) Computer Aided Engineering(CAE) Penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk Menggunakan perangkat lunak CAD Hasil rancangan disimpan dalam database rancangan
42
2. Computer Aided Manufacturing (CAM)
Penerapan komputer dalam proses produksi Mesin produksi khusus dikendalikan komputer untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasi dari database rancangan. Sebagian besar otomatisasi pabrik terdiri dari teknologi CAM Produksi lebih cepat dan presisi.
43
3. Robotik Melibatkan robot industrial (IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam manufaktur IR diperkenalkan pertama kali pada industri mobil tahun 1974 Memungkinkan biaya yang lebih rendah, kualitas tinggi, melaksanakan tugas yang berbahaya
44
Sistem Titik Pemesanan Kembali (ROP/Reorder Point)
Istilah kunci Reorder point, stockout, lead time, safety stock Rumusan ROP: R = LU+S Masih digunakan oleh banyak perusahaan Sangat sesuai utk inventori ritel Materi 7A 3
45
Pemesanan Kembali Tanpa dan Dengan Persediaan Cadangan
Titik pesanan ulang Sisa persediaan Lead time Waktu Tanpa stock cadangan Sisa persediaan Persediaan cadangan B. Stock cadangan Materi 7A
46
Perencanaan Kebutuhan Material (Material Requirements Planning/MRP)
Melihat /prediksi permintaan konsumen ke depan dan mengidentifikasi kebutuhan material sesuai prediksi (Demand Forecasting) Komponen-komponen: 1. Sistem penjadwalan produksi – menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang (waktu yang dibutuhkan sejak awal produksi s/d barang jadi dan sampai ke tangan konsumen). Materi 7A 6
47
2. Sistem MRP – menguraikan tagihan material
2. Sistem MRP – menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto (kebutuhan kotor/garis besar) menjadi kebutuhan netto (lebih rinci dan tepat) 3. Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output: melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan. 4. Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian.
48
Sistem MRP Sistem Pembelian 3. Perencanaan File File pesanan kapasitas
tagihan material 3. Perencanaan kapasitas kebutuhan File pesanan pelanggan Laporan pelepasan pesanan File ramalan penjualan Jadwal pesanan Yg diren- canakan Master jadwal produksi 1.Sistem penjadwalan produksi 2. Sistem perencanaan kebutuhan material 4.Sistem pelepasan pesanan File persediaan barang jadi Laporan pelepasan pesanan Laporan Perencanaann File Kapasitas Produksi File Inventory bahan mentah Laporan Kinerja Laporan perkecualian Changes to planned orders Sistem pengendalian lantai kerja produksi Materi 7A 8
49
Perencanaan Sumber Daya Manufaktur (Manufacturing Resource Planning/MRP-II)
Tujuannya adalah utk mengintegrasikan MRP dengan semua sistem-sistem yang mempengaruhi pengelolaan material Materi 7A 9
50
Sistem MRP II Pembelian Tagihan Penerimaan Piutang dagang Hutang
Sistem Informasi fungsional lainnya Sistem informasi eksekutif Pemasukan Pesanan Pembelian Perencanaan kebutuhan material Tagihan Penerimaan Piutang dagang Hutang dagang Buku besar Materi 7A 10
51
Manfaat MRP-II Penggunaan sumber daya yang lebih efisien
Mengurangi ketergantungan pada gudang/mengurangi jumlah gudang Lebih sedikit waktu yang terbuang Lebih sedikit kemacetan Perencanaan prioritas lebih baik Memulai produksi lebih cepat Jadwal flexibel Meningkatkan pelayanan pelanggan Sesuai tanggal pengiriman Meningkatkan kualitas Kemungkinan harga lebih rendah Meningkatkan moral pekerja Manajemen informasi yang lebih baik Materi 7A 11
52
Just-In-Time (JIT) Sistem informasi berbasis komputer yang memiliki aplikasi yang mengintegrasikan antara besarnya pesanan dan penyediaan stok secara berimbang sehingga tidak berketergantungan lagi dengan pergudangan. Arus material lebih cepat Sesuai untuk ukuran lot/satuan jumlah order berskala kecil Waktu lebih tepat Materi 7A 13
53
Sistem Informasi Manufaktur
Definisi Suatu sistem berbasis-komputer yang bekerja dalam hubunagnnya dengan sistem informasi fungsional lainnya utk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan Sistem Informasi Manufaktur merupakan SIM/MIS/FAIS yang diterapkan di divisi produksi/manufaktur. Materi 7A 14
54
Subsistem rekayasa industri
Model Sistem Manufaktur Subsistem Output Susbsistem input Data Informasi Subsistem Produksi Subsistem informasi Akuntansi D A T B S E Sumberdaya Internal Subsistem Inventory Subsistem rekayasa industri Pemakai Subsistem kualitas Sumberdaya lingkungan Susbsistem intelijen manufaktur Subsistem Biaya Materi 7A 15
55
Subsistem Informasi Akuntansi [AIS]
Pengumpulan data hitung di divisi produksi: Menurut arus material Mengumpulkan data pekerjaan (laporan pekerjaan) Mengumpulkan data kehadiran (laporan kehadiran pekerja) Pengumpulan data lain yang terkait manajemen produksi dan berisikan data hitung. Materi 7A 16
56
Mempelajari sistem fisik dan konsep Menetapkan standar produksi
Sub Sistem Rekayasa Industri (input dari hasil penelitian industri didalam/internal inti produksi): Teknisi industri (IE) Mempelajari sistem fisik dan konsep Menetapkan standar produksi Sub Sistem Intelijen Manufaktur (kumpulan data input yang berasal dari lingkungan luar dari inti produksi) seperti: Dapat dilihat dalam hal kontak lingkungan Data Serikat pekerja (arus personel) Informasi personel/pegawai Pemenuhan kontrak serikat Data para pemasok Materi 7A 18
57
1. Membangun fasilitas produksi 2. Menjalankan fasilitas produksi
OUTPUT: Sub Sistem Produksi Digunakan untuk: 1. Membangun fasilitas produksi 2. Menjalankan fasilitas produksi Jadwal produksi ditentukan saat tahap-tahap produksi diselesaikan Menelusuri waktu penyelesaian yang diharapkan dan aktual Sub Sistem Inventory/pergudangan stok Pentingnya menentukan tingkat inventory Biaya perawatan (carrying costs) Biaya pembelian Jumlah pesanan ekonomis (EOQ/Economic Order Quantity) Jumlah produksi ekonomis (EMQ/Economic Manufacturing Quantity) Materi 7A 23
58
Laporan periodik pembiayaan Laporan usulan unsur-unsur:
Sub Sistem Kualitas mempertahankan bahwa bukan pekerja tapi manajemen yang menentukan kualitas Manajemen Mutu Total (TQM) Elemen-elemen TQM Tanpa cacat Faktor-faktor penentu kualitas Sub Sistem Biaya Laporan periodik pembiayaan Laporan usulan unsur-unsur: 1. Standard-standar biaya 2. Informasi pembiayaan Materi 7A 27
59
Manajemen Mutu Total Perangkat grafis Filosofi TQM Perangkat statistik
*Diagram alir proses *Lembar periksa *Analisis pareto dan histogram *Diagram sebab dan Akibat (fishbone) *Bagan deret *Diagram sebar *Bagan kendali Filosofi TQM *Standar mutu dido- Rong pelanggan *Kaitan pelanggan- pemasok *Orientasi pence- gahan *faktor penentu kualitas *Pengembangan terus menerus Perangkat statistik *Rencana sampling *Kapabilitas proses *Metode Taguchi Materi 7A
60
Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem Pemakai Inventory Kualitas Produksi Biaya Wapres manufaktur X X X X Eksekutif lain X X X Superintendent pabrik X X X X Manajer perencanaan dan kontrol X X Manajer Rekayasa X X X Manajer pengendalian mutu X Direktur pembelian X X Manajer pengendalian inventory X X Manajer lain X X X Materi 7A 31
61
Rantai Pasokan (Supply Chain)
Rangkaian hubungan aliran material, jasa, informasi, dan uang mulai dari pemasok, produsen, distributor,gudang, pengecer, sampai kepada pelanggan akhir untuk mempermudah transfomasi dari bahan baku hingga produk akhir. E–Supply Chain : Sistem Informasi berbasis web yang mengelola rantai pasokan secara elektronik. E-SCM bukan termasuk SIM/MIS/FAIS tetapi pendukung SIM atau pendukung ERP. T I yang diimplementasikan harus dapat menunjang penuh infrastruktur dasar dan koordinasi yang diperlukan agar supply chain berfungsi optimal.
62
Supply Chain Aliran Rantai Pasokan Aliran Supply Chain
Material flows adalah semua aliran fisik produk , bahan baku yang mengalir sepanjang chain. Information flows terkait dengan semua data yang berhubungan dengan permintaan, pengiriman, pemesanan, pengembalian dan penjadwalan. Financial flows termasuk semua transfer uang, pembayaran, credit card , e-payments, informasi jadwal pembayaran, dan data credit. Supply Chains memberikan konstribusi pada peningkatan profitability dan competitiveness
63
Supply Chain Automotive Supply Chain
64
Supply Chain – Toy Industry
65
Klasifikasi Supply Chains
Value Chain “Supply” Chain Demand Chain
66
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Pengelolaan aliran sumber daya material , jasa, informasi, dan keuangan melalui rantai pasokan untuk memastikan bahwa Aliran tersebut berjalan dengan efektif dan efisien. Aktivitas Manajemen Rantai Pasokan: * Meramalkan permintaan pelanggan * Membuat jadwal produksi * Menyiapkan jaringan transportasi
67
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
* Memesan persediaan pengganti dari para pemasok * Mengelola persediaan: bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi * Menjalankan produksi * Menjamin kelancaran transportasi sumber daya kepada pelanggan * Melacak aliran sumber daya material, jasa, informasi, dan keuangan dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan.
68
Implementasi SI pada tiap tahap SCM
Setiap tindakan harus tercatat dan terlacak secara rinci pada terminal komputer dengan SCM Software yang diimplementasikan pada : Lokasi pemasok Internal Supply Chain : Area penerimaan perusahaan Area persediaan / warehouse / inventory control Area produksi / manufacturing Area pengiriman / delivery / dispatch Dalam kendaraan transportir Lokasi penjualan akhir/pelanggan. + Software untuk penjadwalan
69
VALUE CHAIN ( Rantai Nilai )
Oleh Professor dari Harvard University: Michael E. Porter. Rangkaian aktivitas nilai (value activities) menyeluruh suatu perusahaan dalam melaksanakan supply chain untuk meningkatkan margin agar tercipta competitive advantage.
70
VALUE CHAIN ( Rantai Nilai )
Macam aktivitas nilai: * Ativitas Nilai Utama (Primary Value Activities): Aktivitas logistik input persediaan bahan baku dari pemasok, operas i produksi, logistik output, operasi pemasaran dan penjualan, perolehan pesanan, dan pembinaan hubungan baik dengan pelanggan pasca penjualan. * Aktivitas Nilai Pendukung (Support Value Activities): 1. Infrastruktur Perusahaan ( bentuk Organisasi ) 2. Manajemen SDM, Pengembangan teknologi, dan manajemen pengadaan / pembelian.
71
Implementasi SI pada tiap tahap SCM
Biaya implementasi SI relatif tinggi dan ditanggung oleh masing-masing perusahaan yang berpartisipasi (business partners), umumnya anggota terkuat akan menekan anggota lainnya untuk bersinergi memfasilitasi perpindahan data antar anggota dalam menggunakan IOS (Interorganizational System).
72
Komponen Supply Chains
The supply chain melibatkan tiga egments: Upstream, dimana sourcing atau procurement dari external supplier terjadi Internal, dimana packaging, assembly,atau manufacturing dilaksanakan Downstream, dimana distribusi atau dispersal dilaksanakan , kebanyakan oleh external distributors. Juga termasuk pergerakan informasi dan uang dan prosedure yang mendukung pergerakan product atau jasa/service. Organizations dan individuals adalah bagian dari chain juga.
73
Value Chain & Strategic IT
The Value Chain of a Firm Administrative Coordination & Support Services COMPETITIVE ADVANTAGE Collaborative Workflow Intranet Human Resources Management PROCESSES SUPPORT Employee Benefits Intranet Technology Development Product Development Extranet with Partners Procurement of Resources E-Commerce Web Portals for Suppliers Inbound Logistics Outbound Logistics Marketing & Sales Customer Service PATIENTLY ALLOW TIME FOR ANIMATIONS TO WORK The Value Chain Concept views a firm as a series of basic activities (the "chain") that add value to its products and services that support a profit margin for the firm. For each activity, the role of strategic information systems (SIS) can contribute significantly to that activity's contribution to the value chain: Support Processes. Support activities create the internal infrastructure that provides direction to and support for the specialized work of primary activities: Management and Administrative Services. The key role of SIS here is in automated office systems. Human Resources Management. SIS role: Employee Skills Database. Technology Development. SIS role: Computer-Aided Design. Procurement of Resources. SIS role: EDI with suppliers. Primary Business Processes. These activities directly contribute to the transformation process of the organization. Inbound Logistics. SIS role: Automated Warehousing, JIT. Operations. SIS role: Computer-Aided Manufacturing. Outbound Logistics. SIS role: Online Data Entry. Marketing and Sales. SIS role: Market Analysis. Service. SIS role: Diagnostic Expert System. Operations PRIMARY BUSINESS PROCESSES Computer- Aided Flexible Manufactu- ring Customer Relation- ship Manage- ment Online Point-of-Sale And Order Processing Automated Just-in-Time Warehousing Target Marketing
74
E-Commerce dan Supply Chains
Continued
75
Global Supply Chains Global supply chains biasanya lebih panjang dari pada domestik , dan lebih kompleks. Sehingga muncul tambahan ketidak pastian. Supply chains yang melibatkan suppliers dan/atau customers di negara lain dikenal dengan global supply chains. Perusahaan masuk ke global dengan alasan : Biaya lebih rendah dari materials, products, services dan upah buruh ketersediaan dari produk karena tidak tersedia secara domestik
76
Global Supply Chains Perusahaan masuk ke global dengan alasan :
Tujuan/strategi perusahaan yang lebih meluas ke global/internasional Teknologi berkelas internasional/global Kualitas produk dan pelayanan bertaraf internasional Mampu berkompetisi secara global Kebutuhan untuk mengembangkan produk dan pelayanan berkualitas internasional untuk meningkatkan penjualan.
77
Ancaman (masalah) pada Supply Chain sebelum menerapkan e-SCM:
Perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan/peramalan permintaan yang buruk karena berfluktuasinya permintaan, kepercayaan konsumen yang berubah, persaingan kecepatan pasokan, harga, dan pelayanan, cuaca butuk, keadaan jalan yang rusak untuk transportasi darat, permasalahan di perjalanan, kerusakan mesin produksi, dll. Pelayanan yang buruk kepada pelanggan Mutu produk yang buruk Biaya manajemen pergudangan yang tinggi Pendapatan perusahaan yang menurun Biaya ekstra manajemen pengapalan
78
Sumber masalah tersebut di atas pada Supply Chain sebelum menerapkan e-SCM:
Ketidakpastian terutama pada rantai pasokan yang panjang dan kompleks Koordinasi yang buruk
79
Faktor-faktor pemicu masalah pada Supply Chain
Faktor pengaruh permintaan: kegagalan peramalan & perencanaan supply & demand, persaingan, harga, kondisi cuaca, perkembangan teknologi, kepercayaan pelanggan Faktor pengaruh waktu pengiriman: kegagalan mesin produksi, kondisi jalan, kemacetan lalu-lintas, permasalahan pengapalan. Faktor keterlambatan produksi: kualitas bahan baku, mutu materi penunjang. Bullwhip Effect. Kepercayaan dan kolaborasi yang menipis yang disebabkan oleh penyebaran informasi yang kurang lancar atau kurang transparan antar unit dalam rantai pasokan, kelemahan suatu unit yang terprediksi oleh unit yang lain, ketidakseimbangan pembagian keuntungan dan resiko, kegagalan menepati butir-butir kesepakatan dan kewajiban.
80
International Supply Chain dapat memiliki masalah yang lebih kompleks karena melibatkan pula perbedaan kebijakan politik, risiko nilai tukar, perbedaan kebijakan pemerintah, kualitas produk, dan masalah-masalah infrastruktur (birokrasi dalam struktur organisasi, fasilitas, teknologi,dsb) Cost of Reverse Logistics merupakan biaya khusus daur ulang yang dibebankan kepada perusahaan dan menimbulkan kesulitan dalam manajemen siklus hidup rantai pasokan.
81
Alternatif strategi pemecahan masalah:
Outsourcing Many-Supplier Strategy Vendor Selection Penerapan Enterprise Systems: -Penerapan E-Business -ERP -E-SCM -E-CRM -Smart Materials dengan fasilitas RFID Tag
82
SESI-8 SELESAI The END THE END
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.